BAB IV METODE PENELITIAN. pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 METODE PENELITIAN. dan mulut. Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena penambahan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 1. Ruang lingkup tempat. Bandarharjo, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Penyakit Dalam.

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu kebidanan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut. Bandarharjo, Kota Semarang Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung pada bulan Mei s/d juni Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya Fisiologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Ngablak Kabupaten Magelang dari bulan Maret 2013.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut dan Ilmu Kebidanan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Semarang Utara. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan desain penelitian cross sectional, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi, khususnya

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB III METODE PENELITIAN. dan Laboratorium Kulit RSUP dr. Kariyadi. tahun 2016 di Puskesmas Mangkang, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mencangkup keilmuan Biokimia, Geriatri, Neurosains.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kedokteran Forensik, Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Patologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan anak. Penelitian ini dilakukan di SMP N 5 Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam, Sub-bagian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. ditetapkan di Ruang Pemulihan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Gigi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan terhadap

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Puskesmas Ngesrep, Puskesmas Srondol,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. - Tempat : RW X Kelurahan Padangsari, Banyumanik, Semarang, Jawa

3 BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Kesehatan Anak, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dari penelitian ini adalah Histologi, Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini mencakup bidang Ilmu Patologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup penelitian bidang ilmu Fisiologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pesantren Rhoudlotul Quran di Kauman. Semarang dan waktu penelitian bulan Maret sampai Mei 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini meliputi bidang Mikrobiologi klinik dan infeksi.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher. Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. membatasi banyaknya variabel yang akan dikaji, dan membatasi subjek penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini tercakup dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. 4.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Jogjakarta karena angka prevalensi pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun di kota tersebut merupakan urutan ke-2 terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia. Prevalensi mulai merokok setiap hari pada umur 25-29 tahun tetap menunjukkan angka ke-2 tertinggi dan pada umur lebih dari atau sama dengan 30 tahun malah menduduki peringkat teratas dengan angka 9,3 %. Ini menunjukkan rentang waktu kebiasaan merokok di Jogjakarta cukup panjang dan terus mengalami peningkatan hingga pada usia lebih dari 30 tahun dimana provinsi lain di Indonesia mengalami penurunan. 7 Waktu penelitian 30 hari kerja. 4.3. Desain penelitian Desain penelitian adalah cross-sectional 4.4. Variabel penelitian 4.4.1. Variabel bebas Paparan asap rokok 4.4.2. Variabel tergantung Frekuensi mikronukleus mukosa mulut 1

4.4.3. Variabel perancu a. Usia : 20-40 tahun b. Jenis rokok : Rokok Kretek c. Lama merokok : minimal 3 tahun d. Frekuensi merokok : minimal 5 batang per hari e. Status kebersihan mulut menggunakan kriteria Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S) : cukup 4.5. Populasi dan sampel 4.5.1. Populasi target Laki-laki dewasa (usia 20 40 tahun). 4.5.2. Populasi terjangkau Populasi laki-laki di Kota Jogjakarta yang berusia 20-40 tahun 4.5.3. Sampel penelitian Laki-laki dewasa usia 20-40 tahun di Jogjakarta yang memenuhi kriteria inklusi. 4.5.4 Kriteria inklusi Sampel a. Laki-laki dewasa berumur 20-40 tahun. b. Nilai OHI-S cukup. c. Bersedia mengikuti penelitian, dibuktikan dengan informed consent d. Memiliki Indeks Massa Tubuh ideal e. Merokok kretek lebih dari 5 batang per hari selama lebih dari 3 tahun

