BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan secara global. Hipertensi dapat diketahui secara dini hanya dapat melalui pemeriksaan tekanan darah. Beberapa pasien bahkan diketahui menderita hipertensi setelah terjadi komplikasi (Chobanian dkk., 2003). Menurut Direktur Jendral World Health Organization (WHO), Margaret Chan, sekitar 1 miliar orang di dunia menderita hipertensi, dan angka kematian akibat hipertensi telah mencapai 9,4 juta per tahun. Pada tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 26,5%, tetapi yang terdiagnosis oleh tenaga medis hanya sebesar 9,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi belum terdiagnosis dan terjangkau oleh pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2013). Seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila terjadi peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmhg dan atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmhg (Price & Wilson, 2005). Pada tahun 2010, hipertensi telah menjadi salah satu penyakit dengan kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit, dengan persentase penderita pria sebanyak 42,38% dan wanita sebanyak 57,62%, di antaranya sebanyak 4,8% pasien hipertensi meninggal dunia (Kemenkes RI, 2012). Untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, hasil riset menunjukkan bahwa adanya peningkatkan jumlah penderita hipertensi dimana pada tahun 2007 menempati 1
2 urutan kesepuluh, sedangkan pada tahun 2013 menjadi urutan ketiga (Kemenkes RI, 2013). Rumah Sakit Bethesda merupakan salah satu rumah sakit besar di Yogyakarta dengan dilengkapi berbagai unit spesialisasi seperti penyakit dalam, saraf, Stroke Center, dan spesialisasi lainnya yang berkaitan dengan hipertensi. Stroke Center didirikan sebab angka stroke di Rumah Sakit Bethesda semakin meningkat dari tahun ke tahun. Rumah Sakit Bethesda juga merupakan salah satu rumah sakit tipe B di Yogyakarta yang menjadi rujukan dari penyedia layanan kesehatan tingkat pertama. Hipertensi jika tidak ditangani dengan tepat maka dapat menimbulkan komplikasi termasuk infark miokard, stroke, gagal ginjal, bahkan dapat menyebabkan kematian (James dkk., 2014). Hipertensi menyebabkan kematian pada 45% penderita penyakit jantung dan 51% pada penderita penyakit stroke (WHO, 2013). Untuk mencegah terjadinya komplikasi, maka perlu adanya penatalaksanaan yang optimal. Untuk mencapai hasil terapi seoptimal mungkin, maka diperlukan kesadaran dari pasien itu sendiri untuk mematuhi pengobatan dan kontrol rutin (Hussar, 1995). Kepatuhan menyatakan sejauh mana pasien mengikuti suatu regimen yang diresepkan oleh profesional kesehatan (Edward & Roden, 2008). Tujuan kontrol rutin pada penderita hipertensi adalah untuk mengontrol tekanan darah sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Masih terdapat banyak pasien yang tidak menjalani kontrol dengan beberapa alasan. Ketidakpatuhan dalam menjalani
3 kontrol rutin dapat memperlama masa sakit, meningkatkan keparahan penyakit, kegagalan kontrol tekanan darah, serta dapat menimbulkan komplikasi yang serius hingga kematian. Kepatuhan kontrol rutin sangat mempengaruhi kesembuhan dan kualitas hidup pasien hipertensi, sehingga beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui kepatuhan kontrol rutin dengan tujuan melihat sejauh mana persentase pasien yang menjalani kontrol dengan patuh dan rutin sesuai jadwal, dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan kontrol rutin. Alasan sehingga pasien hipertensi tidak menjalankan kontrol kepada dokter dapat diketahui dengan lebih baik jika melakukan wawancara mendalam kepada pasien hipertensi itu sendiri. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif karena penelitian kuantitatif tidak dapat memberikanan jawaban mengenai alasan pasien hipertensi tidak patuh kontrol. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan informasi yang lebih lengkap, dan dapat memahami permasalahan pasien hipertensi mengapa mereka tidak patuh dalam menjalani kontrol rutin. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari uraian tersebut di atas, dapat diangkat permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah permasalahan pasien tidak patuh dalam menjalani kontrol rutin ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta?
4 1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk: 1.3.1 Tujuan umum: Untuk mengetahui alasan secara umum sehingga pasien hipertensi di Rumah Sakit Bethesda tidak patuh kontrol rutin. 1.3.2 Tujuan Khusus: Untuk mengetahui alasan secara rinci sehingga pasien hipertensi di Rumah Sakit Bethesda tidak patuh kontrol rutin sehingga bisa dipakai sebagai masukan mencari alternative solusinya. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Beberapa manfaat penelitian ini ditujukan kepada: 1.4.1 Institusi FK UKDW - Untuk para dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi informasi dan bahan pembelajaran untuk lebih memahami faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan kontrol rutin penderita hipertensi. - Sebagai bahan acuan untuk penelitian berikutnya mengenai kepatuhan kontrol rutin ke rumah sakit. 1.4.2 Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Dapat menjadi masukan dan informasi yang baru untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, terutama edukasi serta
5 evaluasi mengenai kepatuhan kontrol rutin khususnya bagi penderita hipertensi. 1.4.3 Peneliti Menambah ilmu, wawasan dan pengertian mengenai kepatuhan kontrol rutin pasien hipertensi.
6 1.5 KEASLIAN PENELITIAN N o Penulis, Tahun 1 Satria Yudha Kusuma, 2011 2 Yeni Dwi Haryanti, Prihwanto Budi Subagio, Fifteen Aprila Fajrin, 2012 Judul Metode Hasil Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Kontrol Pada Pasien Hipertensi Yang Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Di Poliklinik Polres Lamongan (Universitas Airlangga) Analisis Pengaruh Biaya Obat Terhadap Kepatuhan Kontrol Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan RSD dr. Soebandi Jember Periode Bulan Januari-Juni 2012 Pendekatan Cross-sectional, dengan memberikan kuesioner dan buku kunjungan. Penelitian noneksperimental dengan rancangan deskriptif yang dilakukan secara retrospektif. Tidak ada hubungan antara pengetahuan sikap, keyakinan, dukungan keluarga, dan peran petugas kesehatan dengan kepatuhan kontrol pasien hipertensi. Faktor biaya obat berpengaruh terhadap kepatuhan pasien hipertensi sebesar 0,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel di luar penelitian selain biaya obat.
7 3 I Ketut Gama, I Wayan Sarmadi, IGA Harini, 2012 Faktor Penyebab Ketidakpatuhan Kontrol Penderita Hipertensi (Politeknik Kesehatan Denpasar) Survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan simple random sampling. Sebanyak 64 responden dikatakan tidak patuh kontrol rutin. Di antaranya 30 orang berusia > 60 tahun, 48 orang berjenis kelamin pria, 27 orang tidak bersekolah, 40 orang bekerja sebagai petani. Sebanyak 60 responden tidak patuh kontrol rutin disebabkan faktor pemahaman instruksi.