PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

EFFICIENT FRONTIER. Efficient Frontier. 3.3 x Return Simulasi Monte Carlo EWMA GARCH Markowitz 2.8

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

PEMILIHAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

MENENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL CONDITIONAL MEAN VARIANCE

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

UNNES Journal of Mathematics

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

PERHITUNGAN VaR PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN DATA HISTORIS DAN DATA SIMULASI MONTE CARLO

Suma Suci Sholihah, Heni Kusdarwati, Rahma Fitriani. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG BEKUNJUNG KE BALI MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER

SEMINAR TUGAS AKHIR. Peta Kendali Comulative Sum (Cusum) Residual Studi Kasus pada PT. PJB Unit Pembangkitan Gresik. Rina Wijayanti

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

PERHITUNGAN NILAI BETA DARI BEBERAPA SAHAM UNGGULAN DI INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE GARCH

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M)

III. METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Analisis Statistik Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Menggunakan Regresi Time Series

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

KEUNIKAN MODEL BLACK LITTERMAN DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO 1. Abstract

SENSITIFITAS MODEL GARCH UNTUK MENGATASI HETEROKEDASTIK PADA DATA DERET WAKTU

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH

IV. METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

Kajian Simulasi terhadap Sensitivitas Portofolio Optimal Model Mean-Variance

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE (EWMA) DAN SEMI VARIANS (SV)

PENENTUAN MODEL TERBAIK UNTUK PERAMALAN DATA SAHAM CLOSING PT. CIMB NIAGA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ARCH-GARCH

PADA PORTOFOLIO SAHAM

INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) (Studi Kasus pada Return Kurs Rupiah terhadap Dollar Australia)

PREDIKSI JANGKA PENDEK B ULAN AN JUMLAH FLARE DENGAN MODEL ARIMA (p,d,[q]), (P,D,Q)' 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL EGARCH PADA ESTIMASI VOLATILITAS HARGA MINYAK KELAPA SAWIT

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

PENDEKATAN MODEL TIME SERIES UNTUK PEMODELAN INFLASI BEBERAPA KOTA DI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation

PERBANDINGAN PENDEKATAN GENERALIZED EXTREME VALUE DAN GENERALIZED PARETO DISTRIBUTION UNTUK PERHITUNGAN VALUE AT RISK PADA PORTOFOLIO SAHAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Program Studi Matematika, Institut Teknologi Kalimantan, Balikpapan

KAJIAN METODE JACKKNIFE DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN PARAMETER ARMA(p,q)

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. autokovarians (ACVF) dan fungsi autokorelasi (ACF), fungsi autokorelasi parsial

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) D-300

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

Pemodelan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat Menggunakan ARFIMA

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber tetap yang terjadi berdasarkan waktu t secara berurutan dan dengan

OPTIMALISASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS: UD. DODOL MADE MERTA TEJAKULA, SINGARAJA)

Estimasi Nilai AVaR Menggunakan Model GJR dan Model GARCH

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA NILAI TUKAR MATA UANG DOLLAR AMERIKA TERHADAP YEN JEPANG DAN EURO TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM ARCH, GARCH DAN TARCH

Transkripsi:

Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI Komang Dharmawan Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Udayana, Bali Email: Komang_Dharmawan@yahoo.com.au Abstrak Dalam teori portofolio mean-variance yang dikembangkan oleh Markowitz, portofolio disusun berdasarkan asumsi bahwa harga saham tidak bergerak secara dinamis selama investasi, atau pergerakan harga saham memiliki nilai volatilitas yang sama dengan situasi pasar modal yang terjadi saat ini maupun dimasa yang akan datang. Ini berarti portofolio yang disusun tidak merefleksikan keadaan pasar yang sesungguhnya. Model lain yang dianggap lebih dapat menjelaskan keadaan pasar yang bergerak secara dinamis, yaitu model EWMA (exponentially weighted moving average), model ini memberikan bobot yang lebih besar pada data paling baru. Jadi kodisi pasar terakhir akan dilibatkan dengan bobot yang lebih besar dalam memprediksi matriks varians-kovarians. Model lain yang dapat menangani berfluktuasinya nilai volatilitas suatu harga saham adalah model GARCH. Kedua model ini dipakai untuk memprediksi matrik varians-kovarians dengan asumsi bahwa volatilitas yang diwakili oleh varians dari harga saham berubah secara dinamis. Makalah ini membahas sensitifitas model Markowitz, EWMA, dan GARCH dalam pemilihan portofolio terhadap perubahan nilai volatilitas. Portofolio akan dibentuk menggunakan empat harga saham penutupan, yaitu Exelcomindo, Aneka Tambang, Gudang Garam, dan Indosat tahun 2008. Dari hasil studi empiris ditemukan bahwa metode EWMA yang paling sensitif terhadap perubahan volatilitas dibandingkan dengan metode GARCH dan Markowitz Keywords: Teori Portofolio Markowitz, Pemilihan Portofolio mean-variance, exponentially weighted moving average (EWMA), generalized autoregressive conditional heteroscedasticity (GARCH). 1. Pendahuluan Setiap investor mengetahui bahwa akan ada suatu risk-return tradeoff atau pertukaran antara resiko dan imbal hasil (return), yaitu apabila investor bersedia menanggung resiko, maka akan mendapatkan imbalan berupa imbal hasil yang lebih tinggi. Jadi jika seorang inverstor ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih besar maka investor harus bersedia menanggung resiko yang lebih tinggi (high risk high return). Adanya resiko ini telah membuat manajer investasi lebih bijak dalam mengelola dana dalam arti, penggunaan teori-teori ekonomi atau matematika akan menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan investasi. 1

Salah satu teori investasi yang banyak digunakan dalam pengelolaan portfolio adalah teori Markowitz. Memanfaatkan teori ini dalam praktek memerlukan beberapa asumsi, salah satunya adalah asumsi data bersifat normal dan stasioner dalam rataan atau varians. Atau lebih tegasnya teori Markowitz mengasumsikan bahwa eror data harus mengikuti pola homoskedastik (atau varian eror besifat stasioner). Menurut penelitaian yang dilakukan oleh Mandeibrot (1963), data finansial seperti harga saham memiliki ekor yang lebih gemuk dari distribusi normal dan perubahan harga cendrung bersifat cluster artinya perubahan harga saham yang besar cendrung diikuti oleh perubahan yang besar juga. Sebaliknya perubahan yang kecil pada harga saham akan diikuti oleh perubahan yang kecil pula. Dengan demikian penggunaan teori Markowitz untuk data finasial mengakibatkan terjadinya pelanggaran asumsi-asumsi tersebut di atas. Horasanh dan Fidan (2006) dalam papernya mengusulkan penggunaan Exponentially Weighted Moving Average (EWMA) dan Generelised Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) untuk mengekspresikan dinamika harga saham dan dapat mengurangi estimation errors. Penggunaan EWMA lebih merefleksikan kondisi riil dinamika harga saham karena memberikan bobot yang lebih besar pada data harga saham yang terbaru sedangkan metode GARCH dapat mengatasi dinamika volatilitas harga saham yang nonstasioner. Dalam makalah ini model Markowitz, model EWMA, dan model GARCH dibahas, kurva efficient frontier untuk ketiga metode juga disajikan, kemudian sensitifitas ketiga model tersebut terhadap perubahan volalititasnya juga diamati. Portofolio akan dibentuk menggunakan empat harga saham penutupan, yaitu Exelcomindo, Aneka Tambang, Gudang Garam, dan Indosat tahun 2008. 2. Model Portofolio Mean-Variance (M-V) Portofolio mean-variance yang efisien bisa dicapai dengan dua cara yaitu; meminimumkan risiko (variance) untuk keuntungan (mean return) tertentu atau memaksimalkan rata-rata keuntungan (mean return) dengan menanggung risiko (variance) tertentu. Menurut teori portofolio M-V, distribusi peluang dari harga saham diasumsikan diketahui, dan nilai imbal hasil dari setiap portofolio dihitung menggunakan nilai ekspektasi dari portofolio tersebut dan resiko dihitung menggunakan varians dari portofolionya. Menurut Markowitz, teori M-V dapat dijabarkan sebagai berikut. Misalkan seseorang ingin menginvestsikan modalnya pada sejumlah n saham yang berbeda, misalkan juga nilai ekspektasi keuntungan masing-masing saham adalah maka 2

