BAB I PENDAHULUAN. memacu bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk meningkatkan sumber daya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. proaktif dan dapat memberikan jasa yang memuaskan kepada nasabahnya agar

BAB I PENDAHULUAN. Remunerasi PNS lebih diartikan sebagai sistem penggajian dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. semua tingkatan manajemen di perusahaan. Bagaimanapun majunya. berhasil atau tidaknya suatu organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia tidak diragukan lagi adalah aset utama perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Terkait dengan penilaian kinerja, dalam pasal 75 UU ASN disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menerangkan bahwa gaya kepemimpinan sangat penting. dalam perusahan dimana perkembangan suatu perusahan berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. kemampuanya menegakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Perlu dilakukan perubahan internal organisasi untuk mengimbangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman dan semakin kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

I. PENDAHULUAN Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998 telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. raga yang tidak dapat dipisahkan, dalam hal ini kemampuan tanpa motivasi belum

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini kegiatan suatu perusahaan sangat pesat sekali. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah bahan baku, modal, dan manusia.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. sistem penjualan, sistem pembelian, sistem persediaan bahan baku, sistem

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu ciri kehidupan modern dapat dilihat dari semakin kompleknya

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang tidak menentu pada saat ini menuntut perusahaan

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan mendapat gaji untuk memenuhi kebutuhan karyawan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan proses produksinya ialah aspek sumber daya manusia. Agar

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi keefektifan berjalannya aktivitas dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manajemen sumber daya manusia merupakan kunci penting

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dunia bisnis saat ini, setiap perusahaan dituntut agar mampu

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

Powered by TCPDF (

BAB 1 PENDAHULUAN. keluaran (output) yang tinggi. Faktor penilaian prestasi kerja dan loyalitas para

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan menghadapi pesaingnya.(agung Roscahyo, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. pegawainya. Kinerja pegawai dikatakan meningkat dan semakin berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai tujuan tertentu. Diantaranya pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam pencapaian tujuan, baik visi maupun misi suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maka dapat diketahui kelebihan dan kekurangan dari karyawan atas hasil pekerjaanya yang

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan yang sangat pesat di era informasi dan globalisasi, telah memacu bangsa-bangsa di seluruh dunia untuk meningkatkan sumber daya manusia. Demikian halnya di Indonesia. Sumber daya manusia yang berkualitas mempunyai peran yang sangat strategis dan sangat penting. Dengan mempersiapkan dan mengembangkan peran sumber daya manusia, diharapkan bangsa Indonesia mampu mencapai keunggulan dalam menghasilkan karya-karya inovatif dan kreatif serta mampu bersaing dengan negara-negara yang telah maju. Respon terhadap perubahan benar-benar bergantung pada kualitas sumber daya manusia, baik dalam kapasitas individu, keluarga, kelompok masyarakat, maupun sebagai bangsa. Kualitas sumber daya manusia sebagai penentu pembangunan. Untuk itu sangat diperlukan strategi yang tepat untuk mewujudkannya. Strategi pembinaan pegawai pemerintahan atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sedang dijalankan yaitu mengarah pada pelatihan yang berbasis kompetensi. Kompetensi merupakan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya (Penjelasan Pasal 3 PP 101/2000). Kompetensi merupakan keterampilan kerja dalam bentuk pengetahuan yang berhubungan dengan tugas (knowledge), sikap dan perilaku (afective/attitude), dan keterampilan kerja (psikomotor). 1

2 Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem sumber daya manusia sanggup menunjang dalam pencapaian tujuan individu maupun suatu organisasi atau perusahaan. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau perusahaan. Pelatihan memberikan kesempatan bagi karyawan dalam mengembangkan keahlian dan kemampuan baru dalam bekerja agar apa yang diketahui dan dikuasai saat ini maupun untuk masa mendatang dapat membantu karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan, memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan, keahlian atau keterampilan, sedangkan dengan motivasi akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyalurkan ego individu dan memperkuat komitmen karyawan pada perusahaan. Adapun data pelatihan pegawai staf Administrasi RSJPDHKyang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 1.1. Pelatihan Staf Administrasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013 Tahun Jumlah Staf Administrasi Staf Administrasi yang mengikuti Pelatihan Persentase (%) 2009 169 16 9,47 2010 173 16 9,25 2011 165 15 9,09 2012 205 13 6,34 2013 215 6 2,79 Sumber: Laporan Pelatihan Internal Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013

3 Data di atas menunjukkan pada tahun 2010 staf administrasi yang telah mengikuti pelatihan menurun sebesar 0,22 % dibandingkan tahun sebelumnya. Begitu pula pada tahun 2011 menurun sebesar 0,16 %, 2012 menurun sebesar 2,75 %, dan tahun 2013 menurun sebesar 3,55 %. Secara garis besar, staf administrasi yang mengikuti pelatihan antara tahun 2009-2013 setiap tahunnya mengalami penurunan. Namun, penurunan yang terbesar dialami pada tahun 2013. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012 ada perubahan struktur organisasi yang menyebabkan kebijakan rumah sakit berubah. Pelatihan terhadap karyawan non medis cenderung kurang diperhatikan terutama staf administrasi. Penilaian atas pelaksanaan pekerjaan karyawan atau sering disebut sebagai penilaian kinerja atau penilaian prestasi kerja yang harus dilakukan perusahaan atau organisasi agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan pelatihan dan motivasi kepada karyawan tesebut. Sistem penilaian kinerja ini merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya yang mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan sebagai instrument untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, mengendalikan perilaku, termasuk tingkat ketidakhadiran, hasil kerja, membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenakan gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai. Penilaian kinerja merupakan proses kontrol kinerja karyawan yang dievaluasi berdasarkan standar tertentu. Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional memberikan andil terhadap pembangunan sumber daya manusia, karena

4 penduduk yang sehat secara ekonomi akan bekerja lebih berproduktif. Sehingga dengan kata lain, pembangunan kesehatan ikut menciptakan sumber daya manusia yang produktif dan profesional sebagai subyek pelaksana pembangunan, dalam mendukung aktualisasi paradigma sehat, yaitu pembangunan berwawasan kesehatan. Penilaian kinerja pada industri perumahsakitan dilakukan secara efektif untuk mengarahkan perilaku pegawai medis, penunjang medis dan non medis dalam rangka menghasilkan jasa dengan kualitas yang tinggi. Selain itu, penilaian kinerja juga dilakukan untuk memotivasi karyawan melakukan tugas-tugasnya dan mewujudkan tujuan rumah sakit. Manfaat dari penilain kinerja digunakan untuk perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kompensasi, kebutuhan pengembangan, serta untuk pengendalian dan evaluasi terjadinya penyimpangan maupun kesalahan dalam pekerjaan. Oleh karena itu dalam melakukan penilaian kinerja harus mampu memberikan gambaran yang akurat dan obyektif mengenai prestasi kerja karyawan. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja. Suatu pekerjaan biasanya dilakukan dalam suatu lingkungan atau situasi yang berakibat beban tambahan pada jasmani dan rohani tenaga kerja. Faktor-faktor penyebab beban tambahan tersebut antara lain faktor mental psikologis (Suma mur, 1998 dalam Syaiin, 2008: 4). Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita merupakan Badan Layanan Umum (BLU) instansi pemerintah di bawah naungan

5 Kementerian Kesehatan yang tugas pokok dan fungsinya memberi pelayanan kepada masyarakat dibidang jasa kesehatan khususnya terhadap pelayanan kesehatan jantung dan pembuluh darah. BLU Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) berdiri sejak tahun 1985 dengan jumlah pegawai hingga saat ini sejumlah 1.853 karyawan yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.293 orang, pegawai tetap rumah sakit Non PNS 463 orang dan pegawai kontrak waktu tertentu 97 orang. Penilaian kinerja pegawai pada BLU RSJPDHK sejak tahun 1985 hingga tahun 2007 menggunakan sistem penilaian dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) serta daftar kehadiran untuk PNS dan untuk penilaian Non PNS menggunakan penilaian internal. Sejak tahun 2008, BLU RSJPDHK diberlakukan sistem remunerasi untuk pegawai berdasarkan Permenkeu No. 165 tahun 2008, sehingga memiliki penilaian kinerja yang lebih detail selain penilaian kinerja yang sudah ada, dimana untuk penilaian pegawai baik staf medis maupun staf non medis, tergantung padabeban kerja dan tanggung jawabnya serta sesuai standar penilaian yang sudah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jasa pelayanan terhadap masyarakat pada umumnya dan meningkatkan kompetensi serta kesejahteraan pegawai. Adapun penilaian terhadap kinerja karyawan pada staf administrasi adalah sebagai berikut:

6 Tabel 1.2. Penilaian Kinerja Karyawan pada Staf Administrasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013 Penilaian Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali Jumlah Karyawan Tahun 2009 5 152 12 0 0 169 2,96 % 89,94 % 7,10 % 0,00 % 0,00 % 100,00 % Tahun 2010 8 151 13 1 0 173 4,62 % 87,28 % 7,51 % 0,58 % 0,00 % 100,00 % Tahun 2011 7 145 11 2 0 165 4,24 % 87,88% 6,67 % 1,21 % 0,00 % 100,00% Tahun 2012 2 153 35 15 0 205 0,98 % 74,63 % 17,07 % 7,32 % 0,00 % 100,00 % Tahun 2013 0 148 46 20 1 215 0,00 % 68,84 % 21,40 % 9,30 % 0,46 % 100,00 % Sumber: Laporan Penilaian Kinerja Internal Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2009-2013 Berdasarkan pada data di atas, bahwa pegawai yang mendapatkan penilaian dengan kategori Baik Sekali, pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 1,66 %. Sedangkan, pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,38 %, begitupun tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 3,26 %, dan tahun 2013 menurun sebesar 0,96 %. Pegawai yang mendapatkan penilaian dengan kategori Baik, pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 2,66 %, sedangkan pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,60 %, serta mengalami penurunan kembali sebesar 13,25 % pada tahun 2012, dan 5,79 % tahun 2013. Kategori penilaian Cukup, mengalami kenaikan yang tidak signifikan setiap tahunnya. Sedangkan kategori Kurang, mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2013. Bahkan pada tahun 2013 ada karyawan yang dinilai Kurang Sekali, sehingga mendapatkan sanksi harus dirumahkan. Penurunan kinerja karyawan dapat menurunkan jasa pelayanan terhadap masyarakat. Sehingga dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap jasa

7 layanan publik. Penurunan kinerja karyawan dapat pula menurunkan pencitraan terhadap rumah sakit. Hasil penelitian Lubis (2008: 82), menunjukkan bahwa pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan. Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Sihite (2012: 67), bahwa secara bersama-sama pendidikan dan pelatihan (Diklat) serta motivasi berpengaruh positif dan siginifikan terdapat kinerja pegawai, secara parsial pendidikan dan pelatihan (Diklat) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, serta secara parsial motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Menurut Primajaya (2012: 12), terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja dan pelatihan kerja terhadap kinerja, sehingga semakin tinggi tingkat motivasi kerja dan pelatihan kerja maka semakin tinggi pula kinerja karyawan. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan hasil penelitian Mudayana (2013: 91) dengan judul pengaruh motivasi dan beban kerja terhadap kinerja karyawaan di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul. Namun pada penelitian ini, peneliti memodifikasi dengan menggunakan variabel pelatihan sebagai variabel bebas. Berbagai hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pelatihan, Motivasi Kerja dan Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris pada Staf Administrasi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita).

8 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pelatihan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 3. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 4. Apakah pelatihan, motivasi kerja dan beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh. Tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: 1. Menganalisis pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. 3. Menganalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan. 4. Menganalisis pengaruh pelatihan, motivasi kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil-hasil dari kajian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi kepentingan praktis manajemen pemerintahan yang berkaitan dengan fungsi kepemimpinan dan pengembangan pengetahuan dalam kajian atau riset. Manfaat penelitian dapat dirinci sebagai berikut:

9 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan peneliti, menambah wawasan, dan mengetahui pengaruh pelatihan, motivasi kerja dan beban kerja terhadap kinerja karyawan 2. Bagi Rumah Sakit, khusunya untuk pihak manajemen, penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi dan informasi sebagai bahan perimbangan dalam menerapkan kebijakan Rumah Sakit. 3. Bagi pihak lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis.