Gambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berikut adalah taksonomi pengisap polong kedelai (EOL, 2014):


II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. green bean dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

MORFOLOGI TANAMAN KEDELAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman kedelai adalah : Kingdom : Plantae, Divisio :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai berbentuk perdu dengan tinggi lebih kurang cm.

Tanaman kedelai mempunyai akar yang terdiri dari akar lembaga, akar tunggang dan akar cabang berupa akar rambut yang dapat membentuk bintil akar dan

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.3, Juni (595) :

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Berbentuk oval sampai bulat, pada permukaan atasnya agak datar. Jumlah telur

I. TINJAUAN PUSTAKA. klasifikasinya termasuk Divisio: Spermathopyta, Subdivisio: Species: Glycine max (L.) Merrill (Sumarno dan Harnoto, 1983).

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Perakaran kedelai akar tunggangnya bercabang-cabang, panjangnya

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Tunggak. Kacang tunggak (Vigna unguiculata L. Walp) termasuk keluarga

TINJAUAN PUSTAKA. Hama Pengisap Polong Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai merupakan tanaman polong-polongan yang memiliki

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

TINJAUAN PUSTAKA. buku pertama di atas pangkal batang. Akar seminal ini tumbuh pada saat biji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Peletakan Telur Kepik Coklat pada Gulma

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman pangan yang. sedangkan produksi dalam negri belum mencukupi, untuk mengatasinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tanaman akan tumbuh subur dengan seizin Allah SWT. Jika Allah tidak

Hama penghisap daun Aphis craccivora

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Biologi Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

CIRI CIRI KACANG TANAH

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penghisap Polong (Riptortus linearis Fabr.) Telur R. linearis berbentuk bulat dengan diameter telur 1,0-1,2 mm.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Steenis, dkk (2005) tanaman kedelai termasuk ke dalam,

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

BABn TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang Hijau ( Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman legum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

TINJAUAN PUSTAKA Asal-Usul, Taksonomi kedelai, dan Morfologi Kedelai

II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan

TINJAUAN PUSTAKA. family : Tephritidae, genus : Bactrocera, spesies : Bactrocera sp.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Deptan (2006) sistematika tumbuh-tumbuhan, kacang tanah

I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Budidaya Kacang Panjang. Klasifikasi tanaman kacang panjang menurut Anto, 2013 sebagai berikut:

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Gambar 1. Nimfa Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003) Gambar 2. Imago betina Helopeltis spp Sumber: Atmadja (2003)

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Kepik Coklat (R.linearis Fabr.) Biologi Hama Hama ini sering dikenal dengan sebutan kepik penghisap polong kedelai karena hama ini menyerang polong kedelai. Menurut Wahyu (2010), klasifikasi kepik penghisap polong kedelai ini adalah: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Arthropoda : Insecta : Hemiptera : Alydidae : Riptortus : Riptortus linearis Fabr. Telur diletakkan di permukaan daun bagian bawah atau atas, pada polong atau di rumput berderet sebanyak 3-5 deret. Telur berbentuk bulat dan bagian tengah agak cekung, berwarna biru keabu-abuan yang kemudian berubah menjadi coklat suram, diameter 1,2 mm. Stadia telur mencapai 6-7 hari (Mudjiono dkk, 1991). Gambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung 16

Nimfa menyerupai semut dan mengalami lima kali pergantian kulit sebelum menjadi imago. Nimfa instar pertama dan kedua menyerupai semut gramang, sedang instar ketiga, keempat dan kelima menyerupai semut rangrang dan akhirnya menyerupai semut hitam (Polyrachis). Nimfa yang baru keluar atau baru berganti kulit berwarna kemerah-merahan dan lama-kelamaan berubah warnanya. Perubahan warna pada setiap instar berbeda-beda. Nimfa instar pertama berubah warna dari kemerah-merahan menjadi kekuning-kuningan, sedangkan instar kedua berubah menjadi coklat tua. Nimfa instar ketiga, keempat dan kelima berubah dari kemerah-merahan menjadi coklat tua dan akhirnya menjadi hitam (Tengkano dan Dunuyaali, 1976). Gambar 2 : Nimfa R. linearis instar 1 Sumber: Foto langsung Gambar 3 : Nimfa R. linearis instar 2 Foto langsung Gambar 4 : Nimfa R. linearis instar 3 Sumber: Foto langsung Gambar 5 : Nimfa R. linearis instar 4 Sumber: Foto langsung 17

