BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, SMK menjadi alternatif untuk melanjutkan pendidikan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga. mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada awal abad 21 ini, dunia pendidikan di indonesia menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terencana dan secara sistematis ) diberikan kepada peserta didik oleh pendidik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. di masa depan, karena dengan pendidikan manusia dididik, dibina dan dikembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang. berkualitas, dengan begitu perkembangan yang ada dapat dikuasai,

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, dengan teknologi dan komunikasi yang canggih tanpa mengenal

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kita adalah negara yang memperhatikan pendidikan bangsanya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang untuk memiliki pengetahuan agar tidak tertinggal.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti ini, menurut adanya sumber daya manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat kemajuan suatu negara berbeda antara negara yang satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilham Taufik Effendi, 2015 PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan memang sangatlah penting bagi kita, menurut UUD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses interaksi yang baik didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 (dalam Triana, 2015) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diberikan tanggungjawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Menurut Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, pasal I tentang ketentuan umum sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mrngrmbangkan potensi dirinya untu memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab II, pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, 1

2 mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangungjawab. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses Belajar Mengajar (PBM) yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan. Pelaksanaan proses pembelajaran dapat dilakukan dengan tiga jenis lingkungan pendidikan yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal. Setiap kegiatan pembelajaran formal yang dilakukan disekolah akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri siswa yang dikelompokkan kedalam kawasan domain (kognitif, afektif, dan psikomotorik). Minat merupakan faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal itu karena minat terkait erat dengan motivasi. Minat terhadap pelajaran tertentu akan memotivasi siswa lebih tekun mempelajari bidang studi yang diminatinya tersebut. Minat belajar tidak saja penting bagi siswa namun juga menjadi masalah penting yang harus dihadapi guru. Keberhasilan atau kegagalan guru dalam membangkitkan minat belajar siswa sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi hasil belajar yang dikehendaki. Tanpa adanya minat siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, maka guru harus bersiap mengalami kekecewaan, frustasi dan makan hati ketika mengajar. Hal yang sama juga dialami oleh siswa yaitu sikap apatis, pasif, tidak memahami materi dan pada akhirnya hanya berorientasi pada nilai. Pendidikan yang berkaitan dengan Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah harus menggunakan beberapa variasi media pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan ilmu kepada peserta didik yang semakin maju dan canggih,

3 yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar, pembelajaran lebih menarik dan peserta didik dapat lebih lama dalam mengingat pesan yang diterima serta lebih termotivasi dalam belajar. Dengan peningkatan kualitas belajar pada tingkat yang maksimal, peserta didik lebih senang terhadap pelajaran, dapat menambah minat dan hasil belajarnya, menambah minat untuk berpikir dan belajar sendiri dalam belajar. Seperti yang dikemukakan Sanaky (2009, h. 1-2) Salah satu upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif mempertinggi kualitas yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hasil belajar. Penggunaan media pembelajaran, salah satunya bisa dengan menggunakan media pembelajaran audio-visual. Media pembelajaran audio-visual merupakan media yang menyampaikan materi dengan menggunakan suara dan gambar salah satu contohnya adalah pemutaran video yang berkaitan dengan materi ajar yang akan disampaikan oleh guru. Namun pada kenyataannya, guru belum bisa menguasai media pembelajaran dalam melakukan kegiatan KBM di sekolah mereka. Dari hasil observasi yang dilakukan di kelas X Akuntansi 4 SMK Ngeri 3 Bandung siswa mengalami berbagai masalah dalam belajar seperti perasaan tidak senang, ketidak terlibatan siswa, ketidak tertarikan dan kurang perhatian ketika belajar. Permasalahan yang muncul dapat diartikan bahwa siswa kurang mempunyai minat untuk belajar dalam mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan. Penggunaan media pembelajaran masih belum optimal, kendala yang dihadapi adalah keterbatasan sarana dan prasana penunjang serta kurangnya SDM dalam

4 menerapkan media pembelajaran, sehingga yang seharusnya sudah mengusai media pembelajaran menjadi terhambat. Berikut adalah tabel rata-rata minat belajar siswa pada mata pelajaran Dasar-dasar Perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung Tabel 1.1. Presentase Minat Belajar Siswa Kelas X Akuntansi 4 Mata Pelajaran Dasardasar Perbankan di SMK Negeri 3 Bandung No Indikator Minat Belajar Frekuensi Presentase Siswa (orang) (%) 1 Kesukaan 2 16,7% 2 Ketertarikan 3 25% 3 Perhatian 4 33,3% 4 Keterlibatan 3 25% Jumlah 12 100% Sumber: kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 3 Bandung Dari tabel diatas terdapat 2 orang yang merasa senang, 3 orang yang terlibat dalam pembelajaran, 3 orang yang tertarik dalam pembelajaran dan 4 orang yang memperhatikan, dimana seluruh siswa kelas X akuntansi 4 terdapat 38 orang. Dapat disimpulkan bahwa 12 orang mempunyai minat belajar sedangkan 26 orang tidak memiliki minat dalam pembelajaran. Dari uraian di atas maka penulis merencanakan penelitian berjudul Pengaruh Media Pembelajaran Audio-Visual terhadap Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Penggunaan Dana Bank (Studi Kasus pada Mata Pelajaran Dasar-dasar Perbankan Kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung). 1.2. Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

5 a. Penggunaan Media Pembelajaran belum optimal b. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya minat siswa dalam belajar dasar-dasar perbankan. c. Siswa mudah mengeluh dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru d. Proses belajar mengajar siswa pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan masih kurang efektif e. Minat Belajar siswa rendah dalam pelajaran dasar-dasar perbankan, karena dalam proses belajar mengajar menggunakan media konvensional. 1.3. Batasan dan Rumusan Masalah 1.3.1. Batasan Masalah Untuk mempermudah penelitian, penulis hanya membatasi penelitian sebagai berikut: a. Media pembelajaran yang digunakan dibatasi pada media pembelajaran audiovisual berupa tampilan video b. Materi yang dibahas yaitu tentang penggunaan dana bank pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. c. Objek dalam penelitian ini siswa kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung. 1.3.2. Rumusan Masalah Untuk memudahkan penelitian diperlukan rumusan masalah yang jelas, dapun rumusan masalah dalam penelitian ini:

6 a. Bagaimana penerapan media pembelajaran audio-visual dalam pembelajaran penggunaan dana bank di kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung? b. Bagaimana minat belajar siswa dalam pembelajaran penggunaan dana bank di kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung? c. Berapa besar pengaruh penerapan media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung? 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penellitian ini bertujuan untuk mengetahui: a. Penerapan media pembelajaran berbasis audio-visual dalam pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung? b. Minat belajar siswa pada pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung? c. Berapa besar pengaruh penerapan media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X Akuntansi 4 di SMK Negeri 3 Bandung?

7 1.5. Manfaat Penelitian Penulis mengharapkan agar hasil penelitian yang dituangkan dalam proposal skripsi ini mampu memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Sebagai bahan kajian bagi sekolah untuk lebih meningkatkan usaha-usaha pendidikan, khususnya dalam penggunaan media pembelajaran yang baik. b. Bagi Guru Dapat memberikan acuan bagi guru khususnya guru mata pelajaran darardasar perbankan untuk dapat menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran c. Bagi Siswa Memberikan tambahan mengenai minat belajar siswa dalam mata pelajaran dasar-dasar perbankan pada khususnya dan mata pelajaran yang lain pada umumnya serta memberikan siswa lebih berperan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 1.5.2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada serta dapat memberi gambaran mengenai pengaruh multimedia pembelajaran berbasis audio-visual terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan yang ada pada saat peneliti observasi, sehingga para guru terinspirasi untuk menerapkan media yang

8 sesuai dengan kondisi siswa dan upaya pengembangan pembelajaran dasar-dasar perbankan. 1.6. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi perbedaan pemahaman tentang istilah-istilah yang digunakan, maka beberapa istilah perlu didefinisikan secara operasional. Berikut ini istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini: a. Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dan sesuatu (orang,benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. b. Media Pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad (2013, h. 3) Media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Secara lebih khusus media pembelajaran adalah alat-alat grafis, photografis atau elektronis untuk menangkap, memroses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. c. Media Audio-Visual Menurut Nana Sudjana (2015, h. 129) Media audio visual untuk pengajaran adalah sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk suara dan gambar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar. Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio

9 visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi, sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. d. Minat Belajar Menurut Slameto (2013, h. 180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin berminat. Minat belajar adalah salah satu bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang menyangkut kognitif,afektif, dan psikomotorik. e. Penggunaan Dana Bank Menurut buku dasar-dasar perbankan jilid 2 Kemendikbud Penggunaan dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya, Dana bank yang diperoleh dari beberapa sumber tersebut oleh bank akan dialokasikan untuk berbagai kegiatan dengan prioritas tertentu. Prioritas tersebut terbagi menjadi prioritas utama, prioritas sekunder, kredit, investasi portofolio, dan aktiva tetap.

10 Berdasarkan pengertian istilah di atas, maka yang dimaksud dengan pengaruh media pembelajaran audio-visual terhadap minat belajar siswa dalam pembelajaran penggunaan dana bank studi kasus pada mata pelajaran dasar-dasar perbankan kelas X Akuntansi 4 SMK Negeri 3 Bandung dalam penelitian ini adalah suatu daya yang membentuk watak atau perbuatan seseorang melalui alat penyampai pesan yang secara fisik dapat dilihat dan didengar untuk meningkatkan rasa ketertarikan, atau perasaan suka terhadap materi bank dalam menghimpun dana untuk operasinya.