39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu penelitian dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data pokok responden. B. Obyek Penelitian Slawi. Obyek penelitian ini dilakukan pada karyawan PT. Teh Gopek Cipta Utama C. Data yang diperlukan 1. Jenis Data a. Data Primer yaitu data yang diperoleh dengan cara memberikan kuisioner kepada para karyawan PT Teh Gopek Cipta Utama Kecamatan Slawi. b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dan catatan-catatan PT Teh Gopek Cipta Utama Kecamatan Slawi dan buku-buku kepustakaan yang ada hubungannya dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Yaitu mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan karyawan PT Teh Gopek Cipta Utama Kecamatan Slawi.
40 a. Observasi Yaitu dengan cara mengadakan pengamatan dan peninjauan langsung pada PT Teh Gopek Cipta Utama Kecamatan Slawi. b. Studi pustaka Yaitu mempelajari literatur yang berhubungan dengan pokok bahasan yang sedang diteliti. c. Kuesioner Kuesioner adalah alat bantu yang sangat penting dalam kegiatan riset. Daftar pertanyaan atau kuesioner diartikan sebagai suatu daftar tertulis yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sutu hal tertentu untuk dijawab secara tertulis, menurut (Sumarsono 2004). D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari subyek-subyek yang karakteristiknya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini yaitu para karyawan pada bagian seksi pemrosesan, dan seksi pergudangan sebanyak 100 karyawan. 2. Sampel Adapun pengertian sampel menurut Widayat dan Amirullah (2002:52) adalah merupakan suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih dalam penelitian. Selain itu adanya pengambilan sampel dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dengan cara mengamati sebagian populasi. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
41 3. Teknik pengambilan sampel Dalam penelitian ini menggunakan teknik insidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data, menurut, (Sugiono, 2007). Adapun jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 80 karyawan bagian produksi dalam seksi peprosesan dan seksi pergudangan pada PT. Teh Gopek Cipta Utama Slawi Tegal. Yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel adalah pada perhitungan dari rumus Slovin dengan tingkat kesalahan yang ditoleransi sebesar 5%, Umar (2002). Yaitu : n = Keterangan : N : Jumlah populasai n : Jumlah sampel e : Prosentase tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 5% Dengan menggunakan rumus diatas maka akan diperoleh jumlah sampel sebanyak 80 responden yaitu dari : n = = 80 E. Pengukuran variabel Pengukuran dilakukan dengan skala likert. Skala ini merupakan alat untuk mengukur sikap dari keadaan yang sangat positif ke jenjang yang sangat negative, untuk menunjukan sejauh mana tingkat persetujuan atau ketidak setujuan terhadap pertanyaan yang ditunjukan oleh peneliti dengan kriteria sebagai berikut (Husen Umar, 2002):
42 a. Jawaban sangat satuju mendapatkan sekor 5 b. Jawaban setuju mendapatkan sekor 4 c. Jawaban ragu-ragu mendapatkan sekor 3 d. Jawaban tidak setuju mendapatkan sekor 2 e. Jawaban sangat tidak setuju mendapatkan sekor 1 H. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan atau perbedaan penelitian ini memberikan definisi atau pengertian pada variabel-variabel yang dicantumkan maka perlu mendefinisikan batasan operasionalnya. 1. Variabel bebas (X) Batasan operasional dan variabel yang dianalisis a. Variabel Semangat kerja (X1) Semangat kerja adalah suatu sikap yang berlebihan terhadap pekerjaan yang mempunyai tujuan yang jelas dan tetap untuk menghasilkan lebih banyak dan lebih baik untuk mencapai tujuan. Indikator semangat kerja : a). Kegairahan b). Hubungan harmonis c). Kerja sama d). Tanggung jawab b. Variabel Kompensasi (X2) Kompensasi adalah faktor yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja yang diberikan perusahaan pada karyawan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung dalam rangka balas jasa perusahaan terhadap karyawan. Indikator kompensasi adalah :
43 a). Pemberian imbalan b). Tunjangan terhadap karyawan c). Fasilitas c. Variabel Disiplin kerja (X3) Disiplin adalah kesadaran dalam mentaati peraturan dan mengendalikan diri yang dilakukan karyawan dalam rangka menciptakan ketertiban karyawan. Indikator disiplin kerja adalah: a). Ketaatan waktu b). Kesadaran mentaati peraturan c). Ketaatan proses kerja 2. Variabel terikat (Y) adalah Produktivitas kerja karyawan Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya varibel bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah produktivitas kerja karyawan bagian produksi, menurut Sinungan (2000:24) produktivitas kerja dapat diketahui atau diukur dari kualitas produk yang dihasilkan, kuantitas atau jumlah produk yang dihasilkan dan ketepatan waktu penyelesaian suatu pekerjaan, dengan demikian indikator produktivitas kerja karyawan yaitu meliputi : a). Jumlah produk yang dihasilkan b). kualitas produk yang dihasilkan c). Ketepatan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan. I. Metode Analisis Data a. Uji Validitas dan Reabilitas 1). Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen (Arikunto, 2002). Pengujian ini menggunakan rumus korelasi product moment. Untuk menguji validitas rumus korelasi yang dapat
44 digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut; (Arikunto, 2002). rxy = Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara x dan y : Jumlah skor pertanyaan ke-n :Jumlah skor pertanyaan ke-n dikalikan skor total : Banyaknya sampel r hitung r tabel maka kuesioner dinyatakan valid r hitung r tabel maka kuesioner dinyatakan tidak valid. 2). Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah menunjukan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji reabilitas digunakan rumus Cronbach s Alpha (α): (Arikunto, 2002). r 11 = Keterangan : r 11 k άt² άb² = Reabilitas alat = Banyaknya butir pertanyaan = Variabel total = Jumlah varians butir Dengan tingkat keyakinan 95% atau ά = 0,005 dan df (n 2), maka jika : r 11 > r tabel berarti data tersebut reliabel
45 r 11 < r tabel data tidak reliabel b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2 (Sugiyono, 2007). Persamaan regresi untuk tiga prediktor adalah : Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e Keterangan : Y a = Produktivitas kerja karyawan = Konstanta X 1 = Semangat kerja X 2 = Kompensasi X 3 = Disiplin kerja β 1 -β 3 = intercept/ koefisien regresi e = standar error c. Uji Asumsi Klasik Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Squares/OLS) merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bisa yang terbaik (Best Linear Unbias Estimator/BLUE). Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi, yang disebut dengan asumsi klasik. Algifari (2000). 1). Uji Normalitas Asumsi kenormalan menjadi sangat penting untuk peramalan dengan asumsi kenormalan maka didapat koefisien regresi yang bersifat penaksiran
46 linear tidak bisa terbalik Best Linear Unbias Estimator (BLUE). Untuk mendeteksi bahwa distribusi data dalam keadaan normal maka uji kolmogorov smirnov dengan menggunakan alat Bantu SPSS versi 16. Distribusi dikatakan normal apabila nilai asymptotic lebih besar dari 0,05. 2). Uji Multikoliniearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi mosel regresi adalah sebagai berikut : a. Nilai R 2 yang menghasilkan oleh suatu empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan terhadap variabel dependen. b. Menganalisis matrik kolerasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. c. Multikoliniearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
47 tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Toleance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir. Sebagai missal nilai tolerance = 0.10 sama dengan tingkat kolonieritas 0.95. Walaupun multikolonieritas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakah yang saling berkolerasi. 3). Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas: Melihat grafik Plot antara nilai prdiksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residulnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskesdastistas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distudentized.
48 d. Analisis Uji F Tujuan dari uji F adalah untuk mengetahui derajat signifikansi hubungan variabel-varibel indpenden semangat kerja (X1), kompensasi (X2), disiplin kerja (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen produktivitas kerja (Y). Untuk menguji keberartian regresi linier berganda secara keseluruhan digunakan formulasi sebagai berikut (Sudjana, 1995) : F= Keterangan : n k jk (reg) Jk (s) = jumlah sampel = jumlah variabel independen = jumlah kuadrat regresi = jumlah kuadrat sisa Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = = bk = 0 (tidak ada pengaruh) Artinya apakah semangat kerja, kompensasi dan disiplin kerja partisipatif bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau : Ha : b1 = b2 = = bk 0 (ada pengaruh) Artinya semangat kerja, kompensasi dan disiplin kerja partisipatif secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
49 e. Uji t Untuk membuktikan pengujian apakah secara individual variabel independen yaitu semangat kerja, kompensasi dan disiplin kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja. Untuk menguji koefisien regresi linier berganda parsial digunakan formulasi sebgai berikut (Sudjana, 1996) : t = Keterangan : β = koefisien regresi S β = standar eror koefisien regresi Kriteria pengujian : Ho : βo = 0 : Secara parsial tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel X (Semangat kerja, Kompensasi dan Disiplin kerja) terhadap variabel Y (Produktivitas kerja karyawan). Ha : βo 0 : Secara parsial ada pengaruh yang berarti antara variabel X (Semangat kerja, Kompensasi dan Disiplin kerja) terhadap variabel Y (Produktivitas kerja karyawan). ά = 0,05 : Jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, maka Ho yang menyatakan βi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut), dengan kata lain menerima hipotesis alternative, yang menyatakan bahwa semangat kerja, kompensasi, dan disiplin kerja partisipatif secara individual mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Dengan melihat nilai signifikasi, jika Sig < ά maka Ho ditolak, dan jika nilai Sig ά maka Ho diterima.
50 f. Uji elastisitas Untuk menguji variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan antara semangat kerja, kompensasi, dan disiplin kerja digunakan formulasi sebagai berikut (Sudjana, 1996): Ej = bj Keterangan : Ej = Elastisitas ke j Bj = Koefisien regresi ke xj y = Rata-rata variabel bebas ke j = Rata- rata variabel tidak bebas Nilai elastisitas yang semakin tinggi menunjukan semakin besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Ho: E 1 E 2, E 3 : Artinya semangat kerja mempunyai pengaruh yang lebih kecil atau sama terhadap produktivitas kerja dibandingkan dengan kompensasi, dan disiplin kerja. Ha: E 1 > E 2,E 3 : Artinya semangat kerja mempunyai pengaruh lebih besar terhadap produktivitas kerja dibandingkan dengan kompensasi dan disiplin kerja. Kriteria pengujian hipotesis : Jika E 1 > E 2, E 3 maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika E 1 E 2, E 3 maka Ho diterima dan Ha ditolak