Pengembangan RS Harum

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR RUMAH SAKIT PENDIDIKAN SITE KARAWACI - TANGERANG. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Arsitektur Strata1(S-1)

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

PENGEMBANGAN RS HARUM

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III ELABORASI TEMA

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

BAB VI HASIL RANCANGAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN JATISAMPURNA - BEKASI

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB IV ANALISA Analisa Fungsi, aktivitas, pengguna dan ruang Analisa Fungsi

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

Pengembangan RS Harum

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB III : DATA DAN ANALISA

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit Sumber Waras. Naya pada tahun Diatas tanah ± 619 hektar dijalan tangerang (sekarang

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.

BAB IV DATA PROYEK Deskripsi Umum Proyek

BAB I PENDAHULUAN. penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilakukan secara. pendidikan dan pelatihan (Hartono, 2010).

BAB V KONSEP PERANCANGAN

WARNA/KELOMPOK MAP BERKAS PELAMAR CPNS KEMENKES

Rencana Umum Pengadaan

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta. 2. Kualitas bangunan puskesmas di Yogyakarta


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: Definisi lain tentang rumah sakit, seperti dalam Undang-Undang Nomor

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERANCANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

Rencana Umum Pengadaan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

BAB 6 MASTER PLAN & RENCANA PENTAHAPAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PERANCANGAN MENINGKATKAN RS KELAS B 4.1. STANDARISASI RS KELAS B 4.1.1. ALUR SIRKULASI PASIEN Alur Sirkulasi Pasien dalam Rumah Sakit adalah sebagai berikut: a. Pasien masuk rumah sakit melakukan pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan (poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera/ cito. b. Pasien yang mendaftar pada instalasi rawat jalan akan diberikan pelayanan medis pada klinik klinik tertentu sesuai dengan penyakit/ kondisi pasien. Pasien dengan diagnosa penyakit ringan setelah diberikan pelayanan medis selanjutnya dapat langsung pulang. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Setelah mendapatkan hasil foto radiologi dan atau laboratorium, pasien mendaftar kembali ke instalasi rawat jalan sebagai pasien lama. Selanjutnya apabila harus dirawat inap akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya akan didiagnosa lebih mendetail ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Kemudian jika pasien harus ditindak bedah, maka pasien akan dijadwalkan ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang Pasien kebidanan dan penyakit kandungan tingkat lanjut akan dirujuk ke instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. Apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap kebidanan. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang. danny rahmadi I 41207110022 I 32 Page

c. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi kegawat daruratan pasien. Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis dapat langsung pulang. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah, pasien sehat dapat pulang. Tabel 10. Sirkulasi pasien SUMBER : PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B danny rahmadi I 41207110022 I 33 P age

4.1.2. ANALISA KEGIATAN, KEBUTUHAN RUANG, FUNGSI DAN LUASAN RUANG Tabel 11. Kebutuhan ruang No. Nama Ruangan Fungsi Kebutuhan Ruang/Luas Kebutuhan Fasilitas Ruang Administrasi : Area Informasi 1. Pendataan pasien rawat ~5 m2/ petugas Meja, kursi, lemari 1 Area Pendaftaran jalan (luas ruangan disesuaikan berkas/arsip, Pasien. 2. Pembayaran biaya dengan jumlah petugas) intercom/telepon, safety box Area Pembayaran/Kasir pelayanan medik. 2 Ruang Pengendali ASKES Tempat kegiatan administratif ASKES Rumah Sakit dilaksanakan. 3~5 m2/ petugas (luas ruangan disesuaikan dengan jumlah petugas) Meja & kursi kerja, lemari arsip, telepon & intercom, komputer personal, serta perangkat kerja lainnya. Tempat menyimpan informasi 3 Ruang Rekam Medis tentang identitas pasien, diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta 12~16 m2/ 1000 kunjungan pasien / hari ( untuk 5 tahun) Meja, kursi, lemari arsip, komputer dokumentasi hasil pelayanan Ruang di mana keluarga atau 1~1,5 m2/ orang 4 Ruang Tunggu Poli pengantar pasien menunggu panggilan di depan ruang (luas area disesuaikan dengan jumlah kunjungan Kursi, Televisi & AC poliklinik. pasien/ hari 5 Ruang Periksa & Konsultasi (Klinik) Ruang tempat dokter spesialis melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan pasien 12~24 m2/ poli (khusus klinik mata salah satu sisi ruang harus mempunyai panjang > 4m) Kursi Dokter, Meja Konsultasi, 2 (dua) kursi hadap, lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool 6 Ruang Tindakan Bedah Umum Ruang tempat melakukan tindakan pembedahan kecil/ ringan. 12~24 m2/ poli Lemari alat periksa & obat, tempat tidur periksa, tangga roolstool Lemari alat periksa & obat, 7 Ruang Tindakan Bedah Tulang Ruang tempat melakukan tindakan ringan pada tulang. 12~25 m2/ poli tempat tidur periksa, tangga roolstool, dan kelengkapan lain Ruang tempat melakukan meja ginekologi, USG, 8 Ruang Tindakan Kebidanan dan Penyakit Kandungan tindakan atau diagnostic kebidanan dan penyakit 24 m2/ poli tensimeter, stetoskop, timbangan ibu, stetoskop kandungan terhadap pasien. linen danny rahmadi I 41207110022 I 34 P age

