ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KONSUMSI KALSIUM SELAMA KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN BANTAR GERBANG BEKASI TAHUN 2011 JURNAL

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

NURJANNAH NIM

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dipilih lokasi di Kecamatan Susukan, Kabupaten

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

GAMBARAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU FLAMBOYAN B MOJOSONGO JEBRES SURAKARTA. Lilik Hanifah Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP BERAT BADAN BAYI UMUR 4 6 BULAN (Di Wilayah Kerja Puskesmas Plumpang Kabupaten Tuban)

Nisa khoiriah INTISARI

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

PERBEDAAN BERAT BADAN BAYI PENGGUNA ASI EKSLUSIF DENGAN ASI TIDAK EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

ANALISIS KEJADIAN OBESITAS PADA BALITA DI POSYANDU PADEMONEGORO KEC. SUKODONO KAB. SIDOARJO

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

Sugiarti dan Vera Talumepa

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

MENARA Ilmu Vol. X Jilid 2 No.70 September 2016

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG MEMANDIKAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LULUT BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI TINGKAT II PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES U BUDIYAH BANDA ACEH

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. Wilayah Kerja Puskesmas Pakis pada tanggal 30 Juni Juli. pengetahuan responden tidak signifikan.

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

PENGETAHUAN IBU DALAM PENATALAKSANAAN GIZI SEIMBANG PADA KELUARGA DI DESA SIBORBORON KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. epidemiologi yaitu cross sectional (sekat silang) yaitu penelitian yang mengamati

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN MOTIVASI MEMBERI MAKANAN BERGIZI DI DESA PANAONGAN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2015 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBIASAAN BERPANTANG MAKANAN PADA IBU NIFAS SELAMA MASA PURPUERIUM DINI. Nuris Kushayati

METODE PENELITIAN. n =

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU MENYUSUI DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI SURADADI TAHUN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG METODE PENURUNAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA OVERWEIGHT DI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. melalui perbaikan perilaku masyarakat dalam pemberian makanan

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

HUBUNGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

Jurnal Kesehatan Kartika 7

TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIPARA TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PKD AMANDA DESA BANYURIP KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TENTANG ANEMIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA SELAMA KEHAMILAN. Kiftiyah

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN LANSIA DATANG KE POSYANDU LANSIA DI DESA BENERWOJO WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEJAYAN KABUPATEN PASURUAN

STUDI DESKRIPTIF POLA NUTRISI BALITA PENGUNJUNG POSYANDU I DI DESA DASUN Rt 02 Rw01 KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG. Oleh. Dewi Hartinah ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

Transkripsi:

