PENGARUH LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN PERIODE 10 APRIL 30 MEI 2015 Halisah 1, Riza Alfian 2, Roseyana Asmahanie 3 Halisahfarmasi21@gmail.com riza_alfian89@yahoo.com ana_molent@yahoo.com AKADEMI FARMASI ISFI BANJARMASIN (Jl. Flamboyan 3 No. 7B Kayutangi) ABSTRAK Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Pada tahun 2013, prevalensi diabetes melitus di dunia sebanyak 382 juta jiwa, akan meningkat 592 juta jiwa <25 tahun mendatang. Ketidakpatuhan mengkonsumsi obat antidiabetika merupakan faktor utama yang menyebabkan tingginya kadar gula darah. Pemberian layanan pesan singkat pengingat pada pasien diabetes melitus diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien untuk mencapai kadar gula darah normal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh layanan pesan singkat pengingat terhadap kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimental dengan pengambilan data secara prospektif selama bulan April Mei 2015. Penelitian ini melibatkan 65 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner kepatuhan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dan data
kadar gula darah pasien yang diambil dari rekam medik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus di mana kepatuhan pre pengukuran 6,01 ± 1,81 sedangkan post meningkat menjadi 7,30 ± 0,99 dengan nilai p 0,000. Kadar gula darah puasa dan kadar gula darah 2 jam post prandial mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan untuk kadar gula darah puasa sebesar 14,66 ± 43,19 mg/dl dan 2 jam post prandial sebesar 25,09 ± 67,17 mg/dl. Korelasi kepatuhan dengan penurunan kadar gula darah memiliki korelasi yang bermakna (p<0,05) dengan arah korelasi positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian layanan pesan singkat pengingat oleh farmasis pada pasien diabetes melitus dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat. Kata Kunci : Diabetes melitus, Layanan pesan singkat pengingat, Kepatuhan, Kadar gula darah.
ABSTRACT THE EFFECT OF SHORT MESSAGE SERVICE REMINDER ON THE MEDICATION ADHERENCE OF AMBULATORY DIABETIC PATIENTS AT Dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN HOSPITAL PERIOD OF 10 th APRIL 30 th MAY 2015 Diabetes mellitus is a chronic disease that can lead to various compications. In 2013, the prevalence of diabetes mellitus in the world is 382 million, will be increased by 592 million people in less than 25 years. Nonadherence in terms of antidiabetic drugs is the main factors leading to high blood sugar levels. The provision of short message service reminder in patients with diabetes mellitus is expected to increase patient adherence drugs to achieve normal blood glucose levels. This study was conducted to determine the effect of short message service reminder to medication adherence of ambulatory diabetic patients at Internal Disease Polyclinic Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Hospital. This research was conducted by using a quasi-experimental with a prospective patient data collection during of April May 2015. This study involved 65 patients. The data were collected by completion Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) questionnaire and the patient's blood sugar level data was taken from the medical record. The results showed that giving short message sevices reminder improve diabetes mellitus patients medication adherence where the adherence pre scors were 6,01 ± 1,81 and post improve to 7,30 ± 0,99 with a p-value of 0,000. The fasting blood glucose and blood glucose 2 hours post prandial decreased with an average reduction of 14,66 ± 43,19 mg/dl for fasting blood glucose and blood glucose 2 hours post prandial was 25,09 ± 67,17 mg/dl. The between correlation adherence with blood glucose reduction was significant (p< 0.05) with a positive correlation direction. Based on these result it can be concluded that giving short message sevices reminder improve diabetes mellitus patients medication adherence. Key words : Diabetes mellitus, Short message services reminder, Adherence, Blood Pressure.
PENDAHULUAN Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang merupakan kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Menurut International Diabetes Federation (2013), kasus diabetes melitus di Indonesia menduduki peringkat ke-7 dengan jumlah penderita diabetes melitus 8,5 juta jiwa. Prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia tahun 2013 dengan prevalensi tertinggi pada daerah Yogyakarta (2,6%) dan paling rendah daerah Lampung (0,7%). Sementara Kalimantan Selatan (1,4%) menempati urutan tertinggi ke- 13 dari 33 provinsi di Indonesia (Kemenkes, 2013). Diabetes melitus menjadi beban kesehatan masyarakat dan menjadi penyebab banyak kematian. Hal ini mengingat bahwa diabetes melitus tidak bisa disembuhkan serta rentan terhadap komplikasi, karena keadaan lanjut ini bisa terjadi karena pasien merasa tidak sakit, sehingga melalaikan pengobatan dan perawatan (Desvita, 2012). Meningkatnya ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi obatnya dikarenakan ketidakpahaman pasien terhadap terapi yang sedang dijalaninya. Faktor tersebut akibat kurangnya informasi dan komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien. Ketidakpatuhan pasien dalam melakukan pengobatan akan memberikan dampak negatif dan apabila terjadi diabetes melitus dengan komplikasi jangka panjang maka dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan jantung dan pembuluh darah, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan saraf (Soumya and Srilatha, 2011). Intervensi diperlukan guna mengubah kepatuhan minum obat pasien sehingga pengontrolan gula darah secara optimal dapat tercapai. Short Message Service (SMS) yang murah dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada pemilik mobile phone sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien untuk minum obat (Afifah, 2014). Penelitian tentang penggunaan text messaging untuk meningkatkan kepatuhan menunjukkan bahwa penggunaan SMS lebih inovatif dan hemat biaya yang secara efektif mempromosikan perubahan perilaku (Wells et al., 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Vervloet et al., (2012) pengaruh penggunaan text messaging dan pemantauan pengobatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 memiliki kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan pemantauan pengobatan. Penggunaan kuesioner untuk menilai kepatuhan telah
dikembangkan oleh Morisky et al., (2008). Kepatuhan penggunaan obat diukur dengan new 8 item self report Morisky Medication Adherence Scale (MMAS) dapat membantu menilai kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus (Sakthong et al., 2009). RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin merupakan rumah sakit yang menjadi rujukan pertama. Pada tahun 2013, jumlah kunjungan pasien diabetes melitus menduduki peringkat ke-3 dan pada tahun 2014 jumlah kunjungan pasien diabetes melitus meningkat dan menduduki peringkat ke-2 dari 10 besar penyakit pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti perlu melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan pesan singkat pengingat oleh farmasis terhadap perubahan kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.