BAB I PENDAHULUAN. A Gambaran Umum

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

DOKUMEN REVIEW PERJANJIAN KINERJA TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

.000 WALIKOTA BANJARBARU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

WALIKOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 78 TAHUN 2001 SERI D.75 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

1.1 Latar Belakang. 1 [Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pertanian ]

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG

Bagian Hukum dan HAM pada Sekretariat Daerah Kota Bandung KATA PENGANTAR

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kantor Camat Kandis Kabupaten Siak Tahun 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

(1), Kepala Dinas mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan rencana strategis dinas, berdasarkan rencana strategis pemerintah daerah; b. perumus

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

1 of 6 02/09/09 11:44

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LAPORAN KINERJA (LKJ)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 22 TAHUN 2015

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A Gambaran Umum Berkenaan dengan upaya penguatan akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran 2016, Dinas Pertanian dan Peternakan berkewajiban menyampaikan laporan dimaksud. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 memuat gambaran pelayanan yang optimal kepada masyarakat melalui pelaksanaan program dan kegiatan selama kurun waktu 2016 dengan menerapkan konsep penyelenggaraan pemerintah yang demokratis, transparan, akuntabilitas, partisipatif dan responsive serta Indikator Kinerja Utama dalam upaya menuju pemerintahan yang baik (Good Governance). Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 1

B Kewenangan Tugas pokok dan Fungsi 1. Tugas Pokok Dinas Pertanian dan Peternakan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan urusan Pemerintah Kabupaten serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas Petanian dan Peternakan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas : a. Melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang Pertanian dan Peternakan sesuai dengan kewenangan; b. Melaksanakan tugas pembantuan yang ditugaskan oleh Pemerintah sesuai dengan kewenangan; c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Bupati ini, Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi: a. Kesekretariatan, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, hubungan masyarakat, penyajian data statistik, perencanaan, monitoring dan pelaporan; b. Merumuskan bahan kebijakan, pembinaan, bimbingan teknis dibidang pertanian dan peternakan, mulai dari penanganan pra panen sampai dengan pasca panen; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 2

c. Menyiapkan bahan rekomendasi teknis dalam rangka pemberian izin usaha di bidang pertanian dan peternakan. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 3

C Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) telah ditetapkan Peraturan Daerah kabupaten Banyuasin Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2008 Nomor 16), dan perubahan kedua Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 2 Tahun 2011, sebagai berikut : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 4

STRUKTUR ORGANISASI SKPD DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KEPALA DINAS SEKRETARIS SUBBAGIAN UMUM PERLENGKAPAN DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAGIAN DATA STATISTIK MONEV DAN PELAPORAAN SARANA DAN PRASARANA PRODUKSI TAN PANGAN DAN HORTI PRODUKSI PETERNAKAN PERLINDUNGAN TAN DAN KESEHATAN HEWAN SEKSI PETERNAKAN SEKSI INTENSIFIKASI SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI TANAMAN PANGAN SEKSI PERBENIHAN SEKSI PEMBIBITAN SEKSI PERLINDUNGAN TANAMAN SEKSI HORTIKULTURA SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN SEKSI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN SEKSI PERLINDUNGAN MASYARAKAT VETERINER UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 5

Uraian Tugas 1. Sekretariat 1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, perlengkapan, perencanaan, keuangan, kepegawaian, identifikasi dan pengumpulan data statistik, monitoring, evaluasi dan pelaporan, hubungan masyarakat, kepustakaan dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang-bidang Dinas. 2. Sekretariat melaksanakan fungsi : a. Mempersiapkan bahan rumusan rencana strategis di bidang kesekretariatan; b. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana, ketata usahaan, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, kerumahtanggan, surat menyurat, kearsipan dan perlengkapan; c. Melaksanakan identifikasi dan perencanaan kegiatan, penyusunan anggaran serta administrasi keuangan; d. Melaksanakan identifikasi dan pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program; e. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku tugas kepentingan lain bidang kesekretariatan; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 6

3. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum, Perlengkapan dan Kepegawaian, mempunyai tugas mengurusi surat menyurat, kearsipan, kepustakaan, rumah tangga, perlengkapan, kehumasan, penyusunan rencana kebutuhan, pengembangan, mutasi pegawai, ketatausahaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekterariat sesuai dengan tugas dan fungsinya; b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan, mempunyai tugas melaksanakan identifikasi, kajian, penyusunan dan urusan program menyiapkan bahan penyusunan dan perhitungan anggaran belanja, verifikasi, urusan perbendaharaan dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya; c. Sub Bagian Data Statistik, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan identifikasi, pengumpulan, pengolahan, analisis dan kajian data statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan, melaksanakan monitoring, evaluasi, pelaporan seluruh program dinas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretariat sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Bidang Sarana dan Prasarana Bidang sarana dan prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pertanian dan peternakan dibidang sarana dan prasarana. Bidang Sarana dan Prasarana menyelenggarakan fungsi : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 7

a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis di bidang sarana dan prasarana tanama pangan, hortikultura dan peternakan b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan, penyediaan, penyaluran dan pengawasan pupuk, pakan, pestisida dan perkreditan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bimbingan, pengawasan, pemanfaatan dan pengelolaan air irigasi dan sistem pengairan desa untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan tata ruang, identifikasi dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi, tentang pemetaan tata ruang dan pengembangan pendayagunaan sumberdaya lahan dan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan identifikasi, inventarisasi, bimbingan penggunaan percobaan dan pengkajian serta penyebaran prototipe alat mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; g. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang sarana dan prasarana. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 8

h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai ruang lingkup tugas pokok dan fungsi. 3. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapkan bahan perumusan rencana strategis sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura; b. Mempersiapkan bahan perumusan penyusunan perencanaan per wilayah tanaman pangan dan hortikultura; c. Mempersiapkan dan merumuskan bahan penyusunan perencanaan luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanam, serta pengurangan kehilangan hasil untuk tanaman pangan dan hortikultura; d. Mempersiapkan dan merumuskan bahan pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran benih tanaman pangan dan hortikultura; e. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan pengelolaan unit pelaksana teknis balai benih dan penangkar benih tanaman pangan dan hortikultura; f. Mempersiapkan dan merumuskan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan produksi dan pasca panen untuk tanaman pangan dan hortikultura; g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bahan bimbingan teknis, mulai dari pra panen sampai dengan pascapanen tanaman pangan dan hortikultura; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 9

h. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura; i. Melaksanakan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain di bidang tanaman pangan dan hortikultura. 4. Bidang Produksi Peternakan Bidang produksi peternakan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Peternakan di bidang Produksi Peternakan. Bidang Produksi Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perumusan rencana strategis sistem agribisnis peternakan; b. Mempersiapkan penyusunan per wilayah/kawasan peternakan; c. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan perencanaan peningkatan populasi di bidang peternakan; d. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan, perencanaan, penyediaan dan penyaluran bibit peternakan; e. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan rekomendasi teknologi spesifik lokasi peningkatan populasi dan pasca panen untuk peternakan; f. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan bimbingan teknis, mulai dari budidaya sampai dengan pascapanen di bidang peternakan; g. Memfasilitasi pengembangan usaha dan kemitraan agribisnis peternakan; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 10

h. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang peternakan; 5. Bidang Perlindungan Tanaman dan Kesehatan Hewan Perlindungan tanaman dan kesehatan hewan menyelenggarakan fungsi : a. Mempersiapakn bahan perumusan rencana strategis bidang perlindungan tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; b. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pemetaan kawasan perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; c. Melaksanakan pemantauan dan pelaporan perkembangan serangan organisme penggangu tanaman, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner; d. Mengumpulkan dan menyusun bahan pembinaan kesehatan hewan; e. Melaksanakan bimbingan teknis pelayanan kesehatan hewan; f. Melaksanakan, merumuskan dan melaksanakan rekomendasi teknologi penggunaan peralatan dan pestisida, tanaman pangan dan hortikultura; g. Mempersiapkan, merumuskan dan melaksanakan pengamanan produksi tanaman pangan, hortikultura dan peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman, penyakit hewan serta dampak fenomena iklim; h. Melaksanakan Pembinaan rumah potong hewan dan pusat kesehatan hewan; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 11

i. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi dengan pemangku kepentingan terkait di bidang perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, kesehatan hewan dan kesehatan vertiner. 6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan melaksanakan tugas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di satu wilayah Kecamatan dalam Kabupaten Banyuasin. Untuk melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan menyelenggarakan fungsi : a. Melaksanakan penyiapan bahan perencanaan pengembangan Pertanian dan Peternakan di wilayah Kecamatan; b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan teknis di Kecamatan bidang produksi dan usaha tani; c. Menyiapkan penyusunan data statistik Pertanian dan Peternakan; d. Menyusun laporan pelaksanaan tugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis di bidang Pertanian dan Peternakan; f. Menyiapkan bahan dan pembinaan usaha tani sesuai dengan tugas dan fungsi; g. Menyiapkan bahan pengawasan teknis sesuai dengan tugas dan fungsi; h. Menyiapakan bahan pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi anjuran di tingkat usaha tani; Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 12

i. Melaksanakan Urusan Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; j. Menyiapkan bahan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan; k. Membantu pengawasan, pemeliharaan, pembangunan sarana dan prasarana Pertanian dan Peternakan; l. Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. D Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Ketentuan ini memberikan tuntutan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Esensi dari SAKIP adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintah untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan strategis Pemerintah dapat diwujudkan melalui implementasi strategi pencapainnya (program dan kegiatan) yang terencana dan terlaksana dengan baik.implementasi SAKIP diawali dengan Penyusunan Rencana Strategis yang memuat visi, misi dan tujuan/sasaran strategis dan searah selaras setiap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 13

tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran strategis tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja yang diperoleh. Pada setiap akhir tahun pelaksanaan program/kegiatan, serta capaian kinerjanya dikomunikasikan kepada stakeholder dalam wujud Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) memiliki dua fungsi utama sekaligus. Pertama, Laporan Kinerja merupakan sarana bagi instansi untuk memberikan informasi kinerja dan menyampaikan pertanggungjawaban kinerja pada seluruh stakeholder. Kedua, Laporan kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kinerja dimasa datang. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 14

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin membuat dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa dalam penyeragaman penyusunan istilah maka Penetapan Kinerja (Tapkin) diganti dengan Perjanjian Kinerja. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) menjadi dasar dalam penyusunan Perjanjian Kinerja dan dengan mencantumkan indikator kinerja dan target kinerja. Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja antara Bupati dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk mewujudkan target kinerja berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Permenpan 53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 15

mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2016 Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun Anggaran 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian tujuan, sasaran strategis berikut indikator kinerjanya. Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkunan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20/20/M.PAN/11/2008 tanggal 26 Nopember 2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama. Tujuan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan Sasaran strategis Instansi Pemerintah. Adapun Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin telah sesuai dengan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang diuraikan dalam analisa capaian kinerja. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 17

B Metodologi Pengukuran Pencapaian Kinerja A. 1. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan realisasi, dengan cara perhitungan sebagai berikut: 1) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus: Realisasi Capaian indikator kinerja = X 100 Rencana 2) Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus: Rencana ( Realisasi Rencana ) Capaian indikator kinerja = X100 Kinerja Rencana Selain membandingkan rencana dengan realisasi, pengukuran kinerja juga dilakukan dengan membandingkan realisasi tahun ini dengan realisasi tahun lalu, serta capaian sampai dengan tahun ini dengan target pada akhir periode dokumen RPJMD. B.2. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 18

menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung hubungan antara sasaran dengan indikator kinerja pengukur keberhasilan sasaran yang telah direncanakan. Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran. Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut : X > 85 % : Sangat Berhasil 70 % < X < 85 % : Berhasil 55 % < X < 70 % : Cukup Berhasil X < 55% : Tidak Berhasil Hasil pengukuran kinerja sesuai mekanisme perhitungan pencapaian kinerja yang diperoleh melalui pengukuran kinerja atas pelaksanaan program/kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja ini merupakan hasil dari suatu penilaian sistematik yang sebagian besar didasarkan pada kelompok indikator kinerja berupa indikator masukan, keluaran dan hasil. C Capaian Kinerja Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin pada Tahun Anggaran 2016 memiliki 7 (tujuh) Sasaran Strategis. Adapun rincian tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 19

Sasaran 1 : Meningkatnya Produksi Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 6 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 Tingkat Produksi Pertanian Pertahun % 18 23,59 131,05 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Tabel. 7 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun Sebelumnya 1 Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2014 2015 2016 2014 2015 2016 Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun % -2,93 31,13 23,59-58,6 239,46 131,05 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Ber fluktuasi Tabel. 8 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1. 1 2 3 6 7 7 8 Tingkat Produksi Pertanian Per Tahun 2015 2016 % 31,13 23,59 25 207,16 Sumber : Data Bidang Statistik Bidang Sekretariat Dinas Pertanian dan Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 20

Program Peningkatan Produksi Pertanian merupakan suatu program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian dengan ditunjang oleh berbagai kegiatan yaitu dengan mengetahui produksi padi pada tahun bersangkutan dikurangi dengan produksi pada awal renstra dibagi dengan produksi pada awal renstra dikali 100 % didapat Jumlah Produksi Pertanian pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 221.860 ton GKG atau 17,94 % dengan jumlah produksi sebanyak 1.236.750 Ton GKG 2015 menjadi 1.458.610 Ton GKG Tahun 2016 (ASEM Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Prov. Sum-Sel 2016), produksi tahun 2013 sebanyak 943.104 Ton GKG, dimana bila dihitung produksi dari awal tahun (Renstra) terjadi peningkatan sebanyak 515.506 Ton GKG atau 23,59 %. Realisasi ini tercapai dari target yang telah ditetapkan (dapat dilihat pada tabel 6). Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh adanya kegiatan - kegiatan pada tahun 2016 antara lain : 1. Adanya Program UPSUS Jaringan Irigasi Teknis (JIT) 2015 seluas 14.885 ha yang tertanam di bulan oktober 2015 yang dipanen di bulan Jan-Feb 2016, yang sebagian besar sudah panen di sub round I. 2. Peningkatan Luas Tanam Reguler di beberapa Kecamatan yang dipanen di Tahun 2016. 3. Adanya program JIT perocement 35.000 Ha khususnya penanaman IP 200 yang dilaksanakan di MT ASEP 2016. 4. Tersedianya alat dan mesin pertanian yang menunjang peningkatan produksi padi dari kegiatan APBN. Apabila dilihat Perbandingan realisasi indikator Persentase Tingkat Produksi Pertanian pada awal tahun (Renstra) tahun 2013 dan tahun 2016 terjadi peningkatan sebesar 23,59 % mencapai Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 21

[[ target yang telah ditetapkan pada tahun 2016 dengan persentase tingkat capaian sebesar 131,07 %, dan juga pada akhir periode Renstra Tahun 2018 menetapkan target sebesar 25 % (dapat dilihat pada tabel 8). Sasaran 2 : Meningkatnya Produksi Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis meningkatnya Produksi Peternakan adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 9 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 Sumber : Bidang Produksi Peternakan % 9 9,11 101,2 Tabel. 10 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya 1 Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2014 2015 2016 2014 2015 2016 Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun % 4 10 9,11 133,3 166,6 101,2 Ber fluktuasi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 22

Tabel. 11 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1. 1 2 3 5 6 7 8 9 Persentase Tingkat Produksi Peternakan Per Tahun Sumber : Bidang Produksi Peternakan 2014 2015 2016 % 4 10 9,11 15 154,06 Program peningkatan produksi peternakan merupakan program peningkatan produksi peternakan di tahun bersangkutan dikurangi produksi ternak di tahun awal renstra dibagi produksi ternak awal renstra di kali 100 dengan Realisasi indikator kinerja Persentase Tingkat Produksi Peternakan pada Tahun 2016 adalah meningkat 9,11 % dari jumlah awal tahun 2013 (Renstra) sebanyak 10372,43 Ton, produksi tahun 2016 sebesar 22750,39 Ton atau meningkat 12.378 Ton, dan produksi tahun 2015 sebesar 9.698 Ton. Angka ini telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar 9%, hal ini dikarenakan adanya peningkatan jumlah populasi seperti sapi perah di tahun 2013 berjumlah 28.134 meningkat di Tahun 2016 mencapai 36.035 ekor dan juga peningkatan produksi peternakan disebabkan adanya pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat yaitu sapi pengembangan 15 ekor, kambing 30 ekor, dan pengembangan agribisnis peternakan yang mempengaruhi peningkatan produksi peternakan. Pada Tahun 2015 realisasi produksi peternakan mencapai 10 % dan 2016 mencapai 9 % hal ini dikarenakan adanya pengurangan jumlah pendistribusian bibit Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 23

ternak seperti sapi dari 50 menjadi 15 ekor, kambing 50 ekor menjadi 30 ekor dan itik 750 ekor menjadi 0 ekor. Realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 adalah 9 % dan telah mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2016 sebesar 9 %. Hal ini dapat dilihat pada Tabel. 10. Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Produksi Peternakan Pertahun pada Tahun 2016 adalah 9 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 15 %, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 154,06 % seperti pada Tabel dilihat dari tabel 11. Sasaran 3 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : 1 Tabel. 12 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura % 5 5 100 Tabel. 13 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian % 5 5 100 100 Tetap Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Ket Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 24

Tabel. 14 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 10 11 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian Sumber : Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 2015 2016 % 5 5 25 40 Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Pertanian tahun 2016 adalah sebesar 5 %, tercapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5 % dapat dilihat dari tabel 10. Hal ini dikarenakan terdapatnya harga pangan pokok terutama beras yang selalu naik, serta sedikitnya impor beras di tahun 2016, sehingga produksi padi di tahun 2016 mengalami peningkatan pemasarannya. Realisasi Kinerja dibanding tahun 2015 peningkatannya sama yaitu 5 % dan dan tahun 2016 juga 5 % dapat dilihat pada Tabel 13. Untuk Capaian target jangka menengah 2018 sebesar 25 % bila dibandingkan tingkat capaian tahun 2016 sudah tercapai sebesar 40 %, mudah mudahan dengan kondisi ekonomi yang membaik akan target capaian di tahun 2018 akan tercapai. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 25

Sasaran 4 : Meningkatnya Pemasaran Hasil Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel. 15 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tk Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan % 5 5 100 Sumber : Bidang Produksi Peternakan Tabel. 16 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja 1 Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Satuan Realisasi Capaian Ket 2015 2016 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 Sumber : Bidang Produksi Peternakan % 5 5 100 100 Tetap Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 26

Tabel. 17 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 1. Persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Sumber : Bidang Produksi Peternakan 2015 2016 % 5 5 25 66,66 Realisasi persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 5%, mencapai target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5% seperti pada tabel. 15, hal ini dikarenakan adanya kegiatan optimalisasi Rumah Potong Hewan (RPH) di Kecamatan Betung, yang dapat meningkatkan daya jual produksi peternakan terutama daging sapi, selain itu peningkatan produksi ternak juga dipengaruhi oleh besarnya permintaan pasar seperti telur dan daging di hari-hari Raya keagamaan, menyebabkan peningkatan pemasaran hasil ternak. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015, capaian target sebesar 5 % sama sama tercapai atau tercapai 100 % seperti pada Tabel 16. Realisasi indikator kinerja persentase Tingkat Pemasaran Hasil Peternakan Tahun 2016 adalah 5% dibandingkan dengan target di akhir periode Renstra pada tahun 2018 sebesar 25%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % seperti ditampilkan pada Tabel 17. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 27

Sasaran 5 : Pencegahan Penyakit Menular Ternak Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan sasaran strategis Meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak sebagai berikut: 1 Tabel. 18 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan % 20 20 100 Tabel. 19 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun % 20 20 20 100 100 100 Tetap Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Tabel. 20 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2015 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 1. Tingkat Kesehatan Hewan Ternak Per Tahun Sumber ; Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan 2015 2016 % 20 20 100 40 Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 28

Pada sasaran meningkatnya Kesehatan Hewan Ternak target indikator kinerja tahun 2016 yang ditetapkan sebesar 20 % telah terealisasi dengan baik dengan rata-rata capaian 100% dapat dilihat pada Tabel 18. Hal ini dikarenakan dengan optimalnya pelayanan kesehatan hewan di 2 puskeswan yaitu puskeswan tanjung lago dan puskeswan sembawa. Disamping itu tersedianya Bahan Belanja Obat-obatan ternak di Kabupaten dapat mendukung pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 tidak mengalami perbedaan tingkat capaian, karena tingkat serangan pada hewan ternak relatif sama, untuk perbandingan tingkat capaian antara tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat pada tabel 19. Perbandingan realisasi dan capaian sampai dengan tahun 2016 dan tahun 2015 dibandingan dengan target berakhirnya Rentra tahun 2018 telah tercapai sebesar 40 % seperti ditampilkan pada tabel 20. Sasaran 6 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Pertanian Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 29

Tabel. 21 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 100 Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Tabel. 22 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Realisasi Capaian Ket 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 3 4 5 6 7 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian % 10 10 10 100 100 100 Tetap Tabel. 23 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan Sumber : Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan 2015 2016 % 10 10 50 40 Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yang telah ditentukan tercapai target oleh karena adanya peningkatan penerapan teknologi, terutama di peningkatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 30

pengelolaan Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Capaian realisasi target seperti pada Tabel 21. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 adalah tetap yaitu 20 % atau sama tingkat capaiannya, hal ini dapat dilihat seperti pada Tabel 22. Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Pertanian dan perkebunan Tahun 2016 adalah 20 % dibandingkan dengan target di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dari tahun 2015 sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 % dapat dilihat dari tabel 23. Sasaran 7 : Meningkatnya Penerapan Teknologi Peternakan Indikator kinerja yang digunakan dalam pengukuran keberhasilan capaian sasaran serta target dan capaiannya adalah sebagai berikut : Tabel. 24 Persentase Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2016 Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 4 5 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan % 10 10 100 Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 31

Tabel. 25 Persentase Perbandingan Antara Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Indikator Kinerja Satuan Realisasi Capaian 2014 2015 2016 2014 2015 2016 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan Ket % 10 10 10 100 100 100 Tetap Tabel. 26 Persentase Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai Dengan Tahun 2016 dengan Target 2018 No Indikator Satuan Realisasi s/d 2016 Target Tahun 2018 Persentase Tingkat Capaian 1 2 3 5 6 7 8 1. Persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan Sumber : Data Bidang Perlindungan Tanaman dan Keswan 2015 2016 % 10 10 50 40 Realisasi persentase Tingkat Penerapan Teknologi Peternakan tahun 2016 adalah sebesar 10% sesuai dengan target yaitu 10%, pencapaian target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya kegiatan penerapan teknologi berupa bimtek regu pengendalian hama dan penyakit baik penyakit tanaman maupun hewan, yang dilaksanakan sebanyak 4 kali. Bila dibandingkan realisasi dan capaian indikator kinerja tahun 2016 dan tahun 2015 sama sama tersealisasi sebesar 10 % dari target yang telah ditetapkan, capaian tersebut dapat dilihat pada Tabel. 25. Realisasi indikator kinerja persentase Penerapan Teknologi Peternakan Tahun 2016 adalah 10% dibandingkan dengan target Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 32

di akhir periode renstra pada tahun 2018 sebesar 50%, maka tingkat pencapaian sampai dengan Tahun 2016 telah tercapai 40 seperti yang ditampilkan pada Tabel. 26. D Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Standar Nasional Capaian kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dengan indikator kinerja tingkat produksi Pertanian, tingkat produksi peternakan, tingkat penerapan teknologi peternakan, tingkat kesehatan ternak tidak dapat dilakukan perbandingan dengan target nasional karena ditingkat nasional, urusan bidang pertanian dan peternakan merupakan urusan pilihan dan tidak ada data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari Kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian Pertanian. BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban dari serangkaian perencanaan, pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin selama tahun anggaran 2016. Pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 mencakup pengukuran kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 33

yang menggambarkan kualitas capaian sasaran yang dilaksanakan pada tahun 2016. Capaian rata-rata kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 berdasarkan indikator/parameter yang ditetapkan adalah sebagai berikut : - Meningkatnya produksi pertanian, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat produksi pertanian (padi) tahun 23,59 % dari awal tahun (Renstra) dan dari target komulatif 18% rencana/target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program peningkatan produksi pertanian melalui 9 kegiatan. - Meningkatnya produksi peternakan, dengan indikator kinerja yaitu: Tingkat produksi peternakan tercapai 9,11 % dari target komulatif dari awal tahun 9 % di tahun 2016 yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program peningkatan produksi peternakan melalui 2 Kegiatan. - Meningkatnya penerapan teknologi pertanian, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat penerapan teknologi pertanian dan perkebunan tercapai 10% dari target 10% rencana/target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh program peningkatan penerapan teknologi pertanian dan perkebunan melalui 1 kegiatan. - Meningkatnya penerapan teknologi peternakan, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat penerapan teknologi peternakan tercapai 10 % dari target 10 % yang direncanakan. Indikator ini Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 34

