BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. 1

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bentuk penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian quasi eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melibatkan dua kelompok yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil yaitu mulai tanggal 9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Perbankan Riau tahun

BAB III METODE PENELITIAN. karena melihat keadaan dan kondisi siswa di Madrasah Tsanawiyah. dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

dikeluarkannya surat izin riset/penelitian yaitu tanggal 24 juni dan selesai tanggal 25 juli.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental design dengan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan dikontrol secara penuh. Sedangkan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. kontrol, dimana pengambilannya dilakukan secara random. 1 Rancangan penelitian R O 1 X O 2 R O 3 O 4 TABEL III.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penuh. Penelitian eksperimen semu merupakan penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 2014/2015 di kelas VII MTs Al-Muttaqin Pekanbaru. Sedangkan,

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. dapat sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang. mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam kondisi yang tekendalikan. 1 Terdapat dua kelompok yaitu kelompok

tahun ajaran 2013/2014 yang tersebar dalam 6 kelas yaitu kelas VIII. 1,

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan di kelas X SMK Telkom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dengan bentuk Nonquivalent Control Group Design karena pada luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Pada desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen berfungsi untuk mengetahui pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap sesuatu yang diharapkan. Dalam jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretestpostes

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada bulan Mei hingga bulan Juni tahun 2014, yaitu pada saat semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. kecamatan Rumbai Pekanbaru, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Jenis penelitian yang dilaksanakan

BAB III METODOELOGI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model

Transkripsi:

38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dikelas VIII SMPN 2 Tapung Hilir Kabupaten Kampar. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah komparatif, menurut Hartono dalam bukunya Metodologi Penelitian mengatakan bahwa penelitian komparatif biasanya dilakukan untuk membandingkan dua variabel atau lebih, sehingga akan diperoleh persamaan atau perbedaan-perbedaan. 30 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kalas VIII semester 1 SMPN 2 Tapung Hilir kabupaten Kampar tahun pelajaran 2012/2013 peserta didik yang terbagi dalam 5 kelas yaitu kelas VIII B, VIII C, VIII D, VIII E, VIII F dengan jumlah keseluruhan 153 siswa. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Random Sampling. Random yang dilakukan peneliti adalah random kelas. Dengan mengambil dua kelas dari lima kelas, dan diasumsikan kelima kelas memiliki kemampuan yang sama. Kelas yang menjadi sampel pada 30 Hartono, Metodologi Penelitian, Bandung: Zanafa Publishing, 2011, h. 107

39 penelitian ini adalah kelas VIII B sebanyak 29 siswa sebagai kelas yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan kelas VIII C sebanyak 29 siswa sebagai kelas yang diterapkan model pempelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. 31 Teknik observasi digunakan untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa di sekolah SMPN 2 Tapung Hilir, selain itu pengamatan juga dilakukan setiap kali tatap muka dengan menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati kegiatan siswa selama proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan Student Team Achievement Division. 2. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Dalam hal ini penulis memberikan angket kepada siswa, untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa. Skala sikap yang penulis pakai adalah model skala likert empat kontinum dengan pilihan responden Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) 31 Ibid, h. 61

40 a. Uji Validitas Validitas angket dapat diketahui dengan korelasi product moment. Rumus yang dapat digunakan dengan menggunakan nilai asli adalah sebagai berikut: 32 = ( )( ) ( ) ( ) Keterangan: = Koefisien Korelasi = Jumlah skor item = Jumlah skor total = Jumlah responden Setelah setiap butir instrumen dihitung besarnya koefisien korelasi dengan skor totalnya, maka langkah selanjutnya adalah menghitung uji-t dengan rumus sebagai berikut: t = Keterangan: t = Nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden 32 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru dan Peneliti Pemula, Bandung: Al-fabeta, 2010, h. 98

41 Distribusi (Tabel t) untuk = 0,005 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Kaidah keputusan : jika t > t berarti valid, sebaliknya t < t berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : Sangat tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,800 sampai dengan 0,599 : Cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : Sangat rendah (tidak valid) Hasil pengujuan validitas angket secara singkat disajikan pada tabel III.1. Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran I

42 TABEL III.1 HASIL RANGKUMAN VALIDITAS ANGKET No Item (r ) Harga t Harga t Keputusan Indeks Korelasi 1 0,552 3,173 1,714 Valid Cukup Tinggi 2 0,439 2,344 1,714 Valid Cukup Tinggi 3 0,510 2,843 1,714 Valid Cukup Tinggi 4 0,870 8,460 1,714 Valid Sangat Tinggi 5 0,870 8,460 1,714 Valid Sangat Tinggi 6 0,636 3,949 1,714 Valid Tinggi 7 0,435 2,316 1,714 Valid Cukup tinggi 8 0,654 4,146 1,714 Valid Tinggi 9 0,630 3,886 1,714 Valid Tinggi 10 0,398 2,044 1,714 Valid Rendah 11 0,415 2,188 1,714 Valid Cukup Tinggi 12 0,473 2,574 1,714 Valid Cukup Tinggi 13 0,664 4,255 1,714 Valid Tinggi 14 0,601 3,605 1,714 Valid Tinggi 15 0,520 2,919 1,714 Valid Cukup Tinggi 16 0,689 4,555 1,714 Valid Tinggi 17 0,365 1,879 1,714 Valid Rendah 18 0,745 5,355 1,714 Valid Tinggi 19 0, 506 2, 814 1,714 Valid Cukup Tinggi b. Uji Reliabilitas Menghitung reliabilitas pada angket dapat menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 33 r = 1 Keterangan: R 11 S = nilai reliabilitas = jumlah varians skor tiap-tiap item 33 Hartono, Analisis Item Instrumen, Pekanbaru: Nusa Media dan Zanafa Publishing, 2008 h 102-103

