BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara

BAB I PENDAHULUAN adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut kemudian diatur

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan setiap individu dapat meningkatkan potensi yang ada

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Antara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Produktif Di Smk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan merupakan energi mempengaruhi dan memberi arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Muhamad Nurachim, 2015

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia seutuhnya baik secara jasmani maupun rohani seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB IV PENUTUP. Dari analisis mengenai; Kurikulum 2006 dalam Perspektif Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam Bab : 8

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: SUNARTO A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

pendidikan dasar, yaitu pendidikan di SD dan SMP. Prinsip dasar filosofis, sosiologis, anthropologis, psikologis, pedagogis, yuridis, ideologis, dan

Kompetensi Pedagogik Guru Pada Diklat Teknis Fungsional Peningkatan Kompetensi Guru Pertama Mata Pelajaran IPA MTs

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berperan sebagai pendengar saja, ketika guru menerangkan mereka justru

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

BAB I PENDAHULUAN. demokratis, dan cerdas. Pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, ilmu pengetahuan dan teknologi pun berdampak pada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan adalah investasi masa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1999), hlm. 4 2 Trianto, Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu Negara perlu

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah-sekolah sampai sekarang merupakan lembaga pendidikan utama yang. merupakan pusat pengembangan sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, baik untuk memahami realitas, nilai-nilai dan kebenaran, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No.

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SIMULASI TENTANG CARA PENGISIAN SKP DOSEN TETAP YAYASAN. KOPERTIS WILAYAH I SUMATERA UTARA 29.d 30 JANUARI 2018

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan individu dan faktor

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam pembangunan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sempurna sehingga ia dapat melaksanakan tugas sebagai manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengebangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. 1 Suatu usaha pendidikan yang menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur usaha dan unsur hasil dari usaha tersebut. Masukan usaha pendidikan adalah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada dalam diri pribadi masing-masing, antara lain: bakat, minat, kemampuan dan keadaan jasmani. 2 Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar dan lain-lain. Sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (pengetahuan, sikap dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa kelulusan dari lembaga pendidikan tertentu semisal sekolah. 3 Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang menghasilkan sumber daya manusia yang nantinya diharapkan dapat menggerakan roda 1 UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 2 Ramayulis. Filsafat pendidikan Islam.(Jakarta pusat: Kalam mulia) 2011. Hal. 83 3 Idris. Pengantar ilmu pendidikan.1992. Hal.39 1

2 pembangunan nasional. Sumber daya manusia harus dikelola dengan professional agar dapat tercipta keseimbangan antara kebutuhan sumber daya manusia dengan tuntutan serta kemajuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci sukses utama bagi sekolah agar dapat berkembang dan tumbuh secara produktif dan wajar. Pembangunan nasional sesuatu yang bersifat dinamis, maka sekolah dituntut pula untuk mengikuti serta senantiasa meningkatkan kualitasnya. Salah satu kunci utama peningkatan mutu pendidikan di sebuah sekolah adalah guru. Perkembangan sekolah sangat tergantung pada kinerja guru yang ada di sekolah. 4 Dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (pasal 1 ayat 1) dinyatakan : Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dengan demikian menciptakan iklim kinerja profesional kepada guru adalah upaya mengoperasionalkan strategi yang mengakomodasi tugas utama guru dalam undang undang tersebut secara optimal sehingga tercapai penciptaan nilai profesional dalam kinerja tim internal secara terintegrasi. Kesediaan seseorang untuk mengerjakan sesuatu tidaklah efektif tanpa didukung oleh pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Dengan demikian, aspek kemampuan dan kesediaan seseorang secara bersama-sama akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Dalam implementasi penyelesaian tugas, seseorang tidak sekedar memerlukan motivasi, 4 Mangkunegara. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. 2013. Hal. 69

3 tetapi lebih menuntut komitmen seseorang dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung-jawabnya. Komitmen berkaitan dengan kesediaan, kepedulian, ketertarikan atas sesuatu dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, komitmen menjalankan tugas dinyatakan sebagai salah satu kemampuan yang digunakan untuk mengukur kinerja guru. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kinerja seseorang terhadap pekerjaan tertentu dalam kurun waktu tertentu dapat diukur berdasarkan kemampuan dan komitmen dalam menjalankan tugas. Kemampuan yang terkait dengan tugas guru adalah penguasaan terhadap bahan ajar yang akan diajarkan dan kemampuan mengelola proses pembelajaran. Dengan demikian kinerja lebih bermakna pada sejauhmana seseorang melakukan aktifitas baik yang berkenaan dengan tugas dan kewajiban yang sesuai dengan tingkat kompetensi yang dikuasainya atau dengan kata lain kinerja sebagai perilaku lebih banyak dimotori dan koordinasikan oleh sejumlah pengetahuan maupun informasi yang dikuasai seseorang dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan tuntutan tugasnya. 5 Guru sebagai kuli pendidikan yang profesional di kelas pembelajaran siswa menuju kepribadian yang utuh, menyaratkan sepuluh kompetensi dasar yang harus melekat padanya. Sepuluh kompetensi ini, menurut nana sudjana, A. Muri yusuf, dan Rochman Natawidjaja sebagaimana dikutip Syafruddin Nurdin ( 2002 ) adalah sebagai berikut : 6 1)Menguasai bahan yang diajarkan. 2)Mengelola program belajar mengajar. 3)Mengelola kelas. 4)Menggunakan media atau sumber belajar. 5 Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Prenada Media. 2005. 6 Syafruddin Nurdin dan M basyiruddin usman, op. Cit, hlm. 79-80.

