NOMOR: 26 TAHUN:2003 LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI SERI:DNOMOR:17 PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 12 TAHUN 2OO3 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan berbagai bidang kewenangan otonoma daerah dan pelaksanaan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Pemngkat Daerah, maka perlu dibentuk organisasi perangkat daerah; b. bahwa salah satu bentuk organisasi perangkat daerah tersebut adalah Dinasdinas Daerah sebagai unsur pelaksana dalam penyelenggaraan berbagai kewenanga n dianta ranya kewenangan dibidang ketenagakerjaan; c. bahwa sehubungan dengan makud huruf a dan b diabs dipandang perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja depgan Peraturan Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tenbng Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara R[ Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3890);
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3829); 3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan l-embaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PeEaw;ri Negeri Sipil Dalam Jabatan StruKural sebagaimana telah diubah clt--nqatt Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Reputrlrk Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor L4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenanq Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 8. Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Menteri Dalam Negeri Nomor 01/SKB/M.PAN 4/2003 dan Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2003 tentang Tata Cara Konsultasi Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris Daerah Provinsi, Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota serta Pejabat Struktural Eselon II dilingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota Menetapkan Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DUMAI MEMUTUSKAN : : PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA DUMAI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksudengan : a. Kota adalah Kota Dumai; b. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Dumai; c. Walikotadalah Walikota Dumai; d. Sekretaris Daerah adalah Seketaris Daerah Kota Dumai; e. Dinas Tenaga Kerja adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai; f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Dumai; g. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok yang melakanakan kegiatan teknis teftentu sesuai dengan bidang tugas yang dimilikinya. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja.
BAB III KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGST Pasal 3 (1) DinasTenaga Kerja adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota; (2) Dinas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan beftanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu Walikota dalam melakanakan kewenangan desentralisasi dibidang ketenagakerjaan. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas Tenaga Kerja, mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang tenaga kerja; b. Pemberian perizinan dan pelakanaan pelalanan umum; c. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja, terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Bagian Tata Usaha, ydog membawahi : 1) Subbagian Umum; 2) Subbagian Kepegawaian. c. Bidang Program, yang membawahi : 1) Seksi Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan; 2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian. d. Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja, yang membawahi : 1) SeKi Informasi Fbsar Kerja dan Bursa Kerja; 2) SeKi Penempatan dan Perluasan Kerja. e. Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, yang membawahi : 1) Seksi Pelatihan dan Seftifikasi; 2) Seksi Penyuluhan dan ProduKifitas Tenaga Kerja. f. Bidang Syarat Kerja dan Hubungan Industrial, yang membawahi : 1) SeKi Syarat Kerja dan Upah Minimum; 2) SeKi Hubungan Industrial. g. Unit PelaKana Teknis Dinas berupa Balai Latihan Kerja yang selanjutnya disebut BLK. h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada dibawah dan beftanggungjawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Subbagian dan Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian dan Kepala SeKiyang berada dibawah dan beftanggungjawab kepada Kepala Bagian dan Kepala Bidang. (5) BlKdipimpin oleh seonng Kepala BLKyang benda dibaunh dan beflanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Kepala Bidang Felatihan dan ProduKifitas Tenaga Kerja. (6) StruKur Organisasi Dinas Tenaga Kerja sebagaimana tercantum pada lampiran I dan II Peraturan Daerah ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan. BAB V KELOMPOK TABATAN FUNGSIONAL Pasal 7 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 8 (1) Kelompok Jabatan Fungsional diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan; (2) KelompokJabatan Fungsional sebagaimana tercebut pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senion (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis dan jenjang jabatan sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas diatur berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; BAB VI TATA KER'A Pasal 9 (1) Untuk efisien dan efektifitasefta akuntabiltas, Kepala Dinas dapat melaksanakan pembagian tugas serta mendelegasikan