43 S k = varians total = jumlah item Sedangkan proses perhitungan reliabilitas dengan menggunakan metode alpha adalah sebagai berikut: 1) Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus sebagai berikut: S = Keterangan: S X N = varians skor tiap-tiap item = jumlah kuadrat item X i = jumlah item X i dikuadratkan = jumlah responden 2) Menjumlahkan varians semua item dengan rumus sebagai berikut: = + +. + Keterangan: = jumlah varians setiap item + +. + = varians item ke 1, 2, 3 dan seterusnya 3) Menghitung varians total dengan rumus sebagai berikut: S = Keterangan: S = varians total

44 X N = jumlah kuadrat X total = jumlah X total dikuadratkan = jumlah responden 4) Masukkan nilai alpha dengan rumus: r = 1 Keterangan: R 11 S S k = nilai reliabilitas = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total = jumlah item mengambil keputusan dengan membandingkan r dengan r kaidah keputusan : jika r > r berarti reliabel jika r < r berarti tidak reliabel perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada (Lampiran I 1 ) dan terangkum pada tabel III.2 TABEL III.2 HASIL RANGKUMAN RELIABILITAS ANGKET Keterangan 0, 754 0,369 Reliabel Dari tabel III.2 dapat dilihat bahwa r > r atau 0,754 > 0,369 berarti semua instrumen pernyataan reliabel.

45 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, maupun tidak tertulis. Dokumentasi dilakukan untuk mengetahui sejarah sekolah, data guru dan siswa, serta sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Tapung Hilir. 4. Tes Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau dipelajari disekolah. Teknik ini digunakan pada akhir pertemuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dan siswa yang menggunakan model pempelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Sebelum melakukan tes, peneliti harus menguji soal untuk mengetahui kualitas validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Soal harus memenuhi validitas dan reliabilitas, karena dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel diharapkan hasil penelitian menjadi valid. a. Validitas butir soal Pengujian validitas tes dilakukan dengan tujuan melihat tingkat ketepatan alat ukur. Suatu tes dikatakan valid apabila dapat mengukur dengan tepat keadaan yang akan diukur dan sebaliknya. Uji validitas

46 tes yang peneliti lakukan sama dengan uji validitas angket yaitu menggunakan rumus Person Product Moment. Hasil pengujuan validitas disajikan secara singkat pada tabel III. 3. Perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran J TABEL III. 3 HASIL RANGKUMAN VALIDITAS SOAL No Item (r ) Harga t Harga t Keputusan Indeks Korelasi 1 0, 635 3,857 1,714 Valid Tinggi 2 0,795 6, 151 1,714 Valid Tinggi 3 0,878 6, 559 1,714 Valid Sangat Tinggi 4 0,753 5, 366 1,714 Valid Tinggi 5 0,576 3, 305 1,714 Valid Cukup Tinggi Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa 5 item alat ukur tersebut dinyatakan valid yang artinya 5 soal tersebut dapat digunakan atau dipakai. b. Reliabilitas butir soal Pengujian reliabilitas soal dilakukan untuk mengukur ketepatan instrumen atau ketepatan siswa dalam menjawab soal. Analisis relilabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha. Perhitungan uji reliabilitas soal dapat dilihat pada (Lampiran J 1 ) dan terangkum dalam tabel III. 4 TABEL III. 4 HASIL RANGKUMAN RELIABILITAS SOAL Keterangan 0, 797 0,369 Reliabel

47 Setelah data dianalisis dengan menggunakan metode alpha maka soal yang digunakan reliabel. c. Daya pembeda Daya pembeda adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan perbedaan kelompok tinggi dengan kelompok rendah. Untuk menghitung indeks daya pembeda caranya yaitu dengan mengurutkan data tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 50% dari kelompok yang mendapat nilai tinggi dan 50% dari kelompok yang mendapat nilai rendah. Menentukan daya pembeda soal dengan rumus: 34 = ( ) Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal adalah: TABEL III. 5 PROPORSI DAYA PEMBEDA SOAL Daya Pembeda Kriteria Keputusan 0, 40 1,00 Sangat memuaskan Diterima 0, 30 0, 39 Memuaskan Diterima 0, 20 0, 29 Tidak memuaskan Ditolak/direvisi 0,00 0,19 Sangat tidak memuaskan Direvisi total 34 Kusaeri dan Suprananti, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 176

48 Perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada (Lampiran J 2 ) Dan terangkum dalam tabel III. 6 TABEL III. 6 HASIL RANGKUMAN DAYA PEMBEDA No Daya Pembeda Interpretasi Keputusan 1 0, 30 Memuaskan Diterima 2 0, 37 Memuaskan Diterima 3 0, 28 Tidak memuaskan Direvisi 4 0, 35 Memuaskan Diterima 5 0, 23 Tidak memuaskan Direvisi Dari tabel III. 6 dapat dilihat bahwa tiga soal berkatagori memuaskan yaitu soal nomer 1, 2 dan 4 sedangkan dua soal berkatagori tidak memuaskan yaitu soal nomor 3 dan 5. Dengan demikian kelima soal tersebut dapat digunakan, dengan syarat soal nomor 3 dan 5 direvisi. d. Tingkat kesukaran Tingkat kesukaran soal adalah besaran yang digunakan untuk menyatakan apakah suatu soal termasuk kedalam katagori mudah, sedang atau sukar. Soal yang baik yaitu soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk mengetahui indeks kesukaran dapat menggunakan rumus: 35 = Mean Skor maksimum yang ditetapkan 35 Ibid, h. 174

49 TABEL III. 7 PROPORSI TINGKAT KESUKARAN SOAL Tingkat Kesukaran Kriteria Keputusan 0,7 1,0 Mudah Ditolak/direvisi 0,3 0,7 Sedang Diterima 0,0 0,3 Sukar Ditolak/direvisi Tingkat kesukaran tes dapat dilihat pada (Lampiran J 2 ) dan terangkum pada tabel III. 8 TABEL III. 8 HASIL RANGKUMAN TINGKAT KESUKARAN No Daya Pembeda Interpretasi Keputusan 1 0, 55 Sedang Diterima 2 0, 52 Sedang Diterima 3 0, 45 Sedang Diterima 4 0, 50 Sedang Diterima 5 0, 38 Sedang Diterima Dari tabel III. 8 dapat dilihat bahwa kelima soal berkatagori sedang. Dengan demikian kelima soal tersebut dapat digunakan. E. Teknik Analisis Data Menguji hipotesis komparatif berarti menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan. Hal ini juga berarti menguji kemampuan generalisasi yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua sampel atau lebih. 36 Rata-rata motivasi belajar siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperratif tipe TGT dan mennggunakan tipe STAD 36 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfaabet, 2012, h. 117

50 digolongkan atas lima golongan, yaitu: sangat lemah, lemah, cukup kuat, dan sangat kuat. Jika dikatagorikan mennggunakan presentase maka dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Sangat lemah, apabila motivasi belajar matematika siswa mencapai 0%- 20% 2. Lemah, apabila motivasi belajar siswa mencapai 21%-40% 3. Cukup apabila motivasi belajar matematika siswa mencapai 41%-60% 4. Kuat, apabila motivasi belajar matematika siswa mencapai 61%-80%. 5. Sangat kuat, apabila motivasi belajar matematika siswa mencapai 81%- 100%. Teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah Tes t untuk sampel kecil (N < 30) yang tidak berkorelasi.untuk menguji hipotesa diatas adalah dengan menghitung harga t o dengan rumus: 37 t 0 SDx N 1 Mx My 2 SDy N 1 2 Keterangan : Mx : mean variabel X My : mean variabel Y SDx : standar deviasi variabel X SDy : standar deviasi variabel Y N : jumlah sampel 37 Hartono, Statistik untuk Penelitian, Pekanbaru: Zanafa Publishing, 2010, h.208

51 Sebelum melakukan analisis data dengan tes t ada dua syarat yang harus dilakukan, yaitu: 1. Uji Normalitas Untuk menguji normalitas menggunakan chi kuadrat. Pada perhitungan diperoleh 2 2 hitung < tabel maka dinyatakan bahwa data normal. Adapun rumus yang digunakan yaitu: 38 = 2. Uji Homogenitas Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. 39 Pada penelitian ini pengujian homogenitasnya diuji dengan cara menguji data nilai ujian sebelumnya. Pengujian homogenitas pada peelitian ini meggunakan uji F yaitu dengan rumus: 40 h = Jika pada perhitungan data awal diperoleh h < maka sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen. 38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2010, h. 172 39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 320-321 40 Sugiono, Op. Cit, h. 197

52 3. Uji hipotesis a. Motivasi Analisis data dilakukan dengan cara memberikan interprestasi uji statistik, dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan bila maka hipotesis nol ( ) ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan Student Teams Achievent Division terhadap motivasi belajar matematika siswa dan bila < maka hipotesis nol ( ) diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan Student Teams Achievent Division terhadap motivasi belajar matematika belajar siswa. b. Hasil Analisis data dilakukan dengan cara memberikan interprestasi uji statistik, dilakukan dengan mengambil keputusan dengan ketentuan bila maka hipotesis nol ( ) ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan Student Teams Achievent Division terhadap hasil belajar matematika siswa dan bila < maka hipotesis nol ( ) diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament dengan Student Teams Achievent Division terhadap hasil belajar matematika belajar siswa.