4 5)Menguasai landasan-landasan kependidikan. 6)Mengelola interaksi belajar mengajar. 7)Menilai prestasi siswa. 8)Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan. 9)Mengenal dan menyelenggarakan administrasi madrasah. 10)Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian. Agar guru dapat menunjukkan kinerjanya yang tinggi, paling tidak guru tersebut harus memiliki penguasaan terhadap materi apa yang akan diajarkan dan bagaimana mengajarkannya agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien serta komitmen untuk menjalankan tugas-tugas tersebut. Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. Rapor adalah buku yang berisi keterangan mengenai nilai kepandaian dan prestasi belajar murid di sekolah, yang biasanya dipakai sebagai laporan guru kepada orang tua siswa atau wali murid. Rapor adalah laporan kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam kurun waktu satu semester. 7 Laporan prestasi mata pelajaran, berisi informasi tentang pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan kurikulum 2013. Seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, kini komputer digunakan di perusahaan, instansi dan sekolahan. Digunakan dalam berbagai aktivitas dan pekerjaan. Dengan komputer pemberian layanan dalam berbagai bidang menjadi lebih baik, cepat dan efisien. 7 Oetomo. Evaluasi pendidikan. 2002. Hal. 35

5 Dalam kegiatan pendidikan pun diperlukan adanya suatu system komputerisasi dalam berbagai keperluan. Khususnya dalam pengolahan nilai rapor di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sehingga dimana dalam proses pengolahannya sangat membantu kinerja guru. Rapor online merupakan sebuah jawaban untuk melakukan percepatan dalam penulisan rapor dan penyamaan persepsi penilaian di pemerintah kota Surabaya dalam rangka menyambut implementasi kurikulum 2013. Perubahan metode penilaian yang otentik menjadikan format penulisan rapor menjadi lebih kompleks karena harus menyiratkan kemampuan siswa tidak hanya dalam bentuk angka tetapi sebuah deskripsi. Rapor online dapat memudahkan wali murid untuk melihat dan mengontrol rapor putra-putrinya tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Rapor online berbentuk deskripsi dalam memberikan penilaian kepada siswa, sehingga nantinya para orang tua dan guru dapat dengan mudah memantau perkembangan pendidikan seorang siswa di sekolah. Rapor online merupakan solusi yang bisa memudahkan guru untuk memberikan penilaian ke siswanya. Pasalnya kurikulum 2013 tidak lagi berisi angka-angka saja, tetapi ditekankan pada diskripsi dari tiga penilaian siswa yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Jika penilaian ini dilakukan secara manual, dipastikan akan merepotkan guru karena setiap siswa terdapat tujuh lembar yang harus diisi lengkap dengan diskripsinya. 8 8 Inovasi administrasi Negara. Diakses senin 7 Des 15. Pkl.09.35

6 Dengan adanya rapor Online kinerja guru menjadi lebih mudah dimana pengerjaan pengolahan nilai lebih cepat dan efisien, guru dapat memenajemen waktu untuk mengerjakan tugas pokok guru lainnya, guru dapat mendalami materi yang akan diajarkan kepada peserta didik, guru dapat mengevaluasi hasil prestasi siswa dan menindaklanjutinya dan kinerja guru tentunya akan menjadi lebih efektif dan efisien. Di SMP Negeri 3 Surabaya, komputer telah diperkenalkan dan dipergunakan untuk dan pembelajaran praktek bagi siswa-siswi dan pekerjaan adminstrasi. Dalam pekerjaan administrasi, komputer berguna untuk memudahkan dalam pelayanan untuk siswa dan wali kelas atau pun orang tua siswa. Dalam hal ini, pengolahan nilai rapor menggunakan Microsoft Excel sebagai dasar pengolahan sementara yang mana nantinya akan dicopy ke rapor online. Upaya dalam pengolahan data dan informasi akan berhasil dengan perubahan yang lebih baik pada sistem yang ada (Microsot Excel). Sehingga apabila terjadi kesalahan dan keterlambatan saat perhitungan pengolahan nilai yang banyak menyita waktu dan membutuhkan banyak tenaga dapat diperkecil. Untuk itu, penulis meneliti tentang Efektivitas Rapor Online dalam mendukung Kinerja Guru SMP Negeri 3 Surabaya.

7 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana Rapor Online di SMP Negeri 3 Surabaya? 2. Bagaimana Kinerja Guru di SMP Negeri 3 Surabaya? 3. Sejauhmana Efektivitas Rapor Online dalam mendukung Kinerja Guru di SMP Negeri 3 Surabaya? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Rapor Online di SMP Negeri 3 Surabaya. 2. Kinerja Guru SMP Negeri 3 Surabaya. 3. Efektivitas Rapor Online dalam mendukung Kinerja Guru SMP Negeri 3 Surabaya. D. Manfaat Penelitian Masalah ini penting untuk diteliti karena hasilnya akan mempunyai beberapa manfaat, antara lain: 1. Bagi peneliti : a. Dapat dijadikan pengalaman spraktis sebagai calon Manajer atau tenaga Kependidikan di Sekolah dan Guru Pendidikan Agama Islam, terutama tentang manajemen kinerja yang baik, agar kinerja menjadi efektif. b. Untuk memenuhi beban SKS (system kredit semester) dan sebagai bahan penyusunan skripsi serta ujian Munaqosah yang merupakan tugas

8 akhir penulis untuk memperoleh gelar Sarjana Strata satu (S1) pada jurusan Kependidikan Islam disiplin ilmu Manajemen Pendidikan. 2. Bagi pihak sekolah : a. Dapat memberikan motivasi bagi semua pihak di Lembaga Pendidikan yang sedang diteliti penulis. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan kinerja Guru khususnya di SMP Negeri 3 Surabaya. 3. Bagi Universitas: a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah serupa. E. Definisi Operasional Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengertian dalam judul skripsi ini, maka penulis tegaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yakni sebagai berikut: 1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai

9 2. Rapor Online Rapor online adalah laporan kemajuan belajar siswa atau peserta didik dalam kurun waktu satu semester yang di rangkum dalam suatu media online dan bisa di akses dimanapun berada dengan bantuan jaringan internet. 3. Kinerja Guru Istilah kinerja Guru berasal dari kata Job Performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja diartikan sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasanbatasan yang telah di tetapkan untuk mencapai tujuan organisasi. jadi kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 9 Jadi kinerja Guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. F. Indikator Variabel Sebagai lanjutan dari definisi operasioanal, maka peneliti menentukan indikator variabel yang mana nantinya akan di terjemahkan dalam butir-butir pertanyaan atau checklist pengamatan yang mana antara lain sebagai berikut: 9 Samsudin, saili, Manajemen Sumber Daya manusia. Bandung:Pustakan Setia.2006

10 a. Rapor Online : (1) Landasan hukum Penelenggaraan Rapor Online; (2) Ruang Lingkup Rapor Online; (3) Pengaplikasian Rapor Online (4) Manfaat Rapor Online b. Kinerja Guru : (1) Perencanaan program belajar mengajar; (2) Pelaksanaan proses belajar mengajar; (3) Evaluasi proses belajar mengajar. Jadi yang dimaksud dari indikator yang sedang diteliti oleh peneliti yakni dimana rapor online ( Landasan Hukum Penyelenggaraan Rapor Online, Ruang Lingkup Rapor Online, pengaplikasian Rapor online, Manfaat Rapor online ) mengefektivitaskan kinerja guru dalam hal ini (perencanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, dan evaluasi proses belajar mengajar.

11 G. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini agar penulisannya dapat tersusun dan tersaji sacara sistimatis, maka penulis akan menyajikannya dengan alur sebagai berikut: BAB I : Merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah/fokus masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,definisi operasional, indikator variabel, dan sistimatika pembahasan. BAB II : Landasan teori yang berisikan tentang efektifiitas, ukuran efektivitas, raport online dan kinerja guru, upaya peningkatan kinerja guru, cirri guru yang efektif, penelitian terdahulu, kerangka berfikir dan hipotesis. BAB III : Berisiskan metode penelitian yang hendak di gunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. BAB IV : Analisis data yang telah terkumpul dengan teori yang bersangkutan tentang Efektivitas Raport Online dalam mendukung Kinerja Guru SMP Negeri 3 Surabaya. BAB V : Merupakan penutup dari seluruh rangkaian pembahasan, yaitu berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran