BAB III. butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PROFIL ORGANISASI

BAB III KEWENANGAN KPU DALAM MENETAPKAN PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik I. Umum II. Pasal Demi Pasal...

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pada Sekretriat KPU Kabupaten/Kota terdapat 4 (empat) Sub Bagian. Berikut ke-4 Sub Bagian beserta tugas masing-masingnya :

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUGAS DAN FUNGSI BIRO, BAGIAN, DAN SUBBAGIAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. No BIRO BAGIAN SUB-BAGIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG

BAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELESAIAN PELANGGARAN ADMINISTRASI PEMILIHAN UMUM

- 2 - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota sebagaimana diubah dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;

-2- Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum tanggal 02 Juli 2012; MEMUTUSKAN:

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gianyar

-2- BAB I KETENTUAN UMUM

2 Mengingat : Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambaha

TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN KPU KABUPATEN BANYUMAS. Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah meliputi:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No d. bahwa Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011 tent

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019

UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2011

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adala

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KPU KABUPATEN TABANAN Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tabanan sebagai suatu sub sistem dari Komisi Pemilihan Umum,

TUGAS DAN FUNGSI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2017

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

: Keputusan Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum pada tanggal 23 Januari 2013;

BAB II KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. A. Sejarah Singkat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Labuhan Batu

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

KPU Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang BAB I PENDAHULUAN

PENTINGNYA KETERWAKILAN PEREMPUAN DI LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU

QANUN ACEH NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 10/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

2 Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pengawasan Pemilihan Umum; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembar

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

MATERI TES TERTULIS DAN WAWANCARA PPK Materi test tulis : Pancasila dan UUD

: Matriks Kinerja dan Pendanaan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BAB II DISKRIPSI ORGANISASI

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT KPU KABUPATEN BANAJRNEGARA

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 01 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB III TUGAS DAN KEWENANGAN KPU DALAM MELAKUKAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU DI INDONESIA MENURUT UU NO TAHUN 2008 DAN UU NO 2 TAHUN 2008

DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN SAROLANGUN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH UNTUK MEWUJUDKAN PEMILU 2019 YANG ADIL DAN BERINTEGRITAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DRAFT KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM, DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

BERITA NEGARA. No.1080, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Pengawasan Pemilu. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

DAFTAR INFORMASI PUBLIK KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KOTA BANDA ACEH

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan:

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 31 Tahun 2008 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

- 2 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENATAAN DAERAH PEMILIHAN DAN ALOKASI KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAE

- 2 - Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Toba Samosir Tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu

Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan

2017, No Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB III 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dengan perkembangan teknologi pada saat ini sehingga kebutuhan akan informasi semakin meningkat serta semakin instan dan higienis nya informasi yang di butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. Maka tinjauan perusahaan ini berisi sejarah,visi dan misi,struktur organisasi serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU Komisi Pemilihan Umum atau lebih dikenal KPU adalah suatu instansi pemerintahan yang bergerak di dalam pemilihan suatu kepala daerah dan Negara baik bupati,gubernur atau pun presiden serta anggota dewan daerah atau tingkat nasional. Ada pun sejarah KPU sebagai berikut : Sejarah KPU Secara institusional, KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998. KPU pertama (1999-2001) dibentuk dengan Keppres No 16 Tahun 1999 yang berisikan 53 orang anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan dilantik oleh Presiden BJ Habibie. KPU kedua (2001-2007) dibentuk dengan Keppres No 10 Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari unsur akademis dan LSM dan dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 11 April 2001.

