BAB III PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA TANAH WAKAF DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. A. Selayang Pandang Kecamatan Pedurungan

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA TANAH WAKAF. (Study Kasus di Kecamatan Pasar Kliwon )

BAB III IMPLEMENTASI PENGAWASAN KUA KECAMATAN NGALIYAN TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF. A. Sekilas Tentang Kecamatan Ngaliyan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN RAMBAH DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAMBAH

KAJIAN ATAS GANTI RUGI TANAH DAN/ATAU BANGUNAN WAKAF DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

BAB IV ANALISIS TERHADAP PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA WAKAF DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB III PRAKTIK PENGGANTIAN NADZIR YANG MENINGGAL DUNIA DI KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN TUGU KOTA SEMARANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PENGGANTIAN NAZHIR HARTA BENDA WAKAF TIDAK BERGERAK BERUPA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. badan hukum dengan menyerahkan sebagian dari harta bendanya untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB III TINJAUAN TEORITIS. Wakaf merupakan perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan atau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NADZIR. Kata nadzir secara etimologi berasal dari kata kerja nazira. yandzaru yang berarti menjaga dan mengurus.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. Muhammad dan Idrus Al-Kaff, (Jakarta: Lentera, 2007), hal. 635.

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 antara lain adalah untuk memajukan

BAB I PENDAHULUAN. Wakaf merupakan bagian yang sangat penting dalam hukum Islam. Hal ini

BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP SENGKETA SERTIFIKAT TANAH WAKAF. A. Analisis terhadap Sengketa Sertifikat Tanah Wakaf

Tanab Wakaf. \ ~eri\lnterian Agama RI Direktorat jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Wakaf. Tahun zou

BAB II KONSEP WAKAF DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DAN KONSEP TANAH FASUM (FASUM) DALAM HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA

BAB III WAKAF HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM PASAL 16 UNDANG-UNDANG NO. 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB IV PENUTUP. Pertanahan Nasional setempat dengan membawa berkas-berkas, Akta Ikrar Wakaf,

PERATURAN MENTERI AGAMA NOMOR 1 TAHUN 1978 PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROSES PERALIHAN HAK ATAS TANAH WAKAF (Studi kasus di KUA Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

BAB IV ANALISIS JUAL BELI HASIL TANAH WAKAF. Nomor. 41 Tahun 2004 tentang wakaf. bertentangan dengan ketentuan Syariah Islam.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI PENDAFTARAN WAKAF UANG

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana di ketahui bahwa negara Indonesia mayoritas. kepentingan keagamaan, seperti pembangunan rumah ibadah maupun kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Agraria. Dalam rangka pembaharuan Hukum Agraria Nasional, perwakafan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB IV KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA TERHADAP PERWAKAFAN. A. Kewenangan Pengadilan Agama dalam hal sengketa wakaf.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG NAZHIR. Kata nazhir secara etimologi berasal dari kata nazira-yandzaru yang berarti menjaga

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

III. Upaya Strategis Pengembangan Wakaf Salah satu upaya strategis pengembangan wakaf yang dilakukan oleh Pemerintah C.q. Departemen Agama adalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

IS BAT WAKAF SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan demikian itu, tidak hanya karena kelalaian atau ketidak mampuan. sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukan wakaf.

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. dua Desa yaitu: Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2006 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian badan, seperti shalat, puasa atau juga melalui bentuk pengabdian berupa

BAB I PENDAHULUAN. Perolehan dan peralihan hak atas tanah dapat terjadi antara lain melalui: jual

BAB I PENDAHULUAN. masjid Quba sebagai wakaf pertama, kemudian beliau membangun masjid Nabawi

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PENGAWASAN KUA KECAMATAAN SEDATI TERHADAP PENGELOLA BENDA WAKAF

BAB IV PENARIKAN HARTA WAKAF MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004

TINJAUAN PENYELESAIAN SENGKETA TANAH WAKAF SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Jawa Tengah. Terletak di sepanjang Pantai Utara Laut Jawa,

Oleh HM. Cholil Nafis, Ph.D, Wakil Sekretaris Badan Wakaf Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memisahkan sebagian harta milik dan melembagakan untuk

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN IKRAR WAKAF

17. Qahaf, Mundzir, 2005, Manajemen Wakaf Produktif, Khalifa, Jakarta 18. Soekamto, Soerjono, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.

Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Tentang Wakaf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat manusia seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an, Sesungguhnya

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dimaksud adalah tersebut dalam Pasal 25 ayat (3) Undang -Undang

MANAJEMEN WAKAF DI KOTA MALANG PASCA PENETAPAN BADAN WAKAF INDONESIA KOTA MALANG. Abdur Rozzaq ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Badan Wakaf Indonesia Kota Malang

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

BAB II TAHUN 2004 TENTANG WAKAF. A. Dasar pemikiran lahirnya UU No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

PENINGKATAN KETERAMPILAN NADZIR, PPAIW KUA, DAN PENYELENGGARA SYARIAH MELALUI PELATIHAN MANAJEMEN ASET WAKAF BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK (LNRI. No. 38, 1977; TLNRI No. 3107)

BAB III PROSEDUR PENDAFTARAN TANAH WAKAF

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark. PERALIHAN PENGUASAAN YURIDIS HAK ATAS TANAH WAKAF

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1977 TENTANG PERWAKAFAN TANAH MILIK. Presiden Republik Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW bersabda, apabila manusia meninggal dunia, maka

ANALISIS TERHADAP PROSES PENCATATAN STATUS TANAH WAKAF MASJID USWATUN HASANAH DI DESA SRIWULAN KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

PEMENUHAN SYARAT DAN KEABSAHAN BADAN PENYELENGGARA DAN LAHAN DALAM PENDIRIAN DAN PERUBAHAN BENTUK PTS SERTA PENAMBAHAN PS

PENGGANTIAN NADZIR YANG MENINGGAL DUNIA DALAM PENGELOLAAN HARTA WAKAF (Studi Kasus di KUA Kecamatan Tugu Kota Semarang)

Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

BAB III KONDISI UMUM PELAKSANAAN WAKAF BERSYARAT DI YAYASAN DIAN INSANI KECAMATAN PEDURUNGAN LOR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1993 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 1993 TENTANG PENGADAAN TANAH BAGI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM

MANAJEMEN BADAN PENGELOLA WAKAF MASJID AGUNG KAUMAN SEMARANG DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI HARTA WAKAF

BAB III KEBIASAAN PEMBAGIAN WARIS ADAT MASYARAKAT KEJAWAN LOR. A. Pengertian Anak Perempuan Sulung oleh Masyarakat Kejawan Lor

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1961 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*35279 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 24 TAHUN 1997 (24/1997) TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya manusia tetap bergantung pada orang lain walaupun sampai

BAB I PENDAHULAN. digunakan untuk pemenuhan berbagai kebutuhan dasar manusia seperti untuk

BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PROSES PENYELESAIAN WALI ADHAL DI. PENGADILAN AGAMA SINGARAJA NOMOR. 04/Pdt.P/2009/PA.Sgr

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB V PENUTUP. nikah sekar kembar tersebut, di yakini oleh masyarakat kampung Delik rejo,

Transkripsi:

BAB III PERANAN PPAIW DALAM MENCEGAH TERJADINYA SENGKETA TANAH WAKAF DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG A. Selayang Pandang Kecamatan Pedurungan 1. Wilayah Kecamatan Pedurungan Batas Kecamatan Pedurungan merupakan salah satu dari 16 kecamatan yang berada di wilayah Kota Semarang, terletak 32 m di atas permukaan air laut dengan suhu maksimum dan minimum berkisar antara 33 o C dan 18 o C dengan dataran sampai perbukitan. Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Pedurungan adalah sebagai berikut : a. Sebelah utara : Kecamatan Genuk b. Sebelah timur : Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak c. Sebelah selatan : Kecamatan Tembalang d. Sebelah barat : Kecamatan Gayamsari 2. Fasilitas Tempat Ibadah Tempat peribadatan di Kecamatan Pedurungan didominasi oleh tempat-tempat ibadah umat Islam, karena mayoritas penduduknya beragama Islam. Dari laporan di Kantor Uusan Agama (KUA) Kecamatan Pedurungan jumlah masing-masing tempat ibadah, yaitu : a. Untuk masjid sebanyak 76 buah b. Mushala 144 buah c. Gereja 10 buah dan d. 1 Kuil 61

