Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes
Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Bagi penderita diabetes, olahraga ringan tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki kontrol diabetes. Tetapi juga meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan, menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas hidup. Disamping manfaatnya, latihan olahraga dapat berisiko menimbulkan hipoglikemi dan hiperglikemi sehingga akan memperburuk kontrol diabetesnya. Sehingga program olahraga bagi diabetesi adalah Jenis Olahraga Jenis olahraga bagi penderita diabetes yang bertujuan untuk kesegaran kardiovaskuler. Yaitu jantung, pembuluh darah, pernafasan dan sirkulasi darah, juga untuk kekuatan, kelenturan dan kelincahan. Oleh karena itu program latihan yang diharuskan pada diabetisi sesuai dengan kebutuhannya yaitu : continue, rhythmical, interval, progressive dan endurance (CRIPE). Continue Latihan harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus
tanpa berhenti. Rythmical Latihan harus dipilih yang berirama, yaitu otot-otot berkontraksi dan relaksasi secara teratur, contoh: jalan kaki, jogging, berenang, bersepeda, mendayung. Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Interval Latihan dilakukan selang-seling antara gerak cepat dan lambat, contoh : jalan cepat diselingi jalan lambat, jogging diselingi jalan. Progressive Latihan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit. Sasaran denyut nadi rata-rata = 75-85% dari maksimum denyut nadi. Maksimum denyut nadi rata-rata dapat dihitung dengan cara 220-umur. Misal umur anda 65 tahun, berarti maksimum denyut nadi rata-rata adalah 220-65=155. Jadi sasaran denyut nadi rata-rata adalah 75-85% dari 155 yaitu 116-132.
Endurance Latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, contoh : jalan, jogging, berenang, bersepeda. Takaran Olah raga Aktivitas fisik yang dilakukan harus memenuhi takaran yang ditentukan, apabila kurang tidak akan memberikan manfaat. Takaran meliputi : intensitas, lama dan frekuensi latihan. Intensitas Intensitas adalah kerasnya melakukan latihan, dikontrol dengan pemantauan denyut nadi atau jantung. Peningkatan intensitas didasarkan pada umur, keadaan kesehatan, kebugaran tingkat awal, adaptasi latihan dan dampak terhadap kontrol gula darah diabetisi. Lama Lamanya latihan antara 20-30 menit dalam zona latihan. Jika intensitas tinggi maka lama latihan dapat lebih pendek dan sebaliknya. Frekuensi Frekuensi latihan paling sedikit 3 x seminggu hal ini karena ketahanan seseorang akan menurun setelah 48 jam. Latihan tiap hari tidak dianjurkan karena dapat menurunkan kondisi fisik dan mental. Hal-hal yang perlu diperhatikan Hal yang dapat memperburuk gangguan metabolik diabetesi : Beratnya penyakit dan komplikasinya (penyakit jantung, hipertensi, gangguan penglihatan, gangguan funsi ginjal dan hati, kelainan kaki) Kadar glukosa darah 250 mg%, jangan lakukan latihan berat (misalnya : latihan beban, bulu tangkis, sepak bola, dll) Olah raga pada suhu terlalu panas/ dingin.
Gangguan pada kaki : Kenakan sepatu yang sesuai Kaki diusahakan agar selalu bersih dan kering Periksa kedua kaki setiap sebelum dan sesudah latihan. Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes Komplikasi kardiovaskuler : Diperlukan pemeriksaan medis sebelum olahraga Lakukan pemeriksaan EKG kerjaprogram olahraga individual Pemeriksaan laboratorium secara rutin Cedera muskuloskeletal (cedera otot) : Pilih olahraga yang sesuai dan tepat Tingkatkan intensitas latihan sedikit demi sedikit dan bertahap Lakukan pemanasan dan pendinginan Hindari olahraga berat dan berlebihan Berlatihlah bersama keluarga, teman atau tetangga dalam suatu kelompok untuk menjaga agar dorongan untuk berola hraga selalu
tinggi Referensi : Anonim. (2008). Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Diabetes Melitus. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.