BAB I PENDAHULUAN. keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Audit Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dibuat untuk kepentingan investor dan kreditor dengan

BAB I PENDAHULUAN. menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015: 1.3), bahwa tujuan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham, kreditur, pemerintah dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya (IAI, 2007). Ketepatan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Go Public adalah perusahaan terbuka yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan laporan keuangan adalah profitabilitas perusahaan. Para

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. hingga tanggal diselesaikan laporan auditor independen. Apabila audit report

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini mempengaruhi perkembangan. perusahaan-perusahaan go public di Indonesia, sehingga berdampak pada

BAB I PENDAHUULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 merupakan realisasi pasar bebas. di kawasan Asia Tenggara. Tujuan dibentuknya MEA adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan posisi, kinerja, dan arus kas keuangan perusahaan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang sudah go public wajib menyampaikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini

BAB l PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah sarana penyedia informasi yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan di Indonesia khususnya perusahaan yang sudah go public

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Sehingga informasi yang dihasilkan akan kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan penerbitan pengumuman laba (earnings pronouncement). menyelesaikan auditnya. Menurut Halim (2000) Audit delay atau dikenal

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyediaan dan perolehan informasi pada pembuatan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemanfaatan laporan keuangan. Menurut Suwardjono ketepatwaktuan informasi. relevan apabila tidak tersedia pada saat dibutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAH. pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin tinggi. Informasi saat ini tidak hanya produk sampingan,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai penyedia informasi suatu perusahaan (Suardi, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pengguna lainnya untuk mengambil keputusan (Setiawan, 2013 ).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB I PENDAHULUAN. cost-benefit, dan materialitas. Relevansi informasi keuangan dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan. keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap pembuatan keputusan yang dilakukan perusahaan Go Public di. operasi perusahaan Husnan, (dalam Kusumo, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan. Terlebih lagi dalam perusahaan go public

BAB 1 PENDAHULUAN. mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien. Pasar modal di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan ekonomis. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Informasi yang didistribusikan kepada masyarakat harus bersifat tulus,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan tahunan (annual report) kepada Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN. (Halim, 2000). Senada dengan pernyataan Halim, Aryati (2005) menyebutkan audit

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin berkembangnya perekonomian di dunia khususnya Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan go public memiliki kewajiban untuk mempublikasikan

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan. Manfaaat dari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kepentingan atas informasi tersebut (Belkaui dalam Wicaksono,

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan masyarakat yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Calon investor yang akan melakukan investasi di pasar modal perlu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan (Daniswara dan Kiswara, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. public tentu harus mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. (2010), laporan keuangan juga mempunyai peran yang penting dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat. Permintaan terhadap laporan keuangan yang meningkat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menuju perdagangan bebas yang semakin memperketat persaingan antar. dengan cara menjual kepemilikan saham perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas audit laporan keuangan juga meningkat pesat karena hal itu UKDW

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah salah satu informasi yang berperan penting dalam bisnis investasi di pasar modal. Perkembangan pasar modal indonesia saat ini menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan setiap perusahaan yang going-public. Laporan keuangan ini juga sebagai sarana untuk mempublikasikan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Agar bermanfaat informasi yang disampaikan harus memenuhi karakteristik informasi bagi pemakainya yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat dibandingkan. Informasi laporan keuangan tidak bersifat relevan jika tidak disampaikan dengan tepat waktu sehingga dapat mengurangi atau menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna atau pengambil keputusan. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu penyajian laporan keuangan kepada publik. Perusahaan diharapkan tidak menunda penyajian laporan keuangannya. Sesuai dengan pasal 86 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal bahwa perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib melaporkan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan kepada masyarakat untuk memenuhi prinsip pelaporan dan keterbukaan informasi. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya diatur dalam Keputusan 1

2 Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Berkala dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat lazim dan disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan ini dimaksudkan agar investor dapat lebih cepat memperoleh informasi keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasi serta menyesuaikan dengan perkembangan pasar modal global. Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode, untuk itu perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan tersebut. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang di percayakan kepada mereka (SAK: 2009). Dengan laporan keuangan dapat diketahui kondisi keuangan selama periode tersebut