62 3. Umat beragama di Kecamatan Pedurungan Masyarakat Kecamatan Pedurungan apabila ditinjau dari aspek kepemelukan terhadap agama, mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Di samping itu, sarana tempat untuk beribadah yang ada di Kecamatan Pedurungan sampai saat ini masih terus berkembang dengan pesat 1. Adapun kegiatan-kegiatan yang bernuansa keagamaan di Kecamatan Pedurungan antara lain : a. Pengajian rutin, yaitu pengajian yang diadakan secara rutin seminggu sekali dan sebulan sekali; b. Pengajian umum, yaitu pengajian untuk mensyiarkan agama Islam, baik dilaksanakan oleh kelompok masyarakat atau pun yang dilaksanakan secara pribadi. Dlam pengajian umum ini, biasanya dilaksanakan pada saat peringatan hari-hari besar agama, seperti peringtatan Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW., hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, hari Nuzulul Qur an, halal bi halal dan juga peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI). c. Berjanjen atau maulud barzanji, yaitu kegiatan yang di dalamnya dibacakan sejarah Rasulullah SAW secara lengkap berupa syair bahasa Arab yang biasa diadakan pada malam Senin, seperti pada saat kelahiran beliau atau dilaksanakan mulai tanggal 1 Rabiul Awal sampai dengan tanggal 12 Rabiul Awal. 1 Wawancara dengan Drs. H. Usman Effendi, Selaku Ketua KUA Kecamatan Pedurungan Semarang, Pada tanggal 26 Januari 2012

63 d. Pengajian ruwahan, yaitu pengajian yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam rangka memperingati leluhur atau keluarga yang sudah meninggal dunia dengan tujuan untuk mendoakan agar arwahnya dapat diterima di sisi Allah SWT dan dapat diterima segala amal perbuatan yang baik semasa hidupnya. Dan masih banyak kegiatan-kegiatan yang bernuansa keislaman lainnya. 2 Pada awalnya masyarakat Kecamatan Pedurungan hanya berpenduduk sedikit, tapi seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman serta bertambahnya perpindahan penduduk dari luar Kecamatan Pedurungan bahkan dari luar Semarang, sehingga mengakibatkan meningkatnya jumlah kepadatan penduduk wilayah. Masyarakat Kecamatan Pedurungan Kota Semarang adalah masyarakat yang agamis dan terpelajar. Berbagai kegiatan keagamaan Islam dilaksanakan di masjid-masjid dan surau-surau sehingga menambah rasa religusitas yang sangat kental, hal itu dapat diketahui dari berbagai aktifitas keagamaan yang dilakukan di lingkungan Kecamatan dan Kelurahan tersebut, seperti pengajian mingguan, pengajian bulanan, Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI). Berbagai kegiatan keagamaan tersebut melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai remaja, dewasa maupun usia lanjut. Perwakafan di Kecamatan Pedurungan Semarang pada dasarnya adalah tanah milik yang masih layak dimanfaatkan, misalkan 2 Wawancara dengan Bapak H. Romli di JL. Kalicari II No. 35 Kelurahan Kalicari Kecamatan Pedurungan Semarang, pada tanggal 23 januari2012.

64 dimanfaatkan sebagai, tempat ibadah, sekolah, panti asuhan, tempat pemakaman dan lain-lain.3 Melihat dari banyaknya tanah wakaf di Kecamatan Pedurungan Semarang, kebanyakan dipergunakan untuk tempat-tempat ibadah, yaitu masjid dan musholla. Jumlah tanah wakaf yang ada di Kecamatan Pedurungan Semarang sebenarnya banyak, akan tetapi yang terpantau oleh KUA Kecamatan Pedurungan Semarang sangat terbatas. Dari data tanah wakaf KUA Kecamatan Pedurungan Semarang sebanyak 169 yang ada di 10 kelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat dari data laporan perkembangan sertifikasi tanah wakaf. Obyek Wakaf di Kecamatan Pedurungan Semarang No Kelurahan Jumlah Obyek Wakaf 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Kelurahan Gemah Kelurahan Kalicari Kelurahan Palebon Kelurahan Penggaron Kelurahan Pedurungan Lor Kelurahan Pedurungan Tengah Kelurahan Pedurungan Kidul Kelurahan Tlogossari Kulon Kelurahan Tlogosari Wetan Kelurahan Muktiharjo Kidul 17 10 22 20 12 15 17 19 13 16 3 Wawancara dengan Bapak H. Sukma. S.Ag,

65 Dari sekian banyaknya tanah wakaf yang ada di Kecamatan Pedurungan Semarang, yang sudah bersertifikat ada sejumlah 150 bidang, 16 bidang belum bersertifikat, 16 bidang telah diajukan ke Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan 1 bidang sudah Akta Ikrar Wakaf (AIW) dan belum diajukan ke BPN. Perwakafan yang ada di Kecamatan Pedurungan Semarang pada dasarnya berupa tanah, kemudian tanah tersebut digunakan sebagai tempat ibadah, panti asuhan, dan pemakaman. 4 B. Pencegahan Sengketa Tanah Wakaf di Kecamatan Pedurungan Semarang Persoalan wakaf dalam kehidupan kaum muslim, telah begitu kuat melembaga, karena wakaf telah ada sejak masa Rasulullah saw. Tetapi dalam konteks Indonesia wakaf seringkali hanya dipandang sebagai sebuah institusi keagamaan atau fiqhiyah semata. Padahal kalau dicermati secara lebih mendalam, wakaf merupakan fenomena yang multiform, serta mempunyai posisi yang sentral dalam kehidupan masyarakat muslim. Wakaf sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat muslim mempunyai dimensi polymorphe yang secara indisipliner dan multidisipliner berkaitan dengan persoalan-persoalan sosial, ekonomi, kemasyarakatan, administrasi, dan terkadang juga merambah ke ranah politik 5 4 Laporan Perkembangan Sertifikasi Tanah Wakaf KUA Kec. Pedurungan Bulan Juni 2012 5 Taufiq Hamami, Perwakafan Tanah dalam Politik Hukum Agraria Nasional, Jakarta: Tatanusa, 2003, hlm., 11.

66 Sebagaimana telah disebutkan, bahwa nadzir adalah orang yang diserahi tugas untuk mengurus dan memelihara tanah wakaf, dimana dia berkewajiban untuk menjaga, mengembangkan, membudidayakan potensi wakaf dan melestarikan manfaat dan tanah yang diwakafkan bagi orangorang yang berhak menerimanya, jelas bahwa nadzir sangat berperan dalam pengelolaan dan kelestarian tanah wakaf. Dalam pengelolaan dan pengembangan tanah wakaf, nadzir dapat melakukan dan menerapkan prinsip manajemen kontemporer dengan menjunjung tinggi dan memegang kaidah al maslahah (kepentingan umum) sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tanah wakaf dapat dikelola secara profesional. Setiap aktivitas dalam organisasi tidak lepas dari manajemen. Selama ini, PPAIW yang ada di Kecamatan Pedurungan masih bergerak dalam bidang pembuatan akta ikrar wakaf, dan tidak pernah berusaha untuk memberikan solusi ataupun penyuluhan yang berguna untuk perwakafan, seolah olah bukan wilayahnya dan diserahkan kepada pengadilan Agama. Tugas PPAIW, yang telah kami teliti di tiga tempat obyek wakaf hanya membuatkan akta ikrar wakaf dan melaksanakan apa yang si wakif dan nadzir inginkan yaitu melaksanakan wakaf, alangkah baiknya PPAIW memberikan pengarahan terhadap orang yang akan mewakafkan (wakif) dari pihak keluarga apakah pihak dari keluarga ada yang keberatan dari kakak atau adik ayah, seandainya ada yang masih kekurangan di antara keluarga lebih baik urusilah keluarga itu sendiri, sebelum diwakafkan,

67 disini masih ada persengketaan antara keluarga si wakif itu sendiri, dengan kondisi seperti ini maka PPAIW memberi pengarahan terhadap orang yang mewakafkan sehingga dari keluarga siwakif tidak ada yang namanya perselisihan pencegahan lebih baik sebelum terjadinya masalah. C. Peranan PPAIW dalam mencegah sengketa wakaf di Kecamatan Pedurungan Semarang Untuk melaksanakan perwakafan tanah itu wakif harus dulu mengucapakan ikrar wakaf yaitu di depan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Tanah Wakaf ( PPAIW). Menurut Peraturan pemerintah Nomor 1 Tahun 1978 maka kepala Kantor Urusan Agama (KUA) ditunjuk sebagai PPAI W sedangkan untuk administrasi perwakafan diselenggarakan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan, dalam hal suatu kecamatan tidak ada Kantor Urusan Agamanya, maka Kanwil Depag menunjuk Kepala KUA terdekat sebagai PPAIW di Kecamatan tersebut. Dalam hal ini PPAIW berkewajiban untuk meneliti kehendak wakif, meneliti dan mengesahkan Nadzir, meneliti saksi Ikrar wakaf, menyaksikan pelaksanaan ikrar wakaf, membuat akte ikrar wakaf, menyampaikan akta ikrar wakaf dan salinannya selambat-lambatnya dalam waktu 1 bulan sejak dibuatnya, menyelenggarakan, daftar akta ikrar wakaf, menyimpan dan memelihara akte dan daftaranya. Menurut ketentuan pasal 40 undang-undang No 41 tahun 2004 menjelaskan bahwa setelah benda wakaf yang sudah di wakafkan itu dilarang untuk dijadikan jaminan, disita, dihibahkan, dijual, diwariskan, ditukar, atau dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainya. Menurut ketentuan pasal