kewenangan dengan jelas kepada jajaran dibawahnya; (2) Kewenangan-kewenangan yang ada, dapat disesuai dengan perkembangan, rentang kendali dan kebutuhan organisasi. Pasal 10 Dalam melakanakan tugas setia pimpinan unit organisasi dan kelompok tenaga fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, simplikasi, efisiensi, efekifitas, transparansi dan akuntabilitas publi( baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Kota sefta dengan Instansi lain di luar Pemerintah Kota sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 11 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggu.ng jawab memimpin, mengkoord inasika n dan memberika n bi mbingan serta petunjuk bagi pelakanaan tugas bawahannya. Pasal 13 Setia p pi m pinan satuan organisasi waji b mengikuti, mematuhi petunju( bertanggung jawab kepadatasan masing-masing han menyiapkan laporan berkala tepat pada wakunya Pasal 14 Setiap lapoan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan dan bimbingan. Pasal 15 Dalam menpmpaikan laporan masing-masing kepad atapn, tembusan hiomn wajib dlsampaikan plla kepada sahnn oganisasi lain png secara fungsional mempunpihuhtngan koja. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 16 Pembiayaan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan atau bantuan lain yang sah. BAB VIII KETENTUAN LAIN.LAIN Pasal 17 (1) Ketentuan mengenai eselon jabatan, formasi, pengangkatan dan pemberhentian dalam dan dari jaoatan, pemberian tunjangan jabatan, ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan Yang berlaku; (2) Penjabaran tugas, fungsi dan uraian tugas dari jabatan - - maiing-masing stuan organisasi Dinas Tenaga Kerja akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Walikota;
(3) Pengangkatan dan pemberhentian tenaga fungsional ditetapkan oleh Walikota sesuai dengan sifat keperluannya. (4) Pengangkatan dan pemberhentiaq Koordinator Tenaga Fungsional ditetapkan oleh Walikota.. BAB IX KETENTUAN PERATIHAN Pasal 18 Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan yang ada sekarang, masih tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai diangkatnya pejabat definitif yang baru berdaslrkin Peraturan Daerah ini. Pasal 19 Proses perubahan organisasi Dinas Tenaga Kerja, pengisian formasi pegawai dan jabatan dilaksanakan oleh Walikota dengan memperhatikan situasi dan kondisi daerah serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan Daerah iniakan diatur lebih lanjutoleh Walikota sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya. Pasal 21 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 5 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah, sebagaiman-a telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota DumaiNomor4Tahun 2002 sefta ketentuan-ketentuan lain yang beftentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku Diundangkan di Dumai pada tanggal 9 OKober 2003 Pasal 22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan; Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya kedalam Lembaran Daerah Kota Dumai. SEKRETARIS DAERAH KOTA DUMAI, Cap/dto MUSTAR EFFENDI Pembina Utama Muda, NIP. 420002673 Ditetapkan di Dumai pada tanggal 9 OKober 2003 WAIIKOTA DUMAI, Cap/dto H. WAN SYAMSIR YUS LEMBAMN DAEMH KOTA DUMAI TAHUN 2OO3 NOMON Ti SCru O
PEN'ELASAN PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 12 TAHUN 2OO3 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA DUMAI I. PENJEIASAN UMUM Dalam rangka pelakanaan Pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang menetapkan bahwa susunan organisasi pemngkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan-pedoman yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pedoman yang dimaksudkan telah ditetapkan kembali oleh Pemerintah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Organisasi perangkat daerah yang dimaksudkan, diantaranya organisasi Dinas-dinas Daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kota Dumai dalam melakanakan kewenanga n desentralisasi yang mempunyai fungsi dalam perumusan kebijakan teknis, pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanaan umum sesuai dengan bidang tugasnya. Salah satu Organisasi Dinas-dinas Daerah tersebut Dinas Tenaga Kerja yang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dibidang tenaga kerja dan sebahagian rincian kewenangan bidang kependudukan yakni lingkup ketransmigrasian, berupa penyiapan lahan, prasarana. dan sarana pemukiman transmigrasi dan kawasan pengembangannfa. II. PEN'ELASAN PASAT DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 : : Pasal 3 ayat (1) l:asal 4 F'asal 5 ayat (2) Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (2) ayat (3) ayat (4) ayat (5) ayat (6) Pasal 8 ayat (1) ayat (2) ayat (3) ayat (4) Pasal 9 ayat (1) Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 ayat (2) eukup Jelas
Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 ayat (1) ayat (2) "'ayat(3) = rr) a\o EsR,-Od v ".I Hl ==o fif8 6*- z. tj 5a* kes H=F a f =* 6eE fl x3 v82 4 S= Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 ayat (4) -z. fr. o- = S d ee o< 2< iz rr <;^ dft (9g ZE <Y of t a zv <Y o< z< tz =ts zts OY Y] o;i d Pasal 21 Pasal 22 z * =A <c XCY =z fi< fr{ =H o Ei IB es tr< EH zz Hfi qf YJ oh 298 fr \z F= =E E=!23. z. tj-l <:< ts 1fr Fl- =3 tro Ea pq EH a3 ;q q= gf;