Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

CITY HOTEL BINTANG EMPAT DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BINTANG EMPAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

Sports Hotel di Kawasan Bukit Gombel Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOLO FINE ART SPACE BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LP3A Tugas Akhir 135: Apartemen Tanjung Barat BAB 1 PENDAHULUAN

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

Dwi Gita Arianti Panti Rehabilitasi Narkoba di Samarinda BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

HOTEL RESORT DI HULU SUNGAI PEUSANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Resort di Kawasan Wisata Air Panas Guci Kab. Tegal

REDESAIN HOTEL Kledung Temanggung BAB I PENDAHULUAN

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

Fransiskus Hamonangan-L2B Co-Housing Di Kota Semarang 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR BAB I PENDAHULUAN

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I-1 BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Anwar M.Pd, Pendidikan kecakapan Hidup ( Life Skills Education).( Bandung: CV Alfabeta,2006) hlm.12

Apartemen di Kawasan Bekasi Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Batam merupakan pulau di provinsi Kepulauan Riau yang terletak di perlintasan pelayaran internasional. Pulau Batam merupakan pulau di Indonesia yang paling berdeketan dengan Negara Singapura dan merupakan kawasan perdagangan bebas ( Free Trade Zone ). Letak geografis batam ini menjadikan Pulau Batam Kota yang maju, dan menjadi tujuan investasi khususnya dibidang pariwisata. Dengan dekatnya Pulau Batam dengan negara Singapura dan Malaysia, Pariwisata di Pulau Batam selalu meningkat setiap tahunnya. Dalam hal ini, salah satu jenis akomodasi yang akan menunjang aktivitas pariwisata di Pulau Batam adalah Hotel. Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedian makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang berhuni di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel tersebut. Hotel termasuk sarana pokok kepariwisataan sehingga mempunyai arti hidup atau tidaknya hotel sangat bergantung pada banyak atau tidaknya wisatawan yang datang. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat kunjungan wisatawan di suatu daerah maka akan semakin tinggi pula permintaan penginapan di daerah tersebut. Potensi Industri di Pulau Batam semakin berkembang setiap tahunnya. Semakin banyak investor baik investor asing maupun investor lokal yang tertarik untuk membuka bisnis ataupun mengadakan kegiatan bisnis di Kota Batam. Dengan letak Kota Batam yang dekat dengan singapura, seringkali Kota Batam di jadikan tuan rumah bagi pemerintah ataupun perusahaan untuk melakukan kegiatan pertemuan bisnis dan sejenisnya. Selain kegiatan bisnis, Investor ataupun orang yang berkgiatan bisnis juga dapat mengunjungi Batam dengan tujuan Pariwisata pula. Sehingga setiap tahunnya angka dari wisatawan di Kota Batam terus meningkat. Seiring dengan semakin majunya pariwisata dan Industri di Kota Batam, maka semakin banyak pula wisatawan yang mulai mengunjungi Kota Batam sebagai tempat tujuan wisata dan industrinya sehingga pertumbuhan hotel di daerah ini pun mengalami peningkatan. 1

3.500.000 JUMLAH WISATAWAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU KOTA BATAM 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0 2012 2013 2014 WISATAWAN MANCANEGARA 1.219.608 1.336.430 1.454.110 WISATAWAN NUSANTARA 1.189.753 1.356.673 1.440.966 Gambar 1.1. Grafik Jumlah Wisatawan Batam Sumber: Badan Pusat Statiska, 2015 JUMLAH WISATAWAN MENGINAP DI HOTEL KOTA BATAM 50 50 49 49 48 48 47 2010 2011 2012 2013 2014 Column1 RATA- RATA HUNIAN KAMAR HOTEL 48 48 50 49 49 Gambar 1.2. Grafik Jumlah Wisatawan Menginap di Hotel Batam Sumber: Badan Pusat Statiska, 2015 Dari tahun 2012 hingga tahun 2014 jumlah wisatawan di Pulau Batam setiap tahunnya terus meningkat. Untuk tahun 2014, jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Batam berjumlah 2.895.076 wisatawan dengan 1.454.110 berupa wisatawan mancanegara dan 1.440.966 wisatawan nusantara. Jumlah kamar dan tempat tidur yang ada di hotel di Pulau Batam pada tahun 2014 yaitu 11.264 dengan 15.519 tempat tidur. Jumlah tersebut sangatlah kurang dibandingkan dengan yang dibutuhkan untuk para pariwisatawan. dengan dilihat dari perbandingan antara jumlah pariwisata yang datang sejumlah 2.895.076 pada tahun 2014,Tentunya pada tahun 2017, angka wisatawan 2