68 tersebut maka seorang nadzir atau pihak yang menerima benda wakaf dari wakif tersebut harus dapat menjaga tanah wakaf itu 6. Apabila dalam perwakafan seorang nadzir telah melanggar perjanjian yang telah dibuat dengan wakif sehingga menimbulkan suatu sengketa maka penyelesainya yang harus dilakukan oleh pihak yang merasa di rugikan atau seorang wakif diselesaikan dengan cara musyawarah bila dengan jalan musyawarah tidak berhasil maka upaya terakhir adalah melalui sidang di Pengadilan Agama. Hal ini di atur dalam pasal 62 Undang-undang No 41 Tahun 2004 yaitu sebagai berikut : (1). Penyelesian sengketa perwakafan dapat di tempuh melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. (2). Apabila cara penyelesianya sengketa sebagaimana di maksud pada ayat (1) tidak berhasil maka dapat di selesaikan melalui mediasi,arbitrase atau pengadilan. Pengadilan yang berwenang menyelesaikan sengketa perwakafan adalah Pengadilan Agama sebagaimana dalam pasal 49 Undang-undang No 3 Tahun 2006 Pengadilan Agama bertugas dan berwenang yaitu memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang: a).perkawinan, b).waris, c).wasiat, d). Hibah,e).Wakaf, f).zakat, g).infaq. h).shadaqah; dan, i).ekonomi Syari'ah Lain halnya, bila seorang PPAIW dipanggil untuk mencegah timbulnya sengketa wakaf, hal ini dilakukan karena PPAIW merasa perlu memberikan bimbingan dalam masyarakat, bahwa PPAIW berani keluar dari tugas dan 6 Departemen Agama, Peraturan Perundangan Perwakafan, h.46-47.

69 wewenangnya dengan alasan ada sengketa yang timbul antara wakif dan ahli waris dari si wakif, Dalam hal pencegahan sengketa tanah wakaf, berdasarkan undangundang no. 41 tahun 2004, tentang perwakafan memang tidak di temukan adanya peraturan yang secara khusus mengatur peranan PPAIW dalam mencegah sengketa tanah wakaf, hanya saja memang dalam penyelesaiannya diperlukan adanya musyawarah, tetapi hal tersebut juga tidak mengatur sejauh mana peranan PPAIW dalam proses musyawarah. Sengketa yang terjadi antara pihak wakif atas nama Sugianto yang ingin mewakafkan tanahnya seluas 84 m 2 untuk mendirikan masjid, dengan nazhir yang diketuai oleh Hasan Bisri, tetapi, dalam hal ini, bapak Drs. Usman Effendi selaku PPAIW Kecamatan Pedurungan menjadi fasilitator dan mediator bahwa surat-surat yang akan di periksa olehnya, sudah sesuai atau belum dengan persyaratan hukum yang ditentukan, dengan kata lain, bahwa semua yang diperlukan oleh si wakif sudah memenuhi syarat untuk berwakaf Kronoligisnya ialah dari pihak keluarga si wakif, ada yang tidak setuju dengan sikap si wakif yang ingin mewakafkan tanahnya, sehingga masalah yang timbul menjadi sangat rumit dan berbelit-belit, maka dari itu pak Usman selaku PPAIW merasa perlu untuk diundang dalam masalah tersebut, untuk menyelesaikan sengketa tersebut Ketidaksetujuan itu dengan alasan bahwa tanah tersebut masih menjadi proses pembagian waris oleh pihak keluarga dari si wakif. Maka dengan sangat bijak si wakif ingin menyelesaikan masalah ini dengan jalan

70 musyawarah dengan mengundang PPAIW, nadzir dan ulama setempat guna mencari solusi atas masalah tersebut. PPAIW yang melaksanakan tugas tersebut beranggapan hal itu diselesaikan dulu sertifikat tanah di notaris, sehinga masalah wakaf dapat teratasi, namun pihak si wakif menginginkan bahwa upaya tersebut tidak perlu dilakukan karena sertifikat sudah ada dan asli, tinggal masalah antara pihak si wakif dengan pihak lawan.perlu ada penengah yaitu PPAIW 7. 7 Wawancara dengan Bapak Imron. SH Selaku Ketua PPAIW Kecamatan Pedurungan Semarang, Pada tanggal 29 Januari 2012