9 Klinik Mata : 1 Ruang Tindakan Poli Mata 3 ruang konsultasi/ Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit mata. Pada ruang periksa mata, salah satu sisi ruang harus mempunyai panjang > 4m Slitlamp, lensa & kacamata coba tes, kartu snellen, kartu jager, flash light & penggaris, Ruang tempat konsultasi, ENT unit, ENT diagnostik 10 Klinik THT penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien 12~25 m2/ poli instrument set, head light, suction pump, laringoskop, penyakit THT. audiometer 11 Klinik Gigi dan Mulut Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, dan pengobatan pasien penyakit gigi dan mulut. 24 m2/ poli Dental unit, dental chair, Instrumen bedah gigi dan mulut (dental operating instrument), sterilisator, diagnostic 12 Ruang tempat konsultasi, penyakit kulit dan kelamin. Klinik Kulit dan Penyakit penyelidikan, pemeriksaan, Kelamin dan pengobatan pasien 12 m2 Ruang tempat konsultasi, penyelidikan, pemeriksaan, 13 Klinik Syaraf dan pengobatan pasien 12 m2 penyakit syaraf Ruang Medical Check up 1. Ruang pendaftaran 2. Ruang loker Ruang tempat pemeriksaan 3. Ruang tunggu 14 kondisi medis pasien rawat Sesuai kebutuhan 4. Pantri jalan 5. Ruang pemeriksaan dasar 6. Ruang konsultas Ruang khusus bagi ibu 15 Ruang Laktasi menyusui anaknya. 6~12 m2 16 Ruang Penyuluhan (KIE) Sesuai kebutuhan 17 Klinik Jiwa 12 m2 Timbangan badan, tensimeter, stetoskop, loupe, tongspatel, senter, sterilisator basah, peralatan diagnostic kulit dan kelamin Ophtalmoskop, palu reflek, alat tes sensasi, stetoskop, tensimeter, set diagnostic syaraf, Ophtalmoskop, palu reflek, alat tes sensasi, stetoskop, tensimeter, Kursi, meja, wastafel/sink, water dispenser Meja, kursi, Papan pengumuman Set diagnostik dan stimulator syaraf SUMBER : PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B danny rahmadi I 41207110022 I 35 P age

4.1.3. PERBANDINGAN FASILITAS RB B DAN RS HARUM Tabel 12. Perbandingan fasilitas RS harum dengan standart fasilitas RS B FASILITAS RS KELAS B DI BANDINGKAN DENGAN RS HARUM N o Fasilitas standard RS type B RS Harum Keterangan 1 spesialis ginjal hipertens X BELUM ADA DI RS HARUM 2 endokrin X BELUM ADA DI RS HARUM 3 infeksi tropis X BELUM ADA DI RS HARUM 4 spesialis neonatal X BELUM ADA DI RS HARUM 5 bedah digestive X BELUM ADA DI RS HARUM 6 bedah onkologi X BELUM ADA DI RS HARUM 7 bedah anak X BELUM ADA DI RS HARUM 8 bedah jantung dan pembuluh darah X BELUM ADA DI RS HARUM 9 bedah plastik dan rekonstruksi X BELUM ADA DI RS HARUM 10 bedah orthopedic X BELUM ADA DI RS HARUM 11 spesialis infertilitas X BELUM ADA DI RS HARUM 12 onkologi kebidanan X BELUM ADA DI RS HARUM 13 fetomaternal X BELUM ADA DI RS HARUM 14 endokrin X BELUM ADA DI RS HARUM 15 Instalasi Perawatan Intensif (ICU) X BELUM ADA DI RS HARUM 16 Instalasi Bedah Sentral (;COT/Central Operation Theatre) 17 Instalasi Kebidanan Dan Penyakit Kandungan (Obstetri Dan Ginekologi) X X BELUM ADA DI RS HARUM BELUM ADA DI RS HARUM 18 Instalasi Rehabilitasi Medik X BELUM ADA DI RS HARUM 19 Instalasi Kedokteran Nuklir X BELUM ADA DI RS HARUM 20 Bank Darah / Unit Transfusi darah (BDRS / UTDRS) X BELUM ADA DI RS HARUM 21 Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) X BELUM ADA DI RS HARUM 22 Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Forensik X BELUM ADA DI RS HARUM 23 Instalasi Sterilisasi Pusat (;CSSD/Central Supply Sterilization Departement) X BELUM ADA DI RS HARUM 24 Penambahan Ruang Inap X BELUM ADA DI RS HARUM 25 Penambahan R Dokter X BELUM ADA DI RS HARUM 26 Penambahan R Suster X BELUM ADA DI RS HARUM SUMBER : PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B Dari tabel di atas terdapat beberapa fasilitas yang belum tersedia di RS Harum, Jadi untuk dapat setifikasi RS kelas B RS Harum harus dapat menyediakan fasilitas tersebut. danny rahmadi I 41207110022 I 36 P age

4.1.4. ANALISA KEBUTUHAN LUAS LANTAI. 1. Kebutuhan luas lantai untuk rumah sakit umum ini disarankan + 80 m2. 2. Sebagai contoh, rumah sakit umum dengan kapasitas 300 tempat tidur, kebutuhan luas lantainya adalah sebesar 80 (m2/tempat tidur) x 300 tempat tidur = + 24.000 m2. Tabel 13. Kebutuhan minimal luasan ruangan Kebutuhan Ruang Minimal RS No Ruangan Kebutuhan ruang 1 Administrasi 3 ~ 3,5 2 Unit Gawat Darurat 1 ~ 1,5 3 Poliklinik 1 ~ 1,5 4 Pelayanan social 0,1 5 Pendaftaran 0,2 6 Laboratorium Klinis, Pathologi 2,5 ~ 3 7 Kebidanan dan kandungan 1,2 ~ 1,5 8 Diagnostik dan Radiologi 3 ~ 4 9 Dapur makanan 2,5 ~ 3,0 10 Fasilitas petugas 0,5 ~ 0,8 11 Ruang pertemuan, pelatihan 0,5 ~ 1 12 Terapi Wicara dan pendengaran. 0,1 13 Rumah tangga/kebersihan 0,4 ~ 0,5 14 Manajemen material 0,4 ~ 0,5 15 Gudang pusat 2,5 ~ 3,5 16 Pembelian 0,2 17 Laundri 1 ~ 1,5 18 Rekam medis 0,5 ~ 0,8 19 Fasilitas staf medik 0,2 ~ 0,3 20 Teknik dan pemeliharaan 5 ~ 6 21 Pengobatan nuklir 0,4 ~ 0,5 22 Ruang anak 0,4 ~ 0,5 23 Petugas 0,3 ~ 0,4 24 Farmasi 0,4 ~ 0,6 25 Ruang public 1 ~ 1,5 26 Ruang pengobatan kulit 0,1 ~ 0,2 27 Therapi radiasi 0,8 ~ 1 28 Therapi fisik 1 ~ 1,2 29 Therapi okupasi 0,3 ~ 0,5 30 Ruang bedah 3,5 ~ 5 31 Sirkulasi 10 ~ 15 32 Unit rawat inap 25 35 SUMBER : PEDOMAN TEKNIS FASILITAS RUMAH SAKIT KELAS B danny rahmadi I 41207110022 I 37 P age

4.1.5. ANALISA KEBUTUHAN RUANG Tabel 14. Kebutuhan ruangan baru RS Harum KEBUTUHAN RUANG RS HARUM (UPGRADE KELAS B) No Fadilitas Keb Ruang Kapasitas orang Sumber Standard (m/0rang) Luas (m2) 1 Poli spesialis ginjal TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 hipertens 2 Poli endokrin TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 3 Poli infeksi tropis TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 4 Poli spesialis neonatal TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 5 Poli bedah digestive TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 6 Poli bedah onkologi TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 7 Poli bedah anak TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 8 Poli bedah jantung dan pembuluh darah 9 Poli bedah plastik dan rekonstruksi TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 10 Poli bedah orthopedic TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 11 Poli spesialis infertilitas TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 12 Poli onkologi kebidanan TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 13 Poli fetomaternal TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 14 Poli endokrin TT, meja, kursi R. Tunggu 10 NAD 2.25 22.5 15 Instalasi Perawatan Intensif (ICU) Loker (Ruang ganti). 10 SRS 2.25 300.5 16 Instalasi Bedah Sentral (;COT/Central Operation Theatre) SRS 435.5 17 Instalasi Kebidanan Dan Penyakit Kandungan (Obstetri Dan Ginekologi) SRS 580 18 Instalasi Kedokteran Nuklir 10 SRS 128.5 19 Bank Darah / Unit Transfusi darah (BDRS / UTDRS) 3 SRS 133 20 Instalasi Diagnostik Terpadu (IDT) 5 SRS 110 21 Instalasi Pemulasaraan Jenazah dan Forensik 10 SRS 10 100 22 Instalasi Sterilisasi Pusat (;CSSD/Central Supply Sterilization Departement) 15 SRS 10 150 23 Ruang Inap kelas 3 15 kamar x 3 = 45 TT 15 SRS 35 525 24 Ruang Inap kelas 2 10 kamar x 2 = 20 TT 10 SRS 30 300 25 Ruang Inap kelas 1 10 kamar x 2 = 20 TT 10 SRS 30 300 26 Ruang Inap kelas Utama 5 kamar x 1 = 5 TT 5 SRS 20 100 27 Ruang Inap kelas VIP 5 kamar x 1 = 5 TT 5 SRS 20 100 28 R Dokter 6 SRS 15 90 29 R Suster 30 SRS 3 90 30 Parkir mobil, motor, truck, ambulance 2000 danny rahmadi I 41207110022 I 38 P age

Total 5757.5 Sirkulasi 20% 1151.5 Grand total 6,909 SRS Standard RS type B Kementrian Kesehatan NAD Neufert Architect Data 4.2. ASPEK LINGKUNGAN 4.2.1. EKSISTING TAPAK Area depan RS Ruko Jalan raya kalimalang duaarah Pemukinan Lahan kosong Gambar 36. Kondisi lingkungan sekitar tapak Dari gambar diatas, dapat dijelaskan sisi utara bersebelahan dengan kalimalang, sisi selatan besebelahan dengan pertokoan, sisi sebelah barat besebelahan dengan pemukiman warga, sisi timur bersebelahan dengan ruko. danny rahmadi I 41207110022 I 39 P age

4.2.2. ANALISA KEBISINGAN, VIEW, SIRKULASI DAN TATA HIJAU Jalan sisi samping RS kawasan ruko Kebisingan sedang Kebisingan rendah Jalan raya seulawah raya Pemukiman dan ruko Kebisingan rendah T B Kebisingan tinggi Sungai kali malang Di batasi pagar Gambar 37. Analisa kebisingan, view dan sinar matahari a. Tanggapan Kebisingan (Gambar 38) rberdasarkan tingkat kebisingan di kawasan RS Harum : A. Area tanah kosong akan dijadikan sebagai Rawat Inap dikarenakan tingkat kebisingannya lebih rendah. B. Untuk area depan di peruntukkan untuk UGD, mussolah, dan open space danny rahmadi I 41207110022 I 40 P age

b. Sirkulasi Manusia dan kendaraan (Gambar 39) Pemilihan Pintu masuk pejalan kaki di area depan karena agar mempermudah dengan akses angkutan umum di jalan raya kalimalang Pemilihan pintu masuk mobil di buat menjadi dua akses, depan dan belakang agar sirkulasi lebih mudah Untuk area service biatkan di area belakang Pejalan kaki Mobil, service Motor 4.3. Analisa Struktur Dan Material Struktur Dinding Penahan Tanah Tiang Pancang Atap Material :Basement :Struktur Bawah :Dak Beton :Cor Beton danny rahmadi I 41207110022 I 41 P age

4.4. Analisa Utilitas Sumber Air Bersih Sumber air bersih di dapat dari PDAM dan memakai system up feed sebagai system distribusi air bersih. sistem up feed dengan pompa melayani fasilitas administrasi,fasilitas umum dan pelayanan teknis. Perlengkapan untuk pelayanan up feed: Meteran Air Sistem pembuangan Sistem pembuangan air kotor dan kotoran menggunakan septiktank dan sumur resapan. Pembuangan kotoran dan air kotor dari setiap lantai di distribusikan secara vertical melalui shaft. Sistem Pembuangan Air Hujan Pembuangan air hujan dari atap di arahkan dengan talang talang horisontal menuju talang talang vertical yang kemudian di alirkan ke bak control. Sistem Pembuangan Sampah Pembuangan sampai menggunakan sistem carry out. Sampah dikumpulkan pada tempat tempat sampah dan di kumpulkan ketempat penampungan sampah yang terletak di lantai dasar bangunan. Dari sini sampah di angkut ke TPS dan diteruskan ke TPA. Sistem penghawaan Sistem penghawaan di RS Harum akan di bagi menjadi 2, yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan Penghawaan alami : menggunakan ventilasi dan jendela terbuka agar menguragi beban listrik yang berlebihan Gambar 40. Jendela ventilasi alami danny rahmadi I 41207110022 I 42 P age

Penghawaan buatan : Sistem penghawaan yang digunakan dalam Rumah Sakit ini adalah sistem penghawaan aktif, karena para pasien agar merasa nyaman saat dalam perawatan dan pemulihan kondisi Gambar 41. Contoh penghawaan menggunakan VRV Sistem Pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan adalah sistem pencahayaan buatan, dan alami. Untuk area sisi bangunan menggunakan pencahayaan alami di siang hari. Lampu RM 2x36 watt = seluruh ruangan Downlight = lobby Gambar 42. contoh lampu RM 2x36 watt Gambar 43. contoh lampu downlight danny rahmadi I 41207110022 I 43 P age

Sistem Pencegahan dan Pemadam Kebakaran Kemungkinan kebakaran dicegah dengan pengendalian aktif dan pasif. Untuk pengendalian pasif, tapak dirancang untuk memperhatikan kemungkinan pencapaian mobil unit PMK. Sedangkan perangkat untuk pengendalian secara aktif adalah: Alarm kebakaran Hidrant gedung Detektor asap Hidrant halaman Sprinkler Sistem Sinyal Dan Suara Untuk pengendalian keamanan dalam gedung digunakan sistem CCTV. Kamera di letakkan di beberapa sudut ruang yang disambungkan ke ruang control keamanan. Untuk sistem tata suara,karena masing masing ruang pamer mempunyai tema yang berbeda beda,maka sistem tata suaranya terpisah. Sistem Listrik Sumber listrik pada museum ini berasal dari PLN dan Genset. Apabila listrik padam,maka generator akan bekerja secara otomatis dan menyuplai kebagianbagian yang penting. danny rahmadi I 41207110022 I 44 P age