BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diharapkan muncul generasi-generasi yang berkualitas. Sebagaimana dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, nilai, dan sikap sehingga dapat berpikir lebih sistematis, rasional, dan

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara formal, pendidikan diselenggarakan di sekolah. Penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau kebahagiaan dirinya

Pendidikan Nasional Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia Indonesia baik secara fisik maupun intelektual

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. mampu mendidik anak mereka secara sempurna, karena pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Long life education adalah motto yang digunakan oleh orang yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan UUD 1945 Alinea ke-iv yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah kini telah ramai membicarakan penekanan untuk merencanakan pendidikan berkarakter pada siswa. Pendidikan berkarakter akan mengantarkan warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan tetap berpegang teguh pada nilai kemanusiaan. Terutama pada seorang remaja yang semakin lama karakter pada diri mereka sudah mulai berkurang. Dalam karakter yang paling penting ialah tanggung jawab. Karena, jika mereka sudah bisa bertanggung jawab maka remaja tersebut akan dengan mudah untuk membangun karakter pada dirinya sendiri. Tanggung jawab utama seorang siswa adalah dalam bidang akademik terutam belajar. Siswa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar yang sudah ditentukan oleh sekolah masing masing, mengerjakan PR, tidak bolos sekolah, mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh guru, mengerjakan ujian tanpa mencontek dari temannya, tidak rebut atau ramai saat proses belajar mengajar. Rendahnya prestasi belajar siswa tidak semata-mata karena rendahnya intelegensi siswa yang bersangkutan. Walaupun memiliki rencana belajar yang baik, namun hal itu hanya akan tinggal rencana jika tidak dilakukan dengan baik. Menunda- nunda pekerjaan rumah (PR), malas belajar dan akhirnya memutuskan untuk melihat tugas kawan merupakan ciri- ciri orang yang tidak bertanggung jawab 1

2 dalam belajar. Maka dari itu tanggunng jawab sangat penting untuk menunjang prestasi belajar siswa di sekolah. Rasa tanggung jawab juga tidak muncul secara otomatis pada diri seseorang karena itu, penanaman dan pembinaan tanggung jawab pada anak hendaknya sudah ditanamkan sejak usia dini. Tanggung jawab bisa saja terbentuk dari kecil karena contoh dari orang tua yang juga bertanggung jawab. Seperti contohnya orang tua memberikan nasehat tentang perbuatan mana saja yang melanggar aturan dan norma yang berlaku. Setelah itu orang tua mengajarkan agar anaknya bisa bertanggung jawab atas apa yang mereka perbuat dengan penuh kesadaran diri dan hati yang ikhlas. Karena pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang paling pertama sekali di peroleh anak. Seperti yang dikutip oleh Yudrik Jahja (2011: 51) menjelaskan bahwa : Secara tidak langsung tanggung jawab orang tua terhadap anak, tanggung jawab ayah dan ibu, atau sebaliknya, dapat mempengaruhi perkembangan moral anak, yaitu melalui proses peniruan (imitasi). Dari kutipan tersebut bisa kita pahami bahwa untuk memiliki moral yang tinggi pada anak maka kita perlu ajarkan dan mencontohkan perilaku tanggung jawab dalam keluarga melalui proses sosialisasi dengan keluarga itu sendiri maupun dengan masyarakat luar. Setelah mendapatkan pendidikan dari keluarga, anak juga perlu mendapatkan pendidikan di sekolah sepert berinteraksi dengan guru dan teman teman sebayanya.

3 Sesuai dengan yang dicantumkan di UU RI No. 20 tahun 2003 sistem pendidikan Nasioanal Pasal 3 yang berbunyi Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan pernyataan yang dibuat di dalam undang-undang RI No.20 tahun 2003, maka dapat dijelaskan menurut Havighurst (dalam Anna WD Purba, S.Psi. MSi, 2009) menyebutkan bahwa perkembangan manusia adalah proses dimana setiap orang mencoba belajar tugas tugas yang diberikan oleh masyarakat, memuat beberapa hal yang penting bagi tugas perkembangan masa remaja. Diharapakan anak dapat berusaha mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah tanpa bergantung pada bantuan teman dan juga orang lain. Misalnya, dalam mengerjakan PR tidak lagi melihat atau menyontek PR dari teman, karena ia sadara bahwa PR merupakan tanggung jawab yang sudah ia dapat sebagai seorang siswa. Tanggung jawab belajar pada diri siswa yang bersangkutan. Jika siswa tidak mau mengontrol diri mereka sendiri agar bertanggung jawab atas belajarnya maka akan memiliki tingkat tanggung jawab yang rendah. Jika siswa memiliki tingkat tanggung jawab yang rendah maka siswa akan memiliki hasil prestasi belajar yang rendah pula.

4 Tangggung jawab adalah ciri- ciri dari manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan tanggung jawab perlu ditempuh melalui pendidikan, penyuluhan, keeteladanan, dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari pengertian dan ciri pola tingkah laku, jelaslah bahwa tanggung jawab memerlukan pengorbanan baik itu perasaan, waktu, dan lain- lain. Tanggung jawab bukan tujuan, melainkan kewajiban yang harus kita lakukan untuk mencapai suatu tujuan yang akan kita raih di kedepannya. Manusia yang sukses adalah manusia yang memiliki rasa tanggung jawab baik kepada diri sendiri maupun dengan orang lain. Hal inilah yang mendasari pentingnya rasa tanggung jawab itu didalam suatu proses pendidikan. Karena, dengan bertanggung jawab seluruh siswa dapat dengan mudah mencapai tujuan- tujuan yang mereka inginkan. Tanggung jawab itu dilakukan dengan berlatih secara bertahap, salah satu contohnya ialah menyelesaikan tugas- tugas yang diberikan oleh guru secara baik dan tepat waktu. Tanggung jawab yang diharapkan ialah melakukan tugas- tugas yang diberikan kepadanya secara ikhlas dan suka rela. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti di lapangan sewaktu mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) 2015 di SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat yang dimulai pada tanggal 25 Agustus 20 November 2015,

5 masalah tanggung jawab siswa terhadap tugas sekolah yang terdapat di Sekolah tersebut ialah mengerjakan tugas rumah atau PR di sekolah dan melihat pekerjaan temannya. Berbicara dengan temannya dan bermain handphone saat guru menjelaskan,kurag mempunyai minat dan komitmen dalam belajar, dan lebih memilih bermain game daripada belajar. Peneliti juga pernah mendapati dari salah satu siswa yang kurang minat dalam belajar dan tidak ikhlas dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Permasalahan ini sering kali tidak dapat dihindarkan meskipun dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini disebabkan karena sumber permasalahan tanggung jawab siswa ini tidak hanya pada dirinya saja tetapi juga berasal dari luar dirinya yakni faktor lingkungan di tempat ia berada yang kurang menerapkan pentingnya tanggung jawab, tidak diterapkanya tanggung jawab secara tegas oleh guru bidang studi, guru BK, dan staf di sekolah serta kepala sekolah dan pihak lainnya dan tidak adanya model yang dapat ia contohkan dan dapat memotivasinya dalam bertanggung jawab. Dalam kaitan ini, permasalahan ini tidak boleh dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dalam rangka peningkatan tanggung jawab siswa dalam belajar ini salah satu layanan yang dapat diberikan ialah layanan penguasaan konten didukung dengan tampilan kepustakaan. Layanan penguasaan konten bertujuan untuk menguasai konten atau kompetensi tertentu serta menambah pemahaman, mengarahkan tanggung jawab dan kebiasaan tertentu, memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalahnya. Dengan menggunakan pendekatan ini individu dapat mengatur tugas dan

6 kriteria yang mungkin dicapai dan individu juga dapat memeratakan sifat tanggung jawab yang dapat tercapai, tidak ada anggota yang menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Jadi, guru BK dapat menggunakan metode ini agar tanggung jawab siswa terhadap tugas sekolah menjadi lebih baik lagi. Diharapkan dengan menggunakan layanan penguasaan konten didukung dengan tampilan kepustakaan, siswa mampu menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dengan tugas- tugas dan amanah yang diberikan atau dipercayakan kepada siswa tersebut, terutama pada tugas sekolah yang diberikan oleh guru bidang studi. Berdasarkan uraian di atas, peniliti menganggap perlu melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Dukungan Tampilan Kepustakaan Terhadap Tanggung Jawab Siswa Dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016. 1.2. Identifikasi Masalah Permasalahan merupakan hal yang paling utama dan diiringi dengan cara bagaimana pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan terlebih dahulu dilakukan identifikasi masalah. Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian tentang masalah yang akan diteliti maka perlu diidentifikasi masalah terkait judul: a. Siswa mengerjakan PR di sekolah dengan cara menyontek temannya. b. Berbicara dengan temannya dan bermain handphone saat guru masih menjelaskan. c. Kurang berkonsentrasi dalam kegiatan belajar mengajar.

7 d. Siswa kurang bisa bertanggung jawab atas amanah yang sudah diberikan kepadanya. e. Siswa sering bolos mata pelajaran yang tidak ia sukai. f. Siswa memberikan beban tugas kepada teman sekelompoknya jika ada tugas kelompok. g. Siswa sering datang terlambat ke sekolah. h. Siswa melanggar peraturan sekolah yang sudah disepakati saat awal daftar di sekolah. i. Siswa tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap sesuai dnegan peraturan. 1.3. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Layanan Penguasaan Konten Dukungan Tampilan Kepustakaan Terhadap Tanggung Jawab Siswa Dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2015/20116. 1.4. Perumusan Masalah Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian. Dalam perumusan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap hakekat masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian inipenulis uraikan ke dalam pertanyaan berikut: Apakah ada pengaruh layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan terhadap tanggung jawab siswa dalam belajar pada siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2015/2016?

8 1.5. Tujuan Penelitian 1.5.1. Tujuan Umum untuk mengetahui pengaruh Layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan dalam meningkatkan tanggung jawab siswa di SMA Negeri 1 Stabat tahun ajaran 2015/2016 1.5.2. Tujuan Khusus a) Mengetahui seberapa besar tanggung jawab siswa di SMA Negeri 1 Stabat. b) Mengetahui perbedaan antara tanggung jawab siswa perempuan dan siswa laki laki di SMA Negeri 1 Stabat. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitianini antara lain : 1.6.1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan teori teori tentang bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan terhadap tanggung jawab siswa dalam belajar di sekolah.

9 1.6.2. Manfaat praktis a. Peneliti Selanjutnya Dapat menjadi masukkan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan pada tanggung jawab. b. Siswa Setelah mendapat layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakan dan bisa lebih bertanggung jawab dalam hal belajar. c. Orang Tua Dapat menjadi penambah wawasan pengetahuan orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya dalam bersikap tanggung jawab dalam hal belajar. d. Guru BK Sebagai bahan masukan tentang pentingnya pemberian layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan terhadap tanggung jawab siswa dalam belajar. e. Sekolah Agar dapat dijadikan model untuk memberikan layanan penguasaan konten dukungan tampilan kepustakaan dalam membantu siswa yang kurang bertanggung jawab dalam belajar.