BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Dinas Kesehatan Kab. Semarang 1. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Kab. Semarang Dinas Kesehatan Kab. Semarang (DKK Semarang) merupakan satuan perangkat daerah di Kab. Semarang yang memiliki tanggung jawab menjalankan kebijakan pemerintah kab. Semarang dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Bupati sebagai kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan Kab. Semarang terletak di Kota Ungaran Jl. MT. Haryono No. 29 Ungaran, 50511. Dengan wilayah kerja 19 Kecamatan yang terdiri dari 208 desa dan 27 kelurahan. Serta jumlah penduduk di akhir tahun 2016 sebanyak 1.005.677 jiwa, dengan perbandingan jumlah penuduk laki-laki sebesar 503.539 jiwa dan perempuan 502.138 jiwa. (16) 2. Visi Menjadi Institusi Yang Menjamin Mayarakat Sehat Mandiri. 3. Misi Misi Dinas Kesehatan Kab. Semarang 1) Menyelenggarakan upaya kesehatan yang bermutu bagi masyarakat sehat mandiri. 2) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM, Sarana, prasarana upaya kesehatan bagi masyarakat sehat mandiri. 24
25 3) Mengutamakan peningkatan akses pelayanan kesehatan melalui kerja sama lintas sektor, stakeholder dan membangun kemitraan dengandunia usaha menuju masyarakat sehat mandiri. 4) Menyelenggarakan sistem pembiayaan kesehatan yang mencakup bagi semua tingkatan anggota masyarakat yang sehat mandiri. 5) Menyelenggarakan sistem informasi kesehatan bagi masyarakat sehat mandiri. 4. Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang terdiri dari 19 Kecamatan diantaranya sebagai berikut: 1) Kecamatan Getasan 2) Kecamatan Tengaran 3) Kecamatan Susukan 4) Kecamatan Kaliwungu 5) Kecamatan Suruh 6) Kecamatan Pabelan 7) Kecamatan Tuntang 8) Kecamatan Banyubiru 9) Kecamatan Jambu 10) Kecamatan Sumowono 11) Kecamatan Ambarawa 12) Kecamatan Bandungan 13) Kecamatan Bawen 14) Kecamatan Bringin 15) Kecamatan Bancak
26 16) Kecamatan Bergas 17) Kecamatan Pringapus 18) Kecamatan Ungaran Barat 19) Kecamatan Ungaran Timur. (16) Secara administrasi wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang berbatasan dengan 7 Kab/ Kota diantaranya: 1) Sebelah Utara : Kota Semarang dan Kab. Demak 2) Sebelah Timur : Kab. Grobogan dan Kab. Boyolali 3) Sebelah Selatan : Kab. Boyolali dan Kab. Magelang 4) Sebelah Barat : Kab. Temanggung dan Kab. Kendal 5) Bagian Tengah : Kota Salatiga
27 B. Alur dan Mekanisme Pelaporan 1. Alur Sistem Pelaporan Informasi Penyakit Demam Berdarah Dengue di Dinas Kesehatan Kab. Semarang Rumah Sakit PUSKESMAS Dinas Kesehatan Kab. Semarang Gambar: 4.1 Alur Pelaporan Penyakit DBD di Dinas Kesehatan Kab. Semarang a) Pelaporan di Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Kab. Semarang menggunakan formulir KDRS (asli) dalam waktu 1x24 jam setelah diagnosis ditegakkan. Serta melampirkan formulir KDRS ke Puskesmas wilayah pasien penderita DBD. b) Pelaporan di Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kab. Semarang menggunakan formulir KDRS (tindasan atau tembusan dari RS). c) Jika pasien mengalami Syndrome Syok Dengue (DSS) maka Dinas Kesehatan Kab. Semarang koordinasi ke Puskesmas
28 tempat pasien DBD untuk melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dan Melakukan Fogging. Dengan pedoman KDRS. 2. Kodefikasi Diagnosis Demam Berdarah Dengue a. Demam Dengue LT : Dengue (Fever) A90 (Vol.3) Vol.1 A90 Dengue Fever b. Dengue Haemorrhagic Fever (Jika terjadi Pendarahan) LT : Dengue (Fever) - Haemorrhagic A91 (Vol.3) Vol. 1 A91 Dengue Haemorrhagic Fever 3. Angka Kesakitan dan Kematian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan hasil penelitian laporan K-DBD bulanan dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kab. Semarang, peneliti akan menyajikan hasil penelitian kedalam bentuk peta distribusi penyakit Demam Berdarah Dengue tahun 2016. Saat ini di Dinas Kesehatan Kab. Semarang belum memanfaatkan program Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam penyajian data dan pelaporan Data yang digunakan dalam SIG khususnya untuk pasien DBD adalah hasil pelaporan K-DBD bulanan puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang mulai Januari 2016 s/d Desember 2016, yang kemudian diolah berdasarkan jumlah kasus di wilayah
29 Puskesmas perkecamatan, jumlah kasus berdasarkan jenis kelamin dan angka kematian. Total kasus DBD di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang tahun 2016 sebesar 993 kasus, laki-laki 463 kasus dan perempuan 530 kasus. Serta 7 kasus meninggal dunia. Di Kab.Semarang pada tahun 2016 angka kesakitan kasus DBD mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Angka Kesakitan (Incident Rate/IR) DBD tahun 2016 sebesar 98,7 per 100.000 penduduk dari 993 kasus ditemukan dan ditangani, sedangkan IR DBD tahun 2015 sebesar 50,59 per 100.000 penduduk dari 504 kasus ditemukan dan ditangani. Peningkatan jumlah kasus DBD ditahun 2016 terjadi karena musim penghujan yang relatif panjang, selain itu masih adanya pola pikir masyarakat yang menganggap fogging merupakan cara memberantas DBD sehingga mengesampingkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang sebenarnya cara paling efektif memberantas DBD. (16) hasil yang didapat dari penelitian adalah sebagai berikut: 1) Cakupan Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang tahun 2016 Tabel: 4.1 Cakupan Jumlah Pasien DBD Di Kab. Semarang Tahun 2016 No Kecamatan Jumlah Pasien % 1 Getasan 9 0,9 2 Tengaran 28 2,8 3 Susukan 9 0,9 4 Kaliwungu 7 0,7 5 Suruh 8 0,8 6 Pabelan 17 1,7
30 No Kecamatan Jumlah Pasien % 7 Tuntang 71 7,1 8 Banyubiru 36 3,7 9 Jambu 27 2,8 10 Sumowono 5 0,5 11 Ambarawa 126 12,7 12 Bandungan 41 4,1 13 Bawen 108 10,9 14 Bringin 24 2,4 15 Bancak 7 0,8 16 Bergas 117 11,8 17 Pringapus 129 13,0 18 Ungaran Barat 122 12,2 19 Ungaran Timur 102 10,2 Total 993 100 Berdasarkan tabel 4.1 Kecamatan Pringapus merupakan Kecamatan dengan kasus Demam Berdarah Dengue paling tinggi yaitu 129 pasien dan kecamatan Sumowono merupakan kecamatan dengan kasus Demam Berdarah Dengue terendah yaitu 5 pasien ditahun 2016.
31 Gambar: 4.2 Peta cakupan jumlah penderita DBD di Kab. Semarang tahun 2016 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa wilayah dengan penderita terbanyak berada pada daerah yang berdekatan yaitu Ungaran Timur, Ungaran Barat, Bergas, Bawen, Pringapus dan Ambarawa. Hal ini dikarenakan penularan penyakit DBD vektor penyebaran nyamuk Aedes aegypti
32 2) Distribusi Jumlah Pasien Demam Berdarah Dengue di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang tahun 2016 berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Cakupan Jenis Kelamin Pasien DBD di Kab. Semarang No Kecamatan Laki-laki % Perempuan % 1 Getasan 4 0,4 5 0,5 2 Tengaran 12 1,2 16 1,6 3 Susukan 4 0,4 5 0,5 4 Kaliwungu 3 0,3 4 0,4 5 Suruh 5 0,5 3 0,3 6 Pabelan 6 0,6 11 1,1 7 Tuntang 34 3,4 37 3,7 8 Banyubiru 16 1,6 20 2,0 9 Jambu 14 1,4 13 1,3 10 Sumowono 2 0,2 3 0,3 11 Ambarawa 61 6,1 65 6,6 12 Bandungan 20 2,0 21 2,1 13 Bawen 52 5,2 56 5,7 14 Bringin 9 1,0 15 1,6 15 Bancak 4 0,4 3 0,3 16 Bergas 56 5,6 61 6,1 17 Pringapus 61 6,1 68 6,9 18 Ungaran Barat 55 5,5 67 6,8 19 Ungaran Timur 45 4,5 57 5,8 Total 463 46,4 530 53,6 Berdasarkan tabel 4.2 pasien DBD perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pasien laki-laki yaitu mencapai 53,38% sedangkan pasien laki-laki mencapai 46,62% dari total kasus Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang tahun 2016.
33 Gambar: 4.3 Peta Cakupan Jenis Kelamin Penderita DBD di Kab. Semarang Tahun 2016 Berdasarkan Gambar 4.3 pasien DBD dari 19 Kecamatan di Kab. Semarang dengan Persentase rata-rata tertinggi adalah pasien dengan jenis kelamin perempuan, sedangkan hanya 1 Kecamatan yang pasien laki-laki tinggi dibandingkan dengan perempuan adalah Kec. Jambu.
34 3) Cakupan Jumlah Angka Kematian Kasus Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang Tahun 2016 Tabel: 4.3 Cakupan Jumlah Angka Kematian DBD di Kab. Semarang tahun 2016 No Kecamatan Meninggal Jumlah Persentasi (%) 1 Getasan 0 0 2 Tengaran 0 0 3 Susukan 0 0 4 Kaliwungu 0 0 5 Suruh 0 0 6 Pabelan 0 0 7 Tuntang 0 0 8 Banyubiru 0 0 9 Jambu 0 0 10 Sumowono 0 0 11 Ambarawa 2 28,57143 12 Bandungan 0 0 13 Bawen 0 0 14 Bringin 0 0 15 Bancak 0 0 16 Bergas 3 42,85714 17 Pringapus 1 14,28571 18 Ungaran Barat 1 14,28571 19 Ungaran Timur 0 0 Total 7 100 Berdasarka Tabel 4.3 jumlah kematian terbanyak di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kab. Semarang tahun 2016 tedapat di Kec.Bergas yaitu sebanyak 3 kasus meninggal atau sebesar 42,86%.
35 Gambar: 4.5 Peta Cakupan Jumlah Angka Kematian Kasus DBD di Kab. Semarang Tahun 2016 Berdasarkan Gambar 4.5 terdapat 4 wilayah paling banyak titiktitiknya merupakan daerah yang terdapat kasus kematian. Kec. Bergas merupakan wilayah dengan jumlah kasus tertinggi karena terlihat jumlah titik terbanyak, disusul Kec. Ambarawa dan Kec. Ungaran Barat dan Kec. Pringapus. Hal ini dapat dikaitkan dengan wilayah kecamatan dengan kasus DBD tertinggi.