BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 50 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2016

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 63

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kepala Dinas mempunyai tugas :

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

-1- BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LANDAK

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Transkripsi:

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo, perlu menetapkan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 Nomor 1 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 70); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. 2. Bupati adalah Bupati Sidoarjo. 3. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah, dan Kecamatan. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo. 5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah. (2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

3 Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: a. Unsur Pimpinan: Kepala Dinas; b. Unsur Staf: Sekretariat, terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan; c. Unsur Pelaksana, terdiri dari: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari: a) Seksi Pelayanan Kesehatan Primer; b) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; c) Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional; 2. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, terdiri dari: a) Seksi Surveilans dan Imunisasi; b) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; c) Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa; 3. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari: a) Seksi Kefarmasian; b) Seksi Alat Kesehatan; c) Seksi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan; 4. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari: a) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; b) Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga; c) Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi; d. Unit Pelaksana Teknis. e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Dinas Kesehatan, mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan bidang kesehatan; b. pelaksanaan kebijakan bidang kesehatan;

4 c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan; d. pelaksanaan administrasi dinas kesehatan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas Kesehatan mempunyai tugas memimpin, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan Dinas Kesehatan. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Dinas Kesehatan mempunyai fungsi: a. perencanaan program bidang kesehatan dan kesekretariatan; b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dinas; d. pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; e. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai Pasal 8 Kepala Dinas berwenang menandatangani izin bidang kesehatan yang tidak ditangani oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 9 Sekretariat mempunyai tugas menyusun perencanaan, pelaporan, umum, kepegawaian dan keuangan. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretariat mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dan laporan; b. pelayanan administrasi umum dan kepegawaian; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugasnya. Pasal 11 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas: a. melaksanakan pelayanan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi; b. melaksanakan pengelolaan barang;

5 c. menerima dan mengkoordinasikan tindaklanjut pelayanan permohonan perizinan dan pengaduan masyarakat; d. melaksanakan pembinaan dan administrasi kepegawaian; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. melaksanakan administrasi keuangan; b. melaksanakan laporan pengelolaan keuangan; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai Pasal 13 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kebutuhan anggaran; b. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan program; c. menyusun laporan dinas; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai Bagian Keempat Bidang Pelayanan Kesehatan Pasal 14 Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam bidang Pelayanan Kesehatan. Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan; b. pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kesehatan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai Pasal 16 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan Primer dan jaminan kesehatan primer; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis dan koordinasi program Pelayanan Kesehatan Primer yang meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), penguatan manajemen Puskesmas dengan pendekatan keluarga, rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta standar operasional prosedur program Pelayanan Kesehatan Primer yang meliputi puskesmas, puskesmas

6 pembantu, ponkesdes, klinik dan praktek perorangan serta mutu, fasilitasi akreditasi pelayanan kesehatan primer, rekomendasi operasional fasilitas pelayanan kesehatan primer; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pelayanan kesehatan primer; Pasal 17 Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis Pelayanan Kesehatan Rujukan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis dan koordinasi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang medik, gawat darurat terpadu, pengelolaan rujukan dan pemantauan rumah sakit termasuk fasilitasi mutu dan akreditasinya, pemantauan dan evaluasi Unit Transfusi Darah, rekomendasi pendirian rumah sakit, rekomendasi operasional rumah sakit, rekomendasi operasional sarana penunjang rumah sakit; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pelayanan kesehatan rujukan; Pasal 18 Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan tradisional; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis dan koordinasi pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitasi mutu, pelaksanaan registrasi dan perizinan pelayanan kesehatan tradisional, pedoman umum, petunjuk pelaksaanan, petunjuk teknis, serta standar operasional prosedur program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitasi mutu; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pelayanan kesehatan tradisional; d. melaksanakan tugas ketatauusahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bagian Kelima Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pasal 19 Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit;

7 b. pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai Pasal 21 Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis surveilans dan imunisasi; b. menyiapkan bahan pelaksanaan tehnis kegiatan surveilans dan imunisasi, pengendalian faktor resiko, pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji, koordinasi lintas program dan lintas sektor kegiatan surveilans dan imunisasi, pengendalian faktor resiko, pendayagunaan sumber daya dan fasilitas pelayanan kesehatan haji; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis surveilans dan imunisasi; Pasal 22 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit menular; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit menular, koordinasi lintas program dan lintas sektor kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit menular; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 23 Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa; b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut, koordinasi lintas program dan lintas sektor kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa;

8 Bagian Keenam Bidang Sumber Daya Kesehatan Pasal 24 Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang Sumber Daya Kesehatan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis sumber daya kesehatan; b. pelaksanaan kegiatan sumber daya kesehatan; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan sumber daya kesehatan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai Pasal 26 Seksi Kefarmasian mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis kefarmasian; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kefarmasian, meliputi; 1. pelaksanaan teknis dan koordinasi program dan lintas sektor pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, dan kosmetika, makanan pelayanan kefarmasian; 2. perencanaan, pengadaan, pengelolaan obat buffer, obat program kesehatan, obat untuk penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana, obat yang bersifat insidentil; 3. fasilitasi standarisasi dan perijinan farmasi dan makanan, usaha mikro obat tradisional; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis kefarmasian; Pasal 27 Seksi Alat Kesehatan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis alat kesehatan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis alat kesehatan, meliputi; 1. pelaksanaan teknis dan koordinasi lintas program dan lintas sektor pembinaan, pengendalian dan pengawasan tata kelola, produksi, distribusi alat kesehatan; 2. fasilitasi standarisasi dan pemrosesan rekomendasi perijinan produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (toko alat kesehatan, perusahaan rumah tangga alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga) ; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis alat kesehatan; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

9 Pasal 28 Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis sumber daya manusia kesehatan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis sumber daya manusia kesehatan, meliputi; 1. pelaksanaan program perencanan, dan koordinasi lintas program dan lintas sektor pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; 2. fasilitasi standarisasi dan perizinan tenaga kesehatan, penilaian angka kredit jabatan fungsional dan fasilitasi koordinasi pelaksanaan pelatihan teknis program bagi tenaga kesehatan c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis sumber daya manusia kesehatan; Bagian Ketujuh Bidang Kesehatan Masyarakat Pasal 29 Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang Kesehatan Masyarakat Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis kesehatan masyarakat; b. pelaksanaan kegiatan kesehatan masyarakat; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan masyarakat; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai Pasal 31 Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, meliputi: pelaksanaan teknis dan koordinasi lintasi program dan lintas sektor promosi kesehatan, komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;

10 Pasal 32 Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga, meliputi: pelaksanaan teknis dan koordinasi lintas program dan lintas sektor konseling dan inspeksi kesehatan lingkungan air, penyehatan udara, tanah, pangan, kawasan, sanitasi dasar, vektor penyakit, pengamanan limbah dan radiasi, kesehatan okupasi daan surveilans; intervensi sanitasi total berbasis masyarakat dan kapasitas kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 33 Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis kesehatan keluarga dan gizi; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis kesehatan keluarga dan gizi, meliputi; pelaksanaan teknis dan koordinasi lintas program dan lintas sektor kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis kesehatan keluarga dan gizi; Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis Pasal 34 (1) Unit Pelaksana Teknis merupakan unsur pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan. (2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan pembinaan teknis dilaksanakan oleh Kepala Bidang sesuai bidang tugasnya. Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 35 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan sesuai dengan keahlian.

11 Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional serta Rincian Tugas Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB IV TATA KERJA Pasal 37 (1) Dalam menyelenggarakan tugasnya, setiap pimpinan pada Dinas Kesehatan wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar satuan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo serta dengan instansi vertikal sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Setiap pimpinan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas bawahan. (3) Setiap pimpinan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Masing-masing Sub Bagian di Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dan masing-masing Seksi pada Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang masing-masing. (6) Setiap pimpinan wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan masing-masing. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 40 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo (Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2008 Nomor 40) beserta perubahannya yaitu Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 46 Tahun 2015 tentang

12 Perubahan atas Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 40 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo (Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 Nomor 46) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 39 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo. Ditetapkan di Sidoarjo pada tanggal 30 November 2016 BUPATI SIDOARJO, ttd Diundangkan di Sidoarjo pada tanggal 30 November 2016 SAIFUL ILAH SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIDOARJO, ttd DJOKO SARTONO BERITA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 NOMOR 69 NOREG PERBUP : 69 TAHUN 2016

13