Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang

dokumen-dokumen yang mirip
Budi Mulyanto. Hati Bicara

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

manfaat matahari pelajaran 7

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Matahari dan Kehidupan Kita

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Oleh: Yasser A. Amiruddin

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Di saat sengatan matahari kian menyentuh tubuhnya

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Kulihat Lelaki itu Kala Petang A N G E L I C A Y A P U T R I

Satu hal lagi, mereka tahu apa yang terjadi pada keluarga pemilik rumah ini.

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Mataram Binangkit Jilid 1

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Sang Pangeran. Kinanti 1

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

MEMOAR 1. Aku Anak Nelayan

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

László Hankó: Kebahagiaan Marina

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

SINOPSIS FILM PREMONITION

Ah sial aku selingkuh!

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Perkawinan Sedarah. ESAI PUISI ADHE ARTHANA

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Sinar yang Hilang. Ketika Takdir Menyapa 1

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Pemilik jiwa yang sepi

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Ramadan di Negeri Jiran

(prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Untuk siapa pun yang meyakini, kalau semua dapat dirubah.

Perjalanan Sekeping Lima Puluh Perak

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Kisah Dari Negeri Anggrek

Bab 1. Kehilangan mimpi

JAKARTA Jakarta. Aku menemukan sebuah nama; kamu.

Dongeng Motivasi Emas dan Ular

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

BAB 1. Duluan ajaa..nanti aku nyusul jawab Panji dengan suara lantangnya

PUISI LBPPR 2017 PENYISHAN TAHAP 1 (PELAJAR)

Per jalanan Masa Depan

TRILOGI NOVEL MARITO

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Sepasang Sayap Malaikat

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

YAYAN FIRMANSYAH DIARY ADAM ( ) Penerbit: Diary Sang ADAM

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita Sebuku Roti Penebus Dosa

Tiga Tahun Lalu. Fitri Icha Masdita 1

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Arsitektur Dayak Kenyah

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

PATI AGNI Antologi Kematian

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

I Love My Job and My Family:

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

BAHAGIAN B. Dari SOALAN 24 hingga SOALAN 41, tulis jawapan kamu di tempat kosong yang disediakan di Kertas Soalan ini.

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Asal Mula Candi Prambanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

10/25/2011 MENTAL MORAL - SPIRITUAL MUHAMMAD TAUFIQ

Untuk ayah.. Kisah Sedih.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.3

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Pertama Kali Aku Mengenalnya

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Dimana hati? Ia mati ketika itu juga..

Sebening Air Mata Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu Tujuan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Hujan yang enggan berhenti perlahan membiaskan pandangan kaca jendela. Hujan itu aneh! Entah mengapa tiba-tiba saja pikiran ini merespon ruang

Transkripsi:

Pancor. Sebuah desa terpencil di sebelah timur pulau Lombok menawarkan kisah nyata yang begitu memotivasi dalam mengarungi dahsyatnya gelombang kehidupan. Alkisah, terlihat seorang lelaki berdiri di dekat tangga sebuah mesjid tua. Muhammad Amien namanya. Badan kurus kerempeng dengan bayangan tulang dadanya terlihat dari balik kemeja jarang yang ia kenakan. Anak bungsu dari 13 bersaudara ini mengawali hidupnya pada tahun 1955 semenjak terlahir dari rahim Inaq Noermah, si ibu yang kini tidak lagi berusia muda. Dan Abdullah, sosok ayah yang entah bagaimana rupa ataupun sifat serta kharismanya sama sekali tidak diketahui Amien. Abdullah, sang ayah meninggalkan Noermah dan 13 orang anaknya sejak usia Amien si bungsu masih belia lantaran penyakit tua yang ia alami. Hari terus berganti, senja mengundang datangnya malam, angin tetap terbangkan dedaunan dan debu, namun Abdullah tidak akan pernah 1

