BAB I PENDAHULUAN. utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. dibanggakan. Anak-anak yang kelak saat mereka dewasa menjadi satu diantara

BAB I PENDAHULUAN. konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation character

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (citacita)

BAB I PENDAHULUAN. jauh lebih banyak dan lebih komplek dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu tentunya menuntut masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan evaluasi, guru akan

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi masa depannya. Sasaran pendidikan yaitu memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. satu persyaratan utama seorang guru dalam mengupayakan hasil yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya

BAB I PENDAHULUAN. pun dunia pendidikan. Setiap lembaga pendidikan bersaing untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 295.

BAB I PENDAHULUAN. membaca adalah sebagai pintu gerbang untuk mengetahui segala ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha pendidik untuk memimpin anak didik secara

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu membantu dan membentuk karakter dan keyakinan yang kuat pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia tidak terlepas dari pendidikan tersebut, baik pendidikan sekolah

Pengaruh Model Pembelajaran The Learning Cell

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menentukan kualitas suatu bangsa. Karena proses pendidikan adalah

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial,

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi. Anggota Masyarakatnya kepada peserta didik. 1

BAB I PENDAHULUAN. samping menjadi fokus kebijakan pemerintah juga karena meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. mungkin proses belajar mengajar akan berhasil dengan lancar dan baik.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Usaha tersebut bisa optimal jika sekolah sebagai pusat belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, pasti ada saja aral yang akan merintangi

BAB I PENDAHULUAN. rangka membangun masa depan. Karena itu, pendidikan berperan. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan. meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan..

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

kognitif (intelektual), dan masyarakat sebagai psikomotorik.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku. seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

STUDI KORELASI FASILITAS BELAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI PURWOHARJO

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

BAB I PENDAHULUAN. memainkan peranan hidup secara tepat. 1. pasal 3). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2011, hlm. 293.

PENGARUH METODE PQRST TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENGUASAAN KONSEP HIDROKARBON

BAB I PENDAHULUAN. utama dan sempurna. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG TIDAK MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK DENGAN YANG MENGGUNAKAN PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan di sebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena, itu bagi sebuah bangsa

BAB I PENDAHULUAN. yang serius. Banyak kritikan dari praktisi pendidikan, akademisi dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aini Qurrotullain, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi. Adanya alat-alat itu dapat merubah pikiran manusia, merubah cara

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi kualitatif adalah segala prosedur penelitian yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. bidang, setiap jenis-jenis dan jenjang-jenjang pendidikan perlu terus

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar peserta

BAB I PENDAHULUAN. oleh layanan manajemen/pengelolaan yang teratur dan memadai. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Metode pembelajaran cooperative script terhadap prestasi belajar

BAB I PENDAHULUAN. macam keahlian guna untuk dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penilaian, dan juga merupakan tiga dari sekian dimensi yang sangat penting,

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi sejalan dengan tuntutan zaman, pendidikan menjadi sarana utama untuk mengembangkan kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kunci dari segala bentuk kemajuan hidup manusia sepanjang sejarah. 1 Dalam proses pendidikan kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. 2 Peserta didik merupakan kunci terjadinya perilaku belajar dan tercapainya sasaran belajar, karenanya guru harus dapat memilih cara mengajar yang baik dan menggunakan strategi, metode, model pembelajaran, serta pendekatan pembelajaran yang sesuai agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut skinner yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya educational psychology berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Dengan demikian 1 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritik dan Praktis, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h 2 2 Slamento, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995), h 1 1

2 pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti dan pemahaman, serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegitan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranan di masa datang. Dalam rangka usaha kita untuk mewujudkan suatu pendidikan yang berhasil, dan menjadikan anak didik (siswa) semangat untuk belajar maka perlu adanya seorang pendidik (guru) yang professional diantaranya memiliki metode atau strategi tersendiri di dalam mengajar. Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan oleh siswa. Karena tanpa adanya hasil belajar yang memadai mereka akan kesulitan dalam menghadapi berbagai tantangan dalam masyarakat. Mayoritas masyarakat Indonesia banyak yang menjadi pemeluk Agama Islam. Oleh karena itu pendidikan Agama Islam seharusnya menjadi harapan dalam memperdalam Agama serta menjadi pedoman kehidupan dan menjadi harapan dalam memperbaiki kepribadian atau akhlak dari pemeluknya. Dalam konteks pendidikan, pendidikan Agama Islam seharusnya mendapatkan waktu yang proposional, tidak saja di madrasah-madrasah atau sekolah yang bernuansa Islam tetapi juga di sekolah-sekolah umum. Demikian halnya dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, pendidikan Agama Islam dijadikan tolak ukur dalam membentuk watak dan pribadi peserta didik serta membangun moral

