BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kepada suatu perusahaan atau organisasi adalah untuk memaksimalkan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dividen sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian tersebut antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham dan akan diinvestasikan kembali atau ditahan di dalam perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham (principal) dengan manajer (agent). Pemegang saham memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi pengembalian investasi pada equity securities pada perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

Shella Febri Priatama ABSTRAKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. konflik kepentingan antara prinsipal dan agen, kontrak yang tidak lengkap, serta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

Penelitian tentang pengaruh profitability dan investment opportunity set. (pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tunai adalah sumber aliran kas untuk pemegang saham dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Made Wiradharma S, Gede Adi Y dan Anantawikrama Tungga A

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Sesuai dari judul skripsi ini yaitu pengaruh likuiditas, leverage,

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Soeprihanto (1997 : 27) modal kerja adalah nilai. industri/jasa untuk keperluan sehari-hari, misalnya membayar gaji pegawai,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, pasar modal Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau stockholder. Kartika

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tersebut selayaknya disajikan dalam laporan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

4.3. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan yang diperolehnya. Menurut Ross et al. (2003:606) dividen adalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya dunia usaha didominasi oleh kelompok perusahaan milik

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana manajemen perusahaan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menghasilkan keuntungan untuk meningkatkan value of the. firm dan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai

BAB V PENUTUP. dalam indeks saham LQ45 dan menguji pengaruh variabel profitabilitas, bersama-sama maupun individu terhadap kebijakan dividen.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori mengenai kebijakan pembayaran dividen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Hubungan agensi terjadi karena adanya suatu perjanjian atau kontrak yang

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam melakukan penelitian juga melihat pada penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan masalah yang diteliti, maksudnya adalah untuk membandingkan dan memperkuat alasan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya dengan pembahasan yang sejenis. Diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh: 1. Sadaf Ehsan, Naila Tabassum, Zainab Akram, dan Rizwan Nasir, 2013 Role of Insider and Individual Ownership Structure in Dividend Policy : Evidence from Pakistan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh insider ownership, individual ownership, profitability, size, leverage terhadap kebijakan pembayaran dividen di Negara Pakistan. Penelitian ini menggunakan 100 perusahaan non-financial yang terdaftar di Karachi Stock Exchange (KSE 10 0 index) dengan periode 2007-2011. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik OLS (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa insider ownership, individual ownership,size, dan leverage berpengaruh negatif terhadap 8

9 kebijakan pembaran dividen. Sedangkan profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Persamaan : Persamaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu terletak pada variabel dependen yang digunakan yaitu kebijakan dividen. Perbedaan: Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu terdapat pada penggunaan variabel indepeden, objek penelitian, dan teknik analisis data. Penelitian sekarang menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth, sedangkan peneliti terdahulu menggunakan variabel independen yang meliputi insider ownership, individual ownership, profitability, size, leverage. Objek penelitian sekarang menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan 100 perusahaan non-financial yang terdaftar di KSE pada tahun 2007-2011. 2. Khoirul Hikmah dan Ririn Astuti, 2013 Growth Of Sales, Invesment, Liquidity, Profitability, Dan Size Of Firm Terhadap Kebijakan Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menguji pengaruh growth of sales, investment, liquidity, profitability, dan size of firm terhadap kebijakan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menggunakan metode purposive sampling dalam pengambilan data di perusahaan manufaktur

10 yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 29 perusahaan. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa semua variabel bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap DPR. Secara parsial tidak ada pengaruh positif signifikan growth of sales terhadap DPR, ada pengaruh positif signifikan investment terhadap DPR, ada pengaruh positif tetapi tidak signifikan liquidity terhadap DPR, ada pengaruh negatif tetapi tidak signifikan profitability terhadap DPR dan ada pengaruh positif tetapi tidak signifikan size of firm terhadap DPR. Persamaan : Persamaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel dependen, teknik sampling, dan teknik analisis data. Variabel dependen yang digunakan adalah kebijakan dividen (DPR). Teknik sampling dilakukan dengan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan multiple regression analysis. Perbedaan : Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen, variabel moderating yang digunakan, dan periode penelitian. Penelitian saat ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan variabel independen yang meliputi growth of sales, investment, liquidity, profitability, and size of firm. Penelitian kali ini juga menambahkan variabel moderating berupa likuiditas sedangkan penelitian terdahulu tidak

11 menggunakan variabel moderating. Periode penelitian saat ini adalah mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, sedangkan periode penelitian terdahulu adalah mulai tahun 2008 sampai 2010. 3. Haryetti dan Ririn Araji Ekayanti, 2012 Pengaruh Profitabilitas, Invesment Opportunity Set Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di BEI. Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, invesment opportunity set dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisisi regresi berganda (Multiple Regression Analysis ). Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah perusahaan yang tergabung dalam perusahaan LQ-45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh psitif secara sangat signifikan dan berpengaruh paling dominan terhadap DPR, IOS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap DPR, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap DPR. Hasil uji F juga menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, invesment opportunity set, dan pertumbuhan perusahaan bepengaruh secara signifikan terhadap dividend payout ratio (DPR). Persamaan : Persamaan penelitian saat ini dan penelitian terdahulu terletak pada varibel dependen, teknik sampling, dan teknik analisis data. Variabel dependen menggunakan dividend payout ratio. Teknik sampling yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan purposuve sampling. Dan teknik analisis data menggunakan multiple regression analysis.

12 Perbedaan : Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen, variabel moderating, populasi, dan periode penelitian yang digunakan. Penelitian saat ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa profitabilitas, investment opportunity set, dan pertumbuhan perusahaan. Penelitian kali ini juga menambahkan variabel moderating berupa likuiditas sedangkan penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel moderating. Populasi penelitian saat ini melibatkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sedangkan penelitian terdahulu melibatkan perusahaan yang terdaftar di LQ-45. Periode penelitian saat ini yaitu tahun 2008-2012, sedangkan periode penelitian terdahulu adalah 2007-2009. 4. Sisca Christianty Dewi, 2008 Pengaruh kepemilikan managerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menjelaskan tetang pengaruh kepemilikan managerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen. Penelitian ini menggunakan 32 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sebagai sampel yang mempunyai laba setelah pajak positif dan membagikan dividen sejak 2002-2005. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda. Dan hasil yang didapat adalah kepemilikan managerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan dividen.

13 Persamaan : Persamaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel terikat, populasi, teknik sampling, teknik analisis data, dan sumber data yang digunakan. Variabel terikat yang digunakan adalah kebijakan dividen. Populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan multiple regression analysis,dan sumber data menggunakan data sekunder. Perbedaan : Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen, variabel moderating, periode penelitian yang digunakan. Penelitian saat ini menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan variabel independen meliputi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kebijakan hutang, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Penelitian saat ini juga menambahkan variabel moderating berupa likuiditas sedangkan penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel moderating. Periode penelitian saat ini yaitu tahun 2008-2012, sedangkan periode penelitian terdahulu adalah 2002-2005. 5. Michell Suharli, 2007 Pengaruh Profitability Dan Invesment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat.

14 Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan jumlah dividen kas perusahaan publik di Jakarta dengan menggunakan likuiditas sebagai variabel penguat. Profitabilitas diukur dengan return on invesment (ROI), kesempatan investasi diproksikan oleh fixed assets, dan likuiditas sebagai variabel penguat diproksikan oleh current ratio di Bursa Efek Jakarta. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan di Indonesia yang listing di BEJ dan membagikan dividen pada tahhun 2002-2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan dipengaruhi oleh profitabilitas dan diperkuat oleh likuiditas perusahaan. Persamaan : Persamaan penelitian sekarang dan penelitian terdahulu terletak pada penggunaan variabel moderating, jenis data yang digunakan, alat analisis, dan teknik sampling. Variabel moderating yaitu likuiditas. Jenis data yang digunakan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Perbedaan: Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel indepeden, dan objek penelitian. Penelitian sekarang menggunakan variabel independen yang terdiri dari kepemilikan manajerial, profitabilitas, dan growth, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan variabel independen berupa profitability dan invesment opportunity. Objek penelitian sekarang menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-

15 2012, sedangkan penelitian terdahulu menggunakan perusahaan di Indonesia yang listing di BEJ pada tahun 2002-2003. 2.2 Landasan Teori Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai beberapa teori pendukung yang nantinya menjadi dasar untuk membuat kerangka pemikiran dan membuat hipotesis. 2.2.1 Kebijakan dividen Kebijakan dividen merupakan keputusan tentang penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham. Terdapat beberapa teori penting yang menjelaskan bagaimana kebijakan dividen memengaruhi nilai perusahaan, yaitu teori dividen irelevan, bird-in-the-hand theory,dan tax preference theory. Gambar 2.1 Ilustrasi teori kebijakan dividen Sumber : Brigham and Ehrhardt, 2005: 617 Brigham dan Ehrhardt (2005 :637) mendefinisikan masing-masing teori kebijakan dividen sebagai berikut :

16 Miller dan Modigliani developed the dividend irrelevance theory, which holds that a firm s dividend policy has no effect on either the value of its stock or its cost of capital. The bird-in-the-hand theory holds that the firm s value will be maximized by a high dividend payout ratio, because investors regard cash dividends as being less risky than potential capital gains. The tax preference theory states that because long-term capital gains are subject to somewhat less onerous taxes than dividends, investors prefer to have companies retain earnings than pay them out as dividends. Berdasarkan pernyataan diatas, MM berpendapat bahwa nilai dari sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada laba yang diproduksi oleh aktivaaktivanya, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividen saldo laba ditahan. Bertentangan dengan teori bird-in-the-hand yang menjelaskan bahwa nilai suatu perusahaan akan dimaksimalkan melalui penentuan rasio pembayaran dividen yang tinggi. Teori tax preference menyatakan bahwa keuntungan modal jangka panjang dikenakan pajak yang lebih rendah dibandingkan dividen. Oleh karena itu investor lebih memilih untuk menahan sebagai laba ditahan daripada dibayarkan sebagai dividen. Kebijakan dividen dalam hal ini akan diukur menggunakan dividen payout ratio. Keown (2010 : 201), mendefinisikan rasio pembayaran dividen merupakan besarnya dividen relatif terhadap pendapatan bersih atau EPS perusahaan. Rasio tersebut menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Dimana :.... (1) DPR : dividend payout ratio DPS : dividend per share EPS : earning per share

17 2.2.2 Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial merupakan proposi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris). Tugas manager adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham, tetapi dengan pemisahan kontrol dan kepemilikan banyak masalah muncul karena konflik kepentingan kedua pihak yang mengarah ke isu masalah keagenan. Struktur kepemilikan dengan proporsi yang lebih tinggi pada insider ownership adalah salah satu alat untuk mengurangi dan menghambat peningkatan agency cost, namun hal itu akan berpengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen (Sadaf Ehsan,2013 :1317). Hal ini dapat menimbulkan konflik kepentingan baru yaitu pengurangan jumlah dividen yang dibayarkan atau mempertahankan pembayaran pada tingkat yang lebih rendah kepada pemegang saham minoritas dan menggunakan uang tunai untuk keuntungan pribadi. Pengukuran kepemilikan manajerial dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut :... (2) 2.2.3 Return on invesment Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (Devi,2013 : 6). Laba bersih setelah pajak yang diperoleh perusahaan sebagian

18 dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen dan sebagian ditahan sebagai laba ditahan. Profitabilitas adalah elemen yang penting dalam menentukan kebijakan dividen (Juma h,2008 : 31). Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Dalam penelitian ini profitabilitas akan di proksikan dengan return on invesment. ROI merupakan ukuran tingkat pengembalian dari seluruh modal yang dipergunakan. Tingkat rate of return yang dicapai harus lebih besar dari tingkat biaya modal berupa bunga yang harus dibayar, agar memberi kontribusi positif. ROI yang tinggi membawa pengaruh yang positif terhadap laba ditahan, karena proporsi laba bersih setelah pajak (EAT) untuk laba ditahan maupun kemampuan membayar dividen menjadi lebih besar. Semakin besar kemampuan memperoleh laba, maka laba yang tersedia untuk membayar dividen bagi para pemegang saham juga semakin besar. Semakin besar dividen yang diterima oleh para pemegang saham maka kemakmuran pemegang saham akan meningkat, dengan demikian tujuan perusahaan untuk memakmurkanpemegang saham dapat tercapai. Return on Invesment pada penelitian ini akan diukur dengan total laba bersih setelah pajak perusahaan dibagi dengan total asset perusahaan. Moeljadi (2006: 53) mengukur return on invesment menggunakan rumus sebagai berikut : Dimana : (3) ROI : return on invesment EAT : earning after tax

19 2.2.4 Growth Pengukuran growth dalam penelitian ini diproksi oleh pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba merupakan suatu pengukuran untuk mengetahui pertumbuhan laba perusahaan antara tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. Perusahaan yang telah lama beroperasi dan menjalankan aktivitas bisnisnya serta berada dalam posisi yang mapan dan berada dalam tahap kedewasaan biasanya lebih berfokus pada upaya menghasilkan keuntungan serta membagikannya kepada para pemegang saham. Haryetti dan Ririn Araji (2012) berpendapat, bahwa perusahaan yang berada dalam tahap dewasa telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan untuk melakukan investasi kembali tanpa harus mengurangi proporsi dividen yang akan dibagikan (Haryetti dan Ririn Araji, 2012:2). Secara sistematis, pertumbuhan laba dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut : Dimana : Laba t : laba pada tahun tertentu Laba t-1 : laba tahun sebelumnya.... (4) 2.2.5 Likuiditas Perusahaan harus memperhatikan apakah perusahaan tersebut dapat memenuhi pembayaran-pembayaran agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan dengan lancar. Rasio likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan dalam

20 memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti melunasi utang maupun dalam hal pembayaran dividen. Ita Lopolusi (2013: 5), berpendapat bahwa semakin baik likuiditas yang dimiliki oleh perusahaan akan meningkatkan kebijakan dividen. Likuiditas yang baik dalam perusahaan mencerminkan adanya peningkatan kas yang dimiliki oleh perusahaan. Pengukuran likuiditas dalam penelitian ini diproksi oleh cash ratio. Rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar hutang-hutang jangka pendeknya (Kasmir, 2013:139). Secara sistematis, cash ratio dirumuskan sebagai berikut :...... (5) 2.2.6 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen Manager mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kepemilikan saham dengan tujuan mensetarakan dengan pemegang saham. Melalui kebijakan ini manager diharapkan menghasilkan kinerja yang baik serta mengarahkan dividen pada tingkat yang rendah. Sisca (2008 : 49), mengemukakan bahwa pada tingkat kepemilikan managerial yang tinggi, manager mengalokasikan laba pada laba ditahan daripada membayar dividen dengan alasan sumber dana internal lebih efisien dibandingkan dengan sumber eksternal. Pada tingkat kepemilikan managerial yang rendah, manager melakukan pembagian dividen yang besar untuk memberikan sinyal yang bagus tentang kinerja perusahaan masa yang akan datang sehingga

21 meningkatkan reputasi perusahaan dihadapan para investor. Hal ini berarti kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh (Zumrotun,2013) juga menemukan bahwa struktur kepemilikan yang diproksi dengan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 2.2.7 Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen Laba merupakan salah satu indikator utama yang menunjukkan kapasitas perusahaan dalam hal membayarkan dividen. Rini Dwiyani dan Lely Fera (2009: 53) berpendapat, return on invesment menjadi variabel yang paling dominan mempengaruhi kebijakan pembayaran dividen. Bagi pemegang saham, jika return on invesment meningkat maka rasio pembayaran dividen akan meningkat pula. Bagi perusahaan, meningkatnya rasio pembayaran dividen merupakan indikator bahwa jumlah laba ditahan akan menurun karena digunakan untuk membayar dividen. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Haryetti dan Ririn Araji Ekayanti,2013) yang menghasilkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen. 2.2.8 Pengaruh growth terhadap kebijakan dividen Perusahaan yang telah lama beroperasi dan menjalankan aktivitas bisnisnya serta berada dalam posisi yang mapan dan berada dalam tahap kedewasaan biasanya lebih berfokus pada upaya menghasilkan keuntungan serta membagikannya kepada para pemegang saham.

22 Perusahaan yang berada dalam tahap dewasa telah memiliki banyak cadangan laba yang dapat digunakan untuk melakukan investasi kembali tanpa harus mengurangi proporsi dividen yang akan dibagikan. Penelitian yang dilakukan oleh Haryetti dan Ririn Araji (2012) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan yang diproksi oleh pertumbuhan laba berpengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. 2.2.9 Pengaruh likuiditas terhadap kebijakan dividen Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran dividen lebih baik pula. Michell Suharli (2007), menyatakan bahwa perusahaan yang membukukan keuntungan lebih tinggi (profitabilitas tinggi), ditambah likuiditas yang lebih baik, maka akan semakin besar jumlah dividen yang dibagikan. Hanya perusahaan yang memliki likuiditas baik yang akan membagikan labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. Sebaliknya, pihak manajemen perusahaan akan menggunakan potensi likuiditas yang ada untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya ataupun mendanai operasi perusahaannya. Tingkat likuiditas yang tinggi dapat meningkatkan keamanan perusahaan karena perusahaan memiliki dana yang cukup untuk membayar kewajibankewajibannya, maka kemungkinan presentase laba yang dibayarkan sebagai dividen tunai menjadi besar. Perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka memungkinkan pembayaran dividen lebih baik pula. Penelitian yang dilakukan

23 oleh Khoirul Hikmah dan Ririn (2013) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. 2.3 Kerangka Pemikiran Model 1 Kepemilikan Manajerial (MNGR) (-) Profitabilitas (ROI) Growth (+) (-) Kebijakan Dividen ( DPR ) Model 2 Profitabilitas (ROI) Kebijakan Dividen ( DPR ) Likuiditas (CR) Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

24 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan logika dari penelitian terdahulu serta pembahasan dan landasan teori yang ada maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. H2 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. H3 : Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. H4 : Likuiditas memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen.