PELAKSANAAN SIDANG ANAK DAN HAMBATAN YANG DIALAMI DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM TESIS Oleh : HASOLOAN SIANTURI 002105032 ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002
PELAKSANAAN SIDANG ANAK DAN HAMBATAN YANG DIALAMI DI PENGADILAN NEGERI LUBUK PAKAM HASOLOAN SIANTURI *) INTISARI Problem kenakalan anak telah menjadi kecemasan semua pihak, tidak saja keluarganya tetapi juga lingkungan masyarakat bahkan menjadi keprihatinan negara. Anak-anak telah menjadi pelaku dan korban kejahatan hal yang demikian dapat kita saksikan dari hari ke hari yang semakin meningkat. Dari data yang terbaca dalam Buku Register Induk Perkara Pidana di Pengadilan Negeri sslubuk Pakam Tahun 1999, jumlah perkara anak sebanyak 77 perkara, tahun 2000 sebanyak 126 perkara dan tahun 2001 telah menjadi 135 perkara. Melihat kecenderungan seperti ini apabila kita sebagai bangsa lalai mengatasinya, tidak mustahil suatu saat kita akan mengalami generasi yang hilang sebagai penerus cita-cita bangsa yang potensial dan beriman. Dengan alasan anak adalah penerus cita-cita perjuangan bangsa, maka anak perlu dibina dan dilindungi dengan dukungan lembaga maupun perangkat hukum yaitu Pengadilan Anak. Terbentuknya Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 sesuai dengan alasan pembentukannya telah membentuk suatu Hukum Acara Khusus Bagi Anak selain dari pada Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. Materi yang termuat dalam ketentuan tersebut nampak membawa perubahan baik menyangkut proses beracara, sub sistem peradilannya, pelaksanaan penahanan yang lebih pendek dari perkara orang dewasa, ancaman pidana 1/2 dari ancaman pidana orang dewasa dan tidak dikenal lagi hukuman mati untuk anak Berta periakuan yang berbeda yang diterapkan terhadap anak dibandingkan dengan dewasa. Tetapi sebagai sebuah hasil karya cipta manusia, Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 setelah dilaksanakan dipersidangan khususnya di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam terdapat beberapa *)Pengadilan Negeri Lubuk Pakam
hambatan yang sering mengganggu kelancaran sidang diantaranya dari pihak pembimbing kemasyarakatan dan orang tua anak yang sering tidak hadir, walaupun Pasal 55 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 menyatakan mereka wajib hadir. Ketentuan ini tidak efektif pelaksanaannya oleh karena tidak disertai sanksi hukum. Demikian juga saksi dalam perkara anak sering menjadi kendala oleh karena saksi yang tidak hadir tidak pernah ditindak. Dan hal lain adalah masalah penahanan anak yang relatif singkat dihubungkan dengan proses acara. Dalam pengalaman penulis dan responden keadaan ini sering membuat pemeriksaan di persidangan tidak berjalan lancar, cara mengatasinya dilakukan dengan membuat kebijakan-kebijkan yang tidak melanggar ketentuan. Kata kunci : - Sidang Anak - Hambatan - Kebijakan
THE PERFORMANCE OF CHILDREN'S COURT SESSION AND THE OBSTACLE EXPERIENCE IN THE STATE COURT OF LUBUK PAKAM HASOLOAN SIANTURI *) ABSTRACT The problem of juvenile delinquency has worried all sides, not only families, the society neighborhood but even the state as well. Children have become the doer and victim of crime. This can be seen increasers day by day. From the data read in the main Register book of Criminal Case in the state court of Lubuk Pakam in 1999, the number of children's case in 77 case, in 2000 126 cases and in 2001 it has become 135 cases. Looking at this kind of tendency, if as a nation we fail to overcome it, it is not impossible that at on time we will experience a lost generation as those to continue the potential and faithful ideal of the nation. With the reason of continuing the ideal of people's strangle, children need to be treated and protected with the support of the institution as well as the law instrument which is children's court. The establishment of regulation No. 3 1997 which is suitable with the reason of its formation, has become a law special program for children besides the criminal code, the material which is included in that stipulation looks to bring a good change involving the process of the session, sub system, jurisdiction, the shorter arrestment that the adults, the criminal threat is half than the criminal threat for adults and the unrecognizing of death sentence for children as well as a different treatment which is given to children composed with adults. But the creative work of human beings, the regulation No. 3 1997, after being performed in the court session especially in the State Court of Lubuk Pakam, there are some obstacles found which have often disturbed the smoothness of the session, such as the absence of the children's parent and social counselor, even though article No. 55 in Low No. 3 1997 state that they must be present. *) The state court of Lubuk Pakam
This stipulation is not effective in action because there is no law sanction. The witness in children's case has often become a problem as well, because the witness who is absent has never been punished. Another thing is the arrestment problem which is relatively short connected to the session process, in the writer's and respondent's experience this condition has often made the investigation become not smooth in the court session. The solution is done by making wisdom which doesn't break the law. Key word: - Children's trial/court session - Obstacle - Wisdom