BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman seperti sekarang ini, semakin banyak saja fenomena - fenomena yang kita hadapi dalam kehidupan sehari - hari dalam masyarakat. Diantara fenomena tersebut seperti fenomena dibidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang politik, dan bidang hukum. Diantara fenomena tersebut yang menjadi sorotan utama adalah fenomena dibidang hukum. Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya. Narkotika adalah zat yang dipergunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu kesehatan. Pengguna narkotika ini harus sepengetahuan dari dokter sebab efek setelah mengkonsumsinya bisa membuat orang ketagihan. Rehabilitasi narkoba adalah sebuah tindakan represif yang dilakukan bagi pencandu narkoba. Tindakan rehabilitasi ditujukan kepada korban dari penyalahgunaan narkoba untuk memulihkan atau mengembangkan kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita yang bersangkutan. Selain untuk memulihkan, rehabilitasi juga sebagai pengobatan atau perawatan bagi para pecandu narkotika, agar para pecandu dapat sembuh dari kecanduannya terhadap narkotika. 1
2 Kasus - kasus tindakan tidak manusiawi di rehabilitasi narkoba yang marak terjadi di Indonesia terutama di kota medan Tindakan tak berperikemanusiaan para petugas panti rehabilitasi narkoba di Kota Binjai yang dikelola Yayasan Kasih Anugerah terbongkar sudah. Rabu (28/12) sekira jam 11.00 WIB kian meresahkan masyarakat. Ini merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah maupun seluruh masyarakat. Kasus rehabilitasi narkoba ini dapat kita amati dari pemberitaan - pemberitaan baik di media cetak maupun media elektronik yang hampir setiap hari memberitakan tentang penyiksaan di pusat rehabilitasi narkoba. Pada awalnya pusat rehabilitasi narkoba merupakan sarana suatu pengobatan, terutama terhadap proses tindakan represif yang dilakukan bagi pencandu narkoba. Tindakan rehabilitasi ditujukan kepada korban dari penyalahgunaan narkoba untuk memulihkan atau mengembangkan kemampuan fisik, mental, dan sosial penderita yang bersangkutan. Selain untuk memulihkan, rehabilitasi juga sebagai pengobatan atau perawatan bagi para pecandu narkotika, agar para pecandu dapat sembuh dari kecanduannya terhadap narkotika. Melihat data dalam kurun waktu kebelakangan ini sungguh memperhatinkan. Ternyata banyak pusat rehabilitasi narkoba di sumatera utara khususnya di kota medan yang tidak layak beroperasi yang dikarenakan oleh tidak memenuhi syarat - syarat yang sudah ditetapkan oleh instansi pemerintah dalam bidang rehabilitasi narkoba di Kota Medan. Jumlah pusat rehabilitasi narkoba yang terdaftar di dinas sosial kota medan berjumlah 2 lembaga rehabilitasi narkoba yang kelayakannya layak beroperasi, sedangkan daftar nama lembaga rehabilitasi komponen masyarakat dan instansi pemerintah di sumut yang terdaftar di BNN berjumlah 25
3 lembaga rehabilitasi narkoba dari 25 lembaga rehabilitasi komponen masyarakat dan instansi pemerintah di sumut ada 8 lembaga rehabilitasi narkoba yang tidak layak beroperasi. nama - nama lembaga rehabilitasi narkoba dapat dilihat di lampiran, Untuk itulah Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian menulis proposal dengan judul Peran Pemerintah Dalam Pengawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba Di Kota Medan. 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Peran Pemerintah Dalam pengawasan Pusat rehabilitasi Narkoba di kota Medan. 1.3.Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Peran Pemerintah Dalam Pengawasan Pusat Rehabilitasi Narkoba Di Kota Medan. 1.4.Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam rangka : 1. Hasil Pengembangan referensi peran pemerintah dalam pengawasan pusat rehabilitasi narkoba.di kota medan. 2. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenan dengan peran pemerintah dalam pengawasan pusat rehabilitasi narkoba
4 3. Sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan untuk peneliti akan pentingnya peran pemerintah dalam pengawasan pusat rehabilitasii narkoba di kota medan. 1.5.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara garis besar dikelompokkan menjadi enam Bab utama, adapun urutanya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan uraian, dan Teori yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti kerangka pemikiran, definisi konsep. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang berhubungan dengan objek yang diteliti. BAB V : ANALISIS DATA Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian.
5 BAB VI : PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.