BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia juga bisa mentransfer ilmu yang mereka miliki.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan, firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 117:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. jawab dalam mengeksploitasi lingkungannya termasuk sering diabaikannya

2015 PERANAN PROGRAM ADIWIYATA DALAM MEMBINA KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA DI SMP NEGERI 6 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. didik melalui suatu interaksi, proses dua arah antara pendidik dan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. evaluasi. Evaluasi merupakan alat untuk mengetahui atau proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Karim (2012:5) menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

Pendidikan merupakan unsur yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Hakikat

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Bangsa Indonesia sebagai bagian dari dunia, apabila

BAB I PENDAHULUAN. tantangan, perubahan dan tututan masyarakat 2. Pendidikan yang diyakini

BAB V PEMBAHASAN. 1. Strategi yang dilakukan Guru Fiqh dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqh

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

MEKANISME PEMBINAAN ADIWIYATA KEPALA BADAN

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. Mada University Press, 2009), hlm Juli Soemirat Slamet, Kesehatan Lingkungan (Yogyakarta: Gadjah

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental baik

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga keharmonisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar ( learning) dan. konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik 1.

BAB I PENDAHULUAN. berjalan sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN. berarti menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak, sekalipun suatu

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm 36.

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2003), hlm Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Raja Grafindo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting bagi manusia untuk menunjang dalam

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Hamdani menyatakan bahwa active learnig adalah strategi belajar

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

ANALISIS KEMAMPUAN GURU MENGELOLA PEMBELAJARAN TEMATIK MENURUT KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 1 SOPAI KABUPATEN TORAJA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti dan Tidak Mengikuti TPA di Madrasah Ibtidaiyah Al-Mashri Pangkalan Balai

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB VI PENUTUP Praktek Kurikulum 2013 untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Matauli Pandan mampu membangun interaksi komunikasi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

NUR ENDAH APRILIYANI,

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

KEBIJAKAN PROGRAM ADIWIYATA Provinsi Gorontalo Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB I PENDAHULUAN. komponen, yaitu : pengajar (Dosen, Guru, Instruktur, dan Tutor) siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

Transkripsi:

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Kajian Terdahulu Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasan, baik peneliti yang sudah terpublikasi. Dengan melakukan langkah ini, maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan. 12 1. Skripsi yang ditulis oleh Abd. Wahidil Qomali jurusan Tarbiyah Prodi PAI STAIN Jember yang berjudul implementasi melalui kurikulum berbasis lingkungan hidup di SMAN 5 Jember Tahun Pelajaran 2008/2009. Persamaan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan membahas kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Perbedaan dari kajian terdahulu mengimplementasikan kurikulum pendidikan lingkungan hidup dengan mengintegrasikan/memadukan kurikulum madrasah yang berlaku sedangkan dalam penelitian ini mengimplementasikan pendidikan agama Islam berwawasan lingkungan hidup dalam menuju sekolah adiwiyata. 2. Skripsi yang ditulis oleh Umi Salamah jurusan Tarbiyah Prodi MPI STAIN Jember yang berjudul Implementasi Manajemen Kurikulum Pendidikan Berwawasan Lingkungan Hidup di MI Terpadu Ar-Rohman Kecamatan Sukosari Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. 12 Tim Penyusun, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah, (Jember: STAIN Jember Press, 2014), 45 13

14 Persamaan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, dan mengimplementasikan materi pendidikan dengan lingkungan hidup. Perbedaan dari kajian terdahulu yaitu mengimplementasikan manajemen kurikulum dengan materi pendidikan lingkungan hidup, sedangkan dalam penelitian ini memadukan materi pendidikan agama Islam dengan lingkungan hidup yang ada di sekolah. 3. Skripsi yang ditulis oleh Lutvy Ngalamiyah Fakutas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul studi deskriptif implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata di SDN Tukangan Yogyakarta. Persamaan penelitian ini menggunakan samasama menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan mengimplementasikan tentang sekolah adiwiyata. Perbedaan dari kajian terdahulu yaitu penetapan visi sekolah, penetapan program pendukung, penyediaan sarana pendukung, kebiasaan, pembiasaan berbasis partisipasi, keteladanan, hukuman, dan penghargaan. Sedangkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan pendidikan agama Islam berwawasan lingkungan hidup menuju sekolah adiwiyata. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu No Peneliti Persamaan Perbedaan 1 Abd. Persamaan penelitian Perbedaan dari kajian Wahidil Qomali Jurusan ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dan terdahulu mengimplementasikan kurikulum pendidikan

15 Tarbiyah Prodi PAI STAIN Jember 2 Umi Salamah Jurusan Tarbiyah Prodi MPI STAIN Jember 3 Lutvy Ngalamiyah Fakutas membahas kurikulum pendidikan lingkungan hidup. Persamaan penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, dan mengimplementasikan materi pendidikan dengan lingkungan hidup. Persamaan penelitian ini menggunakan sama-sama lingkungan hidup dengan mengintegrasikan/memadukan kurikulum madrasah yang berlaku sedangkan dalam penelitian ini mengimplementasikan pendidikan agama Islam berwawasan lingkungan hidup dalam menuju sekolah adiwiyata. Perbedaan dari kajian terdahulu yaitu mengimplementasikan manajemen kurikulum dengan materi pendidikan lingkungan hidup, sedangkan dalam penelitian ini memadukan materi pendidikan agama Islam dengan lingkungan hidup yang ada di sekolah. Perbedaan dari kajian terdahulu yaitu penetapan visi sekolah, penetapan program

16 Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dan mengimplementasikan tentang sekolah adiwiyata. pendukung, penyediaan sarana pendukung, kebiasaan, pembiasaan berbasis partisipasi, keteladanan, hukuman, dan penghargaan. Sedangkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan pendidikan agama Islam berwawasan lingkungan hidup menuju sekolah adiwiyata. B. Kajian Teori 1. Pendidikan Agama Islam Berwawasan Lingkungan Hidup a. Pendidikan Agama Islam Pendidikan merupakan proses pemartabatan manusia menuju puncak optimasi potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang memilikinya. 13 Oleh karena itu, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia. Menurut Soegarda Poerkawatja, pendidikan adalah dalam artian umum pendidikan mencakup segala usaha perbuatan dan generasi 13 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), 12.

17 tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkan melakukan fungsi kehidupan dalam pergaulan bersama dengan sebaikbaiknya. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, pendidikan ialah pimpinan yang diberikan dengan segaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam pertumbuhan (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. 14 Menurut Zakiyah Drajat, pendidikan agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami kandungan ajaran islam secara menyeluruh, menghayati makna tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 15 Mata pelajaran pendidikan agama Islam itu secara keseluruhan terdapat dalam lingkup al-qur an dan al-hadist, keimanan, akhlak, fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya. Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan 14 FajarAhwa, AdministrasidanSupervisiPendidikan,(Jember: STAIN Jember Press, 2013), 6. 15 Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 12

18 bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pendidikan agama Islam terdapat tiga komponen penting yang mendukung dan menunjang keberhasilan pendidikan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1) Perencanaan William H. Newman dalam bukunya Administrative Active Techniques of Organization and Management mengemukakan bahwa perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadwal sehari-hari. 16 Kaufan mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proes untuk menetapkan kemana harus pergi dan mendefinisikan prasyarat untuk sampai ke tempat itu dengan cara paling efektif dan efisien. 17 Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah persiapan yang teratur untuk menetapkan apa yang dilakukan sebagai proses untuk menentukan kemana harus pergi dan mendefinisikan prasyarat dengan cara paling efektif dan efisien. 16 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2012), 15-16. 17 Zulaichah Ahmad, Perencanaan Pembelajaran PAI ( Jember, Madania Center Press, 2008), 8.

19 a) Tujuan Komponen dari perencanaan meliputi: Tujuan perencanaan pembelajaran bukan hanya penguasaan prinsip-prinsip fundamental pembelajaran, tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap program pembelajaran, meneliti, dan menemukan pemecahan masalah pembelajaran. 18 b) Sarana Prasarana Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efesien. 19 Prasarana adalah peralatan dan perlengkapan yang secara tidak langsung yang digunakan untuk menunjang suatu pembelajaran. 2) Pelaksanaan Jadi sarana dan prasarana pendidikan adalah beberapa hal yang bersifat fisik, gedung, lapangan, halaman, kursi, serta alat dan media lainnya yang dapat digunakan dalam proses pedidikan atau pembelajaran. Pelaksanaan adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan guna mencapai 18 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran ( Bandung, Alfabeta, 2008), 139. 19 Suharsimi Arikunto& Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan (Yogyakarta, Aditya Media Yogyakarta, 2008), 273.

20 suatu tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam suatu program dan proyek. Komponen yang meliputi pelaksanaan yaitu: a) Strategi Secara umum strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. 20 Strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 21 b) Metode Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode sangat diperlukan oleh guru dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengantujuan yang ingin dicapai. Menguasai metode mengajar merupakan keniscayaan, sebab seorang guru tidak akan dapat mengajar dengan baik apabila tidak menguasai metode secara tepat. 22 c) Media Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar, media adalah manusia, materi, 20 Ibid, 18. 21 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung, CV Pustaka Setia, 2011), 18. 22 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar ( Bandung, PT Refika Aditama, 2007), 15.

21 atau kejadian yang membangun kondisi agar siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. 23 d) Sumber Belajar Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran bisa didapatkan. Dengan demikian, sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dan dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku. 24 3) Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian keseluruhan program pendidikan mulai perencanaan substansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian ( asessment) serta pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan pendidik, manajemen pendidikan dan reformasi pendidikan secara keseluruhan. 25 Menurut Suharsimi Aikunto evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, dan informasi tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. 26 23 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung, CV Pustaka Setia, 2011), 243. 24 Ibid, 170. 25 Wayan Nurkananda & Sunartana, Evaluasi Pendidikan (Surabaya, Usaha Nasional, 1983), 24. 26 Ibid, 213

22 Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk mengumpulkan informasi yang berkesinambungan dalam kegiatan belajar mengajar. b. Lingkungan Hidup Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. 27 Peraturan pemerintah nomer 29 tahun 1986 menyebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,keadaan, dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan manusia serta lingkungan hidup. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Hijr ayat 19-20 : Artinya: dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya. 28 27 http://susanblogs18.blogsport.com/2012/11/artikel-lingkungan-hidup. 28 Depag, Al-Qur an dan terjemah,(bandung: Jabal, 2010), 263.

23 Selain itu, di dalam Al-qur an yang menjelaskan tentang perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup yang terdapat dalam Q.S Ar- Rum ayat 41-42 dan Q.S Al-Baqarah ayat 204-206 sebagai berikut: Q.S Ar-Rum ayat 41-42 yaitu: Q.S Al-Baqarah ayat 204-206 sebagai berikut: Berdasarkan ayat di atas, menjelaskan bahwa lingkungan hidup sangat berperan bagi kelangsungan hidup di bumi ini. Manusia yang peduli terhadap lingkungan seharusnya merasa prihatin dengan kerusakan alam di sekitarnya. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kerusakan lingkungan harus berusaha agar harapan memperbaiki lingkungan segera terwujud. Selain itu, kelestarian lingkungan yang selama ini dapat dijadikan sebagai warisan bagi generasi selanjutnya. Jadi, untuk mencapai harapan itu harus memulai dari sekarang untuk melestarikan lingkungan hidup dengan kegiatan seperti penghijauan.

24 Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika berada di kebun sekolah maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di kelas maka lingkungan hayati yang dominasi adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur sosial budaya Unsur sosial budaya yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. 3. Unsur fisik (Abiotik) Unsur fisik (Abiotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup seperti, tanah, air, udara, iklim, dan lainlain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan di bumi. 29 29 Ali yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, (Jakarta: UFUK PRESS, 2006), 163.

25 Sesungguhnya fungsi/peranan lingkungan yang utama adalah sebagai sumber bahan mentah untuk diolah menjadi barang jadi atau untuk langsung dikonsumsi, sebagai asimilator yaitu sebagai pengolah limbah secara alami, dan sebagai sumber kesenangan. 30 2. Sekolah Adiwiyata Sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Adiwiyata merupakan sebuah program yang dicanangkan secara khusus pada tanggal 21 Februari 2006 sebagai bentuk kerja sama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional. Hal ini dilakukakan dalam rangka memperingati pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Istilah Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal di mana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan sebagai norma etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan 31 Salah satu Madrasah yang mengikuti program Adiwiyata yaitu Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Probolinggo. Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Probolinggo Mengikuti Program ini dikarenakan dapat menciptakan warga Madrasah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumber daya manusia 30 Suparmoko, Ekonomika Lingkungan, (yogyakarta: anggota IKAPI, 2000), 1 31 Ibid, 3.

26 yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah. Hal ini berarti bahwa sekolah adiwiyata diupayakan menjadi sekolah yang merupakan sebuah tempat bagi warga sekolah untuk memperoleh pengetahuan, norma, dan etika sebagai dasar menuju terciptanya kesejahteraan dan menuju cita-cita pembangunan berkelanjutan. a. Tujuan Adiwiyata Adiwiyata sebagai upaya dalam mempercepat pengembangan pendidikan lingkungan hidup mengindikasikan bahwa program adiwiyata dicanangkan dengan tujuan tertentu. Harapan pemerintah melalui kedua Kementerian penggagas program, yaitu Kemenetrian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional atas Program adiwiyata ini sangatlah visioner. Secara tidak langsung harapan ini tampak sebagai tujuan awal dari program adiwiyata. Jadi, program ini bertujuan mendorong dan membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. 32 Selanjutnya, secara spesifik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud menyatakan tujuan program adiwiyata dalam buku panduan adiwiyata. Tujuan yang dimaksud adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan 32 Tim Adiwiyata, Panduan Adiwiyata, (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011) 3

27 pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. b. Prinsip yaitu: 33 Pelaksanaan program adiwiyata didasarkan pada dua prinsip 1) Partisipatif: komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran. 2) Berkelanjutan: seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif. Dengan demikian, proses pelaksanaan adiwiyata di tingkat satuan pendidikan harus memperhatikan dan mengacu pada kedua prinsip tersebut. Hal ini penting demi kelancaran pelaksanaan hingga sampai pada keberhasilan sebagaimana tujuan dan harapan program Adiwiyata ini. c. KomponenAdiwiyata Untuk mencapai tujuan program adiwiyata, maka ditetapkan empat komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiyata. Keempat komponen tersebut adalah: 34 1) Kebijakan berwawasan lingkungan, memiliki standar: a. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 33 Ibid, 3. 34 Tim Adiwiyata, Panduan Adiwiyata, (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud, 2011), 4.

28 b. RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 2) Pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, memiliki standar: a. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. b. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, memiliki standar: a. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang terencana bagi warga sekolah. b. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah lain). 4) Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan,memiliki standar: a. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan. b. Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah. d. Keuntungan mengikuti program adiwiyata 1) Mendukung tercapainya standar kompetensi/kompetensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.

29 2) Meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi. 3) Menciptanya kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif. 4) Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar. 5) Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan disekolah.