KPU ketiga (2007-2012) dibentuk berdasarkan Keppres No 101/P/2007 yang berisikan 7 orang anggota yang berasal dari anggota KPU Provinsi, akademisi, peneliti dan birokrat dilantik tanggal 23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena masalah hukum. Untuk menghadapi pelaksanaan Pemilihan Umum 2009, image KPU harus diubah sehingga KPU dapat berfungsi secara efektif dan mampu memfasilitasi pelaksanaan Pemilu yang jujur dan adil. Terlaksananya Pemilu yang jujur dan adil tersebut merupakan faktor penting bagi terpilihnya wakil rakyat yang lebih berkualitas, dan mampu menyuarakan aspirasi rakyat. Sebagai anggota KPU, integritas moral sebagai pelaksana pemilu sangat penting, selain menjadi motor penggerak KPU juga membuat KPU lebih kredibel di mata masyarakat karena didukung oleh personal yang jujur dan adil. Tepat 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya penyelenggaraan Pemilu 2004, muncul pemikiran di kalangan pemerintah dan DPR untuk meningkatkan kualitas pemilihan umum, salah satunya kualitas penyelenggara Pemilu. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU dituntut independen dan non-partisan. Untuk itu atas usul insiatif DPR-RI menyusun dan bersama pemerintah mensyahkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu.

Sebelumnya keberadaan penyelenggara Pemilu terdapat dalam Pasal 22-E Undangundang Dasar Tahun 1945 dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai penyelenggara Pemilihan Umum yang dilaksanakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bersifat nasional. Sifat nasional mencerminkan bahwa wilayah kerja dan tanggung jawab KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sifat tetap menunjukkan KPU sebagai lembaga yang menjalankan tugas secara berkesinambungan meskipun dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat mandiri menegaskan KPU dalam menyelenggarakan Pemilihan Umum bebas dari pengaruh pihak mana pun. Perubahan penting dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, meliputi pengaturan mengenai lembaga penyelenggara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden; serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang sebelumnya diatur dalam beberapa peraturan perundangundangan.

Dalam undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu diatur mengenai KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum yang permanen dan Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu. KPU dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta dalam hal penyelenggaraan seluruh tahapan pemilihan umum dan tugas lainnya. KPU memberikan laporan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Undangundang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu juga mengatur kedudukan panitia pemilihan yang meliputi PPK, PPS, KPPS dan PPLN serta KPPSLN yang merupakan penyelenggara Pemilihan Umum yang bersifat ad hoc. Panitia tersebut mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum dalam rangka mengawal terwujudnya Pemilihan Umum secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dalam rangka mewujudkan KPU dan Bawaslu yang memiliki integritas dan kredibilitas sebagai Penyelenggara Pemilu, disusun dan ditetapkan Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Agar Kode Etik Penyelenggara Pemilu dapat diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilihan Umum, dibentuk Dewan Kehormatan KPU, KPU Provinsi, dan Bawaslu. Di dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD, jumlah anggota KPU adalah 11 orang. Dengan

diundangkannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, jumlah anggota KPU berkurang menjadi 7 orang. Pengurangan jumlah anggota KPU dari 11 orang menjadi 7 orang tidak mengubah secara mendasar pembagian tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban KPU dalam merencanakan dan melaksanakan tahap-tahap, jadwal dan mekanisme Pemilu DPR, DPD, DPRD, Pemilu Presiden/Wakil Presiden dan Pemilu Kepala Daerah Dan Wakil KepalaDaerah. Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilu, komposisi keanggotaan KPU memperhatikan keterwakilan perempuan sekurangkurangnya 30% (tiga puluh persen). Masa keanggotaan KPU 5 (lima) tahun terhitung sejak pengucapan sumpah/janji. Penyelenggara Pemilu berpedoman kepada asas : mandiri; jujur; adil; kepastian hukum; tertib penyelenggara Pemilu; kepentingan umum; keterbukaan; proporsionalitas; profesionalitas; akuntabilitas; efisiensi dan efektivitas.

Visi dan Misi Visi : Terwujud nya Masyarakat Jawa Barat yang mandiri Misi : 1. Memecahkan stagnasi pembangunan dengan mengakselerasi secara lebih cerdas pencapaian kesejahteraan masyarakat di bidang daya beli, kualitas pendidikan dan kualitas kesehatan 2. Memfokuskan pada pembangunan nyata perekonomian masyarakat berbasis agro industry dan bahari yang berwawasan lingkungan 3. Melancarkan reformasi sunggu-sungguh atas kebekuan birokrasi menuju aparatur yang bersih, berorientasi kepada pelayanan public, serta penggunaan anggaran yang pro public 4. Menumbuhkan investasi dalam negeri yang mampu secara langsung mengangkat perekonomian dan kesejahteraan rakyat 5. Memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan social politik dan perlindungan terhadap anak 6. Menyuguhkan kehidupan beragama yang rukun,toleransi dan penuh kesejukan 7. Memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan local 8. Mengokohkan kualitas demokrasi dengan edukasi politik dan menyertakan partisipasi masyarakat dalam pembangunan politik

1.2 Struktur Organisasi

3.3 Deskripsi Kerja 1. Staf Pelaksana Bagian Program Data, Organisasi dan SDM 2. Staf Pelaksana Bagian Keuangan, Umum dan Logistik 3. Staf Pelaksana Bagian Hukum, Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat (1) Staf Pelaksana pada SubBagian Program dan Data mempunyai Tugas : a. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pemilu b. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kebutuhan saran dan prasarana pemilu c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan kerjasama dengan pemerintah lain yang terkait d. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan kerjasama dengan lembaga non pemerintah e. mengumpulkan dan menyiapkan bahan petunjuk teknis pelaksanaan pemilu f. mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan data pemutakhiran penduduk dan daftar pemilih g. mengumpulkan dan menghimpun dalam penyusunan laporan hasil pemilu khusus DPT h. mengumpulkan dan mengolah bahan pengembangan dan penggunaan teknologi informasi

i. melaksanakan pengoperasian pengembangan aplikasi pengolahan dan penyajian data dan informasi pemilu j. mengumpulkan dan menyiapkan bahan hasil monitoring penyelenggaraan pemilu k. mengumpulkan dan menyiapkan bahan hasil supervisi penyelenggara pemilu l. mengumpulkan dan menyiapkan bahan evaluasi penyelenggaraan pemilu m. mengumpulkan dan menyiapkan bahan dokumentasi penyelenggaraan pemilu n. menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan serta pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan keuangan pemilu o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Program dan Data p. mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemuktahiran data kependudukan dan data pemilih q. menjalankan tugas lain yang diperintah oleh pemimpin (1A) Staf Pelaksana pada Subbagian Organisasi dan SDM mempunyai Tugas: a. menyiapkan bahan-bahan dalam rangka penyusunan kebutuhan sumber daya manusia b. menyiapkan bahan usulan rencana mutasi pegawai c. mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk usulan kesejahteraan pegawai d. menyusun dan menyiapkan bahan untuk usulan kesejahteraan pegawai. e. menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

f. menyiapkan bahan-bahan untuk penyusunan DUK g. menghimpun peraturan perundangan-undangan, kebijakan serta pedoman dan petunjuk teknis tentang kepegawaian h. melaksanakan penghimpunan DP3 i. melaksanakan penyiapan draft formasi pegawai j. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan pemberhentian PNS pada secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/Kota k. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan kenaikan gaji berkala bagi PNS Sekretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/kota l. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan kenaikan pangkat bagi PNS secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/kota m. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan pegawai yang pension secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/kota n. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan CPNS menjadi PNS secretariat KPU provinsi dan secretariat KPU Kabupaten/Kota o. melaksanakan pengumpulan bahan dan penyiapan usulan penempatan/pemindahan PNS secretariat provinsi dan secretariat kabupaten p. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Organisasi dan SDM q. menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pemimpin

(2) Staf pelaksanaan pada Subbagian Keuangan mempunyai Tugas: a. menyiapkan bahan untuk monitor dan evaluasi pelaksanaan teknis kegiatan pengelolaan keuangan (KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota) b. menghimpun peraturan perundangan-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan c. mengumpulkan bahan dan melaksanakan verifikasi laporan keuangan d. menyiapkan bahan untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan teknis kegiatan supervisi anggaran e. menyusun dan menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan realisasi anggaran (SAI dan LPJ) f. menghimpun data realisasi anggaran beserta Administrasi Data Komputer (ADK) untuk dikompilasi dan dilakukan rekonsiliasi dengan kanwil ditjen perbendaharaan g. membuat daftar gaji h. melaksanakan pembayaran gaji i. membantu menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian keuangan j. membuat dan menyusun laporan SAI dan Rekonsiliasi KPU Kabupaten/Kota k. mengoperasikan aplikasi keuangan (2A) Staf pelaksanaan pada Subbagian Umum dan Logistik mempunyai Tugas: a. melaksanakan urusan surat menyurat

b. melakukan urusan kearsipan dan ekspedisi di linkungan secretariat KPU provinsi c. melaksanakan penomoran,pengetikan dan pengagendaan naskah dinas d. melakukan urusan perlengkapan di linkungan e. mencatat himpunan naskah dianas yang keluar f. membantu menyusun dan menyimpan arsip aktif g. mengdokumentasi kan laporan pelaksanaan kegiatan Subbagian Umum dan Logistik h. mengumpulkan dan menyiapkan bahan alokasi barang kebutuhan pemilu serta membuat laporan i. menyiapkan bahan alokasi kebutuhan sarana pemilu j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan serta pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolaan logistic pemilu k. melaksanakan inventaris barang l. melaksanakan operasional aplikasi SIMAK BMN m. menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan

(3) Staf pelaksana pada Subbagian Hukum mempunyai Tugas: a. mengumpulkan bahan untuk materi penyuluhan peraturan perundangan tentang pemilu b. mengumpulkan bahan untuk advokasi dan konsultasi hokum penyelenggara pemilu c. mengolah bahan advokasi dan konsultasi hokum penyelenggaraan pemilu d. mengumpulkan bahan untuk pembelaan advokasi dan sengketa hokum penyelenggaraan pemilu e. mengumpulkan bahan-bahan untuk verifikasi factual peserta pemilu f. membantu pelaksanakan verifikasi factual peserta pemilu g. menyiapkan bahan evaluasi terhadap kegiatan verifikasi factual peserta pemilu h. menyusun bahan laporan kegiatan verifikasi factual peserta pemilu i. mengumpulkan bahan-bahan informasi administrasi keuangan, pelaporan dan audit dana kampanye peserta pemilu j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan k. menginventaris dan mengkaji permasalahan dalam pelaksanaan pemilu l. menyusun draf keputusan KPU Provinsi yang bersifat penetapan dalam setiap tahapan pemilu m. menyusun berita acara rapat pleno KPU Provinsi n. menyusun anggaran pembiayaan untuk advokasi dan konsultasi hokum

(3A) Staf pelaksana Subbagian Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat mempunyai Tugas: a. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pembagian daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk pemilu anggota DPRD Provinsi b. menyusun draf pembagian daerah pemilihan dan alokasi daerah untuk pemilu anggota DPRD Provinsi c. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi tentang pemungutan,perhitungan suara dan penetapan hasil pemilu d. menyusun draf pedoman dan petunjuk teknis pemungutan, perhitungan suara dan penetapan hasil pemilu e. menyiapkan bahan penggantian antar waktu DPRD Provinsi f. menyiapkan semua berkas kelengkapan penggantian antar waktu anggota DPR Provinsi mengumpulkan bahan melengkapi kekurangan persyaratan g. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan dan penerbitan informasi pemilu h. menyusun draf pemberitaan dan penerbitan informasi pemilu i. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pelaksanaan kampanye j. menyusun draf tata cara pelaksanaan sosialisasi dan kampanye k. mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pedoman teknis bina partisipasi masyarakat,pelaksanaan pendidikan pemilu

l. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan, kebijakan serta pedoman dan petunjuk teknis tentang pengelolahan keuangan pemilu m. menyusun dan mengelola rencana pedoman teknis pelaksanaan pemilu kepala daerah/wakil Kepala Daerah n. memfasilitasi pemantauan kegiatan pelaksanaan pemilu o. menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pemimpi