3 apakah perusahaan mampu meningkatkan labanya, bagaimana tingkat likuiditas perusahaan, seberapa besar perusahaan tersebut, sudah berapa lama perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia, berapa lama proses pengauditan, dan informasi lainnya. Umur perusahaan dapat diukur berdasarkan berapa lama sebuah perusahaan publik telah terdaftar dalam pasar modal Bursa Efek Indonesia, dibandingkan dengan perusahaan yang baru terdaftar, perusahaan yang sudah lama terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung dapat menyelesaikan pelaporan keuangan tepat waktu karena memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Catrinasari (2006) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketepatan waktu, akan tetapi hasil penelitian Saleh (2004) dan Sabariah (2007) menyatakan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Besar kecilnya perusahaan dapat di ukur dari total aktiva. Perusahaan besar memiliki total aktiva yang tinggi dan sebaliknya perusahaan kecil memiliki total aktiva yang lebih rendah. Perusahaan yang besar biasanya segera menerbitkan laporan keuangan untuk menunjukkan nilai bersih kekayaan yang dimiliki perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Lestari (2008) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu, akan tetapi hasil penelitian saleh (2004) dan pardede (2006) menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang tinggi pada masa mendatang dan

4 profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi biasanya akan segera menerbitkan laporan keuangan untuk menunjukkan keberhasilan operasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Citranasari (2006), akan tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Saleh (2004) dan Sabariah (2007) yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Dalam struktur kepemilikan (ownership structure) bahwa pemilik perusahaan dari pihak luar mempunyai kekuatan yang besar untuk menekan manajemen dalam menyajikan informasi secara tepat waktu, karena ketepatan waktu pelaporan keuangan akan mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Citranasari (2006), akan tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Saleh (2004) dan Sabariah (2007) yang menyatakan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perusahaan yang menerima unqualified opinion dianggap sebagai good news (kabar baik) sehingga penyampaian laporan keuangannya lebih cepat. Sebaliknya yang menerima selain unqualified opinion dianggap sebagai bad news (berita buruk), maka perusahaan akan menyampaikan laporan keuangannya ke publik lebih lama karena banyak yang perlu diteliti supaya laporan keuangannya tidak salah saji. Hal ini sesuai dengan penelitian Sabariah (2007), akan tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Pardede (2006) yang menyatakan opini akuntan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Adanya ketidakkonsistenan hasil-hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen ukuran perusahaan, umur perusahaan,

5 profitabilitas, dan opini akuntan menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mereplikasi penelitian terdahulu. Penelitian ini mereplikasi hasil penelitian Sabariah (2007) yang menyatakan variabel profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, struktur kepemilikan, reputasi auditor, opini akuntan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Bedanya dengan penelitian terdahulu peneliti membuat penambahan dua variabel independen yakni likuiditas dan audit report lag. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung memiliki kondisi keuangan yang baik karena dapat segera mencairkan aktiva (harta) yang tersedia untuk melunasi hutang (kewajiban) ketika jatuh tempo, sehingga perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Peningkatan akan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu mempengaruhi permintaan akan audit laporan keuangan. Proses penyelesaian audit laporan keuangan terjadi pada rentang waktu yang disebut dengan audit report lag, yang diukur sejak tanggal tahun tutup buku yaitu 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan auditan. Lamanya pengauditan dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, semakin cepat proses pengauditan laporan keuangan, semakin cepat pula pelaporannya, dan sebaliknya proses pengauditan yang lambat dapat mengakibatkan ketidaktepatan waktu pelaporan keuangan. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2008 sampai dengan 2010. Alasan Pemilihan perusahaan-perusahaan publik yang masuk kategori perusahaan

6 manufaktur ini didasarkan pada pertimbangan akan homogenitas dalam aktivitas produksinya dan kelompok industri ini yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok industri yang lain di Bursa Efek Indonesia, sehingga mendominasi bursa dan mempunyai kontribusi besar terhadap perkembangan bursa. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian dapat di identifikasi sebagai berikut : 1. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu 3. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 4. Apakah struktur kepemilikian berpengaruh terhadap ketepatan waktu 5. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan

7 6. Apakah opini akuntan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 7. Apakah audit report lag berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan 8. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan tidak tepat waktu dalam penyajian laporan 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh umur perusahaan, ukuran peusahaan, profitabilitas, struktur kepemilikan, likuiditas, opini akuntan dan audit report lag terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan ke publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah umur perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu 3. Apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu

8 4. Apakah struktur kepemilikian berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu 5. Apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan 6. Apakah opini akuntan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu 7. Apakah audit report lag berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah umur perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah profitabilitas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah struktur kepemilikian berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah likuiditas berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah opini akutan berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, apakah audit report lag berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

9 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Bagi penulis, dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Dalam bidang akademik, dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan juga literatur tambahan tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan. 3. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya yang lebih lebih baik dari penelitian ini.