PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

BAB I PENDAHULUAN. diri sendiri dan realita atau kenyataan dari diri sendiri. pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur dan konsisten.

KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA TINGKAT SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

2 Menetapkan : Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas P

BAB II KAJIAN PUSTAKA

STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI INSTRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. yang siap akan tugas dan tanggung jawabnya. Mahasiswa dibina dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Secara historis, pendidikan dalam arti luas telah mulai dilaksanakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru. Namun,

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan sarana terciptanya sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Rachman Shaleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan. Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU TENAGA PENDIDIK DI SDI HIDAYATULLAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan di Indonesia saat ini belum tercapai seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Hal ini berkaitan dengan ha kikat pendidikan yaitu sebagai upaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

KODE ETIK GURU INDONESIA

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PROFESIONALISME GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang buruk dan tidak berkembang akan berpengaruh juga terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan diri, pendidikan merupakan upaya meningkatkan derajat. kompetensi dengan tujuan agar pesertanya adaptable

Arif Rahman ( ) Eny Andarningsih ( ) Nurul Hasanah ( ) Rahardhika Adhi Negara ( )

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran. penting dalam membangun kompetensi peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

KOMPETENSI GURU DAN PERANAN KEPALA SEKOLAH. Inom Nasution 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. Agus Munadlir Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Wates

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat, karena dengan pendidikan, manusia dapat

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. dan evaluasi yang perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FISE UNY TERHADAP PROFESIONALITAS GURU BERDASARKAN UNDANG- UNDANG GURU DAN DOSEN NO 14 TAHUN

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007, guru harus memiliki

KOMPETENSI ALUMNI PG PAUD FIP UNNES DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB l PENDAHULUAN. kinerja guru. Dengan adanya setifikasi guru, kinerja guru menjadi lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

II. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh oleh berbagai faktor salah satunya adalah kualitas sumber daya

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU. Dr. Ali Mustadi, M. Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

Transkripsi:

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU UNTUK MENINGKATKAN KEBERHASILAN PROSES BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR Michelia Aningtyas Bunga Trisna Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta michelia.aningtyas2016@student.uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan referensi pengetahuan mengenai kompetensi guru dalam rangka meningkatkan keberhasilan proses belajar bagi peserta didik di jenjang pendidikan dasar. Penelitian ini menggunakan langkah pengembangan studi pustaka dari beberapa buku dan jurnal sebagai metode pemerolehan data. Hasil studi pustaka ini menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi guru secara bertahap namun terus menerus sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan proses belajar peserta didik di sekolah dasar. Hal ini mengingat bahwa guru adalah komponen terpenting dalam sistem pendidikan yang berperan sebagai pelaksana. Maka hasil belajar peserta didik akan tergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut, oleh karena itu sudah seharusnya kompetensi guru dapat dikembangkan secara menyeluruh terutama bagi peserta didik di sekolah dasar. Kata kunci: kompetensi guru, keterampilan belajar Abstract This journal aims to give knowledge references about competences of teacher to enhance the elementary school students skill of studying. This is a library research, which is data gets from books and journals. The result shows that it is important to enhance the competences of teacher. It is because teachers are the most important applying agent in education, especially elementary school. The students will be success on their study because it is suspended by competences of their teachers. So the comptences of teacher must be enhanced step by step and continue, especially for elementary school teachers. Keywords: teacher competences, study skill PENDAHULUAN Kompetensi guru adalah komponen terpenting dalam pencapaian keberhasilan belajar peserta didik. Guru menjadi figur yang senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara mengenai masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen lain dalam sistem pendidikan. Guru juga menjadi salah satu penentu keberhasilan pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah yaitu proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, kualitas pendidikan dapat tercipta dengan baik jika guru memiliki kompetensi yang mumpuni dalam bidangnya. Guru harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama karena mempunyai peran stategis dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan (Mulyasa, 2007). Dunia pendidikan selalu mengalami perkembangan tuntutan dan kebutuhan masyarakat, serta ditantang untuk dapat menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu cepat. Maka perlu adanya penyelenggaraan pendidikan yang dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas (Sukidjo,2014,p.369). Oleh karena itu, perlu dikembangkan tenaga profesi yang bermartabat dan profesional 1

