DPN APPEKNAS ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

---Berhadapan dengan saya, YASEER ARAFAT, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kabupaten Bogor, dengan

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G KETENTUAN IJIN USAHA JASA KONSTRUKSI

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ASOSIASI PENGEMBANG RUMAH SEDERHANA SEHAT NASIONAL DEWAN PENGURUS PUSAT

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

ASOSIASI TENAGA AHLI KONSTRUKSI INDONESIA ASTAKI ANGGARAN DASAR ASTAKI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

SURAT KEPUTUSAN NOMOR : SKEP-03/IW PUSAT/IV/2004

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR CV. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. BAB II JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Pasal 2

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PENGADAAN BARANG DAN JASA INDONESIA ( A S P A N J I )

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2000 TENTANG USAHA DAN PERAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 SYARAT KEANGGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR INDONESIAN RAILWAY PRESERVATION SOCIETY

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

IKATAN ORANGTUA MAHASISWA ST3 TELKOM PURWOKERTO (IOMTEL) ANGGARAN DASAR BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA AD & ART LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT NUSANTARA CORRUPTION WATCH LSM NCW

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

KEPUTUSAN DEWAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA (ASLI)

AD/ART Last Updated Thursday, 13 October 2011

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

BAB II ASAS ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) MAHASISWA BUMI SRIWIJAYA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. PASAL 2 MUSI-ITB berasaskan :

A N G G A R A N D A S A R

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

ANGGARAN DASAR A P K L I N D O

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Matraman, Kelurahan Kebon Manggis, Rukun Tetangga 011, Rukun Warga 001,

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN PEREMPUAN LINTAS PROFESI INDONESIA (PPLIPI)

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

Transkripsi:

DPN APPEKNAS ANGGARAN DASAR ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -- Asosiasi ini bernama ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL, untuk selanjutnya dalam anggaran dasar ini akan disingkat/disebut APPEKNAS, berkedudukan di Jakarta. Pasal 2 MULAI DAN LAMANYA BERDIRI -- Asosiasi ini telah didirikan sejak tanggal ditandatanganinya akta ini dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Pasal 3 AZAS -- Asosiasi ini berazaskan Iman dan Taqwa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 4 BENTUK DAN SIFAT -- Asosiasi ini berbentuk satu kesatuan dari pengurus pusat atau Dewan Pengurus Nasional (DPN) sampai ke pengurus tingkat daerah atau Dewan Pengurus Propinsi (DPP) dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK) sesuai dengan kebutuhan organisasi yang bersifat mandiri dalam melaksanakan profesinya dan bukan organisasi politik atau pemerintah.... Maksud dan Tujuan Anggaran Dasar 1

Pasal 5 MAKSUD DAN TUJUAN -- Maksud dan tujuan dari asosiasi ini adalah : 1. Menghimpun perusahaan jasa konstruksi/badan Usaha jasa konstruksi yaitu APPEKNAS (ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL). 2. Membina serta meningkatkan kemampuan dan profesionalisme anggota sehingga dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan serta bermitra kepada Negara, pemerintah baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pengusaha dan masyarakat. 3. Memupuk kerja sama yang baik antara sesama anggota untuk mencapai usaha yang bermoral. 4. Melindungi dan memperjuangkan hak-hak anggota. 5. Untuk menunjang terlaksananya program pemerintah dalam rangka pembangunan nasional khususnya dalam bidang jasa konstruksi, antara lain: - Arsitektur meliputi : Perumahan dan pemukiman, gedung dan pabrik, pertamanan, interior, peralatan gedung dan bangunan. - Sipil meliputi : Drainase dan jaringan pengairan, jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat, jembatan kereta api, bendungan, bangunan bawah air, reklamasi dan pengerukan, dermaga penahan gelombang dan tanah (Break water & Retaining wall), areal/pemukiman, pencetakan sawah dan pembukaan lahan, pengupasan termasuk landclearing, penggalian/penambangan, konstruksi tambang dan pembangkit. - Mekanikal meliputi : Tata udara/ac dan pelindung kebakaran, pekerjaan lift dan escalator, instalasi industri dan pembangkit instalasi thermal/bertekanan, instalasi minyak/gas/geo thermal, konstruksi alat angkat fasilitas lepas pantai, konstruksi perpipaan minyak/gas/energi, penyewaan alat-alat berat/alat konstruksi. - Elektrikal meliputi : Instalasi kelistrikan pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan, instalasi pemancar radio, sarana Bantu navigasi udara dan laut, instalasi kelistrikan gedung dan pabrik, instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api, jaringan dan instalasi sentral komunikasi, instalasi kontrol, dan instrumentasi. - Tata Lingkungan meliputi : Bangunan pengelolahan air bersih dan limbah, perumahan pemukiman transmigrasi reboisasi penghijauan, pengeboran air tanah. - Satu dan hal lain sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku dan peraturan yang lainnya yang berhubungan dengan Lembaga Pengembangan jasa Konstruksi Nasional (LPJKN). Untuk menjalankan Anggaran Dasar 2

Pasal 6 USAHA-USAHA -- Untuk menjalankan usaha-usaha sebagai berikut : 1. Memberikan pembinaan kepada para pengusaha/perusahaan jasa konstruksi. 2. Bekerja sama dengan organisasi, lembaga-lembaga pemerintah dan swasta lainnya yang berhubungan dengan kepentingan usaha asosiasi ini dapat bersaing di era globalisasi dan pasar bebas. 3. Menciptakan persatuan dan kesatuan di antara sesama pengurus, anggota dalam berkarya nyata, ikut membantu pemerintah dalam mensukseskan program pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia. -- Satu dan hal lain, yang berhubungan dengan usaha-usaha asosiasi ini dalam arti kata yang seluas-luasnya. Pasal 7 FUNGSI -- Asosiasi ini berfungsi sebagai berikut : 1. Sebagai Wadah Penyalur Kegiatan sesuai dengan kepentingan anggotanya. 2. Sebagai Wadah Pembinaan dan Pengembangan Anggotanya dalam usaha mewujudkan tujuan asosiasi. 3. Sebagai Wadah peran serta dalam usaha mensukeskan Pembangunan Nasional. 4. Sebagai Wadah persahabatan di antara pengurus dan anggota. 5. Sebagai wadah konsultasi serta komunikasi antar anggota dan perusahaan lainnya maupun dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan bidang usaha Jasa Konstruksi. Pasal 8 KEKAYAAN ASOSIASI 1. Keuangan asosiasi didapat dari : a. Uang pangkal dari (para) pendiri. b. Uang pangkal dari Anggota Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK). c. Uang iuran dari (para) anggota. d. Uang sumbangan-sumbangan, hadiah-hadiah, sokongan-sokongan, bantuanbantuan, hibah-hibah, dan/hibah-hibah wasiat yang tidak mengikat baik dari perseorangan maupun dari Badan-Badan Pemerintah dan/swasta, Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. e. Sumber-sumber lain yang sah. 2. Uang, barang-barang dan/atau benda-benda yang tidak segera dibutuhkan guna keperluan asosiasi harus disimpan atau dijalankan menurut ketentuan-ketentuan dan cara-cara yang ditentukan oleh Badan Pengurus di tingkat pengurus tingkatannya masing-masing... Anggota asosiasi Anggaran Dasar 3

Pasal 9 KEANGGOTAAN 1. Anggota asosiasi adalah seluruh anggota yang telah terdaftar dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah digariskan di dalam anggaran rumah tangga asosiasi. 2. Hal-hal mengenai keanggotaan, hak-hak dan kewajiban anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 10 -- Keanggotaan dari anggota, berakhir karena : 1. Atas permintaan sendiri. 2. Berdasarkan keputusan Rapat Pleno Dewan Pengurus Nasional (DPN), Dewan Pengurus Propinsi (DPP), dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK). Pasal 11 1. Rapat Anggota (musyawarah merupakan kedaulatan tertinggi dalam asosiasi). 2. Rapat Dewan Pengurus Nasional (DPN), Dewan Pengurus Propinsi (DPP) dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK), diadakan setiap tahun dengan acara laporan tahunan badan pengurus terutama pemberian tanggung jawab hal keuangan dan jalannya asosiasi serta hal-hal lain yang dianggap penting. 3. Selain dari rapat yang dimaksudkan dalam ayat 2 pasal ini, maka badan pengurus : a. Berhak (berwenang) untuk mengadakan rapat anggota setiap kali dianggap perlu, dan b. Harus mengadakan rapat anggota, bila sekurang-kurangnya ½ + 1 (setengah tambah satu) dari jumlah anggota asosiasi mengajukan permintaan untuk itu atau menurut ketentuan anggaran dasar untuk suatu hal diperlukan keputusan dari rapat anggota. Pasal 12 1. Para anggota asosiasi harus diberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya 5 (lima) hari sebelum rapat anggota itu dilangsungkan dan diumumkan di warta harian yang terbit di tempat kedudukan asosiasi dan/atau di papan pengumuman di Gedung Asosiasi. 2. Pada pemberitahuan tentang suatu rapat anggota/rapat pleno/musyawarah harus disebut acara, tempat, tanggal, hari dan waktu rapat. 3. Semua anggota yang mempunyai hak suara dapat mengajukan usul-usul untuk dapat dipertimbangkan oleh rapat tersebut. 4. Rapat dipimpin oleh Ketua Umum, sedangkan jika Ketua Umum tidak hadir, maka rapat dipimpin oleh Badan Pengurus lainnya, memilih dari mereka seorang yang menjabat Ketua. Tanpa mengurangi Anggaran Dasar 4

