MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

ANALISIS LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS MAN 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

Abstrak. Hubungan Tingkat Pendapatan (Vera Widyastuti)1. Oleh : Vera Widyastuti, Universitas Negeri Yogyakarta,


HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 5 MAKASSAR

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

PENGARUH KEGIATAN ORGANISASI SISWA DISEKOLAH (ekstrakurikuler) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN 1 PELEPAT ILIR

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

WURI PRATIWI SILVIANI A

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar. The Corelation Between Parenting Pattern With Learning Motivation

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODELOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

Diajukan Oleh : DEWI RUSIANA A

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT DAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

READING GUIDE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

PENGARUH GAYA MENGAJAR DAN KEPEMIMPINAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DI KALANGAN SISWA KELAS XII SMK NEGERI I SALATIGA

Diajukan oleh: RIZCHA VERDIANA A

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

: FETI UTAMININGSIH NIMK

HUBUNGAN KETERSEDIAAN BUKU IPS DENGAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 4 LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO ABSTRACT

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

PENGARUH DISIPLIN DAN FASILITAS SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA N 10 SIJUNJUNG

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Mitra Dhani Pinem*, Cicik Suriani

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN MOTIVASI ORANGTUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS ATAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

: ISNAINI MARATUS SHOLIHAH NIM K

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMA ADHYAKSA I JAMBI TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 MAGELANG

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

Mega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN EMOTIONAL QUOTIENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 4 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KONTRIBUSI KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN BANTUL. Artikel Jurnal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA DI SMP N 4 SLEMAN JURNAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMAN 5 TAMBUN SELATAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SMA SWADHIPA (JURNAL) Oleh AFRIZAL PUTRA BUJURI

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

ARTIKEL PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD MUHAMMADIYAH

Rizal Dzul Fadly dkk. Universitas Negeri Makassar Abstract

PENGARUH BELAJAR TUNTAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KADIPIRO 2 SAMBIREJO SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT DARI BADAN KREDIT KECAMATAN (BKK) TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI SUKOHARJO TAHUN 2015

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

ANALISIS MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMAN 8 MAKASSAR DALAM BELAJAR BIOLOGI

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

Transkripsi:

JURNAL PSIKOLOGI PERSEPTUAL http://jurnal.umk.ac.id/index.php/perseptual MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA Ahmad Afiif, Al-Fatih Bau Makkulau Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar ahmad.afif@uin-alauddin.ac.id Abstrak Penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar biologi siswa di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. Penelitian ini melibatkan tiga variabel yakni variabel bebas adalah pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPA di SMAN 1 Tanete Rilau yang berjumlah 111 orang. Sedangkan sampelnya berjumlah 56 siswa diambil melalui teknik random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pola asuh orang tua, skala dukungan sosial teman sebaya, dan skala motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik deskriptif serta statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk pola asuh orang tua diperoleh nilai rata-rata 97,9 berada dalam kategori sedang dari 56 sampel diperoleh nilai terendah 82 dan tertinggi113, dukungan sosial teman sebaya diperoleh nilai rata-rata 82,4 berada dalam kategori sedang dari 56 sampel diperoleh nilai terendah 64 dan tertinggi102 dan untuk motivasi diperoleh nilai rata-rata 62,6 berada dalam kategori sedang dari 56 sampel diperoleh nilai terendah 34 dan tertinggi 77. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan uji t menunjukkan bahwa nilai thitung> ttabel (9,308 > 2,0048) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Ini berarti pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar memiliki hubungan dengan sumbangsi sebesar 46,29%. Kata kunci: Pola Asuh Orangtua, Dukungan Sosial Teman Sebaya,dan Motivasi Belajar. Abstract This study includes correlational research that aims to determine the relationship between parenting and peer social support to motivation to learn biology of students in SMA Negeri 1 Tanete Rilau Barru District. This research involves three variables ie free variable is parenting parenting and peer social support while the dependent variable is learning motivation. The population in this research is all students of class XII IPA at SMAN 1 Tanete Rilau which amounts to 111 people. While the sample amounted to 56 students taken through random sampling technique. The instruments used in this research are parenting parenting scale, peer social support scale, and motivation learning scale. Data analysis techniques used are descriptive statistics and inferential statistics. Based on the results of data analysis using descriptive statistics for parenting parents obtained an average value of 97.9 are in the medium category of 56 samples obtained the lowest value 82 and the highest 113, social support peers obtained average value 82.4 is in the category of being Of 56 samples obtained the lowest value of 64 and the highest102 and for the motivation obtained an average value of 62.6 is in the medium category of 56 samples obtained the lowest value of 34 and the highest 77. Based on the results of inferential statistical analysis with t test showed that the value of tvalue> ttable (9,308 > 2,0048) then H0 is rejected and Ha accepted. This means parenting parenting and peer social support with learning motivation have a relationship with the contribution of 46.29% Keyword: Parenting, Peer Social Support, Learning Motivation 62 2016 Universitas Muria Kudus p-issn : 2528-1895 e-issn : 2580-9520

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang selalu mengalami perubahan karena adanya perkembangan di segala bidang kehidupan. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa). Interaksi yang dimaksud yaitu saling mempengaruhi antara pendidik dengan peserta didik. Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah motivasi peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Asumsi ini sejalan dengan pendapat Sadirman yang mengatakan bahwa seseorang itu akan mendapat hasil yang diinginkan dalam belajar bila dalam dirinya terdapat keinginan untuk belajar. Ini berarti bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap keberhasilan siswa untuk mencapai hasil yang optimal. Sebaliknya rendahnya motivasi siswa dalam belajar maka akan rendah pula hasil yang dicapai (Sarifan 2009, 9-9). Motivasi peserta didik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya. Pola asuh orang tua di ibaratkan melalui adanya perhatian dan kehangatan, yaitu orang tua dalam mengasuh dan menjalin hubungan interpersonal dengan anak disadari adanya perhatian, penghargaan dan kasih sayang, kebebasan berinisiatif. Selanjutnya, dorongan sosial teman meliputi berbagai aspek yang berkaitan dengan psikologi sesorang di antaranya yaitu dorongan emosional, bantuan, maupun materi mencakup hal tersebut. Sistem dukungan teman sebaya sangat beragam di seluruh sekolah dan menurut kelompok usia dari para pendukung teman sebaya itu sendiri (Cowie dan Dawn 2009, 78). Menurut Santrock (2002), motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai Menurut Mussen (1994), mendefinisikan pola asuh orang tua adalah suatu cara yang digunakan orang tua dalam mencoba berbagai strategi untuk mendorong anak-anaknya mencapai tujuan yang diinginkan. Dimana tujuan tersebut antara lain pengetahuan, nilai moral, standar perilaku yang harus dimiliki anak bila dewasa nanti. Orang tua memang perlu memperhatikan keadaan anaknya dalam mengajarkan dibutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik terhadap anak, karena dengan komunikasi yang baik dan terarah diharapkan pada anak sudah diterima oleh anak. Semua perbuatan dan tingkah laku dari orang tua merupakan contoh yang baik untuk diterapkan pada diri anak dalam kehidupan sehari-harinya (Nasyrah 2007, 34). 63

Dukungan sosial merupakan sumber eksternal yang dapat memberikan bantuan individu dalam mengatasi atau menghadapi suatu persoalan. Mungkin itulah sebabnya mengapa dukungan sosial telah banyak mendapat perhatian dalam dasawarsa terakhir meskipun konsep dukungan sosial itu sendiri masih sulit untuk ditetapkan. Beberapa penulis meletakkan dukungan sosial terutama dalam konteks hubungan akrab atau kualitas hubungan (Samet 1994, 349). Teman sebaya memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kelompok siswa saat ini. Banyaknya waktu yang dihabiskan siswa bersama dengan temanya dapat berpengaruh terhadap kehidupannya. oleh karenanya selain dari bentuk pengasuhan orang tua, teman sebaya dalam lingkungan sosial sangat dianggap penting. Berdasarkan hasil observasi sementara yang dilakukan oleh peneliti pada pertengahan Februari 2014 pada siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau, diperoleh bahwa masih terdapat siswa yang masih menghadapi masalah dalam motivasi belajar. Hal ini ditandai siswa yang terlalu cepat putus asa, tidak bersemangat dan tidak aktif dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. METODE PENELITIAN Jenis penelitian dari adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian korelasional dimaksudkan untuk menguji hubungan antara variabel. Lokasi penelitian bertempat di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru, dengan subjek penelitian kelas XII IPA. Sekolah ini berlokasi di jalan Poros Pekkae Soppeng, Kec. Tanete Rilau Kabupaten Barru. Subjek penelitian siswa kelas XII IPA dengan jumlah siswa sebanyak 111 orang dari 3 kelas Tahun Pelajaran 2014/2015. Peneliti mengambil 50% dari populasi yang ada sehingga dari 111 mahasiswa maka didapat 56 siswa sebagai sampelnya. Dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Dalam penelitian ini menggunakan skala psikologi. Skala yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu skala pola asuh orang tua, skala dukungan sosial teman sebaya dan skala motivasi belajar. Dimana Skala pola asuh orang tua disusun berdasarkan teori Baumrind, adapun komponennya sebagai berikut skala ini disusun mengungkap tiga macam pola asuh yang diterapkan di dalam keluarga yaitu otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permissif yang terdiri dari beberapa indikator kontrol orang tua terhadap anak, kejelasan komunikasi dan tuntutan orang tua. Skala dukungan sosial ini disusun berdasarkan pada teori Sarafino. Skala ini mengungkap empat aspek dukungan sosial teman sebaya, yaitu dukungan 64

emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informasi. Skala pengukuran motivasi belajar ini disusun berdasarkan ciri-ciri motivasi yang diungkap oleh Hamzah B Uno, skala ini mengungkap ciri-ciri motivasi belajar meliputi adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang kondusif yang memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Tiap skala memiliki ciri-ciri alternative jawaban yang dipisahkan mejadi item favorable dan unfavorable. System penilaian untuk jawaban adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada pernyataan yang bersifat favorable, subjek akan memperoleh nilai 4 jika menjawab sangat setuju (SS), nilai 3 jika menjawab setuju (S), nilai 2 jika menjawab tidak setuju (TS), dan nilai 1 jika menjawab sangat tidak setuju (STS). Sedangkan pern yataan unfavorable subjek akan memperoleh nilai 1 jika menjawab sangat setuju (SS), nilai 2 jika menjawab setuju (S), nilai 3 jika menjawab tidak setuju (TS), dan nilai 4 jika menjawab sangat tidak setuju (STS). Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment yang perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Packaged For Social Science) 20,0 for windows. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi berganda sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dan hipotesis dan di anlisis dengan menggunakan bantuan SPSS (Statistical Packaged For Social Science) 20,0 for windows. HASIL & PEMBAHASAN Hasil penelitian tercermin dari hasil analisis dengan menggunakan uji t, dimana thitung lebih besar dari tabel atau 9,308 > 2,0048, itu berarti H0 ditolak. Pada uji prasyarat analisis diperoleh data pola asuh orang tua, dukungan sosial teman sebaya dan motivasi belajar terdistribusi normal karena nilai sig. > α berturut-turut yakni. (0,648 > 0,05) (0,714 > 0,05) dan (0,585 > 0,05) Pada uji linieritas pola asuh orang tua dengan motivasi belajar diperoleh data linier karena nilai sig > α (0,000 < 0,05). Sedangkan pada uji dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar diperoleh data linier karena nilai sig > α (0,000 < 0,05). Sehingga uji prasyarat normalitas dan linieritas terpenuhi. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang memperlihatkan bahwa nilai t yang diperoleh dari hasil perhitungan (thitung) lebih besar daripada nilai t yang diperoleh dari tabel distribusi t (ttabel) dengan taraf signifikansi sebesar 5% (thitung > ttabel) serta merujuk pada penelitian sebelumnya yang relevan, membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya dengan motivasi belajar 65

biologi siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru sebesar 46,29% dan sisanya 53,71% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak sempat diteliti oleh peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang sedang antara pola asuh orang tua dan dukungan sosial teman sebaya terhadap motivasi belajar siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru. Pola asuh orang tua erat kaitannya dengan pembentukan pribadi anak. Setiap anak perlu diberikan pengasuhan yang baik sejak kecil agar pribadinya dapat terbentuk. Jika pola asuh baik telah timbul dalam diri siswa maka akan timbul pula sikap sosial yang baik, dan otomatis akan meningkatkan motivasi belajar di sekolah. Motivasi merupakan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi juga adalah kekuatan, baik dalam diri maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah B Uno, 2012). Motivasi menjadi salah satu faktor yang paling penting dalam proses belajar. Meningkatkan motivasi melahirkan semangat dalam diri siswa untuk dapat memahami pentingnya belajar. Dengan belajar, siswa dapat mengetahui apa yang diketahui dan apa yang tidak diketahui. Tanpa peran kedua orang tua atau keluarga dan juga dari teman sebaya maka siswa akan mengalami gangguan seperti kurangnya minat, motivasi belajar. Peran pola asuh orang tua juga sangat penting dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa, dimana orang tua dapat memberikan pengasuhan, serta fasilitas yang dibutuhkan dan diharapkan dapat pula membimbing untuk dapat memotivasi anak di rumah. Untuk dapat meningkatkan motivasi diperlukan penggerak untuk dapat mencapainya, karena motivasi bukanlah merupakan bawaan lahir akan tetapi dipelajari dari lingkungan sosial bagi remaja yang terdiri dari keluarga, teman sebaya dan faktor yang lainnya, pihakpihak tersebut merupakan agen yang mengajarkan siswa bias memotivasi dirinya terkhusus pada pembelajaran. Pada usia remaja, peran teman sebaya memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan. Karena dengan teman sebaya ini, siswa dapat lebih terbuka merasa aman dan nyaman sehingga dapat lebih mudah dalam mengeluarkan pendapat yang penting kepada rekannya untuk memberikan dukungan sosial dengan bentuk motivasi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Thoist mengatakan bahwa dukungan teman sebaya bersumber dari orang-orang yang memiliki hubungan yang berarti bagi individu seperti keluarga teman dekat, rekan kerja, tetangga dan saudara. (Ekasari dan Suhertin, 2012) Lebih lanjut, Budiman mengatakan bahwa keluarga yang di landasi kasih sayang, membuat anak dapat mengembangkan tingkah laku sosial yang baik yang merupakan landasan bagi 66

hubungan sosial khususnya dengan teman sebaya (Marini dan Elvi, 2005) hal inilah yang akan menjadikan dirinya termotivasi untuk maju khususnya dalam hal belajar. SIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran Pola asuh orang tua siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru diperoleh sebanyak 43 orang (76,8%) berada dalam kategori sedang, dan 13 orang (23,2%) berada dalam kategori tinggi, serta tidak ada seorang pun sampel yang berada dalam kategori randah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru memiliki pola asuh orang tua yang sedang. 2. Gambaran dukungan sosial teman sebaya siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru diperoleh sebanyak 1 orang (1,8%) berada dalam kategori rendah, dan 48 orang (85,7%) berada dalam kategori sedang, serta 7 orang (12,5%) berada dalam kategori tinggi. serta tidak ada seorang pun sampel yang berada dalam kategori randah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru memiliki dukungan sosial teman sebaya yang sedang. 3. Gambaran dukungan sosial teman sebaya siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru diperoleh sebanyak 1 orang (1,8%) berada dalam kategori rendah, dan 48 orang (85,7%) berada dalam kategori sedang, serta 7 orang (12,5%) berada dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru memiliki dukungan sosial teman sebaya yang sedang. 4. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial pola asuh orang tua berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Sumbangan pengaruh variabel pola asuh orang tua sebesar 30,25% dan sisanya 69,75% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 5. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dukungan social teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Sumbangan pengaruh variabel dukungan social teman sebaya sebesar 40,96% dan sisanya 59,045% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. 6. Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial pola asuh orang tua dan dukungan social teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa XII IPA di SMA Negeri 1 Tanete Rilau. Sumbangan pengaruh variabel pola asuh orang tua dan 67

dukungan sosial teman sebaya sebesar 46,29% dan sisanya 53,71 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas maka dikemukakan saran-saran sebagai implikasi dari hasil penelitian sebagai berikut: 1. Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Tanete Rilau Kabupaten Barru adalah hendaknya sekolah meningkatkan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Agar motivasi siswa. terhadap belajar sekolah dapat dikembangkan sebagai bentuk motivasi mereka dalam belajar, maka perlu dipahami dan disosialisasikan kepada, warga, sekolah, orang tua dan masyarakat. 2. Diharapkan para guru SMA Negeri 1 Tanate Rilau agar dalam usaha meningkatkan motivasi belajar siswa, sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan pembelajaran sebaiknya guru memberikan arahan, bimbingan serta pandangan mengenai perlunya belajar yang baik agar kelak prestasi belajar dari siswa dapat juga bertambah. 3. Diharapkan kepada siswa memahami arti serta manfaat Dukungan sosial teman agar tidak salah dalam bergaul jika di sekolah. 4. Diharapkan orang tua dapat terlibat dalam membimbing dan memberikan pengarahan kepada anak jika tidak di sekolah dalam bentuk usaha, pengawasan serta memberi pengertian kepada, anaknya di rumah. 5. Untuk peneliti selanjutnya, pada penelitian ini, peneliti tidak begitu memperhatikan faktor-faktor lain selain aspek pola asuh orang tua sebagai hal yang dapat memengaruhi pola asuh. Disarankan kepada peneliti selanjutnya dengan topik yang sama agar lebih memperhatikan faktor-faktor tersebut khususnya perbedaan gender, anak ke berapa dalam keluarga dan faktor yang lain. 68

DAFTAR PUSTAKA B. Samet. (1994). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gramedia. Cowie, Helen dan Dawn Jennifer. (2009). Penanganan Kekerasan di Sekolah. Jakarta: PT Indeks Macanan Jaya Cemerlang. Ekasari Agustina dan Suhertin Yuliana. (2012). Kontrol Diri dan Dukungan Teman Sebaya dengan Coping Stress pada Remaja. Jurnal Soul, No 2. Vol 5 September 2012. John W, Santrock. (2002). Live Span Development, Alih Bahasa: Achmad Chusairi, Perkembangan Masa Hidup, Edisi Kelima, Jilid 1-2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Marini Liza dan Elvi Andriani. (2005). Perbedaan Asertivitas Remaja ditinjau dari Pola Asuh Orangtua. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, Fakultas Kedokteran USU, No. 2. Vol I September 2005. Mussen. (1994). Pengembangan dan Keperibadian Anak. Jakarta: Arean. Nasyrah. (2007). Korelasi antara pola asuh orang tua dan motivasi belajar siswa kelas XI Man 1 Malang, Skripsi Malang: Fakultas Psikologi. UIN Maulana Malik. Nurjan, Syarifan, dkk. (2009). Psikologi Belajar. Edisi I, Surabaya: LAPIS-PGMI. Uno Hamzah B. (2012). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. 69