PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambaha

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Da

2. Undang Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011

WALIKOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 9 TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG TARIF DASAR ANGKUTAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN MOBIL PENUMPANG UMUM DI KABUPATEN SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 9 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 5 SERI D

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI SEMARANG NOMOR : 061/0217/2016 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 09 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA TAHUN 2010 NOMOR 2

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

B U P A T I S R A G E N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 5 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI. NOMOR : 116 TAHUN : 2011 SERI : D aa PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH, INSPEKTORAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 3 Tahun 2008 Seri D

B U P A T I S R A G E N

PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 1 TAHUN 2013

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 4 TAHUN 2015

PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 02 TAHUN 2015

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 18 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SEMARANG BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana telah

BUPATI SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

Transkripsi:

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal dan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah, dan upaya meningkatkan efektifitas, akuntabilitas dan merespon dinamika perkembangan masyarakat serta penyelenggaraan pemerintahan, perlu dilakukan penyesuaian terhadap besaran organisasi Perangkat Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang, sudah tidak berdaya guna dan berhasil guna sehingga perlu disesuaikan; 1

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 67 Tahun 1958 tentang Perubahan Batas-batas Wilayah Kotapraja Salatiga Dan Daerah Swatantra Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1652); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 5234); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga Dan Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3500); 2

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 15. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal; 16. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2012 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 14); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3); 3

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG dan BUPATI SEMARANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SEMARANG. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 17) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang (Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3) diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 2 diubah, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut : Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk : a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Inspektorat; c. Lembaga Teknis Daerah yang terdiri : 1. Badan Kepegawaian Daerah; 2. Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa; 3. Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan; 4. Badan Lingkungan Hidup; 5. Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa; 6. Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran; 7. Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik; 8. Kantor Perpustakaan Dan Arsip Daerah; dan 9. Kantor Ketahanan Pangan. d. Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. e. Badan Penanggulangan Bencana Daerah. 4

2. Ketentuan Pasal 7 diubah, sehingga Pasal 7 berbunyi sebagai berikut : Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Inspektorat terdiri dari : a. Inspektur ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Evaluasi Dan Pelaporan; dan 3. Subbagian Administrasi Dan Umum. c. Inspektur Pembantu Wilayah I ; d. Inspektur Pembantu Wilayah II ; e. Inspektur Pembantu Wilayah III ; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Inspektorat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 3. Ketentuan BAB XV diubah, sehingga BAB XV berbunyi sebagai berikut : BAB XV SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU 4. Ketentuan Pasal 51 diubah, sehingga Pasal 51 berbunyi sebagai berikut : Pasal 51 (1) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu terdiri dari : a. Kepala ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Subbagian Perencanaan Dan Keuangan ; dan 2. Subbagian Umum Dan Kepegawaian. c. Bidang Penanaman Modal, membawahi : 1. Subbidang Pendaftaran, Data, Promosi, Dan Pengembangan; dan 2. Subbidang Pengawasan Dan Pengendalian; d. Bidang Pelayanan Perizinan Dasar Dan Tertentu, membawahi : 1. Subbidang Pelayanan Perizinan Dasar; dan 2. Subbidang Pelayanan Perizinan Tertentu; e. Bidang Pelayanan Perizinan Usaha, Penanaman Modal, Dan Non Perizinan, membawahi : 1. Subbidang Pelayanan Perizinan Usaha; dan 2. Subbidang Pelayanan Perizinan Penanaman Modal Dan Non Perizinan; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan organisasi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. 5

5. Ketentuan Pasal 52 diubah, sehingga Pasal 52 berbunyi sebagai berikut : Pasal 52 (1) Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. (2) Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui SEKDA. 6. Ketentuan Pasal 53 diubah, sehingga Pasal 53 berbunyi sebagai berikut : Pasal 53 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. 7. Ketentuan Pasal 54 diubah, sehingga Pasal 54 berbunyi sebagai berikut : Pasal 54 Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu; b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. 8. Diantara Pasal 64 dan Pasal 65 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 64A sehingga Pasal 64A berbunyi sebagai berikut : Pasal 64A Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku: a. ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b, dan angka 2 mulai berlaku pada tanggal diundangkan ; dan b. ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf d, angka 3, angka 4, angka 5, angka 6, serta angka 7 mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014. 6

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Semarang. Diundangkan di Ungaran pada tanggal 17 05 2013 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SEMARANG CAP TTD ANWAR HUDAYA Ditetapkan di Ungaran pada tanggal 17 05 2013 BUPATI SEMARANG, CAP TTD MUNDJIRIN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2013 NOMOR 11 Diperbanyak Sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SEMARANG, SUKATON PURTOMO PRIYATMO 7

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SEMARANG I. UMUM. Suatu organisasi tidak bersifat statis tetapi harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan. Apabila suatu organisasi tidak lagi efektif, maka perlu dilakukan penataan kembali susunan organisasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan kebutuhan, kemampuan, potensi dan karakteristik daerah. Perubahan organisasi dapat terjadi dikarenakan kebutuhan organisasi itu sendiri maupun perubahan peraturan perundang-undangan terkait yang membawa konsekuensi pada eksistensi lembaga. Berdasarkan Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menyatakan bahwa apabila jabatan fungsional pengawas pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan, maka jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu dihapus, Amanat dari peraturan ini adalah dalam rangka pengoptimalan jabatan fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Di Daerah (P2UPD) yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka perlu menghapus jabatan struktural di bawah Inspektur Pembantu. Di dalam Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal, disebutkan bahwa Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing, untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Daerah berkewajiban membentuk Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) selaku perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi utama koordinasi dan fungsi lain bidang penanaman modal di daerah. Fungsi utama dimaksud adalah fungsi pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal sesuai dengan pendelegasian kewenangan pemberian perizinan dan non perizinan di bidang penanaman modal, serta fungsi lain terkait kebijakan penanaman modal di daerah. 8

Mengingat semakin besarnya tantangan yang dihadapi oleh lembaga yang menangani penanaman modal dan pelayanan perizinan ini, sehingga diperlukan suatu bentuk lembaga yang mampu mengakomodir segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan penanaman modal dan pelayanan perizinan yang semakin berkembang. Pada penataan perangkat daerah tahun 2011, telah terbentuk Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) dengan bentuk Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu. Seiring berjalannya waktu di dalam pelaksanaan tugas pokok fungsinya karena harus melaksanakan dua fungsi yang dipadukan, terdapat beberapa fungsi yang dilaksanakan dengan hasil yang tidak maksimal. Selain itu guna lebih meningkatkan kualitas pelayanan publik dan penyederhanaan birokrasi diperlukan adanya pejabat Middle Manager yang memback up Top Manager dalam analisa dan perumusan kebijakan. Hal ini dimaksudkan agar pejabat Low Manager lebih fokus pada teknik pelayanan. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang bermaksud untuk melaksanakan perubahan organisasi yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang, perubahan dilakukan berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah khususnya ketentuan Lampiran huruf D angka 2) dan angka 3) yang pada prinsipnya disebutkan bahwa apabila dipandang perlu perubahan besaran organisasi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dapat dilakukan setelah organisasi perangkat daerah ditetapkan dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun, dimana perubahan dimaksud dapat meliputi perubahan jumlah unit kerja dan jumlah susunan organisasi perangkat daerah yang dapat dilakukan berdasarkan analisis beban kerja sesuai dengan analisis jabatan. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Semarang perlu melaksanakan rasionalisasi dan penyerasian pada Inspektorat dan Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu dengan mengubah Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah Dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Inspektorat, Lembaga Teknis Daerah dan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Semarang. Beberapa perubahan yang dilakukan pada Peraturan Daerah tersebut adalah : a. penghapusan jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu beralih ke jabatan fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Di Daerah (P2UPD) hal ini karena dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/15/M.PAN/9/2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya 9

sehingga berdasarkan Pasal 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menyatakan bahwa apabila jabatan fungsional pengawas pemerintah telah ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan, maka jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu dihapus. Disamping menghapus jabatan struktural dibawah Inspektur Pembantu, penyerasian dilaksanakan dengan menambah satu subbagian guna memenuhi kebutuhan organisasi khususnya di Sekretariat Inspektorat yang secara umum mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif fungsional kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat. Dengan demikian Sekretariat di Inspektorat terdiri dari 3 (tiga) subbagian yaitu : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Subbagian Administrasi dan Umum. b. Perubahan besaran organisasi Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu menjadi berbentuk badan, hal ini karena dalam rangka optimalisasi pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Di Bidang Penanaman Modal, sehingga organisasi Perangkat Daerah Kabupaten/Kota bidang Penanaman Modal (PDKPM) dimaksud menjadi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 Pasal 51 Ayat (1) Huruf a Huruf b 10

Huruf c Angka 1 Angka 2 Huruf d Yang dimaksud dengan Pengendalian yang dilakukan Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah pengendalian pelaksanaan penanaman modal terhadap penanaman modal baik yang masih dalam tahap konstruksi (tahap pembangunan) maupun telah produksi/ operasional komersial melalui kegiatan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan. Angka 1 Yang dimaksud dengan Perizinan Dasar adalah perizinan awal yang harus diperoleh orang pribadi atau badan untuk melakukan kegiatan atau usaha yang meliputi Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan, Izin Gangguan, dan Izin Perubahan Tanah Pertanian ke non Pertanian (IPPT). Angka 2 Huruf e Yang dimaksud dengan Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang serta penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Angka 1 Yang dimaksud dengan Perizinan Usaha adalah perizinan yang wajib dimiliki Perusahaan untuk melaksanakan kegiatan produksi atau operasi komersial baik produksi barang maupun jasa sebagai pelaksanaan atas pendaftaran atau Izin Prinsip atau Persetujuan Penanaman Modal, kecuali ditentukan lain oleh Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 11

Angka 5 Angka 2 Huruf f Ayat (2) Angka 6 Angka 7 Angka 8 Pasal II Yang dimaksud dengan Non Perizinan adalah segala bentuk kemudahan pelayanan, fasilitas fiskal dan informasi mengenai penanaman modal sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 12

LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SEMARANG BAGAN ORGANISASI INSPEKTORAT INSPEKTUR KELOMPOK SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN SUBBAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV BUPATI SEMARANG, CAP TTD MUNDJIRIN 13

LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN SEMARANG BAGAN ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KEPALA KELOMPOK SEKRETARIAT SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG PENANAMAN MODAL BIDANG PELAYANAN PERIZINAN DASAR DAN TERTENTU BIDANG PELAYANAN PERIZINAN USAHA, PENANAMAN MODAL, DAN NON PERIZINAN SUBBIDANG PENDAFTARAN, DATA, PROMOSI, DAN PENGEMBANGAN SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN DASAR SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN USAHA SUBBIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN TERTENTU SUBBIDANG PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DAN NON PERIZINAN BUPATI SEMARANG, CAP TTD MUNDJIRIN 14