WALIKOTA TASIKMALAYA

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA TASIKMALAYA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2017

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 19 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN WALIKOTA TEGAL

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 35 TAHUN 2011

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri A Nomor 2 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 39 Tahun 2016 Seri E Nomor 28 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2012 BUPATI MALANG,

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR : 0 /TAHUH 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 18.a TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN TATTTT5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2017

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

2012, No.76 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Dana Darurat adalah dana yang berasal dari Anggaran

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAUSAHAAN KEUANGAN BENDAHARA WALIKOTA BLITAR,

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI MALANG,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 214 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 1 TAHUN 2013

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA TIDAK TERDUGA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG DANA DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG DANA DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 89 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SUKABUMI PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG :

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7.A TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 32 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2016

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBUKAAN, PENUTUPAN DAN PENEMPATAN REKENING SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN DANA BANTUAN KEUANGAN UNTUK SERIKAT PEKERJA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 51 Tahun : 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN BESARAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN UANG PERSEDIAAN TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 40 PERATURAN WALIKOTA CILEGON TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 5 TAHUN 2010 TENTANG PENATAUSAHAAN BELANJA DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH UNTUK REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA GEMPA BUMI 2 SEPTEMBER 2009 DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa bencana alam gempa bumi yang terjadi di Kota Tasikmalaya pada tanggal 2 September 2009 telah menyebabkan kerusakan fisik dan kerugian harta benda yang mengakibatkan penurunan produktifitas dan meningkatnya beban psikologis masyarakat sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pemulihan secara sistematis, terarah dan terpadu; b. bahwa untuk terselenggaranya upaya-upaya pemulihan pasca bencana, disediakan dana bantuan sosial berpola hibah berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, sehingga untuk tertib administrasi dan kelancaran dalam penatausahaan dana bantuan tersebut perlu diatur mengenai penatausahaan belanja dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 di Kota Tasikmalaya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Walikota; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Tasikmalaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4117); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); - 1 -

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4829); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 10 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi Provinsi Jawa Barat-Tengah 2 September 2009; 13. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 9 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2006 Nomor 70); - 2 -

14. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Tasikmalaya (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 83); 15. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kota Tasikmalaya Tahun 2008 Nomor 92); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PENATAUSAHAAN BELANJA DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH UNTUK REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA GEMPA BUMI 2 SEPTEMBER 2009 DI KOTA TASIKMALAYA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksudkan dengan : 1. Daerah adalah Kota Tasikmalaya. 2. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tasikmalaya. 4. Walikota adalah Walikota Tasikmalaya. 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya. 6. Bagian Kesejahteraan Rakyat yang selanjutnya disebut Bagian Kesra adalah Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya. 7. Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Kota Tasikmalaya yang selanjutnya disingkat Satlak PBP adalah wadah yang bersifat non struktural bagi penanggulangan bencana dan penanganan pengungsi di Kota Tasikmalaya yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Walikota. 8. Ketua Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi yang selanjutnya disebut Ketua Harian Satlak PBP adalah Ketua Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi Kota Tasikmalaya. 9. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran pada Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya. 10. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola - 3 -

keuangan daerah (SKPKD) yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 11. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian tugas BUD. 12. Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang selanjutnya disingkat BNPB adalah lembaga pemerintah non departemen setingkat menteri yang dibentuk oleh pemerintah sebagai badan yang berwenang menyelenggarakan penanggulangan bencana pada tingkat nasional. 13. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat yang selanjutnya disingkat BPBD adalah badan pemerintah daerah yang berwenang menyelenggarakan penanggulangan bencana di Provinsi Jawa Barat. 14. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diusulkan oleh Walikota dan ditetapkan oleh Kepala BNPB sebagai pemilik pekerjaan yang berwenang membuat perjanjian dengan pihak lain dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan. 15. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang diusulkan oleh Walikota dan ditetapkan oleh Kepala BNPB untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan dana belanja bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009. 16. Bendahara Pengeluaran Belanja Bantuan yang selanjutnya disebut bendahara pengeluaran bantuan adalah bendahara pengeluaran belanja bantuan pada Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya. 17. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. 18. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana. 19. Dana bantuan sosial berpola hibah adalah dana yang disediakan pemerintah kepada pemerintah daerah sebagai bantuan penanganan pasca bencana. 20. Bank Rakyat Indonesia yang selanjutnya disingkat BRI adalah Bank Rakyat Indonesia Cabang Tasikmalaya. 21. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten yang selanjutnya disebut Bank Jabar adalah Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Cabang Tasikmalaya. 22. Kelompok masyarakat yang selanjutnuya disingkat Pokmas adalah suatu wadah yang ditetapkan dengan Keputusan Walikota yang terdiri dari anggota masyarakat yang terkena - 4 -

musibah bencana dan membutuhkan layanan dasar perbaikan sarana fisik bangunan dalam kaitan pemulihan maupun normalisasi penghidupan dan kehidupan yang berada pada wilayah pasca bencana dan tercatat dalam pendataan sesuai dengan klasifikasinya. 23. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran bantuan sosial dan hibah pada Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya. 24. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran. 25. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D atas beban pengeluaran DPA-OPD. 26. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM. 27. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kota Tasikmalaya. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Maksud diterbitkannya Peraturan Walikota ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Tasikmalaya, khususnya bagi korban bencana gempa bumi 2 September 2009, melalui langkah-langkah pemulihan pasca bencana dengan memberikan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. (2) Tujuan diterbitkannya Peraturan Walikota ini adalah sebagai berikut : a. memberikan landasan dan kepastian hukum dalam penatausahaan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi; b. untuk mewujudkan tertib administrasi penatausahaan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi; c. peningkatan kualitas fasilitasi pemberian dana bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban bencana di Daerah. BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 Peraturan Walikota ini dibentuk dalam rangka tertib administrasi pengelolaan dana penanggulangan bencana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 yang meliputi hal-hal sebagai berikut : - 5 -

a. penatausahaan belanja dana bantuan sosial berpola hibah; b. tata cara pencairan dana bantuan sosial berpola hibah; c. dokumen pertanggungjawaban belanja dana bantuan sosial berpola hibah; dan d. kewenangan penandatanganan dokumen pertanggungjawaban. BAB IV PENATAUSAHAAN BELANJA DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH Pasal 4 (1) Satlak PBP, PPK dan Bendahara Pengeluaran melaksanakan penatausahaan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 di Daerah yang meliputi tahapan sebagai berikut : a. pengusulan pencairan dana; b. pendistribusian dana; c. pertanggungjawaban; dan d. pelaporan. (2) Tahapan penatausahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diuraikan dalam diagram alur sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 5 Prosedur penatausahaan belanja dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 merupakan ketentuan khusus dari prosedur penatausahaan keuangan yang berlaku secara umum di lingkungan Pemerintah Daerah. Pasal 6 (1) Untuk kelancaran penyediaan dana dan kesiapan pembayaran dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 kepada Pokmas, ditetapkan rekening pada BRI nomor 100-01-000710-30-8 atas nama bendahara pengeluaran. (2) Pembayaran dana bantuan kepada Pokmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara pendebetan ke rekening yang dimiliki oleh Pokmas. - 6 -

BAB V TATA CARA PENCAIRAN DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH Pasal 7 Pencairan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 di Daerah dilaksanakan dengan tata cara sebagai berikut : a. Satlak PBP mengajukan permohonan pencairan dana kepada Walikota melalui Bagian Kesra dengan memperhatikan DPA dan ketersediaan dana; b. berdasarkan DPA dan atas perintah pengguna anggaran, bendahara pengeluaran bantuan mengajukan SPP; c. berdasarkan SPP, pengguna anggaran menerbitkan SPM yang ditujukan kepada PPKD; d. berdasarkan SPM yang diterbitkan oleh pengguna anggaran, Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang memuat perintah pencairan dana; e. berdasarkan SP2D, pencairan dana dilaksanakan melalui mekanisme pemindahbukuan dari rekening kas daerah ke rekening bendahara pengeluaran; f. PPK dan bendahara pengeluaran atas perintah Sekretaris Pelaksana Harian Satlak PBP, menerbitkan surat kuasa pendebetan rekening kepada BRI yang ditunjuk sebagai fasilitator pembukaan rekening Pokmas, atas sejumlah dana untuk disalurkan ke rekening Pokmas yang telah ditetapkan sebagai kelompok sasaran penerima dana; g. PPK melaksanakan proses administrasi pelaporan atas realisasi pendebetan dana yang telah disalurkan ke seluruh rekening Pokmas dari rekening bendahara pengeluaran; h. disamping membuat laporan sebagaimana dimaksud pada huruf f, PPK menyampaikan laporan kepada Satlak PBP, BPBD dan BNPB mengenai perkembangan penyerapan dana sebagai bahan evaluasi perkembangan penyelenggaraan penanggulangan bencana di Daerah. BAB VI DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA DANA BANTUAN SOSIAL BERPOLA HIBAH Pasal 8 Bendahara pengeluaran mempertanggungjawabkan pencairan dana bantuan sosial berpola hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi 2 September 2009 di Daerah berupa laporan rekapitulasi realisasi pencairan dana dari rekening bendahara pengeluaran ke rekening Pokmas dengan dilampiri dokumen-dokumen sebagai berikut : a. buku kas umum/buku penerimaan dan pengeluaran; b. buku rincian pengeluran/buku pembantu pengeluaran; c. buku pajak; d. buku bank/rekening koran; - 7 -

e. bukti pencairan dana dari kas daerah ke rekening bendahara pengeluaran yang dilakukan melalui mekanisme pemindahbukuan; f. proposal permohonan bantuan dana yang diajukan oleh Pokmas; g. kuitansi tagih dan surat pernyataan dari Pokmas perihal kesediaan mempertanggungjawabkan penggunaan dana; h. nota dinas persetujuan pembayaran dari Sekretaris Pelaksana Harian Satlak PBP; i. bukti pengiriman dana dari rekening bendahara pengeluaran ke rekening Pokmas yang dilakukan oleh BRI melalui mekanisme pemindahbukuan yang diperuntukan bagi fasilitasi bantuan rehabilitasi rumah, tambahan lauk-pauk dan family kit; Pasal 9 Bendahara Pokmas mempertanggungjawabkan seluruh belanja dana bantuan yang diterimanya, kepada Satlak PBP berupa laporan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran dengan dilampiri dokumen-dokumen sebagai berikut : a. buku kas umum/buku penerimaan dan pengeluaran; b. buku rincian pengeluran/buku pembantu pengeluaran; c. buku pajak; d. tanda bukti pengeluaran, yang terdiri dari : 1. nota pembelian yang dilampiri kuitansi pembayaran; 2. daftar upah pekerja yang dilampiri kuitansi pembayaran; 3. daftar pembayaran bantuan tambahan lauk-pauk dan family kit. e. salinan buku tabungan. BAB VII KEWENANGAN PENANDATANGANAN DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 10 Dokumen pertanggungjawaban bendahara pengeluaran berupa laporan rekapitulasi realisasi pencairan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dinyatakan sah apabila telah disetujui dan ditandatangani oleh Ketua Pelaksana Harian Satlak PBP. Pasal 11 Dokumen pertanggungjawaban bendahara Pokmas berupa laporan rekapitulasi penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dinyatakan sah apabila telah disetujui dan ditandatangani oleh bendahara pengeluaran dan PPK. - 8 -

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Tasikmalaya. Ditetapkan di Tasikmalaya pada tanggal 27 Januari 2010 WALIKOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. SYARIF HIDAYAT Diundangkan di Tasikmalaya pada tanggal 28 Januari 2010 SEKRETARIS DAERAH KOTA TASIKMALAYA, Ttd. H. TIO INDRA SETIADI BERITA DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2010 NOMOR 371-9 -