Kontrol a. Laki-laki dewasa berumur 20-40 tahun. b. Nilai OHI-S cukup. c. Bersedia mengikuti penelitian, dibuktikan dengan informed consent d. Indeks Massa Tubuh masuk dalam kategori ideal e. Tidak pernah merokok seumur hidupnya 4.5.5 Perkiraan jumlah sampel Perhitungan besar sampel untuk uji hipotesis terhadap rerata 2 populasi independen perokok dan tanpa perokok dihitung dengan rumus :. Keterangan : n1=n2= 2 (Z +Z )s 2 x1-x2 a. Zα = Standart deviasi pada tingkat kesalahan 0,05 (1,96) b. Zβ = Power ditetapkan oleh peneliti sebesar 95 % (0,842) c. s = 2,05 d. x1-x2 = 1,5 besar sampel minimal didapatkan 29 orang. Sampel penelitian ini adalah 35 orang perokok yang memenuhi kriteria inklusi dan kontrol 35 orang yang bukan perokok dan tidak terpapar asap rokok.

4.6 Alur Penelitian Sampel yang memenuhi criteria inklusi Pengisian informed consentdan wawancara subjek penelitian menggunakan kuesioner : umur, pendidikan, pekerjaan, lama merokok, jenis rokok, perhitungan OHI-S Perokok kretek Pengusapan mukosa bukal dan fiksasi pada obyek glas Pengecatan preparat Identifikasi dan perhitungan sel Frekuensi mikronukleus per 1000 sel Analisis

4.7 Definisi operasional variable No Variabel Satuan Skala 1 Usia tahun Rasio 2 Kelompok 1 : perokok Nominal 2 : bukan perokok 3 Lama merokok tahun Rasio 4 Frekuensi Batang/hari Rasio Merokok 5 Mikronukleus Per 1000 sel Rasio Variabel usia dibatasi pada rentang usia 20-40 tahun Lama merokok lama menunjukkan berapa lama seseorang sudah secara rutin terpapar asap rokok secara aktif dalam satuan tahun Variabel Frekuensi merokok merupakan banyaknya rokok yang dikonsumsi selama satu hari dengan satuan batang/hari Variabel mikronukleus menunjukkan banyaknya mikronukleus yang ditemukan dalam preparat hapusan sel bukal yang dilihat tiap 1000 sel 4.8 Cara kerja penelitian a. Pengisian informed consent dan pengisian kuesioner. 1. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, diberikan penjelasan lengkap secara lisan, apabila menyatakan kesediaan untuk menjadi subyek penelitian, dimohon mengisi formulir informed consent.

2. Anamnesis mengenai data dasar meliputi : usia, lama merokok, jenis rokok, frekuensi merokok sesuai yang tercantum dalam kuesioner. 3. Menghitung indeks kebersihan mulut (OHI-s) b. Pengambilan sel epitel mukosa mulut 1. Subyek diminta untuk berkumur, untuk menghilangkan debris di rongga mulut. dengan air putih satu gelas 250cc. 2. Dilakukan pengambilan sediaan, menggunakansikat sel (cytobrush) dengan metode smear, dengan cara memutar sikat sel sekurang-kurangnya 360 o. 3. Sikat sel diusapkan pada gelas obyek agar, dengan cara memutar sikat sel berlawanan dengan arah putaran pengusapan yang dilakukan pada mukosa. 4. Gelas obyek mengandung sel, diberi dua tetes NaCL 0,09% dan dibiarkan sampai kering. 5. Dilakukan fiksasi dengan merendam gelas obyek tersebut dalam larutan metanol-asetat. c. Pengecatan preparat 1. Pengecatan dilakukan dengan metode modifikasi reaksi Feulgen- Rossenback. 2. Spesimen direndam dalam larutan 5M HCl pada suhu ruang selama 15 menit lalu dicuci dengan aquades selama 10-15 menit.