3 bangsa, oleh karena itu adanya penggunaan strategi atau metode dalam mengajar sangatlah penting perannya agar proses pembelajaran yang biasanya dilakukakan secara tradisional yang membuat siswa jenuh, bosan, bahkan terkadang cuek dengan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, oelh karena itu penggunaan metode yang bervariasi sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Suatu metode bisa dikatakan efektif jika hasil belajar bisa dicapai dengan penggunaan metode yang tepat guna, maksudnya dengan memakai metode tertentu tersebut dapat menghasilkan belajar yang lebih baik. Hasil belajar yang baik haruslah bersifat menyeluruh, artinya bukan hanya sekedar penguasaan pengetahuan semata-mata, tetapi juga tampak dalam perubahan sikap dan tingkah laku secara terpadu, perubahan ini tentu harus dapat dilihat dan diamati, bersifat khusus dan operasional, dalam arti mudah diukur. Agr metode yang akan digunakan dalam suatu pembelajaran bisa lebih efektif maka guru harus mampu melihat situasi dan kondisi siswa. Untuk menciptakan siswa yang berkualitas dan mampu menghadapi perkembangan zaman maka kebutuhan pembaharuan dalam metode merupakan suatu keharusan. Dari esgi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar dan rasa percaya pada diri sendiri.

4 Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan yang positif dari peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75). 3 Suatu proses belajar mengajar yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa aupun guru itu sendiri. 4 Yang perlu diperhatikan guru dalam menetapkan metode adalah mengetahui batas-batas kebaikan dan kelemahan metode yang dipakai, hal itu dapat diketahui dari ciri-ciri umum. Peranan dan manfaat yang terdapat pada setiap metode. 5 Terlepas dari pentingnya sebuah metode pembelajaran, minat serta motivasi pada diri siswa sangatlah penting perannya dalam keberhasilan yang akan diraih siswa. Minat serta motivasi salah satunya bisa mengarah kepada kesukaannya dalam membaca buku, majalah, atau hal-hal yang lain yang dianggap perlu untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Banyak fakta mengungkapkan bagaimana kesuksesan orang-orang diperoleh akibat kegemarannya membaca untuk mencari pengetahuan baru, namun terlepas dari itu semua kebosanan dan rasa kurang bergairah merupakan suatu permasalahan yang banyak dialami oleh manusia khususnya oleh setiap peserta didik. Kebosanan dan rasa kurang bergairah bisa timbul apabila aktivitas 3 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h. 102 4 Depdikbud, Dedaktif Metalik Umum, (Jakarta : Direktorat Pendidikan Dasar, 1996), h 40 5 Zakiyah Drajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), h 134

5 itu dilakukan secara berulang-ulang tanpa adanya variasi, bila kebosanan itu muncul maka minat, aktivitas, serta motivasi siswa terhadap pelajaran akan menurun, sehingga menggunakan metode yang pas dan bervariasi sangatlah diperlukan dalam belajar. Menurut Edward L Thandike : reading as thinking and reading as Reasoning, artinya bahwa proses membaca itu, sebenarnya tak ubahnya dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam proses ini banyak aspek-aspek yang terlibat seperti mengingat, memahami, menemukan, menganalisa, mengorganisasi, dan pada akhirnya menerapkan apa yang ada dalam bacaan. Jika siswa memiliki minat membaca yang besar maka dengan sendirinya dia akan mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi dan pada akhirnya akan memperoleh peningkatan pada hasil belajarnya. 6 Dalam kegiatan pembelajaran terdapat berbagai metode pembelajaran untuk mengaktifkan minat, aktivitas, serta motivasi belajar siswa khususnya dalam hal minat membaca. Metode tersebut di antaranya adalah metode PQRST, metode PQRST ini metode yang diperkenalkan oleh El Thomas dan Ha Robinson dalam buku mereka yang bertajuk Improving reading in Every Class. 7 Metode PQRST adalah metode belajar yang menuntut siswa untuk aktif dalam hal membaca, bertanya, meringkas dan mengetahui sejauhmana kemampuan diri sendiri. Belajar dengan menggunakan PQRST meliputi beberapa 6 Drs. Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif, (Malang : CV. Sinar Baru, 1987), h 13 7 http://alfas Belajar Cara Sistem PQRST

