SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. menghasilkan pengetahuan dan keterampilan (Hidayat, 2005).

Tali Pusat Pada Janin

BAB II TINJAU TEORI. makluk hidup yang bersangkutan. Sedangkan menurut Skiner (1998) perilaku

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Puji Astutik STIKes Satria Bhakti Nganjuk ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika bayi lahir, kondisi bayi masih lemah sehinggga butuh perhatian dan

BAB II LANDASAN TEORI. perut ibu hingga bulan pertama kehidupan (Varney, 2008). Bayi baru lahir

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, memiliki

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kandungan dengan plasenta. Saluran ini biasanya terdiri dari tiga pembuluh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Praktek adalah suatu sikap yang belum tentu terwujud dalam suatu

BAB II TINJAUAN TEORI

SURAT PERNYATAAN CONTENT VALIDITY

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum

Masalah Kulit Umum pada Bayi. Kulit bayi sangatlah lembut dan membutuhkan perawatan ekstra.

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Tali pusat (funis) memanjang dari umbilikalis sampai ke permukaan fetal plasenta.

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

BAB 1 PENDAHULUAN. selama 9 bulan 10 hari menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Sisa tali

BAB II LANDASAN TEORI

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea. Fitri Yuliana, SST

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB V PEMBAHASAN. 1. Lama Pelepasan Tali Pusat pada Kelompok Kasus. tali pusat >7 hari. Rerata waktu lepas tali pusat bayi yang dirawat dengan

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) PERAWATAN LUKA POST OPERASI APPENDIKTOMI PADA ANAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi yang baik terhadap kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir

BAB II TINJAUAN TEORI. Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

ANGGOTA KELOMPOK 1 : 1.Ellaeis Guinea (14006) 2.Febriyanti Dwi S (14007) 3.Herlita Sari M. (14011) 4.Magdalena P. A. C (14015) 5.Natalia Ratna K.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Saver (MPS) di

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

Siapkan air hangat (tidak terlalu dingin atau panas)

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

Dwi Sogi Sri Redjeki 1, Husin Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Sari Mulia Banjarmasin. ABSTRAK

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN PERAWATAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR OLEH IBU POSTPARTUM DI KLINIK BERSALIN HJ. S. TARIGAN DI KOTA PANGKALPINANG

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

METODE PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA PADA BAYI DI RUANG BAYI RSUD. ULIN BANJARMASIN

OBSERVASI PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP WAKTU PENGERINGAN DAN PELEPASAN TALI PUSAT DI RUANG RSUP DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

NEONATUS BERESIKO TINGGI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STERILISASI & DESINFEKSI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

PERSYARATAN PRAKTIK BIDAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. persepsi sehingga ada respon untuk mewujudkan suatu tindakan.

I. PENDAHULUAN. Air susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia kehidupan, hal


TINJAUAN PUSTAKA. cepat sehingga sering kali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai sehingga

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

BAB I PENDAHULUAN.

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

LAMPIRAN. Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

Diah Sukarni, Eprila, Indah Puji Septeria Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama kunjungan antenatal atau pasca persalinan/bayi baru lahir atau saat

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengapa disebut sebagai flu babi?

PERBEDAAN LAMA LEPAS TALI PUSAT PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN KASA STERIL DIBANDINGKAN KASA ALKOHOL DI DESA BOWAN KECAMATAN DELANGGU SKRIPSI

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

Transkripsi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Maternitas pada semester ganjil Program Profesi Ners XXX Unpad Disusun Oleh : Devia Nurwenda Ellyana 220112150014 Ati Garmawanti 220112150017 Riska Darwati Tampubolon 220112150021 Rima Anggreini Sucipto 220112150023 Fitria Rachmi 220112150033 Regina Masli Putri 220112150035 Muli Dwi Cahayani 220112150039 Amanda Mahendra Putri 220112150050 Yunnisa Ramdhani 220112150057 Rr. Herning Putri Ganiswari 220112150066 Nabilah 220112150070 Margaretha Lumban Gaol 220112150078 Rina Rindania 220112150087 Dwi Juwita Meiyola 220112150090 Hilda Bidayatul Hidayah 220112150112 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL ) Sub Pokok bahasan : Perawatan Tali Pusat Sasaran : Waktu : 10 Menit Tempat : Ruang VK RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan pada ibu dan keluarga bayi, diharapkan dapat melakukan perawatan tali pusat dengan benar secara mandiri di rumah. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu : a. Mengetahui tentang pentingnya perawatan tali pusat. b. Memperagakan cara merawat tali pusat dengan benar. c. Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam perawatan tali pusat. 3. Materi Penyuluhan a. Memberikan pengetahuan tentang pentingnya Perawatan Tali Pusat. b. Memperagakan dan melatih teknik Perawatan tali pusat yang benar. c. Mendorong pasien untuk melakukan teknik secara mandiri. 4. Metode Ceramah, Leaflet, dan Memperagakan Teknik. 5. Media Leaflet 6. Kegiatan Penyuluhan No Tahap / Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien 1 Pra interaksi Mengucapkan salam pembuka Menjawab salam 2 Menit Memperkenalkan diri Mendengarkan Menjelaskan maksud dan tujuan 2 Interaksi Memberikan pengetahuan tentang Mendengarkan 5 menit pentingnya perawatan tali pusat. Memperhatikan Memperagakan dan melatih teknik perawatan tali pusat yang benar. Berdiskusi dengan mahasiswa Mendorong pasien untuk (penyuluh) melakukan teknik secara mandiri. 3 Post interaksi 3 menit Menggali pengalaman peserta setelah dilakukan tindakan. Menceritakan pengalaman Memberikan masukan Memperhatikan Menyimpulkan hasil penyuluhan Memberi tanggapan Salam Penutup Menjawab salam penutup 7. Evaluasi Pertanyaan dan jawaban a. Setelah yang kita diskusikan tadi, apa yang bapak/ibu ketahui tentang pentingnya perawatan tali pusat? b. Coba peragakan kembali apa yang sudah kita peragakan tadi? c. Selain apa yang kita diskusikan tadi, apa bapak/ibu dapat melakukan perawatan di rumah secara mandiri? 8. Materi Penyuluhan a. Pengertian Tali Pusat

Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan, di katakan saluran kehidupan karena saluran ini menyerupai zat-zat gizi dan oksigen janin dan semua kebutuhan untuk hidup janin di penuhi. b. Perawatan Tali Pusat Perawatan tali pusat merupakan tindakan keperawatan yang bertujuan merawat tali pusat pada bayi baru lahir agar terhindar dari terjadinya infeksi dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan membersihkan daerah sekitar tali pusat agar selalu bersih dan kering dan selalu mencuci tangan dengan air bersih serta menggunakan sabun sebelum merawat tali pusat. c. Penyebab terjadinya infeksi pada tali pusat Infeksi tali pusat adalah suatu penyakit toksemik akut yang disebabkan oleh Clostridium tetani. Clostridium tetani mengeluarkan toksin tetanospasmin yaitu toksin yang bersifat neurotropik yang dapat menghancurkan sel darah merah, merusak lekosit, dan dapat menyebabkan kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. d. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi tali pusat pada bayi baru lahir adalah sebagai berikut 1) Faktor kuman Staphylococcus aereus ada dimana-mana dan terdapat hampir pada semua bayi di masa awal kehidupannya, baik saat lahir maupun selama perawatan. Biasanya Staphylococcus aereus sering dijumpai pada kulit, saluran pernafasan, dan saluran cerna terkolonisasi. Untuk mencegah terjadinya infeksi tali pusat sebaiknya tali pusat tetap dijaga kebersihannya, upayakan tali pusat agar tetap kering dan bersih, pada saat memandikan di minggu pertama sebaiknya jangan

merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena akan menyebabkan basahnya tali pusat dan memperlambat proses pengeringan tali pusat. 2) Faktor Maternal Status sosial-ekonomi ibu, ras, dan latar belakang dapat mempengaruhi kecenderungan terjadinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui sepenuhnya. Ibu yang berstatus sosio-ekonomi rendah mungkin nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat serta tidak higienis. Bayi kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih. 3) Faktor Neonatatal a) Prematurius (berat badan bayi kurang dari 1500 gram) Prematurius merupakan faktor resiko terjadinya infeksi. Umumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan. Transpor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga. Setelah lahir, konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun, menyebabkan hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit. Kerentanan neonatus terhadap infeksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kulit dan selaput lendir yang tipis dan mudah rusak, kemampuan fagositosis dan leukosit immunitas masih rendah. b) Defisiensi imun Neonatus bisa mengalami kekurangan IgG spesifik, khususnya terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. IgG dan IgA tidak melewati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat. Dengan adanya hal tersebut, aktifitas lintasan komplemen terlambat, dan C3 serta faktor B tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida. Kombinasi antara defisiensi imun dan penurunan antibodi total dan spesifik, bersama dengan penurunan

fibronektin, menyebabkan sebagian besar penurunan aktivitas opsonisasi. c) Laki-laki dan kehamilan kembar. Insidens infeksi pada bayi laki- laki empat kali lebih besar dari pada bayi perempuan. 4) Faktor Lingkungan a) Ada defisiensi imun bayi cenderung mudah sakit sehingga sering memerlukan prosedur invasif, dan memerlukan waktu perawatan di rumah sakit lebih lama. Penggunaan kateter vena/arteri maupun kateter nutrisi parenteral merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. Bayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi. b) Paparan terhadap obat-obat tertentu, seperti steroid, bisa menimbulkan resiko pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum luas, sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas, sehingga menyebabkan resisten berlipat ganda. c) Pada bayi yang minum ASI, spesies Lactbacillus dan E.colli ditemukan dalam tinjanya, sedangkan bayi yang minum susu formula hanya didominasi oleh E.colli. d) Mikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat mencapai neonatus yaitu: 1. Pada masa intranatal atau saat persalinan Infeksi saat persalinan terjadi karena yang ada pada vagina dan serviks naik mencapai korion dan amnion. Akibatnya, terjadi amniotis dan korionitis, selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk dalam tubuh bayi. 2. Infeksi paska atau sesudah persalinan. Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim (misal melalui alatalat : penghisap lendir, selang endotrakhea, infus, selang nasogastrik, botol minuman atau dot). Perawat atau profesi lain

yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomil. Infeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus. 5) Proses persalinan Pada proses persalinan lakukan pengikatan putung tali pusat atau jepit dengan klem plastik tali pusat (bila tersedia). Persalinan yang tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non medis, terjadi pada saat memotong tali pusat menggunakan alat yang tidak steril dan tidak diberikan obat antiseptik. Untuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya tradisi yang berlaku di masyarakat. 6) Faktor tradisi Sebagian masyarakat misalnya dengan memberikan berbagai ramuan-ramuan atau serbuk-serbuk yang dipercaya bisa membantu mempercepat kering dan lepasnya potongan tali pusat. Ada yang mengatakan tali pusat bayi itu harus diberi abu-abu pandangan seperti inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan karena justru dengan diberikannya berbagai ramuan tersebut kemungkinan terjangkitnya tetanus lebih besar biasanya penyakit tetanus neonatorum ini cepat menyerang bayi, pada keadaan infeksi berat hanya beberapa hari setelah persalinan jika tidak ditangani biasa mengakibatkan meninggal dunia. e. Tanda dan Gejala Tanda-tanda yang perlu dicurigai oleh orang tua adalah apabila timbul bau menyengat dan terdapat cairan berwarna merah darah atau bisa juga berbentuk nanah di sisa tali pusat bayi. Hal tersebut menandakan sisa tali pusat mengalami infeksi, lekas bawa bayi ke klinik atau rumah sakit, karena apabila infeksi telah merambat ke perut bayi, akan menimbulkan gangguan serius pada bayi. f. Pencegahan dan Penanganan 1) Pencegahan

Untuk pencegahan awal tetanus dapat diberikan penyuluhan pada ibu hamil trimester III Agar tali pusat tidak terinfeksi, perlu dilakukan inspeksi tali pusat, klem dilepas, dan tali pusat diikat dan dipotong dekat umbilikus kurang dari 24 jam setelah bayi lahir. Ujung dari potongan diberikan krim klorheksidin untuk mencegah infeksi pada tali pusat, dan tidak perlu dibalut dengan kasa dan dapat hanya diberi pengikat tali pusat atau penjepit tali pusat yang terbuat dari plastik. Dalam keadaan normal, tali pusat akan lepas dengan sendirinya dalam waktu lima sampai tujuh hari. Tapi dalam beberapa kasus bisa sampai dua minggu bahkan lebih lama. Selama belum pupus, tali pusat harus dirawat dengan baik. Agar tali pusat tidak infeksi, basah, bernanah, dan berbau. Bersihkan tali pusat bayi dengan sabun saat memandikan bayi. Keringkan dengan handuk lembut. Tidak peru di olesi dengan alkohol 70% atau betadine, karena yodium yang dikandung betadine dapat masuk ke peredaran darah bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok. Biarkan terbuka hingga kering, dapat dibungkus dengan kasa steril. Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak, karena dapat menjadi media yang baik bagi tumbuhnya kuman, termasuk kuman tetanus. 2) Penanganan Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan sangat sulit diobati. Jika tali pusat bayi terinfeksi oleh Staphylococcus aereus, sebagai pengobatan lokal dapat diberikan salep yang mengandung neomisin dan basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan

salep gentamisin. Jika terdapat granuloma, dapat pula dioleskan dengan larutan nitras argenti 3%. g. Langkah-langkah perawatan tali pusat 1) Ketika mengganti popok atau diaper, pastikan memasangnya di bagian bawah perut bayi (di bawah tali pusat), ini untuk menjaga agar tali pusat tidak terkena air kencing atau kotoran bayi. 2) Gunakan pakaian yang agak longgar untuk sirkulasi udara di sekitar tali pusat, sampai tali pusat puput. 3) Jangan pernah menarik-narik tali pusat, walaupun seakan-akan tampak sudah terlepas. 4) Mandikan bayi dengan menggunakan washlap atau sponge bath dan air hangat sampai tali pusat puput. 5) Adanya sedikit pendarahan adalah normal sebelum dan sesudah tali pusat puput. Gunakan kasa steril, lalu bersikan bagian sekeliling pangkal tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi larutan alkohol 70%. 6) Bersihkan tali pusat setiap hari secara teratur dengan mengeringkan tali pusat dengan kasa steril, lalu bersihkan bagian sekeliling pangkal tali pusat dengan menggunakan kasa steril yang dibasahi larutan alkohol 70%. 7) Jangan pernah meletakkan ramuan atau bubuk apa pun kebagian pangkal tali pusat bayi. 8) Ketika tati pusat sudah puput, biarkan area pusar sembuh dalam beberapa hari. Tidak perlu menggunakan plester untuk menutupinya, tapi biarkan kering secara alamiah untuk mencegah infeksi. Teruskan menggunakan popok atau diaper dibawah perut untuk memberi tempat bagi pusat yang belum sembuh.

h. Rekomendasi Terbaru Dari Who Tentang Cara Membersihkan Tali Pusat Bersihkan pangkalnya dengan menggunakan air dan sabun ketika mandi. Untuk membersihkan pangkal ini, kita harus sedikit mengangkat (bukan menarik) tali pusat dengan kasa steril yang sudah dibasahi air/alkohol. Tenang saja bayi tidak akan merasa sakit. Sisa air atau alkohol yang menempel pada tali pusat dapat dikeringkan dengan menggunakan kain kasa steril kering. Setelah itu keringkan dengan cara diangin-anginkan atau dikipasi perlahan. Biarkan tali pusat lepas dengan sendirinya (dalam waktu 1-2-4 minggu) (jangan pernah sengaja menarik-nariknya atau mencopotnya sendiri). Penggunaan antiseptik tergantung kondisi masing-masing negara jika resiko infeksi tinggi dianjurkan memakai antiseptik biasanya alkohol 70 %. i. Merawat Tali Pusar dengan memakai antiseptik: Alat-alat yang digunakan: alkohol 70 % atau tisu alkohol (saat ini banyak tersedia di apotek) kapas kering/ kasa steril/cotton bud tempat sampah Langkah-langkah: 1) Cuci tangan Anda menggunakan sabun sampai bersih, bilas dengan air mengalir, lalu keringkan. 2) Buka kasa pembungkus tali pusar bayi, buang ke tempat sampah. 3) Pegang ujung tali pusar dengan satu tangan sementara tangan yang lain memegang kasa beralkohol. Tali pusat sedikit diangkat (bukan menariknya) Bersihkan tali pusar dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi alkohol atau tisu alkohol atau cotton bud beralkohol, dari pangkal ke ujung tali pusar, ulangi 2-3 kali atau sampai bersih. Paling penting bersihkan lipatan tali pusat dengan perut, lipatan ini dibersihkan dengan menarik sedikit tali pusat ke atas, samping, depan, ke bawah, kemudian 2 1/2 cm sekitar tali pusat. Bersihkan kerak (sisa-sisa darah dan jaringan tali pusar yang mengering ) di pinggiran pusar ataupun kotoran di bagian dalamnya). Bersihkan pangkal tali pusar dengan gerakan melingkar searah jarum jam, namun jangan menekannya. 4) Tali pusat bisa ditutup dengan menggunakan kasa steril kering, bungkus kembali tali pusar.(jangan lupa untuk menggantinya setiap kali usai mandi, si kecil berkeringat,

terkena kotor atau basah). Alasan memakai kain kasa steril yang kering karena menutup dengan kain kasa alkohol jika alkoholnya sudah menguap tinggal kain kasa basah yang baik untuk pertumbuhan kuman. Caranya: seperti membedong, yaitu membentuk segitiga. Jika tali pusat pendek, kasa cukup dibuat simpul. Kalau ditutup dengan kasa cukup bagian atasnya saja. Pastikan bagian pangkal terkena udara dengan leluasa. 5) Rapikan sisa peralatan dan buang sampahnya. 6) Cuci tangan Anda kembali sampai bersih. Daftar Pustaka Buku Pintar Ibu & Bayi, Panduan Lengkap Merawat Buah Hati & Menjadi Orang Tua Cerdas. 2001. Gramedia. www.who.int/country/idn/en www.depkes.go.id/