Ade Novitania What IS Love? Penerbit Book Making
Terimasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk kedua orang tua dan keluarga besar yang mendukung penuh cita-citaku. AR Affandi yang sudah berjasa untuk novel pertamaku ini. Teman-teman yang selalu memberi support dan motivasi. Tuti, Ipah, Erna, Yeyen, Mar'ah kalian the best buat aku. dan masih banyak lagi (maaf yang gak kesebut) Untuk kakakku tersayang thanks for support. Maya Ayuni Amiroh di Demak (pengen ketemu) kangen nasehat-nasehatnya sama cerewetnya. Para guru SMAN 1 Cidahu yang saya cintai dan saya hormati. Terima Kasih. 2
WHAT IS LOVE Oleh: ADE NOVITANIA Copyright 2016 by Prabuhi Book Making Penerbit Prabuhi Demam Sastra Prabuhi Writting Club www.prabuhi.id Desain Sampul: Raff Editor : AR Affandi Penerbitan buku ini dilindungi Undang Undang Dilarang memperbanyak dalam bentuk apapun sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit dan pengarang Diterbitkan melalui: 3
Daftar Isi Pengantar 5 1. Sebuah Alasan 9 2. Masa laluku 20 3. Pembuktian Cinta 32 4. Satu Kenangan 38 5. My Stories Begin 47 6. Amnesia 55 7. First Love 61 8. Segitiga Cinta 73 9. What Is love 78 10. End of Stories 84 Penutup 91 4
Suatu hari di negeri cinta Sebuah Pengantar A pa itu cinta? Cinta itu apa? Pertanyaan yang kerap menghampiri remaja-remaja yang mencari jati diri. Hakikatnya, manusia lahir atas nama cinta. Dan Sang Pecinta menganugerahi kita ruh untuk merasakan apa itu cinta, untuk memberi cinta. Tapi apakah lantas kita akan menjadi pengabdi cinta atau petualang cinta? Suatu hari, saat aku tersesat disebuah negeri yang konon penduduknya bisa memilih orang-orang yang ingin dicintainya. Tanpa penolakan! Rasa saling, bersanding indah dan mendamaikan. Tapi anehnya, tak kutemukan pasanganpasangan melepas cinta disini. Hanya ketegangan membayang disetiap langkah. Sosok tua kutemui disebuah unggunan kayu beringin tua. 5
Dimanakah pasangan-pasangan cinta itu? tanyaku penuh ingin, Tak perlu kamu mencari, semua ada disini lelaki tua di unggunan beringin itu menunjuk dadanya, Aku tak diberi kepahaman akan kalimat bersayap yang dilantunkan pak tua itu. Di hati?, tanyaku lagi. Manusia tak akan buta akan cinta, jika hati selalu terbuka untuk cinta itu sendiri. Disana akan kau temukan pasangan-pasangan cinta. Aku bergeming di ketidak pahaman. Apakah itu sebabnya disini tiap orang bebas memilih orang yang dicintainya? sejurus pertanyaan kulontar lagi. Bukan siapa dan mengapa. Tapi bagaimana kita bisa membuka hati untuk cinta. Jika hati telah menuntunmu, maka temukanlah cinta. Iringi ia dengan rasa dan logika Lantas bagaimana pula dengan sejatinya cinta? 6
Cinta yang sejati adalah mengucap dalam hati dan buktikan dalam laku. Padanya akan hadir keterbukaan yang melahirkan kejujuran dan sebuah kepercayaan yang mengalirkan pada muara keyakinan. Mencintai, memberi dan menerima. Jika tidak, kau telah mengorbankan sebagian jiwamu pada ketidakberdayaan. Mencintai, memberi tanpa imbalan. Meski kadang dari itu lahir pula kelelahan yang perlahan akan membawa pada keikhlasan. Semua tak lain adalah buah dari cinta itu sendiri Apakah jika semua yang telah engkau ucapkan telah pula aku miliki, apakah dengan itu semua aku telah memiliki cinta? Cinta tidaklah memiliki. Cinta hanyalah rasa. Cinta milik semua orang. Jika engkau memaksa memiliki cinta, maka engkau menutup harapan manusia. Berseteru engkau berebut cinta nantinya. Maka cukup rasakan saja! Nikmati cinta sebagaimana sang pencinta merasa dan menikmatinya pula 7
Aku terpekur. Barangkali pengembaraanku mencari cinta harus berhenti disini. Sebab semua telah padam, tak perlu limbung bahkan terbenam. Aku memutuskan untuk kembali pulang. Dari negeri seribu cinta aku membawa sejuta cinta. Bukan pada siapa, tapi bagaimana aku memberi dari semua yang telah aku dapatkan. Cukup dengan menyenangkan orang saja agar ia merasakan bahagia. Cukup membahagiakan orang saja agar ia merasa senang. Itu saja. - Raff - ---o0o--- 8
I. Sebuah Alasan K icauan burung-burung pagi membangunkanku dari tidur yang lelap. Pagi yang cerah, matahari dengan senang hatinya tersenyum padaku berusaha mengatakan bahwa pagi ini adalah pagi yang indah. Dengan mata masih setengah terbuka, aku mendengar keributan kecil yang mengusik tidurku. Hoamm.. pagi-pagi gini sudah ribut. celotehku. Aku bangkit dari tempat tidurku dan meregangkan tubuh. Kuhampiri pintu kamar dan kubuka perlahan. Terlihat Ayah dan Ibu tengah berdebat, ayah mengatakan bahwa kami harus pindah rumah keluar kota. Tentu aku sangat terkejut, kenapa tiba-tiba seperti ini? Bu, kenapa kita harus pindah?, tanyaku penasaran. 9
Karena usaha yang ayah jalani, kita harus pindah dan menetap disana, jelas ibu. Tapi bu, bagaimana dengan sekolahku? tanyaku lagi. Kamu akan tetap sekolah disini sampai kamu lulus. Ayah nanti akan menjemputmu, jelas ayah. Apa? aku terkejut. Yah, apa kita tidak membawanya bersama kita dan dipindahkan sekolahnya? tanya ibu kepada ayah. Tidak Bu, urusannya akan repot nantinya, Jelas aku sedih, aku akan ditinggal jauh oleh orang tua. Akan bertambah kesepianku. Aku berlari pergi kembali ke kamarku dan menguncinya. Aku hanya menangis. Tak ada protes dariku atas keputusan yang ayah katakan tadi. Satu hari berlalu, sudah saatnya orang tuaku pergi keluar kota dan meninggalkanku sendirian dikampung halaman. Walaupun aku tahu, aku tak sendirian. Aku tinggal dengan kakak perempuanku, tapi kumerasa sendiri dan asing. Pelukan hangat dari 10