BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebaiknya juga berdasarkan rasa senang dan perhatian seseorang terhadap. profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

MODEL PENGEMBANGAN KEPALA SEKOLAH DALAM MEWUJUDKAN SEKOLAH MANDIRI 1

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya pada era globalisasi saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan dari

BAB I PENDAHULUAN. satunya disebabkan karena mereka ingin menjadi seorang akuntan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidik di dalam kelas, namun juga sebagai teladan di luar kelas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

2015 KOMPETENSI PED AGOGIK D AN KUALITAS MENGAJAR GURU SEKOLAH D ASAR D ITINJAU D ARI LATAR BELAKANG PEND ID IKAN GURU LULUSAN PGSD D AN NON-PGSD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kelas A Kelas B Eks. Jumlah 3 < 3 jumlah 3 < 3 Jumlah 3 < % 23% 23 73% 27% 20 68% 32%

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Minat menjadi guru merupakan suatu keinginan, hasrat ataupun kehendak

BAB 1 PENDAHULUAN. dan perubahan pada sendi-sendinya. Salah satu bidang yang juga mengalami perkembangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa jurusan akuntansi FE UNS mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) Oleh: Indriani Budi Kurniawati

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang masalah. Setiap mahasiswa mempunyai perhatian khusus terhadap mata kuliah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas di era seperti sekarang ini sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Eulis Karmila, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju. keunggulan agar dapat bertahan dalam persaingan, terlebih pada saat ini

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Tantangan tersebut adalah diberlakukannya perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hlm. 86.

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aktivitas dalam bidang-bidang pendidikan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUA N. mensejahterakan kehidupan masyarakat. Ketatnya persaingan dunia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. adanya Undang-undang Guru dan Dosen. Guru bertanggung jawab mengantarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini, semua

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu bidang pengetahuan dalam akuntansi, pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. nasional. Padahal, penyelenggaraannya telah menguras sekitar dua pertiga dari

HASIL PENELITIAN PAYUNG TAHUN ANGGARAN 2012 EVALUASI KESIAPAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI MENJADI GURU PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. terdapat jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam. tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu untuk setiap profesi pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan sumber daya paling

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : SITI ANA MISROKHAH A

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LINGKUNGAN KERJA AKUNTAN PUBLIK (Survey Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan selalu diarahkan untuk pengembengkan nilai-nilai

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA KKP PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNHALU DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA SE-KOTA KENDARI

PENDAHULUAN. semuanya akan berubah ). Peribahasa itu pun seolah menggambarkan keadaan

MENINGKATKAN PROFESI GURU MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA JABATAN

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ekonomi mendorong munculnya pelaku bisnis baru sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB 1. Pendahuluan. Adolescent atau remaja, merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan utama yang dihadapi bangsa Indonesia adalah minimnya nilainilai

PROFESIONALISME GURU BAHASA INDONESIA SEBAGAI WUJUD PERADABAN BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan salah satu jenjang. pendidikan formal yang salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan Calon

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ice breaking Kontrak perkuliahan Pembentukan kelompok Rancangan pembelanjaran Pendahuluan : Etika dan Sikap profesional sarjana pemberian tugas-tugas.

mempunyai peranan terpenting dibanding sumber aaya non manusia yang berfungsi sebagai pelengkap yang menopang sumber daya utama

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran sasaran

BAB I PENDAHULUAN. kimia. Saat ini sedang berkembang seiring berjalannya waktu. Memiliki cabang yang

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMONDASI. untuk menghasilkan guru profesional tidak terlepas dari terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Arti berkualitas disini adalah mereka yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang sangat kompleks membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang dapat bersaing serta siap menghadapi segala kemajuan. Secara teknis, pemerintah telah mendesain sistem pendidikan dengan cermat. Namun, ada faktor-faktor yang memengaruhi berhasil atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik. Peran tenaga pendidik sangat menentukan pemecahan masalah pendidikan. Bahkan, hasil dari suatu proses pendidikan tergantung pada kemampuan tenagatenaga kependidikan, baik guru maupun dosen. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa peningkatan mutu pendidikan seharusnya terlebih dulu dimulai dari peningkatan mutu tenaga pendidik itu sendiri. Dalam kaitan hal yang telah dijabarkan sebelumnya, Institusi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Medan yang sebagaimana telah diubah menjadi Universitas Negeri Medan berdasarkan SK. Presiden No.124 Tahun 1999, tanggal 7 Oktober 1999, dimaksudkan sebagai upaya peningkatan mutu penyelenggara Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Konversi tersebut didasarkan pada dua hal; yang salah satunya bertujuan untuk peningkatan mutu lulusan tenaga kependidikan.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di bidang pendidikan khususnya Perguruan Tinggi sangat didukung dengan adanya dosen, karena dosen merupakan salah satu komponen yang turut menentukan keberhasilan kegiatan pendidikan. Guna peningkatan mutu lulusan tenaga kependidikan, dibutuhkan tenaga pendidik yang profesional. Undang-Undang No.14 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa dosen adalah tenaga pendidik profesional. Defenisi profesional menurut Novin & Tucker (20 Mei 2013) adalah, Penguasaan dan pelaksanaan dari keahlian (skill), pengetahuan (knowledge), dan karakter (character). Disamping bertujuan meningkatkan mutu lulusan kependidikan, dosen juga dituntut untuk dapat terus meningkatkan profesionalismenya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:702), dikatakan bahwa profesionalisme artinya Mutu, kualitas, dan tindak-tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang professional. Profesionalisme seorang dosen dapat dirasakan oleh banyak pihak, baik mahasiswa maupun pihak Perguruan Tinggi, sehingga dengan memiliki dosen yang profesional, diharapkan memberi pengaruh positif terhadap mutu mahasiswa lulusan dari Perguruan Tinggi. Lulusan inilah yang nantinya akan mengemban tanggungjawab sebagai pendidik ataupun guru. Ketika mahasiswa pendidikan dibina dan dididik dalam Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, pencapaian umumnya adalah mahasiswa tersebut mampu menjadi cikal bakal guru yang profesional. Namun minat menjdi guru itu akan sangat dipengaruhi dengan bagaimana profesionalisme dosen yang dapat dirasakan oleh mahasiswa. Jika dosen secara profesional mendidik dan membina mahasiswa pendidikan, maka hasil yang diharapkan nantinya mahasiswa

akan memiliki semangat untuk lebih mengarahkan visinya terhadap dunia pendidikan. Jika pembentukan visi terhadap dunia pendidikan semakin dibentuk dalam diri mahasiswa, nantinya akan memberikan peluang yang lebih untuk peningkatan keinginnan terhadap profesi guru. Guru merupakan tenaga pendidik professional yang memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, serta pendidikan menengah. Dalam Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 2005:2), Guru adalah profesi, dalam arti bidang pekerjaan dan pengabdian masyarakat tertentu, yang kerena hakikat dan sifatnya membutuhkan persyaratan dasar, keterampilan teknis dan sikap kepribadian tertentu (Winarno, 1982). Oleh karena itu, seorang guru diharuskan memiliki pengaruh yang besar untuk membuat keputusan tentang jabatannya sendiri. Guru sebagai tenaga pendidik profesional juga harus memiliki citra baik di masyarakat dan menunjukkan kepada masyarakat bahwa dirinya layak menjadi seorang panutan atau teladan bagi masyarakat sekitar, sehingga masyarakat kembali pada sejarah pendidikan guru di Indonesia, dimana seorang guru mempunyai status dan wibawa yang sangat tinggi dalam masyarakat serta dianggap sebagai orang seseorang yang serba tahu. UNIMED sebagai salah satu LPTK di Indonesia mempunyai misi-misi, yang salah satunya di antaranya, yakni mengembangkan diri menjadi teaching and research institution yang unggul. Program studi Pendidikan Tataniaga yang

merupakan bagian dari UNIMED memiliki misi untuk menyelenggarakan proses pembelajaran dalam bidang pendidikan dan ilmu-ilmu ekonomi berbasis kompetensi secara profesional. Untuk mencapai misi tersebut, program studi Pendidikan Tataniaga membekali mahasiswanya yang pada dasarnya merupakan calon guru dengan cara memberikan pendidikan, pengetahuan dan informasi pendidikan secara maksimal baik dalam proses belajar mengajar maupun program lainnya, sehingga mahasiswa yang terlibat di dalamnya memiliki citra diri sebagai seorang calon guru yang profesional. Meskipun demikian, pada saat ini, tidak jarang mahasiswa yang telah diterima di UNIMED, khususnya program studi Pendidikan Tataniaga, kurang memiliki keseriusan untuk memilih profesi sebagai seorang guru. Dalam upaya mengetahui hal tersebut, peneliti telah melakukan wawancara kepada 40 responden dengan hasil sebagai berikut: 1) sebanyak 10 orang (25%) tidak berminat menjadi seorang guru; 2) sebanyak 6 orang (15%) masih ragu terhadap minatnya menjadi seorang guru; dan 3) sebanyak 24 orang (60%) memiliki minat menjadi seorang guru. Minat menjadi guru ternyata belum mencapai kemaksimalan. Alasan yang diungkapkan oleh responden yang tidak berminat menjadi seorang guru serta responden yang masih ragu-ragu terhadap mintanya menjadi seorang guru, antara lain: 1) menjadi seorang guru bukan pilihan utama bagi para koresponden tersebut, melainkan pilihan atau keinginan orang tua; 2) gagal mendapatkan jurusan atau universitas yang diminati; 3) memandang prospek profesi guru yang masih kurang menjamin; 4) dosen yang mengajar kurang

profesional sehingga minat menjadi seorang guru tidak berkembang; 5) tidak suka keterikatan dinas; 6) profesi guru memiliki tanggung jawab dan kompetensi yang berat; 7) pengaruh lingkungan teman sebaya yang secara bersama-sama memilih universitas maupun jurusan yang dituju; dan 8) biaya pendidikan di UNIMED relatif lebih murah untuk melanjutkan studi. Sementara itu, responden yang memiliki minat menjadi guru beralasan: 1) menjadi seorang guru merupakan cita-cita sejak masih kecil; 2) menjadi seorang guru merupakan panggilan hidup; dan 3) keinginan menjadi seorang guru tumbuh setelah menjalani berbagai mata kuliah kependidikan. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat faktor-faktor yang memengaruhi minat dan keinginan menjadi seorang guru, sehingga peneliti merasa perlu dilakukan penelitian lebih mendalam. Sebab, dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh positif terhadap minat dan keinginan menjadi seorang guru, pihak-pihak yang terkait di dalamnya antara lain mahasiswa, dosen, dan lembaga pendidikan dapat meningkatkannya. Satu di antara faktor-faktor tersebut, sebagaimana diungkapkan sebelumnya dari hasil wawancara, adalah profesionalisme dosen dan profesi guru. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Persepsi Mahasiswa tentang Profesionalisme Dosen dan Profesi Guru terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tataniaga Stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul, antara lain: 1. Bagaimana persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan? 2. Bagaimana persepsi mahasiswa tentang profesi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan? 3. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan? 4. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan? 5. Bagaimana pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen dan profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan?

1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian terarah dan mengingat waktu yang juga terbatas, maka penulis mengadakan pembatasan masalah, yaitu pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen dan profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. 1.4 Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011? 2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011? 3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen dan profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011?

1.5 Tujuan Penelitian Ada pun tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan; 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesi guru terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan; 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa tentang profesionalisme dosen dan profesi guru secara bersama-sama terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa program studi Pendidikan Tataniaga stambuk 2011 Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

1.6 Manfaat Penelitian Dari berbagai hal yang telah dikemukakan, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk memperluas pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih baik. 2. Sebagai bahan masukan bagi universitas sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memkasimalkan potensi mahasiswa. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.