6 unsur antara lain : P (Preview) atau membaca sekilas dari isi buku, Q (Question) atau bertanya, R (Read) atau membaca, S (Summarize) atau meringkas dan T (test) atau menguji diri sendiri. Setiap metode selalu memiliki tujuan salah satu tujuan dari penggunaan metode ini pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan pemikiran dan latar belakang yang telah peneliti kemukakan di atas ada sebuah fenomena yang menarik, bagaimana guru dituntut untuk dapat mengajarkan mata pelajaran FIQIH dengan alokasi waktu yang terbatas dengan latar belakang kemampuan siswa (input) yang berbeda. Guru harus menerapkan strategi atau metode belajar yang jitu bagi siswa, agar materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik dan benar dalam waktu yang telah ditentukan. Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk mengadakan sebuah studi penelitian dan menjawab sebuah permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut sehingga peneliti mengangkat sebuah masalah penelitian tentang Implementasi Metode PQRST Dalam Meningkatkan hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi metode PQRST pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan 2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan

7 3. Bagaimana efektifitas metode PQRST terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan C. Batasan Masalah Agar dalam pembahasan skripsi ini tidak melebar maka perlu adanya pembatasan masalah, penulis membatasi permasalahan yang ada pada variabel sebagai berikut : 1. Metode belajar PQRST (Preview, Question, Read, Summarize, Tes) sebagai variabel bebas, yang penulis maksud dibatasi pada proses pembelajarannya. 2. Hasil belajar sebagai variabel terikat, yang penulis maksud dibatasi pada hasil yang diperoleh setelah pembelajaran dengan metode PQRST pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. D. Tujuan dan Signifikasi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berangkat dari rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : a. Untuk mengetahui implementasi metode PQRST pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. b. Untuk mengetahui sejauh mana metode PQRST dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan.

8 c. Untuk mengetahui efektif dan tidaknya metode PQRST dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. 2. Signifikasi Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan hasil yang didapat dapat bermanfaat, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang sedang dikaji maupun bagi penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam mata pelajaran fiqih. Secara rinci signifikasi penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu : a. Signifikasi Akademik 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terutama di bidang pengetahuan. 2. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para pendidik untuk merubah gaya belajar yang biasa, menjadi bervariasi dan lebih baik lagi. 3. Manfaat bagi peneliti adalah sebagai pengembangan wawasan keilmuan pada proses pembelajaran b. Signifikasi Sosial Praktis 1. Dengan penelitian ini dapat diketahui bagaimanakah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SMA Wachid Hasyim Lamongan. 2. Dengan penelitian ini dapat diketahui bagaimana akan keadaan dari pembentukan minat dan motivasi dan individu siswa dalam belajar.

9 3. Dengan penelitian ini dapat diketahui seberapa besar pengaruh metode PQRST terhadap peningkatan hasil belajar siswa di SMA Wachid Hasyim Lamongan. E. Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dan memudahkan pembaca, dalam skripsi yang berjudul Implementasi metode PQRST dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. Maka penulis merasa perlu memberikan penjelasan istilah yang dipergunakan dalam skripsi ini. Adapun istilah yang memerlukan penjelasan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : Implementasi adalah merupakan proses penerapan ide, kebijakan atau motivasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. 8 Adapun yang dimaksud implementasi di sini adalah penerapan atau penggunaan dari program yang dilaksanakan dalam suatu pembelajaran untuk mempermudah pemahaman siswa. Metode PQRST adalah metode belajar yang membantu siswa memahami dan mengingat materi yang di baca. P Singkatan dari preview (membaca selintas Cit. H. 93 8 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi Op.