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013 Fitri Wahyuna 1, Zainal Abidin 2 vi + 40 halaman : 6 tabel + 1 gambar + 9 lampiran Latar Belakang: Berdasarkan observasi pada ibu menyusui di Kemukiman Jangka Buya dengan menjumpai sebanyak 15 orang ibu menyusui untuk diwawancarai tentang pengetahuan pola makan ibu menyusui, yang merupakan asupan kebutuhan gizi ibu menyusui, peneliti mendapatkan informasi bahwa sebanyak 24 responden mengatakan bahwa pola makan masih belum teratur dan asupan gizi mengikuti pola makan biasa dengan mengkonsumsi makanan yang seadanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan pola makan ibu menyusui secara baik menurut kesehatan masih kurang. Hal ini disebabkan ibu menyusui dijumpai masih terlalu banyak pantangan makanan yang disebabkan oleh pengaruh faktor sosial budaya masyarakat setempat yang sangat ketat dalam hal pantangan makanan ketika sedang menyusui Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran sosial budaya terhadap pola makan ibu menyusui ditinjau berdasarkan pengetahuan, sosial budaya dan status gizi. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan pendekatan crossectional, yaitu untuk mengetahui gambaran sosial budaya dengan pola makan ibu menyusui di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 orang, dan yang menjadi sampel adalah total sampling. Cara pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner. Hasil Penelitian : Hasil penelitian pada tanggal 24 sampai 27 Agustus 2013 menunjukkan bahwa mayoritas pola makan ibu menyusui berada pada kategori kurang, yaitu sebanyak 31 responden (56,4%), berdasarkan pengetahuan berada pada kategori rendah, yaitu sebanyak 36 responden (65,5%). Berdasarkan sosial budaya mayoritas pada kategori negative, yaitu sebanyak 34 responden (61,8%), berdasarkan status gizi mayoritas pada kategori gizi kurang, yaitu sebanyak 28 responden (50,9%). Kesimpulan: Dari 55 responden diperoleh hasil bahwa pola makan ibu menyusui berada pada kategori kurang. Diharapkan kepada ibu menyusui untuk dapat memenuhi pola makannya, sehingga nutrisinya terpenuhi, dan turut mempertimbangkan unsur budaya yang berkembang di masyarakat, bahwa ibu menyusui harus banyak pantangan, terutama makanan-makanan yang mempengaruhi kualitas ASInya dan pada akhirnya turut memberikan pengaruh kepada fisik bayinya. Kata kunci : pengetahuan, budaya dan gizi ibu. Sumber buku : 14 buku (2000 2010) + 10 situs internet (2012-2013) 1. 2. Mahasiswi Prodi D-III Kebidanan STIKes U`Budiyah Dosen Pembimbing Prodi D-III Kebidanan STIKes U`Budiyah I. Pendahuluan Pola makan (diet) ibu menyusui biasanya membutuhkan diet kalori tinggi, bergizi tinggi dan seimbang, yang harus sudah mulai disiapkan ibu sejak masa sebelum dan selama kehamilannya. Ibu menyusui perlu makan lebih banyak dibandingkan pada saat hamil. Dalam sehari, umumnya ibu menyusui akan memproduksi 800 ml ASI dan membakar 1000 kalori. Untuk menjamin produksi ASI, ibu memerlukan makanan tinggi kalori dengan tambahan 500 800 kalori perharinya. Pada kondisi dimana seorang ibu memiliki bayi kembar, maka tambahan kalori tambahan kalori yang diperlukan akan jauh lebih banyak lagi (Informasitips.com, 2012). Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi. Oleh sebab itu, untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI rata-rata 800 850 mililiter perhari dan mengandung kalori 60 65 kalori, 1,0 1,2 gram, dan lemak 2,5 3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuh ibu, dan harus digantikannya dengan suplai makanan ibu sehari-hari. Untuk itu maka ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gram sehari, di

atas kebutuhan bila ibu tidak menyusui (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan Buku Registrasi kunjungan berobat terdapat ibu menyusui di Puskesmas Jangka Buya dari Bulan Agustus 2012 sampai Januari 2013, didapatkan data sebanyak 105 orang ibu menyusui yang rutin berobat dan memeriksa kesehatannya. Pada umumnya ibuibu yang berobat tersebut masih menyusui, bahwa sebagian besar dari ibu menyusui yang berobat belum mengikuti secara benar tentang asupan gizi dan pola makan ibu menyusui. Hal ini disebabkan oleh faktor sosial budaya yang masih banyak terdapat pantangan makanan ketika ibu dalam masa menyusui (Puskesmas Jangka Buya, 2013). Kemudian dari hasil observasi awal di Buya didapatkan dari Buku Register Penduduk Desa dengan data penduduk sebanyak 1889 jiwa yang terdiri dari 906 laki-laki dan perempuan 983 jiwa, diantaranya sebanyak 55 orang ibu yang menyusui. Berdasarkan observasi pada ibu menyusui di Kemukiman Jangka Buya dengan menjumpai sebanyak 15 orang ibu menyusui untuk diwawancarai tentang pengetahuan pola makan ibu menyusui, yang merupakan asupan kebutuhan gizi ibu menyusui, peneliti mendapatkan informasi bahwa sebanyak 24 responden mengatakan bahwa pola makan masih belum teratur dan asupan gizi mengikuti pola makan biasa dengan mengkonsumsi makanan yang seadanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan pola makan ibu menyusui secara baik menurut kesehatan masih kurang. Hal ini disebabkan ibu menyusui dijumpai masih terlalu banyak pantangan makanan yang disebabkan oleh pengaruh faktor sosial budaya masyarakat setempat yang sangat ketat dalam hal pantangan makanan ketika sedang menyusui (Rully, 2011). Dari permasalahannya yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Gambaran Sosial Budaya dengan Pola Makan Ibu Menyusui di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013. Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui gambaran sosial budaya dengan pola makan ibu menyusui di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran sosial budaya terhadap pola makan ibu menyusui ditinjau berdasarkan pengetahuan. b. Untuk mengetahui gambaran sosial budaya terhadap pola makan ibu menyusui ditinjau berdasarkan sosial budaya. c. Untuk mengetahui gambaran sosial budaya terhadap pola makan ibu menyusui ditinjau berdasarkan status gizi. II. METODOLOGI a. Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini meliputi pengetahuan (Notoatmodjo, 2003, Wikipedia, 2013), sosial budaya (Qahar, 2012, Salim, 2000, dan Wikipedia, 2012) dan Status Gizi (Surangga, 2013, dan Hartati, 2003). Kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada skema di bawah ini: Pengetahuan Sosial Budaya Status Gizi Pola makan ibu menyusui Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif dengan pendekatan crossectional, yaitu penelitian mempelajari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen dengan cara mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2005). Untuk mengetahui gambaran sosial budaya dengan pola makan ibu menyusui di Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013. Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu menyusui (0 24 bulan) di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya yang berjumlah 55 orang. Sampel penelitian ini adalah semua ibu menyusui yang mempunyai anak berumur 0 24 bulan di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya, metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, sehingga didapatkan sampel 55 ibu menyusui

Tempat dan waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada Agustus 2013 Pengumpulan dan Analisa Data Data yang dikumpulkan adalah data Primer dan data sekunder.data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari responden dengan menyediakan kuesioner, setelah di isi dan dikumpulkan kembali untuk kemudian di koreksi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari puskesmas. Pengetahuan Ibu Menyusui Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Menyusui di kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1 Tinggi 12 21.8 2 Sedang 10 18.2 3 Rendah 33 60.0 55 100 Berdasarkan tabel 5.2 diatas terlihat bahwa pengetahuan ibu menyusui berada pada kategori rendah, yaitu sebanyak 33 responden (60%). Pengolahan Data Menurut Budiarto (2002) data yang telah didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap berikut: Editing, Coding, Transfering, Tabulating, III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 24 sampai dengan 27 Agustus 2013 dengan cara membagikan kuesioner kepada responden yang telah menjadi target penelitian yang berjumlah 55 responden,, sedangkan yang menjadi variabel penelitian adalah; pengetahuan, sosial budaya dan status gizi, maka dapat dilihat hasilnya pada tabel berikut ini. Pola makan ibu menyusui Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pola Makan Ibu Menyusui di kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Pola Makan Frekuensi Persentase 1 Cukup 49 89.1 2 Kurang 6 10.9 55 100 Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa mayoritas ibu menyusui berada pada kategori cukup, yaitu sebanyak 49 responden (89,1%) Sosial Budaya Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sosial Budaya Ibu Menyusui di kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Sosial Budaya Frekuensi Persentase 1 Positif 22 40 2 Negatif 33 60 55 100 Berdasarkan tabel 5.3 diatas terlihat bahwa mayoritas sosial budaya ibu menyusui mayoritas berada pada kategori negatif, yaitu sebanyak 33 responden (60%). Status Gizi Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Gizi Ibu Menyusui di kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Status Gizi Frekuensi Persentase 1 Kurus 31 56.4 2 Normal 15 27,2 3 Gemuk 9 16.4 55 100 Sumber:Data Primer (diolah)2013 Berdasarkan tabel 5.4 diatas terlihat bahwa mayoritas status gizi ibu menyusui berada pada kategori status gizi kurus, yaitu sebanyak 31 responden (56,4%).

No Pola makan Berdasarkan pengetahuan Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pola Makan Ibu Menyusui dengan Pengetahuan di Kemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2013 No Pengetahuan f % f % f % 1 Tinggi 11 91.7 1 8.3 12 100 2 Sedang 9 90.0 1 10.0 10 100 3 Rendah 29 87.9 4 12.1 33 100 Total Pola Makan Cukup Kurang 49 6 55 Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden yang pola makan cukup mayoritas berpengetahuan tinggi, yaitu sebanyak 11 responden (91,7%), dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berpengetahuan rendah, yaitu sebanyak 4 responden (12,1%). Pola makan berdasarkan sosial budaya Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pola Makan Ibu Menyusui dengan Sosial Budaya di Buya Kabupaten Pidie Tahun 2013 Sosial Budaya f % f % f % 1 Positif 18 81.8 4 18.2 22 100 2 Negatif 31 93.9 2 6.1 33 100 Pola Makan Cukup Kurang 49 6 55 Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa responden yang berpola makan cukup mayoritas bersosial budaya negatif, yaitu sebanyak 18 responden (81,8%), dan responden yang berpola makan kurang, mayoritas berada pada kategori sosial budaya positif, yaitu sebanyak 4 responden (18,2%). Pola makan dengan status gizi Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Tabulasi Silang Pola Makan Ibu Menyusui dengan Status Gizi di Buya Kabupaten Pidie Tahun 2013 No Status Gizi Cukup Kurang F % F % 1 Kurus 28 90.3 3 9.7 31 100 2 Normal 12 80.0 3 20.0 15 100 3 Gemuk 9 100 0 0.0 9 100 Pola Makan 49 0 55 F % Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa responden yang berpola makan cukup semuanya berstatus gizi gemuk, yaitu sebanyak 9 responden (100%) dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berkategori gizi normal, yaitu sebanyak 3 responden (20%). Pembahasan Pola makan Berdasarkan pengetahuan Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden yang pola makan cukup mayoritas berpengetahuan tinggi, yaitu sebanyak 11 responden (91,7%), dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berpengetahuan rendah, yaitu sebanyak 4 responden (12,1%). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nurhafni (2012) tentang gambaran pola makan ibu menyusui di Desa Peulakan Cibrek Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya diperoleh hasil bahwa pengetahuan tentang pola makan ibu menyusui di Desa Plakan Cibrek dominan berada pada tingkat pengetahuan rendah yaitu sebanyak 5 responden (41,67%).

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi bahwa pola makan responden dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya, responden yang berpengetahuan tinggi, secara otomatis akan mempunyai kesadaran untuk mengkonsumsi makanan dalam porsi yang lebih, sehingga pola makannya cukup. Pola makan Berdasarkan Sosial Budaya Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa responden yang berpola makan cukup mayoritas bersosial budaya negatif, yaitu sebanyak 18 responden (81,8%), dan responden yang berpola makan kurang, mayoritas berada pada kategori sosial budaya positif, yaitu sebanyak 4 responden (18,2%). Sosial budaya adalah suatu system pengetahuan yang memiliki ide dan gagasan yang terdapat dalam fikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari itu bersifat abstrak. Perwujudan sosial budaya yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya berupa prilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola fikir, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat (Wikipedia, net). Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nurhafni (2012) tentang gambaran pola makan ibu menyusui di Desa Peulakan Cibrek Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya diperoleh hasil bahwa mayoritas pola makan ibu menyusui berdasarkan sosial budaya berada pada kategori mendukung, yaitu sebanyak 13 responden (56%) Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi bahwa pola makan responden dipengaruhi oleh sosial budaya yang dimiliki, responden yang memiliki sosial budaya yang positif, tentunya memiliki pola makan yang cukup. Pola makan Berdasarkan Status Gizi Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa responden yang berpola makan cukup semuanya berstatus gizi gemuk, yaitu sebanyak 9 responden (100%) dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berkategori gizi normal, yaitu sebanyak 3 responden (20%). Gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2013). Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nurhafni (2012) tentang gambaran pola makan ibu menyusui di Desa Peulakan Cibrek Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya diperoleh hasil bahwa responden yang berpengetahuan tinggi berada pada kategori pendidikan pola makan cukup, yaitu sebanyak 2 responden (40,0%) dan yang berpengetahuan rendah juga mayoritas pada pola makan cukup, yaitu sebanyak 3 responden (75,00%). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti berasumsi bahwa pola makan ibu tidak serta merta mempengaruhi status gizi ibu, ini tentunya disebabkan oleh banyak faktor yang mengakibatkan status gizi ibu menjadi terganggu, misalnya faktor ibu mengidap suatu penyakit tertentu. IV.PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Berdasarkan pola makan dapat dilihat bahwa responden yang pola makan cukup mayoritas berpengetahuan tinggi, yaitu sebanyak 11 responden (91,7%), dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berpengetahuan rendah, yaitu sebanyak 4 responden (12,1%). 2. Berdasarkan sosial budaya dapat dilihat bahwa responden yang berpola makan cukup mayoritas bersosial budaya negatif, yaitu sebanyak 18 responden (81,8%), dan responden yang berpola makan kurang, mayoritas berada pada kategori sosial budaya positif, yaitu sebanyak 4 responden (18,2%). 3. Berdasarkan status gizi dapat di lihat bahwa responden yang berpola makan cukup semuanya berstatus gizi gemuk, yaitu sebanyak 9 responden (100%) dan responden yang berpola makan kurang mayoritas berkategori gizi normal, yaitu sebanyak 3 responden (20%). Saran 1. Diharapkan bagi dinas kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan bimbingan

kepada masyarakat, khususnya kepada ibu menyusui tentang bagaimana cara mengelola pola makan selama menyusui. 2. Diharapkan bagi ibu menyusui agar menjadi masukan untuk dapat memenuhi pola makannya, sehingga nutrisinya terpenuhi, dan turut mempertimbangkan unsur budaya yang berkembang di masyarakat, bahwa ibu menyusui harus banyak pantangan, terutama makanan-makanan yang mempengaruhi kualitas ASInya dan pada akhirnya turut memberikan pengaruh kepada fisik bayinya. 3. Dapat memberikan pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah dan dapat menambah wawasan keilmuan penulis tentang gambaran sosial budaya dengan pola makan ibu menyusui di pemukiman Jangka Buya Kecamatan Jangka Buya Kabupaten Pidie Jaya. 4. Bagi peneliti lain dapat menjadi sebagai bahan bacaan dan referensi yang dapat dimanfaatkan bagi peneliti lain mengenai hal tersebut. REFERENSI Astuti, Luthfi Dwi Puji. 2010. Makanan Sehat untuk Ibu Menyusui. [Online] dari: http:beta.wap.vivanews.com/news/r ead/192346-makanan-sehat-untukibu-menyusui (Diakses 5 Februari 2013) Budiarto, 2002, Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, EGC: Jakarta. Burhan, Hariati. 2012. Tujuan Indonesia Sehat. [Online] dari: http:hariatiburhan.blogspot.com/2012/04/tujua n-indonesia-sehat (Diakses 5 Februari 2013). Demedia. 2007. Menu Sehat untuk Ibu Menyusui. Graha Medika: Jakarta Gupte, Juan. 2007. Kebutuhan Ibu dalam Masa Menyusui. Gramedia: Jakarta Hartati, 2003, Psikologi Perkembangan, Arca Medica: Jakarta Informasitips.com. 2012. Nutrisi dan Pola Makan yang Benar saat Menyusui. [Online] dari: http://informasitips. com/nutrisi-dan-pola-makan-yangbenar-saat-menyusui (Diakses 5 Februari 2013). Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: Jakarta Muaris, Hindah. 2004. Untuk Ibu Menyusui. Gramedia: Jakarta Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Jakarta Oetami, Roesli. 2009. Mengenal Asi Eksklusif. Jhonson-Jhonson: Jakarta Puskesmas Jangka Buya, 2013, Data Pola Makan ibu Menyusui Qahar, 2012. Kajian Budaya. [Online] dari: http://bloggercompecintabahasa.blo gspot (Diakses 4 Februari 2013). Suparyanto. 2010. Konsep Ibu Menyusui. [Online] dari: http:www.carantrik.com/2010/07/k onsep-ibu-menyusui.html (Diaskes 5 Februari 2013) Salim, Emil. 2000. Kembali Ke Jalan Lurus. Alvabeth: Jakarta Sumarah. 2009. Makanan yang baik di Konsumsi Ibu Menyusui. Gramedia: Jakarta Syah, 2012. Pola Makan Ibu Menyusui Usia 0 1 Tahun. [Online] dari: http://bloggercompecintabahasa.blo gspot (Diakses 4 Februari 2013). Syakur. 2012. Kebutuhan Makanan Ibu Menyusui. [Online] dari: http.www.kesehatan123.com/3247/ kebutuhan-makanan-ibu-menyusui (Diakses 2 Februari 2013). Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan WHO, 2019, Pola Makan Ibu Menyusui; dari:http:www.who.org (diakses pada tanggal 12 Juli 2012) Wikipedia. 2012. Budaya. [Online] dari: http://id.wikipedia.org/wiki/budaya (Diakses 5 Februari 2013). Winardo, 2012. IMT. Dari: http.winardo@wordpress.html (Diakses 5 Februari 2013) Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI Makanan Terbaik untuk Kesehatan Kecerdasan dan Kelincahan Si Kecil. Andi Offset: Jakarta