Oleh: FITRI PUJI LESTARI A

dokumen-dokumen yang mirip
KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII. Diajukan Oleh: Linggar Galih Mahanani A

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Diajukan Oleh: MOCH ANANG SULISTYAWAN A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Bertipe Hots Berdasar Teori Newman

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

JURNAL. Oleh: AJENG TRI WAHYUNI Dibimbing oleh : 1. Aprilia Dwi Handayani, S.Pd,. M.Si 2. Jatmiko, M.Pd

Unnes Journal of Mathematics Education

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Pendahuluan. Sekar Tyas Asih et al., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Memecahkan...

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL (SPLDV) BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN NEWMAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 PONOROGO

Geometri Ruang di Perguruan Tinggi: Kesalahan Mahasiswa Menyelesaikan Soal Berdasarkan Prosedur Newman

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

PROSIDING ISSN: PM-13 PEMETAAN DOMAIN ISI DAN KOGNITIF SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI BERDASARKAN TIMSS

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN MATERI SPLDV dan VOLUME

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA Nabilah Mansur Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang

ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SOAL UJIAN SEKOLAH/MADRASAH MATEMATIKA SD/MI TAHUN AJARAN 2015/2016 BERDASARKAN DOMAIN ISI DAN DOMAIN KOGNITIF TIMSS

KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN KASTOLAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA KUBUS DAN BALOK DI MTS NEGERI SUKOHARJO

ANALISIS KESALAHAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI DIMENSI TIGA

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN FUNGSI REKURSIF PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT MENURUT NEWMAN

ANALISIS KESESUAIAN BUKU AJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DENGAN TAKSONOMI TIMSS

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

ITSNA DZURIYATI MAHMUDAH A

JENIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

Arif Priyanto et al., Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika...

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERSAMAAN KUADRAT PADA PEMBELAJARANMODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan adalah proses kognitif kritis di setiap bidang kehidupan manusia.

Key word : analysis of national exam, conten validity, cognitive domains.

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PENELITIAN

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

PENYEBAB TERJADINYA KESALAHAN JAWABAN SISWA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

Elok Rufaiqoh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

Oleh: RIZKA MAULLAYDIA KUSUMA DEWI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINIER BENTUK CERITA BERBASIS NEWMAN DI MAN SALATIGA

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KELILING DAN LUAS SEGITIGA. Diajukan Oleh: MEI LIA SAFITRI A

Kesalahan Siswa Tipe Kepribadian Thinking dan Feeling dalam Menyelesaikan Masalah Program Linear

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL PADA SISWA KELAS VII DI MTS NEGERI 1 WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS LEVEL KOGNITIF SOAL SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA BUKU SISWA MATEMATIKA KELAS VII KURIKULUM 2013

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh FERANDIKA ROMADONA

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Doni Dwi Palupi 1, Titik Sugiarti 2, Dian kurniati 3

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

tingkatan yakni C1, C2, C3 yang termasuk dalam Lower Order Thinking dan C4, C5, C6 termasuk dalam Higher Order Thinking Skills.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara nasional adalah hasil nilai Ujian Nasional (UN). Permendikbud

ANALISIS SOAL MATEMATIKA TIMSS 2011 DENGAN INDEKS KESUKARAN TINGGI BAGI SISWA SMP. Lukman Jakfar Shodiq 1, Dafik 1, I Made Tirta 2

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

Diajukan Oleh: Novi Dwi Cahyanti A

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh NINDY PROFITHASARI

PROFILE METAKOGNISI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH RELASI DAN FUNGSI KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 3 SAWIT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat.

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING

KESALAHAN SISWA SMP MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR DITINJAU DARI TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 SAMBI

Transkripsi:

KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: FITRI PUJI LESTARI A410130207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dan besar persentase serta mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika aljabar berbasis TIMSS. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Tawangsari yang berjumlah 31 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik dengan membandingkan data hasil tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan kategori kesalahan Newman. Hasil penelitian diperoleh 4 jenis kesalahan yaitu, kesalahan pemahaman 59,36%, kesalahan transformasi 28,77%, kesalahan keterampilan proses 10,04% dan kesalahan penulisan jawaban akhir 1,83%. Hasil menunjukkan kesalahan pemahaman dan transformasi lebih dominan dibandingkan kesalahan lainnya. Secara umum faktor penyebab kesalahan adalah kemampuan penalaran siswa yang rendah. Faktor yang paling berpengaruh adalah siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan soalsoal TIMSS sehingga siswa kurang berlatih soal-soal penalaran. Kata kunci: aljabar, kesalahan, TIMSS, Abstract This study aimed to describe students' mistakes and a large percentage of error and to know the causes of students in a math problem algebra-based TIMSS. This research is a qualitative descriptive. The subjects were students of class VIII B of SMP Negeri 2 Tawangsari totaling 31 students. The data collection technique using the test, interview and documentation. Data validation was done by triangulation technique by comparing data from the test, interview and documentation. Data analysis technique conducted in stages, data reduction, data presentation and conclusion or verification. The analytical framework developed by the category mistake Newman. The results were obtained four types of errors and, comprehension error 59.36%, transformation error 28.77%, process skills error 10,04% and encoding error 1.83%. The results showed an error of understanding and transformation more dominant than the other errors. Generally the causes of error is low reasoning ability of students. The most influential factor is that students are not accustomed to working on the problems that students are less practiced TIMSS questions reasoning. Keywords: error, algebra, TIMSS 1

1. Pendahuluan Pendidikan matematika merupakan salah satu esensi penting dalam dunia pendidikan, karena berkaitan dengan konteks dalam kehidupan sehari-hari. Dalam belajar matematika, siswa dituntut memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran, dan kemampuan berpikir kreatif. Wardhani (2011: 20) TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) merupakan studi Internasional yang diselenggarakan oleh IEA (International Association for the Evaluation of Educational Achievement) yang bertujuan untuk menilai prestasi dalam pendidikan setiap 4 tahun sekali. Mullis (dalam Rosnawati 2013: 2) Hasil studi TIMSS 2011 menunjukkan siswa yang mampu menjawab dengan benar pada domain isi bilangan 24%, aljabar 22%, geometri dan pengukuran 24% serta data dan peluang 29%. Siswa yang mampu menjawab benar pada domain kognitif pengetahuan 37%, penerapan 23% dan penalaran 17%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa melakukan banyak kesalahan dalam menyelesaikan soal pada domain isi aljabar dan domain kognitif penalaran. Salah satu penyebab rendahnya hasil prestasi tersebut dikarenakan siswa Indonesia kurang terlatih dalam menyelesaikan soal-soal kontektual, menuntut penalaran, argumentasi dan kreativitas dalam menyelesaikannya, dimana soal-soal tersebut merupakan karakteristik soal-soal TIMSS (Setiadi dkk, 2012: 46). Akibat yang ditimbulkan dari siswa yang belum terbiasa dalam menyelesaikan soal-soal berbasis TIMSS adalah siswa melakukan kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal berbasis TIMSS salah satunya pada domain isi aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan besar persentase setiap jenis kesalahan serta mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika aljabar berbasis TIMSS. Menurut Wijaya dkk (2014: 16-17) Dalam memecahkan masalah matematika Newman mengembangkan model yang dikenal sebagai Newman Error Analysis yang terdiri dari 5 kategori kesalahan yaitu: (1) Membaca: kesalahan dalam mengenal kata, (2) Pemahaman: kesalahan dalam memahami makna dari masalah, (3) Transformasi: kesalahan dalam mengubah masalah ke dalam model matematika, (4) Keterampilan proses: kesalahan dalam melakukan prosedur matematika dan (5) 2

Penulisan jawaban akhir: kesalahan menafsirkan solusi matematika menjadi bentuk yang dapat diterima. 2. Metode Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tawangsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B yang berjumlah 31 siswa tetapi tes diikuti oleh 30 siswa karena ada 1 siswa yang tidak masuk pada saat penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) metode pokok berupa (a) tes untuk pengumpulan data yang kemudian diolah dan dianalisis, (b) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan, (2) metode bantu yaitu dokumentasi untuk memperoleh data tentang profil sekolah, foto hasil pekerjaan siswa dan dokumentasi proses penelitian. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau verifikasi. Soal yang diujikan diambil dari TIMSS 2011 released Mathematics Items yang diterbitkan oleh IEA sehingga sudah sesuai standar TIMSS dan tidak perlu dilakukan uji reliabilitas. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu membandingkan data dari hasil tes, wawancara dan dokumentasi. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berikut disajikan tabel data hasil pekerjaan siswa dari 10 butir soal yang diujikan. Tabel 1 Deskripsi Data Hasil Pekerjaan Siswa Keterangan No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Persentase Benar 1 10 18 0 19 0 17 11 5 0 81 37% Salah 29 20 12 30 11 30 13 19 25 30 219 73% Total 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 300 100% Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa persentase jawaban salah siswa sebesar 73% dengan jumlah jawaban salah 219, sedangkan persentase jawaban benar sebesar 37% dengan jumlah jawaban benar 81. Persentase untuk jawaban salah lebih 3

besar dibandingkan persentase jawaban benar sehingga kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa perlu dianalisis lebih lanjut. Data hasil analisis jawaban siswa yang dikembangkan berdasarkan kerangka analisis Newman diperoleh 4 jenis kesalahan siswa dalam menyelesaiakan soal matematika aljabar berbasis TIMSS yaitu pemahaman, transformasi, keterampilan proses dan penulisan jawaban akhir. Deskripsi jumlah setiap jenis kesalahan setiap soal disajikan pada tabel berikut. Tabel 2 Deskripsi Jumlah Setiap Jenis Kesalahan pada Setiap Soal Jenis Kesalahan No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Pemahaman n 0 0 10 30 10 30 0 6 20 24 130 Transformasi n 29 0 2 0 1 0 11 13 3 4 63 Keterampilan Proses n 0 20 0 0 0 0 2 0 0 0 22 Penulisan Jawaban n 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 Akhir Total 29 20 12 30 11 30 13 19 25 30 N (total seluruh kesalahan) 219 Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh besar persentase untuk setiap jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika aljabar berbasis TIMSS yaitu kesalahan pemahaman 59,36%, kesalahan transformasi 28,77%, kesalahan keterampilan proses 10,04% dan kesalahan penulisan jawaban akhir 1,83%. Berikut disajikan gambar histogram hasil persentase setiap jenis kesalahan. 4

80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% 59,36% Pemahaman Persentase Setiap Jenis Kesalahan 28,77% 10,04% Transformasi Keterampilan Proses 1,83% Penulisan Jawaban Akhir Jenis Kesalahan Gambar 1. Histogram Persentase Setiap Jenis Kesalahan Berdasarkan gambar 1 di atas, terlihat bahwa kesalahan pemahaman dan transformasi lebih banyak dilakukan siswa dibandingkan kesalahan lainnya. Hal ini juga diungkapkan dalam hasil penelitian Trance (2013) yang menyimpulkan bahwa sebagian besar kesalahan yang dilakukan pada pemecahan masalah berada di pemahaman dan transformasi. Selain itu, hal ini juga diungkapkan dalam hasil penelitian Jha (2012) yang menyimpulkan bahwa kesalahan siswa lebih banyak terjadi pada keterampilan memahami soal dan keterampilan transformasi. Selanjutnya, berdasarkan analisis data tes dan wawancara akan dideskripsikan jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika aljabar berbasis TIMSS. a. Kesalahan pemahaman Jumlah kesalahan pemahaman yang dilakukan siswa dari seluruh soal yang diberikan adalah 130 dan merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan. Contoh kesalahan pemahaman yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada gambar 2 berikut. Gambar 2. Kesalahan Pemahaman Siswa S26 5

Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara pada gambar 2 di atas, siswa kurang bisa memahami soal tentang persamaan/rumus dan fungsi sehingga siswa menjawabnya dengan jawaban yang tidak jelas prosesnya. Siswa langsung menggabungkan semua pernyataan dalam soal menjadi satu yaitu ketika Jo mempunyai 3 balok logam, kemudian menimbang 1 balok logam dengan beban 8 gram dan menimbang 3 balok logam dengan beban 20 gram untuk mendapatkan berat dari satu balok logam. Seharusnya siswa menganalisis pernyataan dari masing-masing kejadian ketika Jo menimbang 1 balok logam dengan beban 8 gram dan ketika Jo menimbang 3 balok logam dengan beban 20 gram sehingga mendapatkan berat satu balok logam sebesar 7 gram. Faktor penyebab kesalahan adalah kemampuan siswa yang rendah dalam menentukan apa yang diketahui dari permasalahan dan kemampuan penalaran siswa yang rendah. Faktor lain disebabkan karena siswa tidak terbiasa mengerjakan soal-soal aljabar berbasis TIMSS. Selama ini siswa hanya terbiasa mengerjakan soal-soal yang diberikan pada buku atau LKS dan yang diberikan oleh guru sehingga siswa tidak terbiasa dan kurang berlatih soal-soal penalaran. Hal ini sependapat dengan hasil penelitian Rosnawati (2013) yang menyatakan bahwa salah satu penyebab kekeliruan siswa dalam menyelesaikan soal berbasis TIMSS terjadi karena bentuk soal TIMSS jarang ditemui dalam pembelajaran maupun ujian yang diselenggarakan oleh sekolah atau pemerintah. Hal ini juga diungkapkan oleh Lessani dkk (2014) yang menyimpulkan bahwa Singapura memiliki kurikulum yang kuat dan berkembang dengan baik, yang mempengaruhi silabus buku pelajaran, terutama buku teks matematika. Siswa Singapura memiliki kinerja yang mengagumkan di TIMSS karena masalah dalam subjek (bilangan, aljabar, geometri serta data dan peluang) telah benarbenar disajikan sebagai isi buku pelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ker (2013) yang menyimpulkan bahwa hasil studi 2011 negaranegara dengan prestasi matematika yang baik adalah Tapei, Singapura dan Amerika. Siswa Singapura memiliki persentase tinggi dan performa yang cermelang serta sedikit sekali persentase siswa berkemampuan rendah. 6

Selain itu, faktor penyebab kesalahan pemahaman antara lain kemampuan siswa yang rendah dalam menentukan apa yang diketahui dalam soal. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Priyanto, Suharto dan Trapsilasiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa kesalahan siswa dalam memahami soal terletak pada kesalahan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan tidak sesuai dengan permintaan soal dengan presentase sebesar 46%. Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan pemahaman disebabkan oleh faktor-faktor: (1) Siswa tidak memahami soal dengan teliti, (2) Kemampuan siswa yang rendah dalam menentukan apa yang diketahui dalam soal, (3) Kemampuan penalaran siswa yang rendah, (4) Soal-soal dalam TIMSS belum disajikan dalam isi buku pelajaran matematika sehingga siswa tidak terbiasa dan kurang latihan soal-soal penalaran dan (5) Kemampuan siswa yang rendah dalam mengidentifikasikan data dalam bentuk gambar ke dalam konsep matematika yang relevan. b. Kesalahan transformasi Jumlah kesalahan transformasi yang dilakukan siswa dari seluruh soal yang diberikan adalah 63. Contoh kesalahan transformasi yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada gambar 3 berikut. Gambar 3. Kesalahan Transformasi Siswa S16 Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara pada gambar 3 di atas, siswa mampu memahami masalah dalam soal, tetapi siswa salah dalam merubah informasi yang disajikan ke dalam bentuk aljabar. Hal ini disebabkan karena kemampuan siswa yang rendah dalam mentransformasikan kata-kata ke dalam 7

bentuk aljabar. Hal ini sesuai dengan penelitian Farida (2015) yang menyimpulkan bahwa siswa salah mengubah informasi yang diberikan ke dalam ungkapan matematika karena siswa tidak memperhatikan apa yang dimaksud dalam soal. Faktor lain yaitu kemampuan berpikir kreatif siswa yang rendah untuk menangkap informasi penting dengan menuangkan pikiran ke dalam strategi yang tepat untuk pemecahan masalah. Hal ini sesuai dengan penelitian Abdullah, Abidin, dan Ali (2015) yang menyimpulkan bahwa siswa memiliki masalah dalam menafsirkan masalah matematika, gagal untuk merancang strategi dan mengembangkan rencana strategi, yang akhirnya menyebabkan kesalahan dalam memilih operasi yang terlibat dan gagal untuk menyetakan jawaban. Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan transformasi disebabkan oleh faktor-faktor: (1) Kemampuan penalaran siswa yang rendah, (2) Kemampuan siswa yang rendah dalam mentransformasikan kata-kata ke dalam bentuk aljabar dan (3) Kemampuan berpikir kreatif siswa yang rendah untuk menangkap informasi penting dengan menuangkan pikiran ke dalam strategi yang tepat untuk pemecahan masalah. c. Kesalahan keterampilan proses Jumlah kesalahan transformasi proses yang dilakukan siswa adalah 22. Contoh kesalahan keterampilan proses yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada gambar 4 berikut. Gambar 4. Kesalahan Keterampilan Proses Siswa S26 8

Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara pada gambar 4 di atas, terlihat bahwa siswa salah dalam melakukan operasi perhitungan dalam menjumlahkan 16 dan 20 yang mendapatkan hasil 26. Padahal seharusnya 16 ditambah 20 hasilnya adalah 36. Faktor penyebab kesalahan adalah kurangnya ketelitian siswa dalam melakukan operasi hitung. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Agasi dan Rudhito (2014) yang menyim pulkan diantaranya ketelitian siswa dalam mengerjakan soal masih menjadi masalah dasar dalam pengerjaan matematika. Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan keterampilan proses disebabkan oleh faktor-faktor: (1) Langkah-langkah pengerjaan siswa yang kurang sistematis (2) Kurangnya ketelitian siswa dalam melakukan operasi hitung dan (3) Kurangnya melatih diri mengerjakan soal-soal matematika. d. Kesalahan penulisan jawaban akhir Jumlah kesalahan kesalahan penulisan jawaban akhir adalah 4. Contoh kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan oleh siswa dapat dilihat pada gambar 5 berikut. Gambar 5 Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir Siswa S29 Berdasarkan jawaban siswa dan hasil wawancara pada gambar 5 di atas, siswa sudah dapat mengerjakan soal tentang pola dengan benar, tetapi siswa tidak 9

menuliskan kesimpulan jawaban dari hasil yang diperoleh. Siswa hanya menuliskan,,,,,, pada lembar jawabannya. Siswa menganggap bahwa jawabannya yang berupa sudah merupakan kesimpulannya. Padahal hal semacam itu tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang diperoleh. Siswa seharusnya menuliskan bahwa nilai pada urutan yang ke-100 adalah. Faktor penyebabnya adalah siswa menganggap bahwa menulis kesimpulan hanya akan menghabiskan waktu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rahayuningsih dan Qohar (2014) yang menyimpulkan bahwa hasil analisis bentuk-bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita terkait materi SPLDV berdasarkan tahapan analisis Newman pada tahap penulisan jawaban akhir yaitu tidak lengkap dalam menuliskan jawaban akhir dengan tidak menuliskan keterangan yang sesuai dengan yang diinginkan soal. Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara kesalahan penulisan jawaban akhir disebabkan oleh faktor-faktor: (1) Kemampuan penalaran siswa yang rendah, (2) Kurang teliti dan tergesa-gesa dalam mengerjakan dan (3) Tidak terbiasa menulis kesimpulan. Dari kesalahan-kesalahan yang diperoleh, banyak siswa yang kesulitan dalam menyelesaikan soal TIMSS karena soal TIMSS membutuhkan kemampuan penalaran. Oleh karena itu, siswa harus terbiasa mengerjakan soal matematika serupa TIMSS untuk mengembangkan kemampuan penalaran matematikanya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sari (2015) yang menyimpulkan bahwa soal-soal matematika dalam studi TIMSS mengukur tingkat kemampuan siswa dari sekedar mengetahui fakta, prosedur atau konsep hingga menggunakannya untuk memcahkan masalah sederhana sampai masalah yang memerlukan penalaran tinggi. 4. PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan pemahaman dan transformasi lebih dominan dibandingkan kesalahan lainnya. Secara umum faktor penyebab kesalahan adalah kemampuan penalaran siswa yang rendah. Faktor yang paling 10

berpengaruh adalah siswa tidak terbiasa mengerjakan soal-soal TIMSS sehingga siswa kurang berlatih soal-soal penalaran. Bagi siwa hendaknya memperbanyak latihan soal-soal penalaran dan membiasakan untuk melakukan proses pemecahan masalah dengan langkah-langkah yang sistematis. Bagi guru memberikan soal-soal berbasis TIMSS dalam pembelajaran sehingga siswa terbiasa dengan soal-soal penalaran. Bagi peneliti yang lain bisa melakukan penelitian dengan domain isi TIMSS yang lain. DAFTAR PUSTAKA Agasi, Georgius Rocki dan M.Andy Rudhito. 2014. Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal-soal TIMSS Tipe Penalaran. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW 5(1). Diakses pada 17 Desember 2016 ( http://repository.uksw.edu/ bitstream/123456789/4631/2/pros_gr%20agasi,%20ma%20rudhito_ke mampuan%20siswa%20kelas%20viii_fulltext.pdf) Abdullah, Abdul Halim., Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali. 2015. Analysis of Students Errors in Solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) Probelms for the Topic of Franction. Asean Social Science 11(21). Diakses pada tanggal 2 Oktober 2016 ( http://www.ccsenet.org/journal/ index.php/ass/article/download/47330/27315). Farida, Nurul. 2015. Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Jurnal pendidikan Matematika FKIP UniversitasMuhammadiyah Metro 4 (2), 42-52. Diakses pada 17 Desember 2016 ( http://fkip.ummetro.ac.id/journal/index.php/ matematika/article/viewfile/306/265). Jha, Shio Kumar. 2012. Mathematics Performance of Primary School Students in Assam (India): An Analysis Using Newman Procedure. International Journal of Computer Applications in Engineering Sciences 2(1). Diakses pada 30 September 2016 ( http://www.caesjournals.org/uploads/ijcaes-cse-2011-191.pdf). Ker, H W. 2013. Trend Analysis on Mathematics Achievement: A Comparative Study Using TIMSS Data. Universal Journal of Educational Research 1(3). Diakses pada 2 Oktober 2016 ( http://files.eric.ed.gov/fulltext/ EJ1053894.pdf). Lessani, Abdolreza., Aida Suraya Md Yunus, Rohani Ahmad Tarmiz, dan Rosnaini Mahmud. 2014. Why Singaporean 8th Grade Students Gain Highest Mathematics Ranking in TIMSS (1999-2011). International Education 11

Studies 7(11). Diakses pada 2 Oktober 2016 ( http://www. ccsenet.org/journal/index.php/ies/article/viewfile/41764/22902). Rahayuningsih, Puspita dan abdul Qohar. 2014. Analisis Menyelesaiakan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) dan Scaffoldingnya Berdasarkan Analisis KesalahanNewman pada Siswa Kelas VIII SMP negeri 2 Malang. Jurnal Pendidikan Matematika dan sains 2(2), 109-116. Diakses pada 17 Desember 2016 (http://journal.uny.ac.id/index.php/jpms/article/ download/7161/6176). Rosnawati, R. 2013. Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia pada TIMSS 2011. Makalah disajikan di Seminar Nasional Pendidikan Matematika, pada 18 Mei 2013, Kampus Universitas Negeri Yogyakarta: 1-6. Diakses pada 2 Oktober 2016 (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/ penelitian/r.%20rosnawati,%20dra.%20m.si./makalah%20semnas%20201 3%20an%20R%20Rosnawati%20FMIPA%20UNY.pdf). Sari, Dwi Cahya. 2015. Karakteristik Soal TIMSS. Makalah disajikan di Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematikan UNY 2015. Diakses pada 17 Desember 2016 (http://eprints.uny.ac.id/10774/1/p%20-%2051.pdf) Setiadi, Hari., Mahdiansyah, R.Rosnawati, Fahmi dan Erika Afiani. 2012. Kemampuan Matematika Siswa SMP Indonesia Menurut Benchmark Internasional TIMSS 2011. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Trance, Naci John C. 2013. Process Inquiry: Analysis of Oral Problem-Solving Skills in Mathematics of Engineering Students. US-China Education Review 3 (2). Diakses pada 8 Oktober 2016 ( http://files.eric.ed.gov/fulltext/ ED540490.pdf). Wardhani, Sri dan Rumiyati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.. 12