PENGARUH INTERAKSI KOMUNIKASI ORANG TUA DARI KALANGAN EKONOMI RENDAH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 0-3 TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jarang. Sering. kalangan ekonomi rendah di Kota Yogyakarta

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci :pengetahuan orang tua perkembangan bahasa anak prasekolah

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Ekonomi Orang Tua dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Kraton, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENDAPATAN DAN

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERMAIN PRETEND PLAY TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN DI SLB BHAKTI SIWI SLEMAN

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Diyah Paramita Nugraha 1, Mujahidatul Musfiroh 2, M. Nur Dewi 2 INTISARI

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Keyword: Parenting, The States of Cooperative in Children, Children Aged 6-12 years old

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN POLA ASUH IBU DENGAN KEJADIAN STUNTING

Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

HUBUNGAN PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BAHASA DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3

BAB IV METODE PENELITIAN

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Masalah perkembangan pada anak. Keluhan Utama pada Keterlambatan Perkembangan Umum di Klinik Khusus Tumbuh Kembang RSAB Harapan Kita

Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 / No. 2 / Agustus 2012

ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK ASI EKSKLUSIF TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-12 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : Kemampuan dalam pengambilan keputusan karir, Pelatihan perencanaan karir pendekatan trait-factor. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMA MENCARI KERJA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola

ABSTRAK. Kata Kunci: Karakteristik Umum Responden, Perilaku Mencuci Tangan, Diare, Balita

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4 SAMPAI 5 TAHUN DI PAUD KASIH BUNDA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam perkembangannya dapat berkembang normal atau mengalami

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

Kejadian Ptiriasis Capitis Berbasis Tipe Pomade dan Frekuensi Penggunaannya

ABSTRACT. Approved by First Advisor August (Drs. Tri Cahyo Utomo, M.A) NIP

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan


HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK TUNAS RIMBA MRANGGEN DEMAK

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Marnatha

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

BAB III METODE PENELITIAN. quasy experimen pre test post test with control group, penelitian ini. Tabel 3.1 Metode Penelitian

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DPT DAN TINGKAT PENGETAHUAN PENGASUH DENGAN DIFTERI DI KOTA MADIUN KARYA TULIS ILMIAH

TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI DESA LINAWAN KECAMATAN PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

HUBUNGAN RIWAYAT BERAT BADAN LAHIR (BBL) DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 2-5 TAHUN DI POSYANDU GONILAN KARTASURA SKRIPSI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak Sub bagian

PERBANDINGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 0-3 TAHUN DI PANTI ASUHAN DAN KELUARGA

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI. Helicobacter pylori DI JOYOTAKAN SURAKARTA. Astri tantri i, harsono salimo, endang dewi lestari

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap pasangan suami istri karena sebuah kesempurnaan bila seorang

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TK KANISIUS BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata kunci : pengetahuan, sikap, perilaku, pencegahan karies, indeks karies gigi sulung

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

PENGARUH PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA TERHADAP STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA KERJO KIDUL, NGADIROJO, WONOGIRI

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Satuan PAUD Sejenis di wilayah Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY.

Jurnal Ilmu Kesehatan Anak

PATHWAYS AWARENESS BROCHURE SEBAGAI DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK (Pathways Awareness s Brochure as Early Detection for Child Development)

I Gusti Ayu Trisna Windiani, Soetjiningsih Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana RS Sanglah Denpasar

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Kesehatan Anak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan case control

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE BERCAKAP-CAKAP DENGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA 4-5 TAHUN

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 0 1 TAHUN TERHADAP PENGETAHUAN IBU

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH INTERAKSI KOMUNIKASI ORANG TUA DARI KALANGAN EKONOMI RENDAH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 0-3 TAHUN Syukurina Isnaini 1, Nur Muhammad Artha 2 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY, 2 Bagian Pediatric FK UMY INTISARI Latar Belakang : Kemampuan bahasa adalah kemampuan memberi respon suara, berbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah. Data RS Dr. Kariadi Semarang tahun 2007, 22,9% anak terlambat berbicara, dan 2,98% anak mengalami gangguan perkembangan bahasa. Gangguan perkembangan bahasa pada fase Golden age" akan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Interaksi komunikasi serta status sosio ekonomi keluarga juga berhubungan dengan perkembangan bahasa anak. Dikarenakan pentingnya perkembangan bahasa anak pada fase Golden age", maka diperlukan penelitian tentang pengaruh interaksi komunikasi orang tua dengan perkembangan bahasa anak usia 0-3 tahun pada kalangan masyarakat ekonomi rendah di Kota Yogyakarta. Metode : Experimental dilakukan terhadap 35 anak usia 0-3 tahun di Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta melalui dua kali pengambilan data dengan jeda observasi selama tiga bulan. Dilakukan Uji Spearman untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel terikat, serta Uji Regresi Logistik Ordinal untuk mengetahui faktor mana yang berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil : Terdapat hubungan antara durasi interaksi komunikasi orang tua terhadap perkembangan bahasa anak (p<0,001). Selanjutnya, kuantitas interaksi lebih berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak dibandingkan dengan kualitas interaksi (p=0,481). Sedangkan, faktor lain yang berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak adalah jenis kelamin (p = 0,013). Hal ini disebabkan oleh perbedaan faktor identifikasi serta jenis aktivitas atau permainan anak yang berbeda. Kesimpulan : Interaksi komunikasi orang tua mampu mencegah kejadian gangguan bahasa pada anak usia 0-3 tahun dari kalangan masyarakat ekonomi rendah. Kata Kunci : interaksi komunikasi, perkembangan bahasa, status sosioekonomi 1

THE EFFECT OF PARENTS COMMUNICATION INTERACTION IN LOW-INCOME FAMILY TO LANGUAGE DEVELOPMENT OF CHILDREN AGE 0-3 YEARS Syukurina Isnaini 1, Nur Muhammad Artha 2 1 Medical Student of FKIK UMY, 2 Pediatric FK UMY ABSTRACT Background: Language skill is the abilty to give voice response, to talk, to communicate, and to follow orders. Based on the data from Dr. Kariadi Hospital in 2007, 22.9% of children experience speech delay and 2.98% of children have problem in language development. Language development disturbance in golden age phase would affect almost all aspects in life. Interaction, communication, and family socioeconomic status are also related to children language development. Since children language development during golden age is an important matter, therefore the research about the influence of parents interaction and communication with children s language development at age 0-3 years in low-income family in Yogyakarta is needed to be done. Method: Experimental was undertaken to 35 children at age 0-3 years in Keparakan, Mergangsan, Yogyakarta. The data was obtained twice with 3 months interval between the observations. Spearman Test was used to evaluate the factors related to dependent variable. In addition, Ordinal logistic regression test was used to see the factors that influence dependent variable. Result: The data shows that there is a correlation between the duration or quantity of parents communication interaction and children s language development (p<0,001).however, the correlation between the quantity of parents communication interaction is stronger than the quality of parents communication interaction (p=0,481). In addition, another factor that affects children language development is gender (p = 0,013). Conclusion: Parents communication interaction is able to prevent language development disorder in children at age 0-3 years in low-income family. Keywords: communication interaction, language development, socioeconomic status 2

PENDAHULUAN Kemampuan bahasa adalah bahasa Perkembangan bahasa pada awal usia kelahiran tersebut mempengaruhi kemampuan aspek yang berhubungan kemampuan pembelajaran keaksaraan di dengan memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya (Depkes, 2006). Data dari RS Dr. Kariadi, Semarang selama tahun 2007 di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak didapatkan 22,9% dari 436 kunjungan baru datang dengan keluhan terlambat bicara, 13 (2,98%) di antaranya didapatkan gangguan perkembangan bahasa (Hartanto, Selina, H, & Saldi, 2011). Sedangkan, prevalensi gangguan berbicara dan berbahasa pada anak prasekolah sebesar 3%-15% (Downey, Mraz, & Knott, 2002). Berdasarkan data diatas, prevalensi gangguan berbicara dan berbahasa pada anak menempati skor yang cukup tinggi dalam rentang waktu satu tahun. Pada fase Golden age", yakni usia 0-5 tahun mengalami perkembangan yang pesat, termasuk dalam hal perkembangan tingkat yang lebih tinggi. Jika terjadi keterlambatan atau gangguan dalam perkembangan bahasa pada fase tersebut, selain dapat mempengaruhi kehidupan personal sosial, juga akan menimbulkan kesulitan belajar, bahkan hambatan dalam kemampuan saat bekerja kelak (Pediatrics, 2011) (Leung & Kao, June 1999). Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Rasha Farouk Safwat dan Aya R. Sheikhany di Kairo, Mesir tahun 2014 yang berjudul Effect of Parent Interaction on Language Development in Children dengan menggunakan pendekatan case control menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara skor interaksi orang tua serta status sosio ekonomi keluarga terhadap perkembangan bahasa anak. Semakin rendah tingkat ekonomi keluarga, semakin besar kemungkinan untuk terjadinya gangguan pada perkembangan bahasa anak (Safwat & Shiekhany, 2014). 3

Menurut data Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta pada tahun 2007, Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. terdapat ±33% keluarga dari kalangan Populasi target dalam penelitian ini status ekonomi rendah (Yogyakarta, 2007). Sedangkan, mengacu pada penelitian Safwat dan Shiekhany diatas, perkembangan bahasa anak dari keluarga dengan ekonomi rendah di Kota Yogyakarta akan lebih rentan terjadi gangguan. Maka dari itulah peneliti ingin meneliti hubungan interaksi komunikasi orang tua terhadap perkembangan bahasa anak di wilayah Kota Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analisis observasional dengan desain Experimental. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui kuisioner dan melakukan pengukuran perkembangan bahasa anak sebanyak dua kali dengan jeda selama tiga bulan serta diberikan intervensi pada pengukuran pertama. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Desember 2016 di RW 10 dan RW 18, Kelurahan adalah seluruh keluarga dari kalangan ekonomi rendah di Kota Yogyakarta. Sedangkan, populasi terjangkau penelitian ini adalah seluruh anak berusia 0-3 tahun dari kalangan ekonomi rendah di Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Sampel penelitian adalah 37 anak usia 0-3 tahun dari seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di RW 10 dan RW 18, Desa Keparakan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Variabel bebas penelitian ini adalah interaksi komunikasi orang tua. (Skala : ordinal). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perkembangan bahasa anak usia 0-3 tahun. (Skala : ordinal). Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner tentang interaksi komunikasi orang tua-anak dan CAT/CLAMS 4

(Cognitive Adaptive Test / Clinical Linguistic & Auditory Milestone Scale). Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk uji hipotesis pre dan post intervensi, Uji Spearman untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel terikat, serta Uji Regresi Logistik Ordinal untuk bebas dengan skala ordinal terhadap variabel terikat dengan skala ordinal antara 2 kelompok berpasangan. HASIL PENELITIAN Sampel penelitian yang mampu di follow up hingga akhir berjumlah 35 sampel. Berikut adalah hasil analisis univariat tentang karakteristik responden : mengetahui pengaruh antara variabel Tabel 1. Hubungan Perkembangan Bahasa Anak Pre-Intervensi dengan Perkembangan Bahasa Post-Intervensi Median (Minimum-Maksimum) Nilai p Perkembangan Pre-Intervensi (n=35) 4 (1-4) 0,07 Perkembangan Post-Intervensi (n=35) 4 (1-4) Uji Wilcoxon, 8 subyek perkembangan bahasa menurun, 24 tetap, dan 3 meningkat Sumber : data primer yang diolah 2016 Dari hasil analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh nilai p<0,05 (<0,07), antara perkembangan bahasa anak pre-intervensi dengan postintervensi. artinya tidak terdapat hubungan Tabel 2. Hubungan Durasi Interaksi Komunikasi Orang Tua dengan Perkembangan Bahasa Anak Perkembangan Post Durasi Interaksi Komunikasi Orang Tua-Anak Retardasi Mental Terlambat Suspek Normal Total Jarang 4 (11,4) 0 (0,0) 4 (11,4) 4 (11,4) 12 (34,3) Sering 0 (0,0) 0 (0,0) 7 (20,0) 16 (45,7) 23 (65,7) Total 4 (11,4) 0 (0,0) 11 (31,4) 20 (57,1) 35 (100,0) Uji Wilcoxon p = <0,001 Sumber : data primer yang diolah 2016 Hasil penelitian hubungan durasi interaksi komunikasi orang tua-anak dengan perkembangan bahasa anak menunjukkan proporsi perkembangan anak normal pada kelompok durasi interaksi komunikasi orang tua-anak sering lebih 5

banyak daripada kelompok anak yang mempunyai durasi interaksi komunikasi orang tua-anak yang jarang. Hasil analisis dengan nilai p<0,05 (<0,001), artinya terdapat hubungan antara durasi interaksi komunikasi orang tua-anak dengan perkembangan bahasa anak. menggunakan uji Wilcoxon, diperoleh Tabel 3. Faktor yang Berkorelasi dengan Perkembangan Bahasa Anak Faktor-Faktor yang Diteliti Perkembangan Bahasa Post Koefisien Korelasi Sig. (2-tailed) Durasi Interaksi 0,394 0,019 Kualitas Hubungan 0,154 0,378 Pendidikan Terakhir Orang Tua 0,198 0,255 Kedekatan dengan Salah Satu Orang Tua 0,183 0,293 Diasuh Selain Orang Tua 0,009 0,958 Orang Tua Bekerja 0,287 0,095 Pekerjaan Orang Tua 0,372 0,028 Durasi Orang Tua Bekerja 0,072 0,679 Ke Posyandu diantar Orang Tua 0,360 0,034 Jenis Kelamin Anak 0,418 0,013 Usia Anak 0,238 0,169 Urutan Kelahiran 0,016 0,926 Jumlah Saudara 0,017 0,921 Jumlah Anggota Keluarga dirumah 0,121 0,489 Sumber : data primer yang diolah 2016 Berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) pada tabel 13, dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang korelasi yang bermakna (Sig.<0,05) dengan perkembangan bahasa (Sig.0,019), pekerjaan orang tua (Sig.0,028), ke posyandu diantar orang tua (Sig.0,034), dan jenis kelamin anak (Sig.0,013). anak adalah faktor durasi interaksi Tabel 4. Nilai Resiko Relatif terhadap Perkembangan Bahasa No. IK 95% Faktor-Faktor yang S.E. Wald df Nilai p RR Berkorelasi Min Maks 1. Durasi Interaksi Jarang 0,94 0,28 1,00 0,60 0,61-2,33 1,34 Sering 0,00 1 2. Jenis Kelamin Anak Laki-laki 0,86 1,08 1,00 0,30 0,41-2,59 0,79 Perempuan 0,00 1 Sumber : data primer yang diolah 2016 6

Dari faktor-faktor yang berkorelasi tersebut, dilakukan analisis dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal pada faktor yang mempunyai nilai Sig. <0,25 untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh masing-masing faktor resiko. Berdasarkan nilai Risk Ratio (RR) pada tabel 15, dapat diketahui bahwa durasi interaksi orang tua-anak yang sering dengan nilai RR=1 lebih berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak daripada durasi interaksi yang jarang dengan nilai RR=0,61 (CI 95%: -2,33-1,34). Sedangkan, pada faktor jenis kelamin dapat diketahui bahwa jenis kelamin anak perempuan dengan nilai RR=1 lebih berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak daripada jenis kelamin anak laki-lakidengan nilai RR=0,41 (CI 95%: -2,59-0,79). PEMBAHASAN 1. Pengaruh Durasi Interaksi Komunikasi Orang Tua-Anak dengan Perkembangan Bahasa Anak Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara interaksi komunikasi orang tua-anak terhadap perkembangan anak pada kalangan masyarakat ekonomi rendah. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara durasi interaksi komunikasi orang tua-anak terhadap perkembangan bahasa anak, dengan nilai p<0,05 (<0,001). Data tersebut sesuai dengan penelitian Rasha Farouk dan Aya R. Syeikhany yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara skor interaksi komunikasi orang tua terhadap perkembangan bahasa anak. (Safwat&Shiekhany,2014). 7

Dari 35 anak yang diteliti, didapatkan sejumlah 23 anak mempunyai interaksi komunikasi sering (durasi interaksi >8 jam) yang mendapatkan hasil normal dan suspek serta 12 anak yang mempunyai interaksi komunikasi jarang (durasi interaksi <8 jam) yang mendapatkan hasil yang tidak lebih baik secara jumlah maupun secara tingkatan perkembangan bahasa daripada durasi interaksi sering, yaitu retardasi mental, suspek, dan normal. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa durasi interaksi komunikasi berhubungan dengan perkembangan bahasa anak p<0,05 (<0,001). Semakin lama durasi interaksi komunikasi anak dengan orang tua maka semakin baik pula perkembangan bahasa anak.hal ini sesuai dengan pendapat Enny dalam karya ilmiahnya yang menyatakan bahwa lama durasi interaksi berpengaruh terhadap pengalaman anak dalam mendapatkan kesempatan untuk belajar berbahasa dan berbicara (Enny, 2004). Menurut teori Bandura dalam Dworetzky (1990) pemerolehan bahasa anak dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap tingkah laku orang lain. Anak-anak usia 0-3 tahun yang dijadikan sampel dalam penelitian memperlihatkan bahwa selain berinteraksi dengan orang tua, anak juga sering berinteraksi dengan teman sebaya serta anggota keluarga yang lain. Jumlah anggota keluarga serta bentuk keluarga yang tinggal dalam satu rumah pun bervariasi, bukan hanya keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak kandung saja, ada anak yang tinggal bersama dengan kakekneneknya, adapula anak yang tinggal bersama dengan paman/bibinya, bahkan dengan sepupunya. Sehingga besar peluang anak untuk berinteraksi dengan selain orang tuanya dan mempunyai perkembangan bahasa 8

yang normal meskipun kuantitas interaksi komunikasi dengan orang tua tidak terlalu tinggi. Menurut Dr. Chee, 2008, kualitas interaksi orang tua dengan anak mempunyai peranan lebih penting daripada kuantitas atau durasi sebagus mungkin yang bahkan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dikarenakan responden mengetahui bahwa responden menjadi subyek penelitian. 2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak interaksi orang tua dengan anak. Akan Berdasarkan analisis tetapi, pada penelitian ini tidak mampu membuktikan pendapat tersebut dikarenakan nilai p kualitas hubungan orang tua-anak yang tidak signifikan (p=0,481). Penyebabnya bisa dimungkinkan karena responden yang tidak tahu cara mengisi kuisioner. Terlihat pada saat penelitian dilakukan, responden yang beberapa kali menanyakan kepada peneliti tentang cara pengisian kuisioner dan maksud dari poin pertanyaan kuisioner dengan alasan bahwa mereka tidak pernah mengisi kuisioner penelitian sebelumnya. Selain itu, terlihat pula saat penelitian, responden sengaja mengisi kuisioner multivariat yang telah dilakukan, terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak disamping durasi interaksi orang tuaanak, yakni jenis kelamin anak (p = 0,013). Hal ini sesuai dengan pendapat Tarmansyah yang dikemukakan oleh Enny, yang menyatakan bahwa perkembangan bahasa anak perempuan relatif lebih cepat dan lebih jelas artikulasinya daripada anak laki-laki (Enny, 2004). Disamping itu, perkembangan bahasa anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki dikarenakan permainan anak perempuan yang lebih bervariasi dan 9

membutuhkan lebih banyak bicara bila dibandingkan anak laki-laki. (Bambang Styono, 2000). Terlihat pada saat penelitian bahwa mayoritas anak perempuan mempunyai alat permainan yang lebih lengkap dan lebih menstimulus perkembangan bahasa daripada alat permainan anak laki-laki. Misalnya anak perempuan pada sampel penelitian mempunyai alat permainan boneka atau alat masak-memasak yang mana lebih membutuhkan adanya komunikasi untuk alat permainan tersebut. Sedangkan pada sampel anak lakilaki, mereka bermain menggunakan miniatur kendaraan yang mana alat permainan tersebut kurang menstimulus perkembangan bahasa karena minimnya variasi kosakata yang digunakan untuk dapat memainkan alat permainan tersebut.bahkan ada beberapa anak laki-laki subyek penelitian tidak mempunyai alat permainan yang sesuai dengan tumbuh kembangnya.hal ini dikarenakan oleh faktor ekonomi orang tua yang rendah sehingga belum bisa memfasilitasi anaknya dengan membelikan alat permainan yang sesuaiuntuk tumbuh kembangnya SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa semakin lama interaksi komunikasi orang tua maka semakin rendah kejadian gangguan bahasa pada anak. Saran yang diberikan peneliti bagi : 1. Bagi Ibu a. Ibu hendaknya lebih aktif mencari informasi melalui berbagai media dalam usaha untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Peneliti selanjutnya hendaknya melakukan deep interview untuk memastikan akurasi setiap jawaban responden 10

3. Bagi Pemerintah a. Pemerintah hendaknya mengadakan penyuluhan tentang cara untuk meningkatkan dan memfasilitasi perkembangan bahasa anak yang sesuai dengan usianya, khususnya pada kalangan masyarakat ekonomi rendah b. Pemerintah hendaknya melakukan screening terhadap perkembangan bahasa anak, khususnya pada kalangan masyarakat ekonomi rendah DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Arvin, B. K. (2000). Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC. Attila Dewanti, Joanne Angelica Widjaja, Anna Tjandrajani, Amril A Burhany. (2012). Karakteristik Keterlambatan Bicara di Klinik Khusus Tumbuh Kembang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2008-2009. 231. Bambang Setyono. 2000. Terapi Wicara. Jakarta : Buku Kedokteran Chee, Goh. (2008). Spending quality time with our children : how to be an effective working parent. Diakses 11 Februari 2017, dari http://his.edu.my/education-and-parenting-ideas/324- spending-quality-time-with-our-children-how-to-be-aneffective-working-parent.html Clark, Eve V. Dan Herbert H. Clark. (1977). Psychology and Language. New York : Harcourt Brace Jovanovich. Depkes. (2006). Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Dewanti, A., Widjaja, J. A., Tjandrajani, A., & Burhany, A. A. (2012). Karakteristik Keterlambatan Bicara di Klinik Khusus Tumbuh Kembang Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2008-2009. 231. dr. Soetjiningsih, S. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Bali: EGC. Dworetzky, John P. 1990. Introduction to Child Development. New York: West Publishing Company. Effendy, O. U. (2006). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hartanto, F., Selina, H., H, Z., & Saldi. (2011). Pengaruh Perkembangan Bahasa Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia 1-3 Tahun. 386. Indriati, E. (2011). Kesulitan Bicara dan Berbahasa Pada Anak. Jakarta: Prenada Media Group. Passos, M. d. (2012). The Writer and His Definition of Verbal Behavior. RI, D. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Safwat, R. F., & Sheikhany, A. R. (2014). Effect of parent interaction on language development in children. The Egyptian Journal of Otolaryngology, 255. Sastroasmoro, S., & Ismael, S. (2011). Dasa-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto. Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Bali: EGC. Sumantri, M., & Saodih, N. (2006). Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. William, C. (2007). Teori Perkembangan Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yogyakarta, W. (2007). Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran Kota Yogyakarta Tahun 2007-2011. Yogyakarta. Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zubaidah, Enny. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Karya Ilmiah. Pendidikan Dasar dan Prasekolah Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta, 2004. Christina, Y. M., Herini, E. S., & Gamayanti, I. (2013). Perbandingan Faktor Risiko Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktifitas di Daerah Pedesaan dan Perkotaan. 11