Gambar 6: R. linearis Instar 5 Sumber: Foto Langsung Imago hadir di pertanaman kedelai menjelang pembentukan polong dan biji. Imago berbadan panjang dan berwarna kuning coklat yang bentuknya mirip walang sangit, di samping sepanjang sisi badan mempunyai garis putih kekuning-kuningan. Panjang imago mencapai 11-14 mm dan umur mencapai 4-7 hari (Dirjen Tanaman Pangan, 1992). Gambar 7: Imago R. Linearis Sumber: Foto Langsung 18

Daur hidup R. linearis Fabr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stadium telur berlangsung selama 6,37 hari, sedangkan stadium nimfa instar I, II, III, IV, V dan VI berlangsung selama berturut-turut 2,06; 4,75; 4,55; 4,54; 6,2; dan 6,67 hari (Amalia dan Mawan, 2010). Siklus hidup R. linearis pada kedelai rata-rata 34 hari. Perkembangan telur hingga mencapai imago dan mati adalah 51 hari, sedangkan masa perkembangan instar pertama hingga imago dan mati rata-rata 44 hari (Tengkano dan Dunuyaali, 1976). Menurut Kalshoven (1981) siklus hidup serangga hanya 29 hari. Gejala Serangan R. linearis Fabr. Kepik menyerang dengan cara menghisap polong sehingga menjadi kosong atau kempis (biji tidak terbentuk) dan polong muda akan gugur. Sedangkan polong tua yang diserang kepik ini menyebabkan biji keriput dan berbintik-bintik kecil berwarna hitam, selanjutnya biji tersebut akan membusuk (Puput, 2007). Kerusakannya berbeda menurut frekuensi serangan dan umur polong. Serangan pada fase perkembangan biji dan pertumbuhan polong menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong dapat gugur. Serangan pada fase pengisian biji menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk. Serangan pada polong tua menyebabkan kualitas biji menurun karena adanya bintik-bintik hitam pada biji atau biji menjadi keriput. Kerusakan pada biji dan kulit polong sering disertai dengan serangan jamur (Mudjiono dkk, 1991). 19

Botani Tanaman Kacang Kedelai Adapun klasifikasi tanaman kedelai berdasarkan Adisarwanto (2005) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Poales : Leguminoceae : Glycine : Glycine max (L.) Merrill Akar kedelai memiliki bintil akar yang bentuknya bulat atau tidak beraturan yang merupakan koloni dari bakteri Rhizobium japonicum. Bakteri ini bersimbiosis dengan nitrogen bebas dari udara (Hanum, 2008). Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 30-100 cm. Setiap batang mampu membentuk 3-6 cabang. Bila jarak antara tanaman dalam barisan rapat, cabang menjadi berkurang atau tidak bercabang sama sekali. Tipe pertumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 macam yakni determinit, indeterminit, dan semi determinit (Suprapto, 2001). Polong kedelai muda berwarna hijau. Warna polong matang beragam antara kuning hingga kuning kelabu, coklat atau hitam. Jumlah polong tiap tanaman dan ukuran biji ditentukan setiap secara genetik, namun jumlah nyata polong dan ukuran nyata biji yang terbentuk dipengaruhi oleh lingkungan semasa proses pengisian biji (Somaatmadja dkk, 1985). 20

Botani Tanaman Kacang Hijau Adapun Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Purwono dan Hartono (2005) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Poales : Leguminoceae : Vigna Spesies :Vigna radiata L. Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna hijau kecokelat-cokelatan atau kemerah-merahan; tumbuh tegak mencapai ketinggian 30 cm - 110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau (Rukmana, 1997). Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10-15 biji (Marzuki dan Soeprapto, 2004). Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat. Proses penyerbukan terjadi malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada sore hari sudah layu (Purwono dan Hartono, 2005). 21

Buahnya berbentuk polong bulat panjang dan ramping. Panjang polong sekitar 20-80 cm, warna polong hijau muda sampai hijau keputihan. Polong yang muda sifatnya renyah dan mudah patah. Setelah tua polong menjadi liat. Pada satu polong dapat berisi 8-20 biji kacang panjang (Haryanto dkk, 1995). Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam. Biji kacang hijau berbentuk bulat (Humaedah, 2011). Botani Tanaman Orok orok Adapun klasifikasi tanaman Orok orok menurut Alfaida dkk, (2013) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Sub Divisi Kelas Ordo Family Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledoneae : Poales : Leguminoceae : Crotolaria : Crotolaria pallida Aiton Daun berbentuk elips, terdapat 3 daun dalam satu tangkai (trifoliate), dengan panjang tangkai daun sekitar 2,8 cm - 5 cm, selebaran daun 3-13 x 2-5 cm dan berwarna hijau (Khirutiga dkk, 2014). 22

Tanaman ini termasuk tanaman semak dengan batang berkayu, berbentuk silinder, warna batang agak kecoklatan dan bercabang dengan batang primer vertikal, tinggi tanaman sekitar 1,1-3 m (Alfaida dkk, 2013). Bunga berwarna kuning hingga cokelat kemerahan dengan corak sedikit berurat, dalam satu tanaman memiliki tandan bunga sekitar 20-30 buah dalam satu alur. Bunga ini akan menjadi buah dengan ukuran kecil, terdapat banyak buah dalam satu tangkai, berwarna hijau kemudian akan berwarna cokelat ketika telah matang (Khirutiga dkk,2014). Preferensi Pengertian preferensi / non preferensi ialah disukai atau tidak disukainya suatu tanaman oleh serangga sebagai tempat bertelur, berlindung, sebagai makanannya atau kombinasi dari ketiganya (Painter, 1951). Bagian-bagian tumbuhan yang digunakan sebagai makanan adalah daun, tangkai, bunga, buah, akar, cairan tumbuhan dan madu. Beberapa bagian tanaman dapat digunakan untuk tempat berlindung atau membuat kokon. Hampir 50% dari serangga adalah pemakan tumbuhan (fitofagus), selebihnya pemakan serangga lain atau sisa-sisa tumbuhan dan binatang (Sodiq, 2009). Serangga juga akan melakukan pemilihan dalam mencari inangnya, proses pemilihan inang oleh serangga ini dilakukan dengan beberapa cara seperti melalui penglihatan (visual), penciuman (olfaktori), pencicipan (gustatori) dan perabaan (taktil). Metclaf dan Luckman (1975) mengemukakan bahwa proses pemilihan inang oleh serangga melalui beberapa tahap, yaitu : a. Pencarian habitat inang (host habitat finding); mencari habitat inang dengan 23

mempergunakan mekanisme yang melibatkan fototaksis, geotaksis, preferensi tempat dan kelembaban. b. Pencarian inang (host finding); pada umumnya mempergunakan mekanisme yang melibatkan tanggap olfaktori dan penglihatan. c. Pengenalan inang (host recognition); adanya rangsangan olfaktori, rasa dan raba akan membantu serangga mengenal inang. d. Penerimaan inang (host acceptance); adanya senyawa-senyawa kimiakhas yang dikandung inang akan membuat serangga dapat menerima inang tersebut. e. Kesesuaian inang (host suitability); tanaman yang tidak mengandung racun tetapi mengandung zat makanan yang sesuai akan menunjang proses perkembangbiakan serangga. Preferensi dan perkembangan P. xylostella terhadap berbagai jenis tumbuhan inang bervariasi (Kartosuwondo dan Sunjaya 1990) bergantung pada kuantitas maupun kualitas senyawa kimia primer dan sekunder pada tumbuhan inang. Senyawa primer mengandung nutrisi, sedangkan senyawa sekunder bekerja sebagai perangsang makan dan tidak memiliki nilai nutrisi bagi serangga (Fraenkel, 1959). 24