I. PENDAHULUAN. 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan. strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. terdiri dari pejabat negara dan pegawai negeri untuk menyelenggarakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang

I. PENDAHULUAN. (SDM) lah yang dapat mendayagunakan sumber-sumber daya organisasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan. menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan

BAB I PENDAHULUAN. bertugas sebagai abdi masyarakat harus menyelenggarakan pelayanan secara adil kepada

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 dijelaskan. bahwa tujuan nasional Indonesia diwujudkan melalui pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan mengambil keputusan dengan cepat dan akurat. Kemampuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan. Pada Instansi pemerintahan kinerja biasa disebut sebagai sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. manusialah yang menjalankan fungsi-fungsi manajemen yaitu POAC ( Planning,

I. PENDAHULUAN. berimplikasi pada kewenangan pemerintah daerah untuk mengelola dan

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

KERANGKAACUANKERJA KEGIATAN EVALUASI KINERJA PEJABAT PIMPINAN TINGGI, PEJABAT ADMINISTRATOR, DAN PEJABAT PENGAWAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam reformasi birokrasi saat ini dan persaingan global mendorong

I. PENDAHULUAN. Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Lampung adalah Pegawai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk dalam negara hukum, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

negara dilakukan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renstra SKPD )

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai sumber daya dominan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional yang diamanatkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks administrasi negara, peran sumber daya aparatur. unsur yang sangat vital bagi berlangsungnya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I. PENDAHULUAN. organisasi perusahaan maupun suatu instansi pemerintahan. Ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. sadar. Keberhasilan pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh peran

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

I. PENDAHULUAN. lapangan kerja. Tujuan instansi pemerintah dapat dicapai apabila manajemen

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Negara dan Abdi Masyarakat yang selalu hidup ditengah masyarakat dan bekerja

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang berhasil dalam bidang pekerjaan, umumnya mempunyai kedisiplinan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga. pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan prima. Sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, pegawai negeri sipil

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I P E N D A H U L U A N. Pembukaan UUD 1945, perwujudannya berupa pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. publik kepada masyarakat secara profesional dan akuntabel. Menurut

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDO... NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan dan peranan Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur Negara

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ini tercermin dari penetapan prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila

PROGRAM SEMESTER (PROMES)

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama dalam manajemen adalah tenaga kerja, sehingga dalam

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan otonomi daerah sangat tergantung pada keterampilan, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. agar pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jalan dan drainase, sesuai dengan visi dari SKPD (Surat Keputusan. Bina Marga dan Pengairan yang tertuang dalam SKPD :

BAB I PENDAHULUAN. (government) menjadi kepemerintahan (governance). Pergeseran tersebut

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA-SKPD) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

IMPLEMENTASI PASAL 3 ANGKA 11 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PEMERINTAHAN KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban negara untuk membantu dalam pencapaian tujuan nasional.

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BENGKALIS, 25 JULI 2017

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

IV. GAMBARAN UMOM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

I. PENDAHULUAN. konstitusi yang dinyatakan dalam Undang Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. dan keterbatasan di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. unsur manusia yang ada di dalamnya. Pemeliharaan pegawai yang dilakukan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) berkedudukan sebagai pegawai negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah, menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan pegawai negara. PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia pegawai negara mempunyai peran yang sangat strategis dalam mengemban tugas pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang ideal dalam upaya perjuangan dalam mencapai tujuan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah PNS yang profesional, berbudi pekerti yang luhur, berdaya guna dan berhasil guna. PNS juga diharapkan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur pegawai negara, abdi masyarakat dan abdi negara dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan permasalahan yang penting dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, di samping adanya pengaruh

2 globalisasi. Pola-pola lama penyelenggaraan pemerintah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah seharusnya direspon oleh pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah pada terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Pada aspek lain Pegawai Negeri Sipil sebagai penyelenggara pemerintahan dituntut untuk memiliki kedisiplinan kerja dan kinerja yang optimal. Menurut Atmosudirdjo (2006: 11): Kinerja merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Peningkatan kinerja menjadi parameter dalam pencapaian tujuan organisasi di masa mendatang. Permasalahan pokok yang dihadapi pemerintahan daerah dalam pelaksanaan otonomi adalah menyangkut masalah sumber daya manusia (aparatur). Dalam hal ini kemampuan aparat pemerintah daerah relatif masih rendah, yang antara lain disebabkan kurangnya pendidikan dan pelatihan serta biaya yang kurang mendukung untuk meningkatkan sumber daya manusia. Uraian di atas menunjukkan bahwa sumber daya manusia menjadi satu hal yang sangat penting pada instansi pemerintahan, sebab sumber daya manusia ini tercermin pada PNS sebagai aparat atau administrator pelaksana pemerintahan. Pemberdayaan PNS juga menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kemampuan kinerja mereka. Kinerja pegawai pada instansi pemerintah merupakan alat manajemen yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilatas dalam rangka menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi suatu instansi pemerintah. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan/kegagalan instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas dari instansi tersebut harus dapat

3 diukur. Pengukuran aktivitas tersebut tidak semata-mata kepada masukan dari program instansi tersebut, tetapi lebih ditentukan kepada keluaran, manfaat, dan dampak dari program instansi pemerintah tersebut bagi kesejahteraan masyarakat. Agar pelaksanaan pengukuran kinerja dapat berjalan dengan lancar perlu diciptakan strategi dalam melaksanakan pengukuran kinerja. Strategi yang perlu dilaksanakan dalam rangka memperoleh kesuksesan pengukuran kinerja adalah pengukuran yang dilaksanakan hendaknya menggunakan pendekatan struktural dan pelaksanaan pengukuran hendaknya berorientasi pada masyarakat. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah secara ideal pegawai memiliki kinerja optimal, yang salah satu ukuran umumnya adalah tingkat kehadiran (presensi) pegawai. Pada kenyataannya berdasarkan data prariset pada Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara, maka diketahui bahwa tingkat kehadiran PNS selama tahun 2010, yaitu sebagai berikut: Tabel 1. Tingkat Kehadiran PNS Dinas Tata Kota Kota Kabupaten Lampung Utara Tahun 2010 Bulan Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai Tidak Hadir Persentase Ketidakhadiran Januari 98 9 9.18 Februari 98 11 11.22 Maret 98 8 8.16 April 98 9 9.18 Mei 98 9 9.18 Juni 98 11 11.22 Juli 98 12 12.24 Agustus 98 8 8.16 September 98 10 10.20 Oktober 98 12 12.24 Nopember 98 11 11.22 Desember 98 13 13.27 Rata-rata 10 10.46 Sumber : Dinas Tata Kota Kota Kabupaten Lampung Utara 2011

4 Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa kehadiran pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara selama tahun 2010 tidak mencapai 100%. Tingkat ketidakhadiran tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu mencapai 13 orang (13,27%), sedangkan tingkat ketidakhadiran terendah te rjadi pada bulan Maret dan Agustus, yaitu 8 orang ( 8,16%). Rata-rata ketidakhadiran pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara tahun 2010 mencapai 10,46%. Selain tingkat kehadiran pegawai, pemenuhan jam kerja pegawai juga kurang optimal, berdasarkan data prariset yang penulis lakukan pada 16 Juni 2011, maka diketahui bahwa terdapat beberapa pegawai yang pulang lebih awal (pulang tidak sesuai dengan ketentuan jam pulang). Para pegawai kurang optimal dalam melaksanakan kinerja mereka, seperti membaca koran pada saat jam kerja, mengobrol dengan sesama rekan atau sibuk menggunakan telepon genggam masing-masing. Pegawai yang disiplin bekerja ditunjukkan oleh tingginya tingkat kehadiran mereka dalam menaati jadwal datang dan pulang dari kantor untuk melaksanakan tugasnya. Data prariset di atas menunjukkan adanya masalah yaitu kurang optimalnya disiplin kerja PNS. Hal ini tentunya tidak sesuai dengan program pemerintah, yaitu program Gerakan Disiplin Nasional (GDN) yang mewajibkan kepada semua Pegawai Negeri Sipil untuk disiplin dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Apabila permasalahan ketidakdisiplinan pegawai tersebut tidak segera diantisipasi maka dikhawatirkan akan mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan, sebab keberhasilan

5 organisasi dalam mencapai tujuannnya sangat ditentukan oleh tingkat kedisiplinan dan kinerja pegawai yang tinggi. Selain masalah tingkat kehadiran, data prariset yang menunjukkan kurang optimalnya kinerja PNS Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara adalah data penyelesaian pengadministrasian surat dan dokumentasi selama periode tahun 2010, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Surat dan Dokumen yang Dapat Diselesaikan pada Dinas Tata Kota Kota Kabupaten Lampung Utara selama Tahun 2010 Bulan Surat dan Penyelesaian Dokumentasi Selesai % Tidak Selesai % Januari 110 98 89.09 12 10.91 Februari 129 110 85.27 19 14.73 Maret 121 100 82.64 21 17.36 April 172 165 95.93 7 4.07 Mei 124 113 91.13 11 8.87 Juni 145 128 88.28 17 11.72 Juli 121 112 92.56 9 7.44 Agustus 223 210 94.17 13 5.83 September 109 92 84.40 17 15.60 Oktober 117 110 94.02 7 5.98 Nopember 101 92 91.09 9 8.91 Desember 108 100 92.59 8 7.41 Rata-rata 132 119 90,10 13 9,90 Sumber : Dinas Tata Kota Kota Kabupaten Lampung Utara 2011 Berdasarkan data pada Tabel 1 maka diketahui bahwa tingkat penyelesaian surat dan dokumen pada Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara belum mencapai target secara maksimal atau tidak mencapai 100%. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2010, tingkat penyelesaian surat dan dokumen rata-rata berjumlah 119 buah (90,10%), sedangkan yang tidak selesai rata-rata berjumlah 13 buah (9,90%). Surat dan dokumen yang seharusnya diselesaikan terdiri dari dokumen

6 tata ruang, peta dasar dan sebaran bangunan, pedoman dan petunjuk teknis serta ketentuan dalam pembangunan gedung dan pemanfaatan penataan lingkungan. Data mengenai adanya surat dan dokumen yang tidak terselesaikan selama tahun 2010 menunjukkan kinerja pegawai pada Dinas Tata Kota Kota Kabupaten Lampung Utara yang belum optimal. Padahal secara ideal, sesuai dengan Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor 24 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara, seharusnya pegawai mampu melaksanakan tugas pokoknya yaitu melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan dan penataan ruang kota. Fungsi Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara adalah: (a) Perumusan kebijakan teknis, perencanaan, pemanfaatan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang penataan ruang kota; (b) P emberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; (c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati (Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor 24 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara) PNS selaku sumberdaya manusia pada instansi pemerintahan harus dibina semaksimal mungkin dengan peningkatan kedisiplinan kerja mereka, sehingga dengan adanya peningkatan kedisiplinan maka akan dapat membawa dampak positif bagi instansi pemerintahan tersebut dalam mencapai tujuan organisasinya sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7 Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Disiplin Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Adakah Pengaruh Disiplin Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Ada Tidaknya Pengaruh Disiplin Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara. D. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini merupakan salah satu kajian manajemen pemerintahan, khususnya berkaitan dengan disiplin dan kinerja pegawai. 2. Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang berkaitan dengan disiplin dan kinerja pegawai Dinas Tata Kota Kabupaten Lampung Utara