kembali setelah dipanggilnya ke tanah bumi. Sebelum Abdullah meninggal dunia, anak-anaknya ada yang lebih dulu meninggakan bumi karena bermacam-macam penyebab. Sampai Abdullah menempuh hidup abadi, Inaq Noermah hidup bersama 3 orang anak yang tidak diharapkannya pergi terlalu dini. Ketiga anak-anaknya lebih bernasib baik. Muhasyim, anak tertua di antara yang tersisa. Kemudian Jaelani serta si bungsu Amien. Mereka hidup bersama dalam satu gubuk sederhana peninggalan mendiang Amaq. Noermah berprofesi sebagai pengumpul nasi basi sekaligus tiang penyangga bagi kehidupan tiga orang anaknya. Inaq Noermah. Semakin hari semakin tua. Bertambahnya usia tidak menghalanginya untuk tetap bekerja keras kala tenaga kian melemah. Ia terus berusaha mengumpulkan nasi basi yang di buang di tempat sampah oleh tetangga-tetangganya. Setelah merasa cukup, Inaq beranjak pulang dan segera menjemur nasi basi tadi untuk kemudian ditukar 2

dengan beras, singkong, atau apa saja yang dapat menahan lapar anak-anaknya. Inaq tidak lagi berteman dengan rasa malu, jijik, meski harus bergelut dengan tempat sampah setiap harinya. Walau sebatangkara, Inaq berikrar untuk memerdekakan anak-anaknya. Di hatiku, dalam fikiranku, dan dalam kenyataan hidupku, mereka adalah satu-satunya harta yang sangat berharga bagiku. Pada mereka akanku berikan apapun melebihi kemampuanku, karena mereka adalah anakku. Kata-kata itu sering terucap ketika Inaq dihampiri rasa putus asa. Kata-kata itu juga yang merubah perasaan putus asa menjadi sebuah usaha. Saat malam hampir pagi. Saat matahari masih bersembunyi. Dan saat tiga orang anak-anaknya masih tertidur. Inaq menangis dalam keadaan terjaga. Tidak ada lagi nasi kering untuk ditukarnya esok hari. Tidak ada lagi barang miliknya untuk dijual. Hingga harapan sepertinya menghilang. 3

Perlahan, ia hampiri ketiga anak-anaknya sembari menyelimuti mereka dengan seutas kain panjang peninggalan suami tercinta. Tidak lama berselang tangisan semakin tidak tertahankan. Inaq memeluk ketiga anak-anaknya dengan air mata yang terus membasahi pipi. Tiba-tiba suara petir mengejutkan Inaq yang menangis. Melalui jendela kayu lapuh ia menerawang ke langit. Ia belum melihat hujan. Namun petir telah menyambar harapannya. Tidak ada payung untuk melindungi. Tidak ada api untuk menghangatkan diri. Dan tidak ada jalan untuk mencari nasi basi. Satu-satunya perasaan yang terasa olehnya kala itu hanyalah tumpukan derita yang penuhi dada. Jendela perlahan ia tutup, lampu tempel mulai coba dinyalakan. Creek.. Creek! Suara korek kayu tanpa ada api. Ia mencoba lagi. Dan sumbu lampu tempel dengan minyak tanah yang kering hanya menghasilkan kegelapan semata. 4

Di sela kegelapan, sambaran petir adalah penerangan. Di dalam larutnya tangis Inaq. Di tengah pulasnya tidur Muhasyim dan Jaelani, terbangunlah si bungsu Amien. Diam-diam ia mengangkat badan dari lantai. Tanpa cahaya, mata seperti buta. Tanpa sebab, tidak akan ada akibat. Inaq Inaq Suara si bungsu Amien memanggil. Berkali-kali panggilan itu ia lontarkan, namun tetap tidak ada sahutan. Si bungsu Amien kembali memanggil. Dan kali ini terdengar suara dari tepi jendela lapuh dan berlubang. Inaq menyahut sembari menghusap air mata dan berusaha menetralisir suaranya. Dengan langkah pelan, si bungsu Amien mencoba mendekat. Tidak butuh waktu lama, si bungsu Amien kini tepat berada di pangkuan Inaq. Inaq kenapa belum tidur? - Kau sendiri kenapa terbangun? Wajahku tersiram air. - Inaq tidak pernah menyiram wajahmu, nak. 5