dimana, adalah proporsi modal yang diinvestasikan pada saham ke-i, dan adalah nilai ekspektasi keuntungan portofolio. Misalkan varians dari masing-masing kuntungan dari masing saham adalah dan varians dari portofolio adalah, dan misalkan covariansi dari saham i dan saham j adalah, maka dengan portofolio, saham dan, saham i dan j (dalam hal ini Menggunakan cara penulisan yang standar, masalah optimasi dapat dituliskan dalam bentuk Masalah optimasi di atas adalah masalah optimasi quadratic programming yang diselesaikan dengan menggunakan fungsi QUADPROG pada MATLAB. 3. Exponentially Weighted Moving Average Metode ini memberikan bobot yang lebih besar untuk data yang terbaru dalam menaksir matrik varians-covarians. Penggunaan model ini untuk peramalan beberapa tipe data ekonomi yang bersifat tak stasioner akan memberikan hasil yang lebih tepat, walaupun metoda tersebut tidak mampu untuk memberikan hasil yang efisien untuk semua deret waktu. Proses EWMA didefinisikan dengan parameter peluruhan dan nilai adalah data return saham. Model EWMA mengasumsikan bahwa volatilitas tidak konstan selama investasi berlangsung. Oleh karena itu teknik EWMA menyediakan model volatilitas yang lebih akurat untuk hubungan antara keuntungan harga saham. Observasi data yang baru didapat 3

denga memberikan bobot data sebelumnya dan mengalikan masing-masing suku dengan kemudian hasil kalinya dibagi dengan suku berikut Misalkan adalah standar deviasi dari data runtun waktu pada waktu t+1 dan adalah return pada waktu t maka: Persamaan (7) menekankan bahwa pada setiap observasi data yang baru volatilitas dari saham berubah. Oleh karena itu menurut Engle s (1982), data terbaru akan memberikan informasi tentang peramalan varians satu periode. Model EWMA adalah bentuk khusus dari tipe GARCH (1,1) yang dimodelkan oleh Bollerslev (1986). EWMA didapat dengan mengasumsikan bahwa salah satu dari parameter model GARCH sama dengan nol. Oleh karena itu EWMA dapat dikatakan sebagai model GARCH yang lebih sederhana karena hanya satu parameter yang digunakan sebagai input. Taksiran kovarian dapat dihitung dengan menggunakan rumus Model di atas mengasumsikan suatu hubungan linear antara dua saham. RiskMetrics menggunakan model di atas untuk menghitung volatilitas. Model ini bergantung pada parameter yang dikenal dengan nama factor peluruhan. Faktor ini secara langsung mempengaruhi hasil perhitungan volatilitas. Dengan memilih nilai factor ini mendekati 1, biasanya dipilih 0,94 atau 0,095, maka pengaruh data terbaru akan lebih kuat dibandingkan data yang lebih lama. 4. Generalised Autoregresif Conditional Heterokedastik (GARCH) GARCH merupakan bentuk yang lebih umum dari ARCH. Model ARCH pertama kali diperkenalkan oleh Nobelis Ekonomi 2003, F. Engle pada tahun 1982 dengan mengenalkan konsep Conditional Heterokedastik, sebuah konsep tentang ketidakkonstanan varians dari data acak, dan perubahan varians ini dipengaruhi oleh data acak sebelumnya yang tersusun dalam urutan waktu. 4

Model ARCH derajad q dari data acak didefinisikan ARCH(q) dengan data historis dengan K > 0, Terlihat bahwa dalam model ARCH(q) perubahan varians dipengaruhi oleh sejumlah q data acak sebelumnya. Hal ini yang akan menjadi dasar dari pengembangan model GARCH. Dalam model GARCH perubahan varians selain dipengaruhi oleh beberapa data acak sebelumnya, juga dipengaruhi oleh sejumlah varians dari data acak sebelumnya. Model umum GARCH(p,q) didefinisikan sebagai: dengan K > 0,, Masalah yang dihadapi dalam memodelkan data acak melalui model GARCH adalah menentukan koefisien, berdasarkan data acak yang sudah ada. Jika koefisien ini telah diperoleh maka nilai bisa diramalkan dengan tingkat kesalahan tertentu. GARCH cukup baik digunakan untuk memodelkan data yang berubah standar deviasinya, namun tidak untuk data yang benar-benar acak, sehingga perlu dilakukan uji terhadap korelasi data. 5. Studi empiris Portofolio yang akan dibentuk menggunakan empat harga saham penutupan, yaitu Exelcomindo, Aneka Tambang, Gudang Garam, dan Indosat tahun 2008. Setelah tingkat keuntungan R, dihitung kemudian dilakukan uji autokorelasi, yaitu dengan memplot fungsi autokorelasi (ACF) dan fungsi autokorelasi parsial (PACF). Tujuan dari langkah ini adalah untuk melihat pola alternating (tanda dan nilai autokorelasi berubah secara acak sesuai dengan berjalannya nilai lag). Dari keempat data return yang diuji, keempatnya data menunjukan sifat tidak stasioner dalam varians, dan stasioner lemah dalam rata-rata hitung. Selanjutnya, Uji Ljung-Box digunakan, untuk mengetahui apakah data sudah bersifat acak. Berdasarkan uji Ljung Box terhadap nilai dugaan residual kuadrat dari 5

keempat data return menunjukkan bahwa nilai Q lebih besar dari CV (Critical Value) atau nilai P lebih kecil dari = 0.05. Ini berarti bahwa nilai dugaan residual kuadrat dari keempat saham berkorelasi yang juga berarti varians keempat saham tidak stasioner (Tabel 1). Berdasarkan uji ARCH LM terhadap nilai dugaan residual juga diperoleh nilai Q lebih besar dari CV (Critical Value) atau nilai P lebih kecil dari = 0.05 yang artinya nilai dugaan residual dari keempat saham menunjukkan adanya efek ARCH-GARCH pada data return sehingga memungkinkan peramalan menggunakan metode GARCH. Tabel 1 Uji Efek ARCH-GARCH Keempat Saham Saham Excelcomindo Uji Ljung Box 0 48.5786 7.8147 0 100.2971 12.5916 0 139.5197 16.9190 0 157.8284 21.0261 0 169.7181 24.9958 0 176.6085 28.8693 0 180.5722 32.6706 Uji Ljung Box 0.0001 20.6114 7.8147 0.0020 20.7651 12.5916 0.0001 35.2226 16.9190 0.0000 51.7220 21.0261 0.0000 58.2855 24.9958 0.0000 61.1139 28.8693 0.0000 62.5245 32.6706 Saham Aneka Tambang Uji ARCH LM 0.0 48.5786 7.8147 0.0 100.2971 12.5916 0.0 139.5197 16.9190 0.0 157.8284 21.0261 0.0 169.7181 24.9958 0.0 176.6085 28.8693 0.0 180.5722 32.6706 Uji ARCH LM 0.0004 20.6114 7.8147 0.0049 20.7651 12.5916 0.0002 35.2226 16.9190 0.0004 51.7220 21.0261 0.0005 58.2855 24.9958 0.0009 61.1139 28.8693 0.0010 62.5245 32.6706 Uji Ljung Box 0.00 77.2401 7.8147 0.00 81.7634 12.5916 0.00 94.8563 16.9190 0.00 99.0328 21.0261 0.00 101.1070 24.9958 0.00 102.5395 28.8693 0.00 103.5900 32.6706 Uji Ljung Box 0.0000 41.1626 7.8147 0.0000 41.3239 12.5916 0.0000 42.7104 16.9190 0.0000 43.1657 21.0261 0.0001 44.0286 24.9958 0.0004 44.8946 28.8693 0.0012 46.2549 32.6706 Saham Gudang Garam Saham Indosat Uji ARCH LM 0 77.2401 7.8147 0.00 81.7634 12.5916 0.00 94.8563 16.9190 0.00 99.0328 21.0261 0.00 101.1070 24.9958 0.00 102.5395 28.8693 0.00 103.5900 32.6706 Uji ARCH LM P Q Stat C 0.0000 41.1626 7.8147 0.0000 41.3239 12.5916 0.0002 42.7104 16.9190 0.0008 43.1657 21.0261 0.0068 44.0286 24.9958 0.0234 44.8946 28.8693 0.0344 46.2549 32.6706 Penentuan orde GARCH dapat dilihat dari plot ACF dan PACF residual kuadrat (plot ACF dan PACF). Beberapa model GARCH yang bisa dibentuk berdasarkan plot ACF dan PACF residual kuadrat keempat saham dapat dilihat pada Tabel 2 - Tabel 5 Tabel 2 Estimasi Parameter Model GARCH Saham Excelcomindo Model GARCH(1,1) GARCH(1,2) GARCH(2,1) GARCH(2,2) K 6.6064 [2.2213]* 6.6028 [1.8588] 9.111 [2.2107]* 9.1119 [1.2860] G1 0.78858 [14.9598]* 0.7886 [11.0386]* 0.22018 [0.8653] 0.22016 [0.3417] G2 0.4814 [2.1404]* 0.48141 [0.9992] A1 0.14966 [3.1114]* 0.14967 [2.0891]* 0.21195 [3.1073]* 0.21195 [2.4039]* A2 0 [0.0000] 0 [0.0000] AIC -966.63-964.63-966.5-964.5 BIC -952.79-947.33-949.2-943.74 Keterangan: tanda [ ]* menunjukkan T-Stat > T-tab pada. 6

Berdasarkan hasil estimasi koefisien GARCH saham excelcomindo yang terlihat pada tabel 2 maka diperoleh peramalan menggunakan GARCH(1,1) yang paling signifikan dilihat dari nilai T-Statistik koefisien GARCH yang lebih besar dari nilai T tabel untuk = 0.05. Ini juga didukung dengan uji AIC dan BIC yang memberikan nilai minimum pada peramalan GARCH(1,1). Sehingga model GARCH(1,1) saham excelcomindo: Tabel 3 Estimasi Parameter Model GARCH Saham Aneka Tambang Model GARCH(1,1) GARCH(1,2) GARCH(2,1) GARCH(2,2) K 7.497 [2.7717]* 7.4964 [1.8382] 9.6971 [2.1713]* 0.00011175 [1.9481] G1 0.84346 [28.4643]* 0.84347 [20.0623]* 0.20425 [1.4545] 0 [0.0000] G2 0.5421 [4.4150]* 0.71725 7.9423]* A1 0.1452 [3.7152]* 0.1452 [1.7091] 0.25312 [4.0187]* 0.21978 [3.3703]* A2 0 [0.0000] 0.057126 [1.1634] AIC -741.16-739.16-741.41-739.78 BIC -727.33-721.87-724.11-719.02 Keterangan: tanda [ ]* menunjukkan T-Stat > T-tab pada. Berdasarkan hasil estimasi koefisien GARCH saham Aneka Tambang yang terlihat pada tabel 3 maka diperoleh peramalan menggunakan GARCH(1,1) yang paling signifikan dilihat dari nilai T-Statistik koefisien GARCH yang lebih besar dari nilai T tabel untuk = 0.05. Ini juga didukung dengan uji AIC dan BIC yang memberikan nilai minimum pada peramalan GARCH(1,1). Sehingga model GARCH(1,1) saham Aneka Tambang: Tabel 4 Estimasi Parameter Model GARCH Saham Gudang Garam Model GARCH(1,1) GARCH(1,2) GARCH(2,1) GARCH(2,2) K 0.00019098 [6.5614]* 0.00019087 [3.0020]* 0.0001762 [6.3293]* 0.0003549 [1.6961] G1 0.50959 [9.7322]* 0.50985 [3.6750]* 0.27335 [1.0661] 0 [0.0000] G2 0.23037 [0.9985] 0.13688 [0.4322] A1 0.45197 [4.4399]* 0.45172 [3.7888]* 0.44604 [4.3211]* 0.50769 [3.6393]* A2 0 [0.0000] 0.31884 [0.7615] AIC -913.02-911.02-913.18-909.11 BIC -899.18-893.72-895.88-888.36 Keterangan: tanda [ ]* menunjukkan T-Stat > T-tab pada. Berdasarkan hasil estimasi koefisien GARCH saham Gudang Garam yang terlihat pada tabel 4 maka diperoleh peramalan menggunakan GARCH(1,1) yang paling signifikan dilihat dari nilai T-Statistik koefisien GARCH yang lebih besar dari nilai T tabel untuk. Ini juga didukung dengan uji AIC dan BIC yang memberikan nilai minimum pada peramalan GARCH(1,1). Sehingga model GARCH(1,1) saham Gudang Garam: 7

Tabel 5 Estimasi Parameter Model GARCH Saham Indosat Model GARCH(1,1) GARCH(1,2) GARCH(2,1) GARCH(2,2) K 0.00052044 [4.8274]* 0.00077298 [5.0747]* 0.0005204 [4.2119]* 0.00077299 [5.0545]* G1 0.31507 [2.7753]* 0 [0.0000] 0.31511 0 [0.0000] [2.4157]* G2 0 [0.0000] 0 [0.0000] A1 0.43836 [4.2876]* 0.26522 [2.7339]* 0.43833 [4.1180]* 0.26534 [2.5280]* A2 0.31545 [4.0042]* 0.31545 [3.5074]* AIC -887.5675-892.4988-885.5675-890.4988 BIC -873.7292-871.2009-868.2696-869.7413 Keterangan: tanda [ ]* menunjukkan T-Stat > T-tab pada. Berdasarkan hasil estimasi koefisien GARCH saham Indosat yang terlihat pada tabel 4.9 maka diperoleh peramalan menggunakan GARCH(1,1) yang paling signifikan dilihat dari nilai T-Statistik koefisien GARCH yang lebih besar dari nilai T tabel untuk = 0.05. Ini juga didukung dengan uji AIC dan BIC yang memberikan nilai minimum pada peramalan GARCH(1,1). Sehingga model GARCH(1,1) saham Indosat: Tahap selanjutnya adalah perhitunga matrik varians-kovarian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 6 Varians - Kovarians Metode Markowitz: Saham Excelcomindo Aneka Tambang Gudang Garam Indosat Excelcomindo 0.0011 0.0002 0.0004 0.0007 Aneka Tambang 0.0002 0.0031 0.0006 0.0018 Gudang Garam 0.0004 0.0006 0.0020 0.0012 Indosat 0.0007 0.0018 0.0012 0.0017 Tabel 7 Varians - Kovarians Metode EWMA: Saham Excelcomindo Aneka Tambang Gudang Garam Indosat Excelcomindo 0.0015 0.0003 0.0006 0.0008 Aneka Tambang 0.0003 0.0034 0.0009 0.0019 Gudang Garam 0.0006 0.0009 0.0040 0.0017 Indosat 0.0008 0.0019 0.0017 0.0018 Tabel 8 Varians - Kovarians Metode GARCH Saham Excelcomindo Aneka Tambang Gudang Garam Indosat Excelcomindo 0.0011 0.0003 0.0005 0.0007 Aneka Tambang 0.0003 0.0051 0.0012 0.0025 Gudang Garam 0.0005 0.0012 0.0049 0.0021 Indosat 0.0007 0.0025 0.0021 0.0021 Matrik varians-kovarian (Tabel 6- Tabel 8) dipakai sebagai masukan untuk fungsi QUADPROG pada MATLAB, yang hasilnya dapat disajikan dalam bentuk grafik efficient frontier seperti Gambar 1 8

Gambar 1. Efficient frontier Gambar 1 menggambarkan pada risiko 0.038 tingkat kerugian yang diperoleh menggunakan metode Markowitz memberikan nilai terkecil dibandingkan dengan menggunakan metode EWMA dan GARCH. Jika dilihat dari nilai tingkat kerugian pada 2.5 10-3 risiko terkecil diperoleh dengan menggunakan metode Markowitz dibandingkan metode EWMA dan GARCH. Jadi dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari level tingkat kerugian dan risiko portofolio, metode Markowitz memberikan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan metode EWMA dan GARCH ini terlihat dari garis efficient frontier metode Markowitz terletak di sebelah kiri garis efficient frontier metode GARCH dan EWMA. Sedangkan jika dilihat dari level sensitivitas metode EWMA dan GARCH terihat lebih curam dibandingkan dengan metode Markowitz yang mengindikasikan bahwa adanya sedikit perubahan pada risiko portofolio akan memberikan perubahan yang cukup besar pada return portofolio. Slope masing-masing grafik efficient frontier, pada selang tingkat kerugian 3,5 10-3 sampai 3 10-3 untuk metode Markowitz, GARCH dan EWMA berturut-turut adalah 0,3; 0,5; 0,7. Ini berarti metode EWMA yang paling sensitif terhadap perubahan volatilitas dibandingkan dengan metode GARCH dan Markowitz. Hasil yang berbeda diperoleh oleh Horasanli dan Fidan (2006) yang menyatakan metode EWMA pada pembentukan portofolio memberikan risiko yang paling kecil dan paling sensitif. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan banyaknya jenis saham yang digunakan dalam pembentukan portofolio serta perbedaan banyaknya data yang digunakan, dimana pada penelitian ini menggunakan empat jenis saham berbeda dan sebanyak 235 data untuk masing-masing saham sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Horasanli dan Fidan 9

(2006) menggunakan lima belas jenis saham berbeda dengan 100 data untuk masingmasing saham. Selain itu pada penelitian ini pergerakan harga saham sedang kacau karena adanya krisis global. DAFTAR PUSTAKA Bollerslev,T. Generalised Autoregresif Conditional Heteroskedasticity, Journal of Econometrics. 1986. Box, G.E.P., G.M. Jenkins, and G.C. Reinsel, Time Series Analysis: Forecasting and Control, Third edition, Prentice Hall, 1994. Capiński, Marek and Tomasz Zastawniak, Mathematics for Finance An Introduction to Financial Engineering, Springer, United States of Amerika, 2004. Engle F.R. Autoregresif Conditional Heteroskedasticity with Estimates of the Variance of United Kingdom Inflation,1982. Hillier, Frederick S. and Gerald J.Lieberman, Introduction to Operation Research, Fifth Edition, McGraw Hill International Edition, Singapura, 1990. Horasanli,M and Neslihan F. Portofolio Selection by Using Time Varying Covariance Matrices. Faculty of business Administration. 1998. Luenberger, David G., Investment Science, Stanford University, New York, 1998. Scherer, Bernd and Martin. Introduction to Modern Portfolio Optimization With NUOPT and S-PLUS, Springer, United State of Amerika, 2005. Surya,Y dan Yun H. Garch (2,1) pada LQ45. Bandung Fe Institute. 2004. Tsay, R.S. (2002). Analysis of Financial Time Series: Financial Econometrics. John Wiley & Sons, Inc. New York. Wei, W.W.S. (1990). Time Series Analysis: Univariate and Multivariate Methods. Addison-Wesley Publishing Company, Inc. Canada. Winston, Wayne L. Operation Research Application and Algorithms, Third Edition, International Thomson Publishing, Belmont: California, 1994. 10