10 dengan cepat), Q untuk question (bertanya), R read (membaca), S untuk summarize (meringkas), dan Tes (tes). 9 Sedangkan yang dimaksud peneliti di sini tentang emtode PQRST adalah suatu metode belajar yang dipergunakan dalam proses pembelajaran dengan melalui berbagai tahapan-tahapan untuk mempermudah siswa pada materi pelajaran yang akan di pelajari. Meningkat adalah menaikkan (derajat, taraf) mempertinggi, mengangkat diri, memegahkan diri. 10 Hasil belajar adalah merupakan sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha melalui proses perubahan dalam kepribadian manusia, perubahan tersebut ditampkkan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan. Pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan kemampuan. 11 Yang dimaksud peneliti di sini adalah adanya peningkatan hasil belajar yang diperoleh dari sebuah proses pembelajaran, perubahan pada tingkah laku, pengetahuan, ataupun hasil yang di peroleh. Fiqih adalah hukum-hukum syara yang bersifat praktis (amaliah) yang di peroleh dari dalil-dalil yang rinci. 12 1997), h 9 W.J.S P dambontang.com/cetak.php/pqrst 10 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Op.Cit, h 1078 11 Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta : Pustaka Suara, 2004), h 1 12 Muhammad Rofik, M.A, Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

11 SMA Unggulan Wachid Hasyim-Lamongan : sekolah menengah atas yang berada di bawah ruangan yayasa KH. Abdul Hasyim dan berdomisili di daerah Parengan Maduran Lamongan. Berdasarkan pada uraian penegasan istilah-istilah dalam judul di atas tersebut, maka dapat peneliti tarik kesimpulan yaitu suatu program yang dapat menunjang pemahaman siswa dalam memahami materi pelajaran dengan menggunakan metoe belajar PQRST.Metode belajar PQRST di pergunakan untuk bisa meningkatkan pemahaman siswa sehingga diharapkan hasil yang diperoleh bisa meningkat pada mata pelajaran FIQIH di SMA Wachid Hasyim Lamongan. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis berasal dari dua kata yaitu hypo berarti di bawah, dan thesa berarti kebenaran. Jadi hipotesis mempunyai arti di bawah kebenaran, yang artinya suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji atau suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data-data yang terkumpul. 13 Adapun hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas yaitu ada dua jenis : 1. Hipotesis kerja atau alternatif, dilambangkan dengan (Ha) Hipotesis kerja menyatakan terdapat pengaruh/hubungan antara variable pertama dengan variable kedua. Dalam penelitian ini hipotesa kerja berbunyi : 13 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Opcit, h 64

12 Adanya pengaruh antara penerapan metode PQRST dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Wachid Hasyim Lamongan. 2. Hipotesis nol atau nihil, dilambangkan dengan (Ho) Hipotesis nol atau nihil menyatakan tidak ada pengaruh antara penerapan metode PQRST dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMA Wachid Hasyim Lamongan. G. Sistematika Pembahasan Bab I pendahuluan yang berisi tentang : latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan signifikasi penelitian, definisi operasional, hipotesis penelitian, sistematika pembahasan. Bab II Kajian teori yang berisi tentang : tinjauan tentang metode belajar, meliputi : pengertian dan tujuan metode belajar, pengertian metode belajar PQRST, sintaks metode belajar PQRST, teori yang mendukung pengajaran metode belajar PQRST, tinjauan tentang hasil belajar meliputi : pengertian hasil belajar, jenis-jenis hasil belajar, factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, indikator hasil belajar, tinjauan tentang mata pelajaran fiqih meliputi : pengertian mata pelajaran FIQIH, fungsi dan tujuan mata pelajara FIQIH, materi mata pelajaran FIQIH, implementasi metode PQRST dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Bab III metode penelitian, meliputi : jenis dan rancangan penelitian, variable penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sample, teknik pengumpulan data, instrument penilaian, teknik analisis data.

13 Bab IV laporan hasil penelitian yang berisi tentang gambaran umum obyek penelitian yang meliputi : identitas SMA Wachid Hasyim, sejarah singkat berdirinya sekolah visi misi dan tujuan struktur organisasi, kurikulum SMA Wachid Hasyim. Penyajian dan analisis data yang meliputi analisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode PQRST, analisisd ata aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan metode PQRST. Analisis data statistic yang meliputi : analisis data hasil belajar, analisa data hasil tes. Bab IV Penutup, yang berisi simpulan dan saran yang kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.