jauh lebih meningkat dibanding 2014, sehingga dibutuhkan kamar hotel yang lebih agar dapat memenuhi permintaan para wisatawan untuk mendapatkan penginapan. Batam centre merupakan salah satu daerah yang berada di Kota Batam yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan di Kota Batam. Kota Batam memiliki dua pemerintahan yaitu Otorita Batam dan Pemerintah Kota Batam. Kedua pemerintahan ini berada di wilayah Batam Centre. Lalu banyak pula terdapat komplek perindustrian di wilayah Batam Centre ini, seperti Tunas 1, Tunas 2, Cammo industrial park, Citra Buana centre park III, Hijah Industrial park dan lainnya. Terdapat pula sebuah Pelabuhan International yang berada di Batam Centre. Pelabuhan ini sangat aktif, selalu ramai pengunjung yang berasl dari singapura, malaysia, johor dan lainnya. Dengan potensi wilayah Batam Centre inilah menjadi kesempatan besar untuk pembangunan sebuah hotel. Hotel yang akan dibangun bisa menjadi icon/landmark Batam yang langsung terlihat dari Singapura, dan berkerja sama dengan instasi pemerintah dan industri, dan bisa menjadikan Batam menjadi pusat MICE di provinsi kepulauan Riau. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu wadah berupa tempat menginap yang baru, khususnya penginapan yang berdekatan dengan pelabuhan internasional Batam Centre Kota Batam, yang berada di pusat pemerintahan dan Industri Kota Batam, yang dapat menampung sebagian kekurangan kamar hotel yang dibutuhkan Kota Batam. Hotel yang akan dibangun nantinya adalah hotel berbintang lima karena belum ada Bisni Hotel di Kota Batam yang berbintang 5. Dengan dibangunnya hotel berbintang 5 ini dihatapkan dapat memiliki prospek yang baik kedepannya untuk Kota Batam dan dapat menampung jauh lebih banyak wisatawan yang akan menginap di Kota Batam. 1.2. TUJUAN DAN SASARAN A. Tujuan Tujuan direncanakannya, yaitu : 1. Menyediakan tempat menginap yang berada dikawasan pusat pemerintahan Kota Batam dengan menyediakan kenyamanan serta pemandangan langsung menuju ke Negara singapura. 2. Menambah daya tampung hotel di Kota Batam terhadap jumlah wisatawan yang akan terus meningkat setiap tahunnya. 3. Membuat sebuah landmark Batam dari desain bangunan Hotel yang akan dibuat. B. Sasaran Terwujudnya langkah dalam pembuatan berdasarkan aspekaspek panduan perancangan. Dalam hal ini berkaitan dengan konsep-konsep perancangan, program ruang, pemilihan tapak, dan lainnya. 3

1.3. MANFAAT Dengan keberadaan beserta segala fasilitas penunjangnya, diharapkan dapat memberi manfaat baik kepada masyarakat maupun pemerintah, antara lain: 1. Memberikan nilai tambah atau menaikkan citra terhadap wilayah yang dibangun di daerah tersebut. 2. Menambah pendapatan daerah. 3. Menjadikan lokasi yang akan dibangun menjadi pusat MICE 4. Menambah sebuah Landmark untuk Kota Batam. 5. Meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun asing. 6. Menambah jumlah wisatawan yang dapat ditampung oleh bangunan penginapan yang ada di Kota Batam. Secara objektif manfaatnya yaitu sebagai salah satu sumber ilmu dan pengetahuan arsitektur mengenai hotel. Selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya yang membutuhkan. 1.4. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN Ruang lingkup perencanaan dan perancangan terbatas perancangan ruang utama hotel dan fasilitas pendukungnya. Konteks dan lokasi tapak berada di daerah pusat pemerintahan kota batam dan pusat industri Kota Batam serta dekat dengan pelabuhan international batam. Aspek yang harus diperhatikan dalam merancang yaitu penekanan desain yang menarik dan sesuai dengan keadaan sekitar, dan orientasi bangunan agar hotel ini menjadi salah satu landmark Kota Batam dengan berfasilitas MICE sehingga dapat merubah citra Kota Batam ke arah yang lebih baik. 1.5. METODE PEMBAHASAN Berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan dalam menyusun Landasan Program Perancanaan dan Perancagan Arsitektur ini: 1. Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, observasi lapangan, serta browsing internet. 2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan tulisan ini dengan cara memperoleh gambar visual dari foto-foto yang dihasilkan. 3. Metode komparatif, yaitu dengan melakukan studi banding terhadap bangunan hotel yang sudah ada. 4

Dari data-data yang telah didapat, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Hotel Bintang 5 di Kota Batam. 1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN Sistematika pembahasan yang digunakan dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, ruang lingkup, metode pembahasan, sistematika pembahasan, dan alur pikir untuk merancang. BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi tinjauan pustaka dan kajian umum mengenai hotel, jenis dan klasifikasi hotel, pola aktivitas pengunjung dan pengelola pada hotel, serta fasilitas penunjangya, dan juga tinjauan khusus mengenai penekanan desain yang dipilih. BAB III TINJAUAN DATA Berisi tinjauan umum mengenai prediksi kebutuhan kamar hotel lokasi berupa keadaan geografis, topografi, dan potensi wisata sekitar, serta kebijakan pelaksanaan pengendalian pembangunan mengenai lokasi tapak yang digunakan sebagai. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Berisi uraian mengenai pendekatan dan analisa dalam menentukan program perencanaan dan perancangan berdasarkan aspek kontekstual, fungsional, arsitektural, teknis, dan kerja. BAB V PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi rumusan dari hasil kajian dan analisis berupa program ruang, konsep dasar perancangan, dan karakter tapak terpilih, serta kesimpulan-kesimpulan yang akan digunakan sebagai dasar dan acuan dalam studio grafis. BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM PERANCANGAN Berisi kesimpulan dari hasil atau intisari dari pendekatan perencanaan dan perancangan yang akan digunakan sebagai dasar dan acuan dalam studio grafis. 5

1.7. ALUR PIKIR AKTUALITA Dengan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Batam sebesar 3.895.076 jiwa dan dengan jumlah kamar hanya sebanyak 11.264 kamar,mengakibatkan kurangnya tempat menginap untuk menampung wisatawan yang datang ke Batam Kota Batam ingin merubah citra atau imej kota dengan cara menjadi Kota yang berkonsep MICE. Lokasi Kota Batam dekat dengan negara Singapura dan Malaysia Belum terdapat Hotel Bintang 5 di tengah Kota Batam Seitap tahun jumlah wisatawan di Kota Batam mengalami peningkatan sebesar 8,35 % URGENSI Dibutuhkan tempat menginap bagi para wisatawan dengan fasilitas yang baik, khusunya yang berada di wilayah pusat kota yang merupakan wilayah pemerintahan Kota Batam, dan pelabuhan international Batam, sehingga daya tampung yang ada saat ini tidak mencukupi banyaknya wisatawan yang datang. ORIGINALITAS Tujuan : Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan. Serta menjadi solusi pemecahan masalah yang berada di Kota Batam. Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan Hotel Bintang 5 di Kota Batam berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect). F E E D B A C K Studi Pustaka : 1. Landasan Teori 2. Standar perencanaan dan perancangan Studi Lapangan 1. Tinjauan Lokasi dan Tapak Studi Preseden 1. Sheraton Hotel Jakarta 2. Ritz Carlton Hotel Jakarta Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari studi banding Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Gambar 1.3. Diagram Alur Pikir Sumber: Analisis 6