BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan sarana untuk menunjukkan kinerja dari suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat menunjukkan seberapa besar perusahaan berhasil mencapai visi dan misinya. Hal tersebut dapat dilihat dari besarnya jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan tersebut. Laporan keuangan harus menunjukkan data yang sebenarnya agar tidak menyesatkan para pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan. Fakta ini dapat menimbulkan konflik kepentingan antara pembuat laporan keuangan dengan pengguna laporan keuangan. Pembuat laporan keuangan cenderung akan membuat laporan keuangan sebaik mungkin atau memanipulasi data agar dapat mendapatkan keuntungan pribadi,sedangkan pengguna laporan keuangan akan menilai kinerja manajemen dari laporan keuangan yang ada dengan tingkat kebenaran informasi yang minimum. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu profesi yang dapat menjamin laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Profesi ini lebih dikenal dengan jasa assurance service yaitu akuntan publik. Dalam profesi akuntan publik dibutuhkan sikap independen. Independensi sangat penting karena banyak pihak-pihak yang memakai hasil dari audit laporan keuangan. Selain itu, kualitas jasa audit seorang auditor eksternal dapat ditentukan 1
atau dinilai dari independensinya seperti yang diungkapkan padaaaa Financial Accounting Srandards Committee (2000) menyatakan bahwa Kualitas audit ditentukan oleh 2 hal yaitu kompetensi dan independensi. Dari profesi akuntan publik, masyarakat yang berkepentingan terhadap laporan keuangan mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 1998:3). Tanpa adanya independensi, auditor tidak berarti apa-apa Menurut Supriyono (1988), keberadaan auditor ditentukan oleh independensinya.sikap independensi harus ditunjukan oleh auditor tidak hanya untuk kepentingan klien yang membayar fee tetapi juga untuk pihak ketiga atau masyarakat yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang diaudit atau diperiksa seperti: pemegang saham, kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, bankir dll. Dalam hal ini bankir menyeleksi nasabah yang layak diberikan kredit melalui laporan keuangan dari perusahaan nasabah yang bersangkutan. Menurut penelitian yang dikumpulkan AAA Financial Accounting Standards Committee (2000) tentang independensi menunjukkan bahwa dalam mengambil keputusan akuntan publik dipengaruhi oleh dorongan untuk mempertahankan klien auditnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat beberapa klien yang menghalalkan berbagai cara agar bisa mendapatkan opini yang baik dari auditornya. Namun banyak pula klien yang menginginkan auditornya bersikap independen dalam mengaudit laporan keuangan. 2
Dalam standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan bahwa Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Standar ini mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dan tidak dibenarkan seorang auditor untuk memihak. Arens dan Loebbecke (1996) menyatakan auditing adalah proses yang ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independen agar dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti mengenai informasi yang terukur dari suatu entitas (satuan) usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari informasi yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.menurut Wilcox (1952) independensi adalah salah satu norma pemeriksaan yang paling penting, sebab pendapat akuntan independen diberikan untuk tujuan menambah kredibilitas laporan keuangan, yang pada dasarnya merupakan gambaran manajemen. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi independensi auditor. Menurut penelitian Amilin et.al (2007) yang mempengaruhi independensi auditor yaitu : komite audit, kondisi keuangan perusahaan klien, jasa konsultasi manajemen, tingkat persaingan antar kantor akuntan publik, dan lamanya hubungan antara kantor akuntan dengan kliennya. Sedangkan penelitian-penelitian lain mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi independensi auditor yaitu menurut Hexana (2005), kemudian penelitian dari Eko (2006) yang menyatakan bahwa pengaruh dari hubungan kekeluargaan menyebabkan auditor kehilangan objektivitasnya dalam penugasan. 3
Atas penjelasan diatas, maka penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Amilin et.al (2007) dengan perbedaan pada variabel penelitian, waktu penelitian dan tempat penelitian. Perbedaan pertama, dalam penelitian Amilin et.al (2007), variabel yang digunakan yaitu: komite audit, kondisi keuangan klien, jasa konsultasi manajemen, tingkat persaingan antar kantor akuntan publik, dan lamanya hubungan antara KAP dengan kliennya, sedangkan variabel-variabel yang diuji dalam penelitian ini sama dengan penelitian Amilin et.al (2007) kecuali pada variabel kondisi keuangan klien yang menunjukkan bahwa kondisi keuangan klien tidak terlalu berpengaruh secara signifikan sehingga penulis menggantinya dengan variabel profil atau ukuran kantor akuntan publik sesuai dengan penelitian Ardiani (2010) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi independensi penampilan akuntan publik dan penulis pun menambahkan variabel audit feesesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiani (2010). Perbedaan kedua terletak pada tahun pelaksanaan penelitian, yaitu jika Amilin et.al melakukan penelitian pada tahun 2007 sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2012. Perbedaan ketiga terletak pada tempat dilakukannya penelitian, jika Amilin et.al. melakukan penelitian di Jakarta dan sekitarnya penulis melakukan penelitian di Tangerang. Berdasarkan latar belakang di atas, judul penelitian ini adalah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEPENDENSI KINERJA AUDITOR EKSTERNAL MENURUT PERSEPSI BANKIR DI TANGERANG 4
A. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, maka perumusan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah komite audit dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 2. Apakah profil akuntan publik dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 3. Apakah jasa konsultasi manajemen dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 4. Apakah tingkat persaingan antar kantor akuntan publik dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 5. Apakah lamanya hubungan antara kantor akuntan publik dengan kliennya dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 6. Apakah audit fee dapat berpengaruh secara signifikan terhadap independensi kinerja auditor eksternal? 5
B. Tujuan dan Masalah Penelitian 1. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara komite audit akuntan publik terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 2. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara profil kantor akuntan publik terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 3. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara jasa konsultasi manajemen terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 4. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara persaingan antar kantor akuntan publik terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 5. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara lamanya hubungan antara kantor akuntan publik dengan kliennya terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 6. Untuk mendapatkan bukti empiris yang tepat mengenai persepsi bankir atas pengaruh antara audit fee terhadap independensi kinerja auditor eksternal. 6
C. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkandapat bermanfaat bagi : 1. Peneliti Sebagai sarana untuk memperluas wawasan dalam mengetahui penerapan yang sesungguhnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi independensi kinerja auditor eksternal menurut persepsi bankir. Selain itu, perbedaan antara teori-teori yang diberikan dengan penerapan yang sesungguhnya dilapangan akan lebih jelas. 2. Pihak Lain Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai gambaran dan informasi bagi pihak-pihak baik yang bersangkutan dengan tema ini maupun yang tidak bersangkutan dengan tema ini sebagai referensi dan bahan pertimbangan untuk membuat keputusan yang berhubungan dengan tema penelitian ini. Adapun manfaat yang diharapkan secara khusus yaitu : a. Bagi auditor (KAP), penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi auditor maupun KAP dalam kinerjanya untuk memuaskan kliennya. Penelitian ini juga diharapkan menjadi tolak ukur bagi auditor dan KAP dalam pelaksanaan tugas. b. Bagi perusahaan, sebagai panduan untuk memahami lebih lanjut kinerja dari auditor dalam proses audit, baik etika maupun prosedur sesuai ketetapan yang sudah ada. 7
c. Bagi pihak akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber acuan untuk dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi lebih spesifik dan diharapkan pula dapat menjadi salah satu sumber informasi sebagai sarana penambah pengetahuan mereka seperti halnya yang didapatkan penulis. 3. Peneliti lain Sebagai bahan komparatif atau perbandingan yang dapat memberikan informasi lebih lanjut yang berkaitan dengan tema yang sama. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk membuat penelitian yang serupa. D. Sistematika Penulisan Dalam membahas permasalahan yang ada, penulisan skripsi ini dibagi dalam beberapa bagian atau bab sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam hal ini diuraikan tentang teori-teori dari berbagai studi kepustakaan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi independensi kinerja auditor ekternal, hasil 8
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, serta model analisis penelitian. BAB III : METODA PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang pendekatan penelitian, bagaimana penelitian dilakukan, jenis penelitian, jenis data dan dari mana data diperoleh, ruang lingkup penelitian serta metode analisis data yang akan dilakukan. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diuraikan analisis pembahasan dari data-data yang diperoleh dan diolah, kemudian digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah diajukan. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan simpulan dari pembahasan yang dilakukan, keterbatasan penelitian dan kemungkinan saran-saran yang diperlukan bagi penelitian selanjutnya. 9