3. Selanjutnya spesimen diwarnai dengan reagen Schiff selama 90 menit dilanjutkan dengan pewarnaan Fast Green 1% selama 1 menit. d. Interpretasi sel dan penghitungan sel 1. Spesimen kemudian diidentifikasi dengan menggunakan mikroskop cahaya (400x). 2. Satu preparat setidaknya didapat hasil swab sejumlah 1000 sel setiap individu. 3. Sebelum menginterpretasi mikronukleus, sel yang dimasukkan dalam kriteria perhitungan harus memiliki parameter tertentu untuk bisa dilakukan skoring. 4. Parameter yang harus terpenuhi yaitu : a. Sitoplasma sel masih utuh dan posisi sel dalam preparat relatif datar. b. Sel yang diamati sedikit atau tidak bertumpukan dengan sel disebelahnya c. Nukleus normal dan utuh, perimeter nuklear halus, dan berbatas jelas d. Preparat mengandung sedikit atau tidak ada debris sama sekali 5. Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi mikronukleus pada sel antara lain : a. Perimeter nukleus bulat dan halus b. Ukuran kurang dari sepertiga diameter nukleus tetapi cukup besar untuk bisa dilihat baik bentuk maupun warnanya.

c. Pewarnaan Feulgen positif (nukleus berwarna merah muda dengan sedikit iluminasi) d. Intensitas warna dan teksturnya mirip dengan nukleus e. Inti sel tidak bertumpukan dan seolah memiliki jembatan dengan nukleus 6. Mikronukleus yang teridentifikasi dan sesuai kriteria diatas dihitung dengan menggunakan handy counter. Frekuensi mikronukleus ditulis dalam satuan per 1000 sel yang dihitung. 7. Anomali nukleus yang lain selain mikronukleus seperti nukleus piknotik, karyolisis, karyoreksis, nuclear bud (broken eggs),dan binucleated tidak dihitung. e. Alat dan bahan penelitian. 1. Alat dan bahan untuk pengambilan spesimen sel epitel bukal subyek 1. Sikat sel 2. Air 2. Alat dan bahan untuk pembuatan preparat dan pengecatan 1. Gelas obyek 2. NaCl 0,09% 3. Metanol-asam asetat (3:1) 4. 5M HCl 5. Aquades 6. Reagen Schiff s

7. Counterstained Fast Green 1% 8. Glass cover slip 3. Alat dan bahan untuk penghitungan sel 1. Mikroskop cahaya (400x) 2. Handy counter 4.9 Pengolahan dan Analisis Data Sebelum dilakukan analisis data, maka data yang diperoleh dari masingmasing responden dalam formulir pencatatan dilakukan : a. Penyuntingan : Bertujuan untuk mengoreksi data, kebenaran dan kelengkapan pencatatan. Penyuntingan dilakukan di tempat pengumpulan data agar apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dapat segera dilakukan perbaikan. b. Tabulasi dan pengelompokan data. Data yang terkumpul dipindahkan ke dalam tabel dan dikelompokkan sesuai variabel penelitian. c. Analisis Data Analisa data dilakukan dengan membandingkan jumlah mikronukleus pada kelompok terpapar dan kelompok kontrol. Normalitas sebaran data digunakan uji Shaphiro-Wilk. Bila distribusi data normal, dilakukan analisis statistik parametric dengan uji T independen. Sedangkan bila distribusi data tidak normal dilakukan uji non parametrik Mann-whitney.

Uji korelasi dan regresi dilakukan pada kelompok terpapar. Uji tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi merokok, lama merokok, dan usia terhadap pembentukan mikronukleus pada kelompok tersebut. Batas kemaknaan atau signifikasi ditentukan p<0,05 dengan interval kepercayaan 95%. 4.10 Etika Penelitian Ijin penelitian diajukan kepada Komite Etik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Setiap subyek penelitian yang dilakukan pemeriksaan dan menjadi sampel pada penelitian ini dimintakan persetujuan secara tertulis dan mengisi informed consent secara tertulis. Kepentingan subyek penelitian diutamakan dan tidak ditarik biaya. 4.11 Jadwal Penelitian Kegiatan Bulan Pelaksanaan Penyusunan proposal Desember - Januari 2012 Ujian proposal Februari 2013 Pengambilan sampel Maret April 2013 Pengolahan dan analisis data Mei Juni 2013 Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Juni Juli 2013 Ujian hasil Agustus 2013 Tabel 3. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah