PERENCANAAN PELANGGAN HDSL PADA JARINGAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE

dokumen-dokumen yang mirip
WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN (Wide Area Network)

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

A I S Y A T U L K A R I M A

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ATM (ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE)

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

XIII. PENGEMBANGAN JARINGAN KOMPUTER

BAB III TEORI PENDUDUKUNG

BAB II WIDE AREA NETWORK

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB II. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)

B A B IX MODEL OSI (OPEN SYSTEMS INTERCONNECTIONS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

Data and Computer BAB 2

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

ATM (ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE)

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB II DASAR TEORI. Jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan jaringan

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

BAB II TEORI PENDUDUKUNG

William Stallings Data and Computer Communications. BAB 2 Protokol dan Arsitektur

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

Protokol dan Arsitekturnya


Karakteristik. Protokol dan Arsitekturnya. Langsung atau Tidak Langsung. Monolitik atau Terstruktur. Simetrik atau asimetrik

BAB III LANDASAR TEORI

Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan TIK Teknik Pembelajaran

TCP dan Pengalamatan IP

Model Komunikasi. Sumber-sumber. Alat Pengirim. Sistem Trasmisi. Alat Penerima. Tujuan (Destination) Menentukan data untuk dikirim

ANALISIS LAYANAN VIDEO PADA JARINGAN ATM DENGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

INTERNET-INTRANET 2. Bambang Pujiarto, S.Kom

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

- 1 - Frame Relay. Fitur Frame Relay. Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut: 1. Kecepatan tinggi. 2. Bandwidth Dinamik

Frequency Division Multiplexing

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

LAN, VLAN, WLAN & WAN

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS DIGITAL SUBSCRIBER LINE (DSL) Modul 6 Jaringan Teleponi. Prima Kristalina PENS (Desember 2014)

Materi 1. Pendahuluan

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

BAB XII INTEGRATED SERVICES DIGITAL NETWORK ( ISDN )

Data and Computer BAB 1

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

Instruktur : Bpk Rudi Haryadi. Nama : Tio Adistiyawan (29) No Exp. :

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI ATM (ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE) DI PT. TELKOM DIVRE-IV JATENG & DIY MEA SEMARANG. Oleh Adreng Handayanu L2F ABSTRAK

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

Komputer, terminal, telephone, dsb

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

Memahami cara kerja TCP dan UDP pada layer transport

7.1 Karakterisasi Trafik IP

ATM (Asynchronous Transfer Mode)

Membedakan Bandwidth, Speed dan Throughput 12 OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

STT Telematika Telkom Purwokerto

SOAL-SOAL UTS JARINGAN KOMPUTER

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

DAFTAR ISI v. ABSTRAK.. i ABSTRACK. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR TABEL. x BAB I PENDAHULUAN BAB II TEORI PENUNJANG

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI. Herman Tolle Program Alih Tahun (PAT) S2 SKI TE UB

Integrated Sevices Digital Network (ISDN)

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Wide Area Network [WAN]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI QOS INTEGRATED SERVICE PADA JARINGAN MPLS GUNA PENINGKATAN KUALITAS JARINGAN PADA PENGIRIMAN PAKET VIDEO TUGAS AKHIR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sel ATM. Universitas Sumatera Utara

BAB II ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM) Teknik menstransfer ini menjelaskan cara pengguna jaringan memuat

BAB II. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

TCP DAN UDP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Ringkasan Komunikasi Data - 15 tel 5

Materi 7 Layer 4 Transport

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Transkripsi:

Widya Teknika Vol8 No; Oktober 00 ISSN 4 0660 : 4-8 PERENCANAAN PELANGGAN HDSL PADA JARINGAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE Dedi Usman Effendy ) Abstrak Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Berbagai layanan yang ditawarkan saat ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan secara luas, seperti internet Disisi lain, masyarakat juga semakin selektif dalam memilih berbagai layanan tersebut, dengan mempertimbangkan kualitas dan biaya yang diperlukan Hal inilah yang mendorong penyedia layanan informasi dan hiburan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dipakai untuk meningkatkan kualitas layanan merekahdsl (High bit rate Digital Subscriber Line) mampu memberikan solusi lebih baik dengan mempertimbangkan kecepatan data, format sinyal, efisiensi jaringan dan lain-lain Masalah ini sangat erat hubungannya dengan jumlah pelanggan Diharapkan dengan menggunakan model pentransmisian digital dengan modem HDSL, kegagalan panggilan bisa diatasi dan pelanggan ISP (Internet Service Provider) dapat mengakses internet dengan cepat Kata Kunci : ISP, HDSL, internet PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi semakin meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Berbagai layanan yang ditawarkan saat ini memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan hiburan secara luas, seperti internet Disisi lain, masyarakat juga semakin selektif dalam memilih berbagai layanan tersebut, dengan mempertimbangkan kualitas dan biaya yang diperlukan Hal inilah yang mendorong penyedia layanan informasi dan hiburan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dipakai untuk meningkatkan kualitas layanan merekajaringan komunikasi seperti telepon, internet dan broadcast yang ada saat ini masih berada pada jalur yang terpisah Adanya kompetisi diantara para operator jaringan menyebabkan adanya keinginan untuk mengintegrasikan layanan suara, data dan gambar tersebut ke dalam jaringan terpadu Jaringan ini tentunya memerlukan bandwidth yang lebar dan harus fleksibel untuk bisa menerima segala bentuk informasi Asynchronous Transfer Mode () merupakan salah satu teknologi jaringan yang didesain untuk dapat mentransfer informasi suara, data maupun gambar dengan kecepatan beragam dalam suatu jaringan tunggal adalah konsep teknologi yang digunakan oleh International Telecommunication Union (ITU) untuk mendukung layanan Broadband Integrated Service Digital Network (B-ISDN) HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) mampu memberikan solusi lebih baik dengan mempertimbangkan kecepatan data, format sinyal, efisiensi jaringan dan lain-lain Masalah ini sangat erat hubungannya dengan jumlah pelanggan Diharapkan dengan menggunakan model pentransmisian digital dengan modem HDSL, ) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Universitas Widyagama 4 kegagalan panggilan bisa diatasi dan pelanggan ISP (Internet Service Provider) dapat mengakses internet dengan cepat Voice Frame Relay Constan Bit Rate SWitch Network Prinsip Dasar Konsep struktur dari jaringan ditunjukkan pada gambar pada gambar tersebut terdapat dua jaringan yang terdiri dari jaringan privat dan jaringan publik Jaringan privat biasanya disebut sebagai costumer premeses network, dimana pemakaian pada umumnya sering dibatasi untuk daerah lokal, misalnya pada lingkungan kampus, perkantoran, meskipun jaringan privat dapat di distribusikan melalui wide area network (WAN) dengan menggunakan line-line pembawa seperti sonet atau SDH diantara nodenode Gambar Struktur Jaringan Secara garis besar, sebuah jaringan terdiri dari : gambar memperlihatkan empat switch yang menjadi backbone untuk tulang punggung pada pengiriman data dalam jaringan yang biasanya disebut dengan switch privat atau switch publik, dimana kedua switch mempunyai perbedaan dalam penghitungan dan SWitch

PERENCANAAN PELANGGAN HDSL [DEDI USMAN E] prosedur kontrol mode pengalamatan serta trunk (link) penunjang yang digunakan Disamping itu peralatan jaringan publik akan memerlukan throughput yang jauh lebih tinggi dari pada throughput yang diperlukan pada peralatan jaringan privat User Network Interface () mengacu pada model referensi untuk jaringan ISDN Gambar antarmuka yang ditunjukkan pada gambar mempunyai bentuk yang sama dengan antar muka yang digunakan pada narrow band-isdn, tetapi ditambah dengan tanda B untuk menunjukkan keadaan broadband End Point, merupakan bagian peralatan end user yang berfungsi sebagai interface kedalam jaringan, end point mengirim dan menerima sel-sel dari saluran-saluran penghubung yang telah didefinisikan pada saat penetapan hubungan dengan menggunakan standar-standar Pada end point terdapat juga fungsi-fungsi adaption layer () yang menghubungkan suatu end point ke jaringan melalui interface jaringan pemakai () sel semua bentuk bentuk informasi (voice, image, video, data) yang dikirim dalam blokblok pendek dalam jaringan Satu sel biasanya byte, yang terdiri dari 48 byte informasi dan byte header Network B-LT/ET Ub Physical Termination B-NT Tb B-LT/ET Network Gambar Konfigurasi User Network Interface B-ISDN Virtual Channel dan Virtual Path Logical connection (hubungan logika) pada jaringan disebut dengan virtual channel (kanal virtual ) yang mendasari switching B-ISDN Virtual channel dibangkitkan diantara dua pemakai yang menggunakan jaringan dimana variabel-rate, fullduplexflow dari sel-sel yang berukuran tetap dikirim melalui hubungan ini disamping itu virtual channel juga dipakai untuk user-network excange (kontrol pensinyalan) dan network-network (menejemen jaringan dan routing) Virtual path merupakan kumpulan virtual channel yang terdapat pada end point yang sama seperti pada gambar seluruh sel-sel yang mengalir melalui semua virtual channel pada sebuah virtual path dihubungkan secara bersama-sama Struktur sel Sb Physical Termination B-NT R B-TE B-TE B-TE B-TE Dalam rekomendasi I6 dijelaskan tentang struktur sel secara detail, ditetapkan oleh CCITT bahwa struktur sel terdapat 48 byte pada field informasi dan byte pada field header Tiap byte (octet) dikirim secara berurutan dari - (orde naik) dimulai dari octet pada header Dalam sebuah field (octet) dari sel bit yang pertama dikirim adalah bit yang paling besar (Most Significant Bit=MSB) yaitu bit 8 (orde turun) Hal itu berlaku untuk semua field (octet) dari sel Struktur sel diperlihatkan pada gambar 4 Struktur sel untuk hubungan usernetwork interface () berbeda dengan struktur sel untuk hubungan network-node interface (NNI) seperti diperlihatkan pada gambar Gambar Hubungan Koneksi 8 7 6 Bits 4 Header Octets Information Field 48 Octets Gambar 4 Struktur Sel Perbedaan struktur header pada dan NNI ialah field pertama headernya Pada field pertama headernya berisi generic flow control (GFC) yang terdiri 4 bit Nilai bit-bit tersebut belum didefinisikan oleh CCITT (berharga 0000) Dalam rekomendasi I0 disebutkan bahwa GFC membantu pengontrolan traffic pada baik B-ISDN B-ISDN NNI Virtual Channel Virtual path 8 7 6 GFC I BIT I hubungan point-to-point maupun point to multipoint Gambar Header Sel Pada Dan NNI Pada NNI tidak ada field yang berisi GFC dan dibagian itu digunakan untuk field I terdiri dari bit, sedangkan pada terdiri dri 8 bit I I 6 I PT CLP 8 7 6 GFC I Transmission Path HEC BIT I I 4 I I I PT CLP HEC 4 Octets 4 4 OCTETS OCTETS

WIDYA TEKNIKA Vol8 No; OKTOBER 00: 4-8 Selebihnya struktur header pada dan NNI sama Penerapan Pelanggan HDSL Pada Jaringan Internet Service Provider merupakan salah satu pelanggan yang menggunakan jasa HDSL, ISP adalah penyelenggara jasa internet yang mana dapat melaksanakan tugasnya membutuhkan teknologi yang canggih karena dituntut kehandalannya dalam kecepatan dalam mengakses internet Keuntungan data dan efisiensi jaringan untuk melayani pelanggan ISP ISP menggunakan jasa PT TELKOM dalam hubungan dengan pelanggan ISP (user) melalui sentral Internet Service Provider (ISP) ISP merupakan penyelenggara jasa internet dimana di Indonesia telah disatukan dalam wadah asosiasi yang bernama Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pelanggan internet terdiri dari macam yaitu : pelanggan dial-up dan pelanggan L/C (Leased Channel) Pelanggan dial-up PSTN dengan perangkat modem maupun dengan menggunakan ISDN Pelanggan L/C memiliki koneksi yang tetap ke ISP dan sisi pelanggan biasanya merupakan sebuah jaringan LAN Konfigurasi hubungan sebuah ISP dapat dilihat dalam gambar 6 datagram dapat berukuran hingga 64 Kbyte, namun pada prakteknya ukuran data gram hanya 00 byte saja sebuah datagram IP terdiri dari bagian header dan bagian teks Protokol TCP (Transmission Control Protokol) Internet mempunyai dua protocol dalam transport layer yaitu protocol connection oriented dan protocol connection less TCP merupakan protocol connection oriented TCP dirangcang untuk menyediakan aliran byte end to end yang nyata melalui internetwork yang tidak nyata Setiap mesin yang mendukung TCP memiliki transport entity yaitu proses pengguna yang mengatur aliran TCP dan interface bagi IP layer Ketika datagram IP yang berisi data tiba di mesin, datagram tersebut diserahkan kepada entity TCP yang menyusun kembali menjadi aliran byte aslinya IP layer tidak menjamin datagram akan dikirim dengan benar, karena itu hal ini tergantung pada TCP dalam memberikan time out dan mentransmisi ulang datagram tersebut bila diperlukan TCP harus menyediakan releabilitas yang diperlukan oleh sebagian besar pengguna dan yang tidak dapat diperoleh dari IP 6 kbps 88 kbps HDSL HDSL Server Server Lokal Orion Hawai K NET Telkom NET Radnet 0 x 64 kbps (,048 ) Mbps Gambar 7 Konfigurasi ISP Menggunakan HDSL Indonet Gambar 6 Konfigurasi ISP (Internet Service Provider) Dalam gambar 6 pelanggan baru yang menggunakan dengan kecepatan 6 kbps dilewatkan melalui sentral digital (HDSL) Dalam gambar tersebut juga menampilkan konfigurasi fisis antara penyelenggara jasa internet, seperti indonet, knet, telkomnet dan lain-lain Adapun fungsi dari router pada konfigurasi tersebut adalah untuk melakukan hubungan komunikasi Protokol TCP/IP switch ADJ II II x Radnet Perekat yang menyatukan internet bersama-sama adalah protocol network layer IP Adapun tugasnya adalah menyediakan cara terbaik untuk membawa datagram dari sumber ke tujuan, tanpa mempedulikan apakah mesin yang bersangkutan berada pada jaringan yang sama atau tidak Proses komunikasi pada internet adalah sebagai berikut: transport mengambil aliran data dan memecahkannya menjadi datagram Menurut teori, Konfigurasi ISP Menggunakan HDSL Dalam penerapan HDSL pada ISP ada beberapa perangkat yang menunjang dari sentral dimana sangat berbeda dengan system analog, karena ISP yang menggunakan HDSL dicatu langsung dari sentral Pelanggan ISP yang dilewatkan pada system jaringan digital, maka pelanggannya sering disebut pelanggan digital Pada jaringan ini khusus melayani pelanggan ISP saja terpisah dengan pelanggan telepon voice Jaringan Transport Untuk mengirim data dengan menggunakan ADSL, dibutuhkan jaringan yang mampu mentransmisikan informasi berkecepatan tinggi Bentuk jaringan transport yang dapat dipakai sebagai media pengiriman data, kecepatan bit dan jenis fisiknya Sub bab berikut akan membahas tentang STM-, dalam perencanaan jaringan ADSL digunakan sebagai jaringan transport Synchronous Digital Hierarchy (SDH) Synchronous Digital Hierarchy (SDH) merupakan standar multiplek digital sinkron dalam sistem transmisi informasi yang umumnya 6