karena guru yang berkualitas tentu akan menghasilkan proses dan hasil pendidikan yang baik pula. Selain itu, guru perlu dilandasi sifat ikhlas dan bertanggung jawab atas profesi yang dipilihnya, sehingga memiliki potensi besar untuk dapat menumbuhkan pribadi yang tangguh dan memiliki jati diri. Berdasarkan latar belakang masalah yag diuraikan tersebut, rumusan masalah yang diambil yaitu tentang pengembangan kompetensi guru untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah dasar. Berdasarkan rumusan tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai pada penulisan ini adalah mendeskripsikan kompetensi guru sekolah dasar. Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme (Mulyasa, 2007:26). Dunia pendidikan sekarang, menuntut guru sebagai agen pembelajaran untuk memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Diharapkan dengan memiliki keempat kompetensi ini, guru mampu meningkatkan keterampilan belajar peserta didik, terutama pada jenjang pendidikan dasar. Mengingat bahwa usia anak di sekolah dasar merupakan usia emas (golden age) bagi masa pertumbuhan dan perkembangannya. Jadi, sangat penting jika guru sekolah dasar mampu mengembangkan kompetensi pribadinya dengan sungguh-sungguh. METODE Penulisan ini menggunakan metode studi pustaka dengan menggunakan objek kajian penelitian yang berfokus pada pustaka-pustaka. Pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berupa media cetak yaitu buku-buku sumber dan media elektronik yang berupa jurnal yang relevan dengan kajian tulisan serta mendukung uraian atau analisis pembahasan, juga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pembahasan menggunakan teknik analisis data dengan kualitatif deskriptif untuk memilih dan memilah informasi dalam berbagai bahan pustaka yang diteliti. Diharapakn teknik ini lebih objektif dan sistematis dalam menyusun hasil penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dijelaskan bahwa: kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang harus selalu dikembangkan dengan menggunakan prinsip belajar sepanjang hayat (lifelong learning process). Guru akan dianggap sebagai suatu profesi jika memiliki keterampilan dan teknik serta didukung oleh sikap kepribadian yang mantap. Maka, guru yang profesional harus memiliki kompetensi berikut ini. 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik bukan kompetensi yang hanya bersifat teknis belaka, karena pedagogy or paedagogy adalah the art and science of teaching and educating (Dwi Siswoyo, 2016). Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan 2

dalam pengelolaan peserta didik meliputi: a) pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan; b) guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga dapat didesain stategi pembelajaran berdasarkan gaya belajar masingmasing peserta didik; c) guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar; d) guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar; e) mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana interaktif. Sehingga pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, dan efektif, serta menyenangkan; f) mempu melaksanakan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur dan standar yang ditentukan; dan g) mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Dari uraian di atas, sudah jelas bahwa kemampuan pedagogik seorang guru sangat penting untuk selalu dikembangkan secara terus menerus. Guru adalah seorang manajer dalam pembelajaran yang bertanggung jawab dari proses awal hingga akhir kegiatan (Mulyasa:2007). Bukan sebuah pekerjaan yang mudah untuk melakukan proses perencaan sampai penilaian pembelajaran untuk banyak peserta didik yang memiliki keunikannya masing-masing. Namun seorang guru dituntut untuk melakukan itu semua demi terciptanya kegiatan belajar-mengajar yang menyenangkan dan bermanfaat. Tidak hanya itu, lingkungan belajar yang kondusif juga penting untuk selalu diciptakan supaya peserta didik dapat memaksimalkan potensi dan kreatifitas yang mereka miliki. Kemampuan guru untuk melaksanakan pemebelajaran efektif dengan mempertimbangkan perbedaan individu juga penting. Proses pembelajaran harus dapat diperluas, diperdalam, dan disesuaiakan dengan keberagaman kondisi dan kebutuhan peserta didik. Jika seorang guru mampu menguasai seluruh kemampuan tersebut, maka kemungkinan peningkatan keberhasilan belajar siswa akan tinggi. Oleh karena itu, proses belajar anak akan sesuai apabila dikelola secara terpadu akan berimbas baik pada keberhasilan belajar (Muryaningsih, Mustadi, 2015, 197). 2. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah berupa kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik (Dwi Siswoyo, 2013). Kepribadian guru, khususnya guru sekolah dasar, memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan proses belajar peserta didik di jenjang pendidikan dasar. Kepribadian seorang guru juga sangat berperan dalam membentuk kepribadian peserta didik di sekolah dasar. Ini dapat dipahami karena usia peserta didik sekolah dasar adalah masa di mana mereka suka mencontoh pribadi gurunya. Hal demikian menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru sangat dibutuhkan untuk membentuk pribadi positif peserta didik. Kepribadian yang mantap, stabil, dan dewasa sering dihubungkan dengan rangsangan yang memancing emosi. Karakteristik peserta didik di sekolah dasar yang beragam akan mudah melakukan hal yang menggugah rasa keingintahuan mereka yang tinggi. Namun terkadang hal yang peserta didik lakukan belum sesuai dengan tempatnya. Sering terjadi masalah di antara peserta didik sekolah dasar seperti perkelahian, saling lempar 3

hinaan, bahkan masalah kecil yang menyebabkan salah satu menangis. Guru harus dapat menjaga kestabilan emosi untuk membantu menyelesaikan permasalahan peserta didik. Kestabilan dan kemantapan serta kedewasaan guru akan berkembang sejalan dengan pengalamannya, selama mau memanfaatkan pengalamannya (Mulyasa, 2007). Mendisiplinkan peserta didik sekolah dasar harus dimulai dengan pribadi guru yang disiplin, arif, dan berwibawa. Disiplin harus ditunjukkan untuk membantu peserta didik menemukan diri, mengatasi, mencegah, dan menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran. Peserta didik di sekolah dasar cenderung masih sering melakukan hal yang kurang disiplin seperti tidak mendengarkan penjelasan guru, menjahili teman secara berlebihan, telat masuk sekolah, dan bentuk pelanggaran lainnya. Dengan demikian, guru harus mampu menciptakan suasana kegiatan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas yang menyenangkan bagi peserta didik. Sehingga diharapkan peserta didik akan merasa nyaman dan dengan kesadaran menaati peraturan yang telah ditetapkan. Namun pribadi yang paling penting untuk dikembangkan oleh guru adalah akhlak mulia. Kompetensi kepribadian ini tentu tidak mudah tumbuh dengan sendirinya, perlu kerja keras, usaha sungguh-sungguh, dan niat ibadah. Melalui guru yang berakhlak mulia, berharap pendidikan menjadi ajang pembentukan karakter bangsa. 3. Kompetensi Profesional Kompetensi profesional guru tampak pada kemampuannya menerapkan konsep, asas kerja sebagai guru, asas kerja sebagai guru, mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten (Sagala, 2008). Guru yang profesional akan mampu melaksanakan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang efektif dan efisien. Mulyasa (2007) mengidentifikasi dari berbagai sumber yang membahas tentang kompetensi guru, ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah: a. mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya; b. mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik; c. mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya; d. mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi; e. mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media, dan sumber belajar yang relevan; f. mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran; g. mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik; dan h. mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa kompetensi profesional merupakan kompetensi yang harus dikuasai guru dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas utamanya mengajar. Kompetensi profesional guru juga dapat dilihat dari kemampuan mengorganisasikan materi pembelajaran. Guru juga hendaknya memberikan variasi dalam pembelajaran agar siswa tidak bosan dan termotivasi mengikuti pembelajaran (Ridaul, Trisno, Heri, 2013, p.10). Ketika seorang guru memiliki kompetensi profesional ini, maka tingkat keberhasilan proses belajar peserta didik akan tinggi, karena guru memahami tugasnya untuk 4

mendidik dan membimbing peserta didik dengan baik. Profesional berarti melakukan sesuatu sebagai pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang atau sebagai hobi belaka. Guru profesional diyakini mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, namun pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional guru perlu dilakukan dari waktu ke waktu demi terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. 4. Kompetensi Sosial Guru yang pasti banyak berkecimpung dalam dunia pendidikan harus mencerminkan seorang pendidik. Bahkan guru juga sering dijadikan panutan oleh masyrakat, untuk itu guru harus mengenal nilai-nilai yang dianut dan berkembang di masyarakat tempat melaksanakan tugas dan bertempat tinggal. Menurut Mulyasa (2007) sedikitnya terdapat tujuh kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif, baik di sekolah maupun di masyarakat. Ketujuh kompetensi tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut. a. Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama. b. Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi. c. Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi. d. Memiliki pengetahuan estetika. e. Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial. f. Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan. g. Setia terhadap harkat dan martabat manusia. Kompetensi sosial guru sangat pentingb bagi keberhasilan proses belajar peserta didik. Tentu bukan hanya dalam hal akademik. Kompetensi sosial yang dimiliki guru juga dapat mempengaruhi tingkat keberhasilan peserta didik membentuk pribadi yang berkarakter unggul dan dapat hidup di tengah masyarakat. Selain kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual, peserta didik juga perlu dididik untuk memiliki kecerdasan sosial guna menumbuhkan sikap peduli, empati, dan kebaikan hati nurani kepada sesama. Keberhasilan pendidikan kecerdasan sosial ditandai jika peserta didik mampu memberi manfaat kepada lingkungan, bersih dalam berperilaku, dan menghasilkan karya untuk membantu orang lain. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh sekolah, terutama guru dalam implementasi kegiatan pembelajaran seperti diskusi untuk mencari solusi dari permasalahan masyarakat, bermain peran mengenai perjuangan pahlawan, maupun kunjungan langsung ke masyarakat dan lingkungan sosial yang beragam. Jadi dapat dikatakan bahwa kompetensi sosial guru adalah kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. PENUTUP Berdasarkan hasil pembahasan yang didasarkan pada kajian pustaka mengenai kompetensi guru terhadap peningkatan keberhasilan proses belajar peserta didik di SD, dapat disimpulkan bahwa terbukti jika keempat kompetensi guru yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sangat berpengaruh untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Selain itu, guru harus mengembangkan keempat kompetensi tersebut secara terus menerus karena guru merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan, yaitu sebagai agen 5

penentu keberhasilan pelaksana pendidikan. Dengan demikian, guru yang dapat mengembangkan keempat kompetensinya besar kesempatan mereka untuk meningkatkan keberhasilan belajar peserta didik, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas bantuannya dalam penelitian ini. Terima kasih kepada Bapak Ali Mustadi, yang telah memberikan penugasan untuk membuat jurnal mengenai landasan pendidikan di SD dan untuk semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penulisan jurnal ini. DAFTAR PUSTAKA Inayah, R. (2013). Pengaruh kompetensi guru, motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal pendidikan insan mandiri, 2(1). Mulyasa, E. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya Muryaningsih, S., & Mustadi, A. (2015). PENGEMBANGAN RPP TEMATIK-INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KERJA KERAS DI KELAS 1 SD N 2 SOKARAJA TENGAH. Jurnal Prima Edukasia, 3(2), 190-201. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe. v3i2.6146 Sagala, S. (2008). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Saroni, M. (2011). Meningkatkan Kualitas dan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Satori, D., dkk. (2010). Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka. Siswoyo, D., dkk. (2013). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Suharini, E. (2011). Studi tentang Kompetensi Pedagogik dan Profesional bagi Guru Geografi di SMA Negeri Kabupaten Pati. Jurnal Geografi, 6(2). Sukidjo, S. (2014). KOMPETENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS GURU SMP DIY. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 3(3). Undang-Undang Republik Indonesia 2005 No. 14, Guru dan Dosen. Wangid, M., Mustadi, A., Erviana, V., & Arifin, S. (2014). KESIAPAN GURU SD DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK- INTEGRATIF PADA KURIKULUM 2013 DI DIY. Jurnal Prima Edukasia, 2(2), 175-182. doi:http://dx.doi.org/10.21831/jpe. v2i2.2717 6