BAB V KESIMPULAN. Pada akhir abad XVII hampir seluruh Pulau Jawa secara. resmi beragama Islam, tetapi dengan intensitas yang berdeda.

dokumen-dokumen yang mirip
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena pesantren memiliki keunikan tersendiri untuk

BAB III. Setting Penelitian

BAB V PENUTUP. ekonomi, kultural, sosial, dan modal simbolik. mampu untuk mengamankan kursi Sumenep-1 kembali.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang berjiwa religius,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI

BAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB I PENDAHULUAN. Hijriyah atau pada abad ke tujuh Masehi. Ketika itu, berbagai agama dan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahapan demi tahapan perkembangan yang harus dilalui. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

2. BAB II TINJAUAN UMUM

POLA KEPEMIMPINAN K. H. M. THOHIR ABDULLAH, A.H DALAM UPAYA PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN RAUDLOTUL QUR AN DI MANGKANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sudah mengetahui dan memiliki nilai-nilai hidup, norma-norma kesusilaan,

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB IV ANALISIS PERANAN KYAI DALAM PEMBINAAN MENTAL AGAMA PADA REMAJA DI KECAMATAN GUBUG.

manusia, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Identitas manusia jejak langkah hidup manusia selalu membutuhkan komunikasi.

lah sebagaimana ditinjau dengan berbagai konsep di atas dan juga agar mempe

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. itu biaya pendidikan dan biaya konsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab. Pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam harus dapat menjadi

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :

BAB VI P E N U T U P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan fenomena modern bagi negara-negara di dunia.

2.01. Jumlah Pondok Pesantren dan Tipologinya *) Tahun Pelajaran 2011/2012. Jumlah Pontren Berdasarkan Tipe. No. Provinsi PP

BAB I PENDAHULUAN. kyai memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perpolitikan di Martapura

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah adalah suatu bentuk lingkungan masyarakat yang memiliki tatanilai

BAB I PENDAHULUAN. non-formal, dan informal (ayat 3) (Kresnawan, 2010:20).

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB I PENDAHULUAN. jasmaniah dan rohaniah berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran

PENDAHULUAN Latar Belakang

Meski siswa SMK pakainnya penuh oli lantaran bergelut dengan mesin otomotif, tetap tunaikan shalat tanpa alasan tanggung kotor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB VI PENUTUP. temuan penelitian tentang kepemimpinan Kiai dalam pembaruan pondok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, dan PENUTUP. 1. Pondok Pesantren At-Tauhid didirikan berdasarkan melihat dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

[103] Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur Pencetak Pemimpin Umat Thursday, 16 May :37

I. PENDAHULUAN. Margakaya pada tahun 1738 Masehi, yang dihuni masyarakat asli suku Lampung-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur an(tpq) Tahun Pelajaran

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. pesantren di Jawa Timur ada 3800-an. Jumlah ini. lembaga pembinaan moral, lembaga dakwah dan yang paling populer adalah institusi

BAB V PENUTUP. 1. Indonesia merupakan sebuah negara multikultural dan plural, yang terdiri dari

[PONDOK PESANTREN MODERN DI KABUPATEN DEMAK] LP3A BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan Kyai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB III PERUBAHAN HASIL PENDAMPINGAN. yang baik, meskipun mereka menjadi seorang Waria, mereka tedak tidak

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak ini, Indonesia mempunyai potensi kekayaan yang sangat beraneka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, (Jakarta: Kementrian Agama RI, 2003), 1. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

Mbah Said, Sebuah Catatan Tentang Moderasi Islam Bagian I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Nama Dayah Nurul Kamal Al-A ziziyyah. Lokasi / Alamat Gampong Tutong Kecamatan Matangkuli Kabuapaten Aceh Utara. No.

Lampiran A. Pedoman wawancara untuk meneliti orientasi masa depan yang dimiliki oleh. remaja panti asuhan di dalam bidang pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB V KESIMPULAN. menyebabkan beliau dihargai banyak ulama lain. Sejak usia muda, beliau belajar

Nurul Hidayah. Nama Pondok Pesantren Nurul Hidayah. Lokasi Jl. Rintis Kampong Ujung Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mewujudkan Negara yang lebih maju dan beradab. Mahasiswa

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan jenis penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN Pada akhir abad XVII hampir seluruh Pulau Jawa secara resmi beragama Islam, tetapi dengan intensitas yang berdeda. Pusat ajaran Islam berada di kota-kota pesisir Utara. Disitulah titik berat kebudayaan santri. Kebudayaan pesantern itu berhadapan dengan kebudayaan animisne-dinamisme pedalaman Jawa. Walaupun mereka sebagian besar beragama Islam, namun dalam gaya kehidupan pengaruh tradisi Hindu Jawa lebih menonjol. Menduran merupakan sebuah desa yang letaknya berdekatan dengan Kota Purwodadi. Menurut tradisi lisan, kata Menduran sebenarnya berasal dari kata Mendurani yang artinya orang yang berasal dari Madura. Dari buku yang diterbitkan oleh ponpes Al Maram menyebutkan bahwa Mbah Khafiludin atau Ki Ageng Khafiludin bearasal dari Madura. Desa Menduran yang saat ini sebagai desa santri mempunyai keunikan tersendiri dibanding desa yang lain di wilayah Purwodadi. Keunikan tersebut disebabkan oleh adanya makam Ki Ageng Khafiludin dan masjid peninggalannya. Dengan legitimasi yang kuat, masyarakat sekitar mempercayai hal tersebut.

136 Kondisi semacam ini membuat desa Menduran menjadi desa yang berperan dalam kegiatan keagamaan bagi masyarakat Purwodadi. Pada sisi lain Menduran juga merupakan masyarakat yang dinamis dalam lingkup aktifitas keagamaan. Pemandangan yang diperlihatkan Desa Menduran memberikan isyarat bahwa disana telah menjadi patokan ilmu keagamaan pada tahun 1980. Sedangkan semaraknya kegiatan agama yang berlangsung merupakan simbol dari kehidupan masyarakat yang agamis. Pada tahun 1961, Kyai Muwnawar Kholil mendirikan pondok pesantren Al Maram. Kyai Muwnawar Kholil dan pesantrennya lambat laun memberi sumbangan hal baru baik di bidang kebudayaan, ekonomi, dan juga sosial. Pendekatan yang digunakan Kyai Munaar Kholil adalah pendekatan dakwah berbasis sosio-kultural. Dari sinilah masyarakat mau mempelajari Islam secara lebih mendalam. Pada masa kepemimpinannya, Kyai Muwnawar Kholil cukup sukses memberikan perubahan dalam bidang agama dan ekonomi. Dimana mulai tertariknya masyarakat sekitar untuk mulai mengikuti pengajian-pengajian yang diadakan di Masjid dan mulai meninggalkan pertanian sebagai sumber penghidupan. Para alumni dari pesantren Al Maram juga ikut berperan dalam transformasi ekonomi Desa Menduran, mereka mencoba

137 mendirikan usaha baru yang sesuai dengan wilayah Desa Menduran. Yaitu dengan cara mendirikan rumah-rumah pemotongan ayam, industi tahu dan tempe, serta menjadi pedagang di pasar Purwodadi. Berdirinya Pesantren Al Maram membuka lembaran sejarah baru, khususnya bagi masyarakat Desa Menduran. Desa yang sebelumnya kurang memahami terhadap agama. Dengan berjalanya waktu Desa Menduran bertransformasi menjadi desa yang penduduknya taat dalam menjalankan ajaran Agama Islam. Dengan proses penyantrian masyarakat yang ada di Desa Menduran. Kyai Munawar Kholil mampu memasukkan budaya pesantern dengan cukup baik, seperti tahlilan, yasinan, manaqib, dan lain sebagainya dalam masyarakat pada pertengahan tahun 1970. Selain itu munculnya MI di komplek pondok pesantren menjadi perpaduan pendidikan yang kompleks. Madrasah yang menjadi benteng bidang agama dan MI berjalan dalam bidang pendidikan formalnya. Kedua pendidikan tersebut menggunakan tempat yang sama, yaitu di kompleks masjid atau pondok pesantren di atas tanah wakaf dari Kyai Munawar Kholil dan kakak iparnya yaitu Muhammad Yasir. Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa dengan berdirinya pondok pesabtren dan MI

138 Menduran ini mampu memberikan perubahan yang positif bagi masyarakat desa. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan semakin meningkat. Meski dengan keadaan serba terbatas namun mereka mampu membuktikan niat mereka untuk bersekolah dan menyekolahkan anaknya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pesantren Al Maram dapat maju dan berkembang pesat, serta dapat dengan mudah diterima masyarakat Menduran. Pertama, kualitas kepemimpinan Kyai Munawar itu sendiri. Kepemimpinannya mempengaruhi karakter pesantren yang diasuh sekaligus mempengaruhi masyarakat desa. Kyai Munawar tergolong mampu menjadi seorang Kyai pemimpin umat, khususnya pada masyarakat Menduran. Pengetahuan ilmu agama Islam yang dimiliki sangat luas. Hal tersebut merupakan modal utama bagi seorang pemimpin agama. Sifat altruis yang dimiliki menyebabkan kebijakan yang diambil lebih berorientasi pada umat yang dipimpinnya. Kedua hubungan atau komunikasi Kyai Munawar atau pesantren dengan masyarakat sangat baik. Ada bebeapa kasus pesantren yang tidak dapat maju atau berkembang karena hubungan atau komunikasinya dengan masyarakat sekitar kurang baik. Pesantren Al Maram tidak menggunakan asas mukim,

139 sehingga siapa yang ingin menjadi santri tidak harus hidup dalam pondok pesantren. Dengan sifat yang demikian pesantern Al Maram tidak menjadi lembaga pendidikan yang Isolatif dari masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari sifat penyelenggaraan pandidikan madrasah yang banyak menampung anak-anak remaja dan masyarakat sekitarnya serta memberikan kesempatan pada mereka untuk mendapatkan pendidikan pesantren dalam waktu-waktu tertentu. Pesantren Al Maram menjadi sumber utama dari perubahan-peubahan dalam masyarakat Desa Mendura. Dengan sifat yang terbuka, pesantren Al Maram menyatu dengan masyarakat sekitar sehingga seola-olah pesantren Al Maram menjadikan masyarakat sebagai santri atau mensantrikan masyarakat. Yaitu pesantren yang santrinya adalah seluruh komponen masyarakat desa dan sekitarnya. Perkembanga selanjutnya menunjukan pasantren Al Maram mampu menjadi pusat perubahan dalam kehidupan politik. Kyai sebagai elit desa sangat berpengaruh terhadap politik di tingkat pedesaan. Kyai Munawar walaupun bukan politikus tetapi keputusan politiknya sangat mempengaruhi masyarakat dan terlebih para santri. Hal ini dibuktikan Kyai Munawar dengan pesantrennya yang mampu mengubah keputusan politik

140 masyarakat desa Menduran dalam mendukung atau memilih partai politik. Pada saat masyarakat desa Menduran masih abangan, atau sebelum berdirinya pesantren, partai yang menjadi mayaoritas pilihan adalah partai yang berbasis masa golongan abangan (PNI dan PKI). Sehingga partai tersebutlah yang menjadi partai terbesar dalam pemilu tahun 1955. Setelah pesantren Al Maram berdiri masyarakat merubah keputusan politiknya untuk memberi dukungan pada partai yang berbasis Islam, yaitu partai NU dan kemudian PPP. Fenomena tersebut dapat menunjukkan bahwa terjadinya mobillitas dalam sikap politik di masyarakat. Selain itu yang telah diuraikan diatas, Pesantren Al Maram menjadi sumber dan motor penggerak perubahan dalam masyarakat Menduran. Pesantren pada saat itu menjadi salah satu yang sangat berpengaruh atau agen of change pada masyarakat Desa Menduran. Hal ini karena pesantren telah menjadi cultural focus atau institusional focus dalam kehidupan masyarakat. Yaitu suatu lembaga yang mendapat penilaian tertinggi dari masyarakat. Oleh karena itu tidak heran bila menjadikan pesantren Al Maram sumber perubahan-perubahan dalam masyarakat Mendura.