Pasal 13 1. Tanpa mengurangi ketentuan tersebut dalam pasal 11 Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga, rapat anggota sah apabila dihadiri oleh sekurangkurangnya lebih dari setengah bagian dari jumlah pengurus anggota asosiasi. 2. Keputusan rapat diambil sedapat-dapatnya dengan jalan/menurut hikmah kebijaksanaan musyawarah untuk mufakat, dengan ketentuan apabila rapat memutuskan usul bersangkutan dengan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan jalan suara terbanyak dari suara yang dikeluarkan. Pasal 14 1. Asosiasi diurus dan dipimpin oleh sebuah Dewan Pengurus Nasional (DPN) untuk tingkat Nasional/Pengurus yang terdiri dari : - Seorang Ketua Umum, dibantu Ketua Umum I dan seterusnya yang sebanyakbanyaknya 6 (enam) orang. - Seorang Sekretaris Jenderal dibantu Sekretaris Jenderal I dan seterusnya yang sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang. - Seorang Bendahara Umum dibantu Bendahara Umum I dan seterusnya yang sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang. - Beberapa Ketua Bidang/Biro sesuai dengan kebutuhan. 2. Untuk Tingkat Propinsi diurus dan dipimpin oleh sebuah Dewan Pengurus Propinsi (DPP) /pengurus terdiri dari : - Seorang Ketua Umum dan 5 (lima) orang Wakil Ketua Umum. - Seorang Sekretaris Umum dan 5 (Lima) orang Wakil Sekretaris Umum. - Seorang Bendahara Umum dan 3 (Tiga) orang Wakil Bendahara Umum. - Beberapa Ketua Bidang/Biro sesuai dengan kebutuhan. 3. Dan untuk Tingkat Kabupaten/Kota (DPK) pengurus yang terdiri dari : - Seorang Ketua dan 4 (empat) orang Wakil Ketua. - Seorang Sekretaris dan 3 (Tiga) orang Wakil Sekretaris. - Seorang Bendahara dan 2 (Dua) orang Wakil Bendahara. - Beberapa Ketua Bidang/Biro sesuai dengan kebutuhan. 4. Anggota Badan Pengurus dipilih dan diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun lamanya, dan ditetapkan tentang kedudukannya masing-masing serta rapat diberhentikan dan diangkat kembali oleh para anggota asosiasi berdasarkan rapat pengurus/anggota. 5. Dewan Pembina dan Dewan Pertimbangan terdiri dari 1 (satu) orang Ketua dan 4 (empat) orang Wakil, apabila ada permasalahan internal pada Dewan Pengurus Nasional (DPN), Dewan Pengurus Propinsi (DPP), Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK), dan hal mana asosiasi, Dewan Pembina dan Dewan Pertimbangan wajib memberikan saran sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). 6. Para Pengurus dapat mengangkat beberapa orang anggota atau suatu badan sebagai pembina, sesuai dengan kepentingan asosiasi ini.. Keanggotaan Dewan Anggaran Dasar 5

Pasal 15 -- Keanggotaan Dewan Pengurus berakhir karena : a. Meninggal dunia. b. Berhenti atas permintaan sendiri. c. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampunan (Curatele). d. Diberhentikan berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Pendiri, Dewan Kehormatan serta Anggota Asosiasi. Pasal 16 KEWAJIBAN DAN KEKUASAAN DEWAN PIMPINAN/BADAN PENGURUS 1. Dewan Pendiri/DewanPengurus berkewajiban menjalankan peraturan yang tercantum dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). 2. Dewan Pengurus mengatur seperlunya dalam peraturan rumah tangga semua hal yang tidak cukup diatur dalam anggaran dasar ini dan membuat peraturan yang dianggap perlu dan berguna untuk asosiasi dengan persetujuan keputusan Dewan Pendiri serta Anggota. 3. Anggota Dewan Pengurus bertanggung jawab atas seluruh jalannya organisasi asosiasi. Pasal 17 1. Ketua Umum dan seorang Sekretaris Jenderal atau seorang yang mendapat kekuasaan dari mereka, berhak mewakili asosiasi di dalam dan di luan pengadilan dikarenanya berhak melakukan segala tindakan baik mengenai pengurusan maupun yang mengenai pemilikan, terkecuali untuk meminjam uang, melepaskan/mengalihkan hak milik atau barang-barang tidak bergerak dan/atau mempertanggungjawabkan kekayaan asosiasi, mengikat asosiasi sebagai penjamin, badan pengurus berkewajiban untuk meminta persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Anggota Pimpinan/Rapat Pleno. 2. Dalam keadaan yang mendesak guna menyelesaikan asosiasi, badan pengurus boleh (berwenang) untuk mengambil tindakan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan anggaran dasar, asalkan untuk tindakan tersebut, kemudian dalam waktu selambatlambatnya 1 (satu) bulan dimintakan pengesahan rapat anggota. 3. Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN), Dewan Pengurus Propinsi (DPP) dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK) yang berhasil menjalankan tugasnya, maka mendapat hak prioritas untuk dicalonkan kembali pada periode kedua. 4. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota (DPK) yang berdomisili di Ibu Kota Propinsi boleh langsung dipegang oleh Dewan Pengurus Propinsi... Apabila Badan Pengurus Anggaran Dasar 6

Pasal 18 KEWENANGAN BADAN PENDIRI 1. Apabila Dewan Pengurus dianggap melanggar Anggaran Dasar (AD) atau Anggaran Rumah Tangga (ART) asosiasi dan visi misi asosiasi, maka dewan kepengurusan tersebut dapat diberhentikan dari jabatannya atas persetujuan keputusan Dewan Pendiri dan/atau pernyataan ½ + 1 dari Pengurus serta anggota untuk memfasilitasi pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa. 2. Dalam hal jika timbul permasalahan yang menyangkut eksistensi (keberadaan) asosiasi, maka setiap keputusan Dewan Pengurus hanya dianggap sah apabila telah mendapat persetujuan dari Dewan Pendiri. Pasal 19 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ASOSIASI 1. Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah dengan persetujuan Dewan Pendiri, dan asosiasi hanya dapat membekukan, menonaktifkan, membubarkan kepengurusan DPN, DPP, DPK dengan Rapat keputusan Dewan Pendiri/Rapat Anggota yang dengan tidak mengurangi ketentuan dalam pasal 11 dan pasal 13 Anggaran Dasar ini, harus dihadiri oleh ½ + 1 (setengah tambah satu) bagian dari jumlah anggota yang diputuskan dengan suara terbanyak. 2. Dalam keputusan tersebut diatas ditunjuk pelaksana tugas mandat oleh Dewan Pendiri, ditetapkan pula badan pengurus yang harus mengesahkan pembubaran itu dan ditetapkan pula kepada siapa atau kepada badan sosial mana sisa kekayaan yang masih ada akan diberikan. Pasal 20 KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP -- Hal-hal yang tidak atau kurang cukup diatur baik dalam Anggaran Dasar (AD) ini maupun dalam Anggaran Rumah Tangga (ART), akan diputuskan/ditetapkan oleh badan pengurus dengan persetujuan rapat anggota. Pasal 21 -- Untuk memenuhi ketentuan pasal 14 di atas, menyimpang dari anggaran dasar ini, maka untuk pertama kalinya oleh para pendiri asosiasi telah diangkat sebagai pengurus Dewan Pengurus Nasional (DPN) dari perkumpulan ini. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 8 Agustus 2008 Anggaran Dasar 7