KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
CITA-CITA KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM 1

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

SEKULARISASI DITINJAU KEMBALI 1

Gagasan tentang Tuhan yang dibentuk oleh sekelompok manusia pada satu generasi bisa saja menjadi tidak bermakna bagi generasi lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

Kp. Cibogo 02/07 desa Bobojong Kecamatan Mande Cianjur Tlp: /

KESINAMBuNGAN BUDAYA

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

TENTANG MITOS. Oleh Nurcholish Madjid. The Compact Edition of the Oxford English Dictionary (Oxford University Press, 1971), s.v. Myth dan Mythos.

KESENJANGAN INTELEKTUAL DAN KULTURAL ANTARA INDONESIA DENGAN DUNIA ISLAM LAIN

BAB I PENDAHULUAN. Seni kaligrafi Islam atau biasa dikenal dengan khat sebenarnya. mengungkapkan perasaan melalui bentuk-bentuk artistik.

HARAPAN IBN KHALDUN Oleh Nurcholish Madjid

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi

SEKOLAH AGAMA Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

TANTANGAN UMAT BERAGAMA PADA ABAD MODERN

Patung dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Fenomena kebudayaan selalu hadir dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.

TUGAS MERANGKUM SEJARAH SENIRUPA BARAT

BEBERAPA PERSOALAN PENTING

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid

MASJID REVITALISASI FUNGSI PUSAT PERADABAN ISLAM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

SOSIOLOGI AGAMA INTERELASI AGAMA DENGAN BUDAYA. Disusun oleh : Arif Setiawan

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis

KELUARGA KECIL Oleh Nurcholish Madjid

Peninggalan Islam.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

MASALAH PEMBARUAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia sebagai satu-satunya makhluk yang memiliki

AL-MASJID AL-AQSHĀ Oleh Nurcholish Madjid

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Cat Steven, Masuk Islam Saat di Puncak Ketenaran

Mempunyai definisi Tuhan yang jelas Mempunyai penyampai risalah (Nabi/Rasul) Mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan dalam Kitab Suci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

JENIS-JENIS KALIGRAFI, MOTIF MOTIF ORNMEN, ORNAMEN MELAYU, ORNMEN ARAB, (LAMPIRAN) DENA LOKASI, PETA, GAMBAR MASJID,

UMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. paling menonjol dari ungkapan hati nurani ini adalah hal- hal yang

BAB III PERKEMBANGAN SENI. terkait dengan karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu al-

BAB III METODE PENELITIAN

MEMAHAMI KONSEP KEINDAHAN

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. Seni lukis ini memiliki keunikan tersendiri dalam pemaknaan karyanya.

lambang dan Citra citra Rakyat (PERSETIA. 1992), hlm.27 6 Scn 3, hlm

BAB I PENDAHULUAN. gamblang. Sastra merupakan istilah yang mempunyai arti luas, meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Adapun kesimpulan tersebut terdapat dalam poin-poin berikut:

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

I. A. PERMASALAHAN I. A.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. pengarang untuk memperkenalkan kebudayaan suatu daerah tertentu.

Bab 8 Kaligrafi Latin

Kesyirikan Pada Umat-Umat Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

Modul 7 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA USIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan kehadiran orang lain. Tanpa kehadiran orang lain ia merasa kurang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MENGIKIS KESALAHPAHAMAN TERHADAP BANGSA ARAB

Bab 5 ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

EKSISTENSIALISME (1) Eksistensialisme:

PENGANTAR ILMU SEJARAH

PENGGUNAAN PERKATAAN ALLAH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

ARSITEKTUR BYZANTIUM

Bab IV. Konsep Desain

Para rasul dan orang-orang Kristen yang mula-mula menganggap kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan yang penuh bahagia (Tit.

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikatnya dakwah adalah suatu yang telah melekat pada diri manusia bersamaan

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Transkripsi:

PERADABAN ISLAM I: TELAAH ATAS PERKEMBANGAN PEMIKIRAN KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM Oleh Nurcholish Madjid Dalam kajian modern, agama Islam disebut sebagai agama yang sangat ikonoklastik, yaitu menerapkan ikonoklasme atau paham yang memandang tabu menggambar dan merepresentasikan makhluk atau benda bernyawa, yang terdiri dari manusia dan binatang. Ikonoklasme ini dipegang dengan amat kukuh dalam masa-masa awal perkembangan Islam. Dengan begitu agama Islam menyertai agama-agama Semitik lainnya, yaitu Yahudi dan Kristen. Sekarang ini ikonoklasme dalam Islam tidak lagi diterapkan sekeras di masa-masa awal itu, kecuali yang muncul dalam bebe rapa kasus saja. Misalnya, sikap sebagian kalangan Islam yang mengharamkan lukisan manusia atau binatang, lebih-lebih lagi patung, atau bahkan masih ada yang mengharamkan pengambilan foto diri sendiri. Istilah ikonoklasme atau ikonoklastik yang berasal dari bahasa Yunani itu sebenarnya timbul dari pengalaman Kristen. Yaitu, ketika para pendeta Kristen Syiria melaksanakan kampanye anti-gambar dan patung manusia dan binatang agama yang timbul di kalangan bangsa Yahudi di Palestian itu berkenalan dengan budaya Gentile dari Yunani dan Romawi. Tapi karena pengaruh budaya Yunani-Romawi itu begitu kuat maka lambat laun agama Kristen tidak lagi memandang tabu menggambar makhluk atau benda bernyawa, termasuk menggambar dan mematung Isa al- Masih dan ibundanya Maryam. 1

NURCHOLISH MADJID Namun, dalam proses pertumbuhannya, perkara gambar pa tung itu sempat menimbulkan kontroversi teologis yang seru antara Kristen Romawi dan Kristen Yunani. Kristen Romawi meng izinkan sampai pada pembuatan patung (representasi tiga dimensi) tokoh-tokoh suci gereja seperti Isa al-masih dan Maryam sedangkan Kristen Yunani atau Ortodoks mengizinkan hanya sampai representasi dalam dua dimensi saja, yaitu gambar di atas bidang datar, yang secara khusus disebut ikon. Dengan begitu agama Kristen memiliki media ekspresi artistik yang ada pada bangsa-bangsa Yunani dan Romawi sudah dengan beberapa penyesuaian sebagaimana dituntut oleh ajaran agama itu. Katedralkatedral banyak yang dipenuhi karya-karya lukis dan patung yang indah, seperti karya-karya besar Michael Angelo dan Leonardo da Vinci. Dalam hal ikonoklasme ini, dua agama Semitik lainnya (Islam dan Yahudi) berbeda jauh dari agama Kristen. Kedua agama itu sampai saat ini masih sangat ikonoklastik, sehingga Max Weber memandang keduanya sebagai penganut strict monotheism, paham Ketuhanan Yang Mahaesa yang tegas. 1 Yakni suatu monoteisme yang tidak dikompromikan dengan unsur-unsur budaya Yunani- Romawi yang asalnya menganut paganisme itu. Ikonoklasme sendiri memang merupakan sambungan langsung paham tauhid atau monoteisme. Sikap penuh prasangka kepada setiap bentuk representasi benda bernyawa muncul karena representasi itu, khususnya yang berupa patung, selalu terkait erat dengan suatu bentuk mitologi. Sebuah patung pada masa itu selalu mempunyai nilai sakral karena, misalnya, ia menggambarkan seorang dewa. Maka patung-patung Apollo, Venus, Ganesha, dan lain-lain, dalam pandangan agama-agama monoteis Semitik, adalah wujud nyata dari politeisme atau syirik yang amat ditentang. 1 Max Weber, The Sociology of Religion (Boston: Beacon Press,1964), h. 138. 2

PERADABAN KALIGRAFI: ISLAM EKSPRESI I: TELAAH ARTISTIK ATAS PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PEMIKIRAN Sebuah patung pada masa itu juga dapat mempunyai nilai heraldic, karena bersemangat mengagungkan sesama manusia, seperti semangat patung-patung Julius Caesar, Ken Dedes, dan lain-lain. Ini pun ditentang, karena dapat mengarah kepada suatu jenis Fir aunisme, yaitu pengingkaran terhadap paham persamaan manusia (egalitarianisme) yang senantiasa menjadi gandengan erat monoteisme. Desakralisasi Karya Seni Telah disebutkan bahwa sekarang ini orang-orang Muslim tidak lagi memegang ikonoklasme itu sepenuh-penuhnya. Setelah budaya Islam mencapai titik puncak pertumbuhannya, banyak kaum Muslim yang mulai mampu memisahkan aspek mitologis sebuah representasi benda bernyawa dari aspek artistiknya, bahkan dari aspek kegunaan praktisnya untuk tujuan tertentu. Maka mereka pun mulai mendevaluasi atau mendesakralisasi karya-karya tersebut, dan memandang karya seperti patung atau lukisan sebagai sematamata bernilai dekoratif dan ornamental belaka. Gejala ini tampak nyata, misalnya, dalam penggunaan patung-patung singa untuk air mancur di gedung Alhambra (al-qal at al-hamrā Benteng atau Istana Merah) di Cordova, atau dalam hiasan miniatur (lukisanlukisan kecil) dari binatang atau manusia pada buku-buku cerita atau ilmu pengetahuan. Sekalipun begitu, semangat ikonoklasme tetap secara amat pekat mewarnai ekspresi artistik Islam yang lebih luas dan umum. Justru semangat itu mendorong seni Islam universal untuk tampil dengan kepribadian dan wataknya yang sangat khas. Berbeda dengan kaum Yahudi yang semangat ikonoklasmenya menghalangi mereka untuk mendapatkan saluran ekspresi artistik yang memadai (sampai akhirnya kaum Yahudi sepenuhnya mengikuti saja contoh bangsa-bangsa Barat dalam zaman modern ini), kaum Muslim 3

NURCHOLISH MADJID menemukan saluran alternatif ekspresi seni itu dalam dua media yang amat khas budaya Islam: kaligrafi dan arabesk. Kaligrafi dan arabesk sesungguhnya merupakan kontinum yang harmonis. Kaligrafi mengekspresikan paham Ketuhanan yang abstrak (dalam arti, Tuhan yang tidak bisa dilukiskan) dengan menekankan pernyataan diri Tuhan melalui wahyu. Maka kaligrafi, kebanyakan, dicurahkan untuk mengekspresikan kekuatan wahyu itu. Sedangkan arabesk merupakan pengembangan rasa keindahan yang bebas dari mitos alam, dan dilakukan dengan mengembangkan pola-pola abstrak diambil dari pengolahan motif bunga-bungaan, daun-daunan, dan poligon-poligon. 2 Kedua-duanya dinyatakan lebih bidang datar (dua dimensi), dengan kemungkinan variasi relief, tidak dalam bentuk tiga dimensi kecuali jika menjadi bagian dari karya arsitektur. Kaligrafi dalam Islam semata-mata hanya meng gunakan medium huruf dan tulisan Arab. Ini tidak saja karena huruf Arab (huruf yang penggunaannya paling luas kedua di dunia setelah huruf Latin) dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa kaum Muslim (meskipun bukan bahasa Arab, seperti bahasa-bahasa Persi, Kurdi, dan Urdu); tetapi lebih-lebih karena dukungan watak huruf Arab itu sendiri bagi seni kaligrafi; luwes dan elastis, sehingga mudah dibentuk bagi tujuan-tujuan ornamental dan dekoratif tertentu. Dengan alternatif khathth yang kaya seperti Naskhī, Riq ī, Tsulutsī, Rayhāni, Fārisī, Kūfī, dan seterusnya, seorang seniman kaligrafi dapat memilih tema yang dianggapnya paling sesuai bagi tujuannya. Disebabkan oleh beberapa faktor, arabesk dan kaligrafi di Indonesia pada mulanya tidak berkembang sebagaimana layaknya di sebuah negeri Muslim. Tetapi fenomena akhir-akhir ini sungguh memberi harapan. Banyak seniman dan seniwati Indonesia yang mulai tertarik kepada kaligrafi Islam. (Sekadar menyebut contoh, dua di antaranya adalah seniwati bunga kering yang terkenal, Lia 2 Lihat juga, Nurcholish Madjid,, Ed. Agus Edi Santoso (Bandung : Mizan, 1987), h.103. 4

PERADABAN KALIGRAFI: ISLAM EKSPRESI I: TELAAH ARTISTIK ATAS PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PEMIKIRAN Aminuddin dan Lucy Nugroho. Dalam suatu kesempatan pameran beberapa tahun silam, keduanya menampilkan keunikan medium ekspresi artistik bunga kering dengan kaligrafi). Ini merupakan langkah maju yang luar biasa, dan kita harapkan akan tumbuh dan berkembang menjadi bentuk kontribusi khas Indonesia dalam ekspresi artistik Islam universal, yang amat penting dalam rangka pengukuhan eksistensi Indonesia sebagai umat dan bangsa yang besar. Tidak mustahil fenomena ini akan menjadi permulaan babak baru perkembangan seni lukis Indonesia. Dan perkembangan baru itu tentu mempunyai peran dalam semakin kukuhnya paham tauhid, monoteisme atau Ketuhanan Yang Mahaesa di negara kita. [ ] 5