PERENCANAAN PELANGGAN HDSL [DEDI USMAN E] menggunakan serat optik SDH digunakan pada tingkat Physical Layer Berdasarkan rekomendasi G707 ITU-T menetapkan bahwa tingkat pertama dari sinyal digital sinkron (base signal) adalah, Mbps, yang disebut STM- (Synchronous Transport Module Level ) User Packet Gambar 9 Pembentukan Cell dalam N = 00 byte 00 byte Rows Colomns 70 Convergence payload (CPCS SDU) Trailer Padding 9 octets RSOH 6 octets AU-4 STM- Segmentation Reassembly 000 byte 8 byte 6 byte Payload Payload Payload 48 byte 48 byte 48 byte = 6 x 48 = 04 AU-4 PTR MSOH Cell octets C : Container : Virtual Container POH : Path Over Head J B C G F H4 Z Z4 Z -4 POH -4 Gambar 8 Sruktur Frame STM- Analisis Penerapan Pelanggan HDSL Adapun parameter yang digunakan dalam perencanaan ini adalah penggunaan STM- pada Physical Layer, perhitungan transport stream ke cell, pemetaan cell ke STM-, perhitungan ISP maksimal yang dapat dilewatkan pada STM- Analisis Transport Stream ke cell Jumlah mak pelanggan ISP diasumsikan antara 00 samapai dengan 000 pelanggan ISP Pelanggan ISP berbentuk format datagram IP (Internet Protokol) 00 byte Menggunakan sesuai untuk layanan ISP dalam bentuk variable bit rate karena kapasitas yang dapat disalurkan lebih banyak pada kesemua terminal Pembentukan cell melalui akan berpengaruh terhadap jumlah transport stream dan jumlah cell yang dibentuk Analisis Perhitungan Transport Stream ISP berdasar Gambar 9 dan 0 menunjukkan proses pemetaan transport stream dalam jumlah N x TS yang berbeda mempunyai control terhadap kesalahan bit yang ditunjukkan pada trailer berisi CRC kontrol kesalahan, spesifikasi panjang payload, kontrol penemapatan informasi dan padding untuk membuat keseluruhan payload merupakan kelipatan 48 byte User Packet Common Part Convergence SAR Layer 48 Oktets C-4 RSOH : Regenerator Section Over Head MSOH : Multiplex Section Over Head 00 byte Padding 8 oktets CPCS-PDU Trailer 8 oktets Layer Gambar 0 Pembentukan Cell dalam N = User Packet = N x TS Untuk N = User packet = 00 byte = CPCS-SDU = CPCS SDU + trailer + PAD = 00 byte + 8 byte + 8 byte = 6 byte CPCSPDU payload = payload 6 byte = 48 byte = buah payload = cell Untuk N = User packet 6 cell = x 00 byte = 000 byte = CPCS SDU = CPCS SDU + trailer + PAD = 000 byte + 8 byte + 6 byte = 04 byte payload = payload 04 byte = 48 byte = 6 buah payload = 6 cell Dari hasil analisis perhitungan pada pemetaan dalam, untuk N= diperoleh cell dengan 8 byte PAD Untuk N= diperoleh 6 cell dengan 6 byte PAD Untuk membentuk sebuah cell pada tingkat layer, ditambah byte header yang berisiinformasi alamat dan keperluan jaringan pada tingkat Phisical Layer, sehingga terbentuk byte cell Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa dapat digunakan untuk layanan ISP karena pemetaan dengan padding akan menjaga keutuhan data, dapat juga digunkan sebagai alternatif karena alasan ekonomis Pengguna untuk P dengan N= menghasilkan jumlah cell sebanyak 6 cell 7 Oktets

WIDYA TEKNIKA Vol8 No; OKTOBER 00: 4-8 Perhitungan Kecepatan Bit STM- Sebuah frame STM- dikirim setiap µs Dari persamaan diperoleh jumlah frame dalam tiap detik sebanyak / µs frame atau 8000 frame per detik frame = µs frame/detik = µ s = 8000 frame/detik Kecepatan bit STM- sesuai dengan 4 adalah : Br = frame STM-/detik x byte/frame x bit/frame = 8000 frame/detik x (70x9) byte/frame x 8 bit/byte =, Mbps STM- mempunyai frame yang terdiri dari 9 baris dengan 70 byte per baris, dimana 0 byte per barisnya digunakan untuk overhead Sisanya 9 x 60 = 40 byte untuk payload Jumlah cell ( byte) yang dapat dibawa dalam frame STM- adalah 40 / = 44 cell, dengan sisa 8 byte digunakan untuk cell ke 4 Jika dalam detik terdapat 8000 frame STM-, maka jumlah total cell yang dapat dibawa setiap detiknya pada STM- adalah : byte - 4 Frame STM- = cell = 40 = 44,0944 cell Jumlah max cell = Frame STM- x 8000 = 44,0944 x 8000 = 07 cell Perhitungan Jumlah Pelanggan HDSL pada STM- Jika dalam detik terdapat 07 cell yang dapat dibawa dalam STM-, maka akan terdapat layanan ISP sebanyak : cellstm Layanan ISP = layananisp 07 = 6000 =,07 layanan ISP Dari hasil analisis perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan STM-, dapat ditransmisikan sebanyak layanan ISP setiap detiknya Dengan menggunkan perangkat lunak simulasi diperoleh hasil untuk beberapa jumlah pelanggan seperti pada table Tabel Hasil Perhitungan Jumlah Pelanggan Pelanggan ISP cell 00 6000 600 900 8 700 400 6 Layanan ISP 800 600 4 900 8800 000 000 KESIMPULAN Dari hasil perencanaan penerapan pelanggan HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) pada jaringan maka dapat disimpulkan : Dalam membawa perencanan pelanggan HDSL, terdapat beberapa asumsi yang berhubungan dengan pemilihan jenis dalam pemetaan Analisis yang dihasilkan, bahwa dengan menggunakan STM- dan pelanggan ISP sebanyak 00 pelanggan dapat ditransmisikan sebanyak layanan ISP setiap detiknya Bahwa dengan semakin besar pelanggan yang menggunakan layanan ISP maka akan berpengaruh pada jumlah pelanggan yang akan dilayani kecil, sebaliknya semakin kecil pelanggan yang menggunakan layanan ISP maka jumlah pelanggan yang dilayani besar Penerapan dari ISP pada jaringan akan menjamin keutuhan data sehingga sampai pada tujuan yang di inginkan DAFTAR PUSTAKA [] 998 Syncronous Digital Hirarchy Bandung: Divisi Pelatihan PTTelekomunikasiIndonesia []Anonim, over HDSL, http://wwwgdcnetch/technical_detail []Anonim, Model Referensi HDSL, http://wwwhdslforumcom [4]E David McDysan, 99 : Theory And Application, Mc Graw Hill []Harry JR Dutton and Peter Lenhard 99 Asyncronous Transfer Mode : Solution for Broadband ISDN rd edition New York: Prentice- Hall [6]John Coolen dan Roody Dennis, 99 Komunikasi Elektronika, Erlangga Jakarta [7]Martin De prycker, 99 Asynchronous Transfer Mode, Prentice Hall [8]William Stallings, 99 ISDN and Broadband ISDN with Frame Relay and, rd ed New Jersey: Pentice-Hall Inc [9]William Stalling, 998 High-Speed Network : TCP/IP and Design Principles New Jersey : Prentice-Hall 8