didukung oleh pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna seperti tersedianya alat IB dan sosialisasi pengolahan daging yang ASUH yang tertuang dalan leaflet. - Pencegahan penyakit menular ternak, dengan indikator kinerja yaitu : Tingkat kesehatan ternak 20% dari target 20% rencana /target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak melalui 2 kegiatan dengan tersedianya obat-obatan dan pengujian darah. - Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Tingkat pemasaran Hasil Produksi Peternakan 5 % dari target 5 % rencana /target yang direncanakan. Indikator ini didukung oleh Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan melalui 1 Kegiatan yaitu terbangunnya sarana RPH. Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi jajaran di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk lebih meningkatkan kinerjanya di masa mendatang. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja tahun 2016, dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan di masa selanjutnya, antara lain : 1) Penyusunan Renstra Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin mengacu pada RPJMD Kabupaten Banyuasin. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 35

2) Melakukan konsolidasi organisasi secara internal dalam rangka meningkatkan kesadaran dan komitmen jajaran aparatur di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin yang telah ditetapkan. 3) Meningkatkan efisiensi, efektivitas dan keekonomian pelaksanaan kegiatan agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang terkait dengan upaya mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin yang telah ditetapkan. 4) Lebih meningkatkan disiplin anggaran yang mencakup pada ketaatan terhadap ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku serta ketepatan waktu pelaksanaan. 5) Mengalokasikan penggunaan anggaran secara adil dan merata agar dapat dinikmati oleh seluruh kelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam pemberian pelayanan. 6) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada melalui pendidikan dan pelatihan agar di masa mendatang dapat lebih bekerja secara profesional dan kompeten. Sebagai akhir kata, segenap aparatur di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin mengharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban Akuntabilitas Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin kepada stakeholders dan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja selanjutnya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 36 vi

KATA PENGANTAR Alhamdullilah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. LKjIP ini merupakan konsekuensi logis dari amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah akuntabilitas sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan sehubungan telah berakhirnya Tahun Anggaran 2016. Inpres tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara untuk mempertangungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategi (Renstra) yang telah ditetapkan. Laporan Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 ini pada dasarnya merupakan Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin tahun 2016 dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan i Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 37

organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan selama periode APBD Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan Visi dan Misi yang terdapat pada Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2014-2018. Berbagai keberhasilan yang dicapai merupakan hasil kerja dari semua pihak yang terlibat didalamnya yaitu Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Swasta dan Masyarakat. Hendaknya hasil ini menjadi motivasi yang lebih inovatif dan kreatif untuk perbaikan kinerja kedepan. Demikian pula kekurangan yang dialami hendaknya menjadi bahan intropeksi terhadap kebijakan yang akan timbul, sehingga dapat menjadi masukan yang berharga bagi penyelenggara kegiatan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin di masa mendatang. Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa selalu melindungi kita semua amin. Pangkalan Balai, Maret 2017 an.kepala Dinas Sekretaris Ir. SYAMSUL BAHRI PEMBINA TINGKAT I NIP. 19631120 198903 1 007 ii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 38

RINGKASAN EKSEKUTIF Akutanbilitas Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin merupakan kewajiban Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis (RENSTRA) Kabupaten Banyuasin, melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Pengukuran Pencapaian Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin dilakukan dengan mengevaluasi antara Rencana Kinerja (Perfomance Plan) yang diinginkan dengan Realisasi Kinerja (Performance Result) yang dicapai oleh organisasi yang bersangkutan. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya Kesenjangan Kinerja (Performance Gap) antara rencana kinerja dan realisasinya serta tindakan koreksi yang diperlukan dimasa mendatang. Metode pengukuran ini dapat bermanfaat dalam memberikan gambaran kepada pihakpihak eksternal tentang pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 ini menyajikan hasil pengukuran, evaluasi dan analisa pencapaian strategis, sebagai berkut. : vii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 39

a. Pengukuran evaluasi dan analisa capaian sasaran strategis dilakukan terhadap 7 sasaran yang mencakup 7 indikator kinerja setingkat Out Comes. b. Hasil analisis terhadap 7 sasaran strategis menunjukan bahwa 5 sasaran dapat mencapai hasil 100 %, dan terdapat 2 sasaran tercapai diatas 100 %. Dalam mencapai target sasaran indikator 100 % terdapat beberapa hambatan hambatan, akan tetapi hambatan tersebut dapat dilalui dengan tahapan-tahapan pencapaian program dan kegiatan yang sesuai dengan kondisi. viii Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuasin 40