Implementasi Kurikulum Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari@blogs.uny.ac.id Implementasi Menurut Tokoh : Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau iriovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan maupun nilai, dan sikap. (Muhammad Joko Susilo, 2007: 174). Lebih lanjut dijelaskan Mulyasa dalam bukunya Muhammad Joko Susilo bahwa "Implementasi kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program, atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah". Mulyasa (2006: 246) mengemukakan bahwa "Implementasi pembelajaran berbasis KTSP dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan". Mars dalam bukunya Mulyasa (2007: 247) "Tiga faktor yang mempengaruhi implementasi KTSP yaitu adanya dukungan dari kepala sekolah, dukungan rekan sejawat guru, dan dari dalam diri guru itu sendiri". Implementasi KTSP juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum operasional dalam bentuk. pembelajaran. Pembelajaran merupakan wujud implementasi kurikulum. Menurut Beuchamp (1975:164), implementasi kurikulum sebagai a process of putting the curriculum to work. sedangkan menurut Fullan (Miller dan Seller, 1985: 246), implementasi kurikulum sebagai the putting into practice of an idea program or set of activities which is new to the individual or organizational using it. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu: a. Kreativitas b. Kecakapan c. Kesungguhan d. Ketekunan guru Menurut Said Hamid Hasan (2002) ada dua persoalan utama dalam implementasi kurikulum, yaitu: a. Karakteristik kurikulum b. Kemampuan guru
Hal-hal yang berkaitan dengan Metode Pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Metode yang ada berkisar pada pertanyaan bagaimana pengajar menyampaikan materi? b. Tidak ada metode yang lebih baik dari yang lainnya. c. Pengajar perlu memilih metode secara bervariasi untuk efektivitas pembelajaran. d. Kriteria seleksi metode, yaitu: tujuan, ragam, skope, valid, kelayakan dan relevansi. e. Metode dapat juga berarti metode organisasi materi untuk pembelajaran dan organisasi kurikulum. f. Pembelajaran sangat tergantung pada strategi dan metoden yang digunakan guru, sehingga pembicaraan tentang pembelajaran tak bisa dilepaskan dari persoalan strategi dan metode pembelajaran. Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih metode adalah sebagai berikut: a. Jenis pokok bahasan b. Jumlah mahasiswa c. Pengetahuan awal mahasiswa d. Waktu dan fasilitas e. Tujuan f. Pengalaman & kepribadian dosen Pembelajaran dalam perspektif filosofi dan teori pendidikan Filosofi Teori pendidikan Model pembelajaran Perenialisme Esensialsime Pendidikan klasik Disiplin ilmu (contoh; kimia) Kompetensi khusus Kompetensi yang Modul pembelajaran dipersyaratkan Sifat manusia Sifat yang dipelajari Klarifikasi nilai Fungsi sosial Kebutuhan sosial Aktivitas kemasyarakatan Kebutuhan individu Kebutuhan dan minat individu Belajar mandiri
Model-model pembelajaran yang relevan Pandangan ahli Rumpun model Metode Saylor Alexander Kompetensi 1. Desain sistem instruksional 2. Pembelajaran berprogram 3. Latihan dan drill Joyce dan Wiel Sistem perilaku 1. Belajar tuntas 2. Pembelajaran langsung 3. Latihan asersif 4. Latihan pengembangan konsep dan keterampilan Tiga hal yang harus ada dalam pembelajaran berbasis kompetensi a. Kompetensi yang akan dikuasai b. Strategi pembelajaran yang akan dipakai untuk mencapai kompetensi tersebut c. Teknik evaluasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat penugasan kompetensi Strategi Implementasi a. Pendekatan digeser dari Teacher Centered ke Student Centered. b. Iklim belajar digeser dari Pemaknaan Individual ke Sosial (tugas, kerja, kelompok kerja,dsb) c. Tanggung jawab digeser dari Dominasi Dosen ke Partisipasi dan aktivitas mahasiswa dengan memanfaatkan multi resources dan media teknologi d. Evaluasi berbasis Mastery Learning, Program Remidial dan Student Support Service Metode instruksional Merupakan cara menyajikan materi perkuliahan kepada peserta didik untuk mencapai tujuan. Metode instuksional yang baik harus sesuai dengan prinsip-prinsip belajar.
Prinsip-prinsip belajar anatara lain sebagai berikut: a. Motivasi b. Keaktifan belajar mahasiswa c. Umpan balik & penguatan d. Kecepatan belajar Macam-macam metode instruksional, yaitu: a. Diskusi Metode diskusi memiliki keunggulan seperti; ada interaksi antara dosenmahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, dapat menilai penguasaan konsep mahasiswa dan dapat melihat reaksi mahasiswa terhadap ide-ide baru. Metode diskusi juga memiliki kelemahan seperti; tidak efektif bila mahasiswa belum menguasai konsep dasar dan menyita banyak waktu b. Demonstrasi Dalam metode demonstrasi konsep yang diajarkan menjadi lebih nyata dengan adanya kesamaan antara pengertian dengan suatu konsep. Metode ini cocok untuk mengajar keterampilan. Pelaksanaannya dilakukan jika ada prosedur tertulis untuk mahasiswa untuk menjadikan mahasiswa tersebut lebih siap dan terampil. c. Simulasi Simulasi memotivasi mahasiswa untuk bisa memahami perasaan orang lain, memecahkan masalah bersama, mengambil keputusan dan mengembangkan kreativitas. Bentuk-bentuknya seperti; Peer Teaching, Games dan Role Playing. d. Sumbang saran Sumbang saran memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif memberikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain e. Ceramah Ceramah memiliki keunggulan seperti; cepat menyampaikan informasi, banyak informasi yang disampaikan dalam waktu singkat dan menjangkau banyak audiens sementara kelemahannya, yaitu; komunikasi satu arah, sukar memenuhi kebutuhan individu dan proses belajar mengajar berpusat pada dosen.
Daftar Pustaka : http://www.pendidikanekonomi.com/2013/03/pengertian-implementasi-kurikulum.html staff.uny.ac.id/.../optimalisasi%20implementasi%20kurikulum http://staff.uny.ac.id/dosen/prof-dr-anik-ghufron-mpd