KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

UKL DAN UPL TPA SAMPAH TALANGAGUNG KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

E. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1. Uraian Kegiatan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BAB III LANDASAN TEORI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG IJIN PEMBUANGAN DAN/ATAU PEMANFAATAN AIR LIMBAH DI KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

5/7/2015. Nur Hidayat TIP FTP UB. UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

A M D A L (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN)

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

PB 4. AMDAL, UKL dan UPL. AMDAL, UKL dan UPL

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)

2016, No Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2017 NOMOR : 27

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG

LAMPIRAN III. PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 50 TAHUN 2012 TANGGAL :

Jangka waktu penyelesaian : ± 19 hari (pengumuman 5 hari, pemeriksaan 14 hari sejak formulir UKL UPL dinyatakan lengkap secara administrasi)

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (KA-ANDAL)

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

DOKUMEN AMDAL : KA ANDAL DAN ANDAL (REVIEW)

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

AMDAL PERTAMBANGAN I. UMUM

3. Kedalaman rencana pemantauan lingkungan hidup

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PADA KEGIATAN USAHA

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

Disusun oleh: SEFTIAN EVA WIDYAWATI (K ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 45 TAHUN 2005 SERI C NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 45 TAHUN 2005 T E N T A N G

Kerangka Acuan Kerja. Penyusunan AMDAL Pelabuhan Penyeberangan Desa Ketam Putih

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAMBI TAHUN

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Paper UAS PK 5202 Dampak Pariwisata 1

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR :... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI MINYAK SAWIT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KATA PENGANTAR. Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL kegiatan ini mengacu Peraturan Menteri Negara Lingkungan

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERUBAHAN IZIN LINGKUNGAN. Dikutip dari materi Pedoman penyusunan Amdal oleh Erik Teguh Primiatoro Kabid pengembangan sistem KDL

WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

PB 8 PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL

RENCANA KERJA KLH 2014

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

Seminar Nasional. Basri. Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ervianto (2005), suatu proyek konstruksi merupakan suatu

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 08 Tahun : 2010 Seri : E

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Ir. Nini Medan, 29 Maret 2007

KERANGKA ACUAN KERJA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL)

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELAKSANAAN PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN H M M C J WIRTJES IV ( YANCE ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

ANALISIS MENGENAI DAMPAK INGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH NO. 82/2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang diunggulkan sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perumahan di Kota Tangerang Selatan. terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno-Hatta terus meningkatkan pelayanan untuk. Soekarno-Hatta menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN (KA-ANDAL)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berputar menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Mesuji.

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) PENGEMBANGAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) MOJOSARI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN ANGGARAN 2016 I. LATAR BELAKANG Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah merupakan salah satu program nasional yang berkaitan dengan pengelolaan kebersihan terutama volume dan timbulan sampah di kabupaten atau kota. Besarnya volume dan timbulan sampah TPA Mojosari semakin mengurangi umur TPA. Maka, diperlukan pengembangan TPA Mojosari. Pengembangan TPA Mojosari diharapkan tidak hanya memenuhi sarana kehidupan saja, melainkan harus dapat menciptakan keseimbangan dengan kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini akan menelaah seluruh tahapan rencana usaha dan atau kegiatan baik pada tahap pra konstruksi, konstruksi dan pascaoperasi. Kegiatan ini diperkiakan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik positif maupun negatif. Menyadari adanya pengaruh kegiatan ini terhadap lingkungan hidup dan berpedoman pada Permen LH RI No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) bahwa kegiatan pembangunan TPA 10 ha wajib memiliki dokumen AMDAL. Pengembangan TPA Mojosari direncanakan seluas 5 ha, maka tidak wajib AMDAL atau penapisan. Pada pasal 1 Permen LH RI No. 05 tahun 2012 menjelaskan bahwa upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Rencana pengembangan TPA Mojosari diharapkan menghasilkan dampak positif dan sedikit dampak negatif. Oleh karena itu, dalam setiap kegiatannya harus diikuti dengan kegiatan pengelolaan lingkungan yang diarahkan pada upaya untuk mencegah dan menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif agar yang diperoleh dari kegiatan pembangunan dapat dioptimalkan dan berkelanjutan. II. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud dari Penyusunan UKL-UPL Pengembangan TPA Mojosari adalah untuk mengkaji dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan pengembangan TPA tersebut, sehingga dapat diprakirakan dampak-dampak yang akan terjadi dan selanjutnya dapat dilakukan upaya pengelolaan dan upaya pemantauannya. 2. Tujuan dari Penyusunan UKL-UPL adalah terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan tersusunnya dokumen pengelolaan lingkungan hidup bagi kegiatan pembangunan itu sendiri. III. SASARAN Sasaran dari Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan TPA Mojosari adalah : Terkelolanya kegiatan Pengembangan TPA Mojosari oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Mojokerto agar dampak negatifnya dapat diminimalkan dan meningkatkan dampak positifnya; Terpantaunya kondisi kualitas lingkungan yang terjadi saat pengembangan TPA Mojosari pada tahap Pra Konstruksi, tahap Konstruksi dan tahap Pasca Konstruksi (operasional). IV. SUMBER PENDANAAN Kegiatan Pengembangan TPA Mojosari dbiayai dari sumber pendanaan APBD Tahun 2016 Kabupaten Mojokerto sebesar Rp...

V. LINGKUP PEKERJAAN DAN JENIS KEGIATAN Secara garis besar lingkup pekerjaan yang tercakup dalam Penyusunan Upaya Pengelolaaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) pembangunan TPA Mojosari. 1. Memaparkan Rencana Usaha atau Kegiatan Uraian secara singkat rencana usaha atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemrakarsa, mencakup antara lain a. Jenis rencana usaha atau kegiatan; 1. Inventarisasi dan telaah dokumen lingkungan yang ada. 2. Mengidentifikasi tahapan pelaksanaan kegiatan pengembangan TPA Mojosari sesuai hasil perencanaan konsultan perencana. b. Lokasi yang tepat dari rencana usaha atau kegiatan, c. Jarak lokasi usaha atau kegiatan tersebut dengan sumber daya dan kegiatan lain di sekitarnya, seperti hutan, sungai, permukiman, industri dan sebagainya serta hubungan keterkaitannya. d. Sarana dan fasilitas yang direncanakan dilaksanakan, mencakup antara lain: Luas areal yang digunakan untuk kegiatan TPA Mojosari; Luas bangunan pendukung TPA, fasilitas dan utilitas yang akan dibangun; Peralatan yang digunakan termasuk jenis dan kapasitasnya; Jumlah sampah yang diolah di TPA dan cara pengelolaan sampah saat tahap operasional; Sumber air dan penggunaannya; Sumber energi; Tenaga kerja yang digunakan; e. Kegiatan yang dilakukan setiap tahapan yang dilaksanakan. 2. Menelaah Komponen Lingkungan Uraian mengenai sumber-sumber alam yang diperkirakan terkena dampak, seperti antara lain sungai, udara, flora dan fauna, dan lain-lain. Komponen

lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak perlu dikaji dan ditelaah secara mendalam. Dalam tinjauan rona awal komponen lingkungan meliputi komponen lingkungan fisik, kimia, biologi, sosial, ekonomi, budaya, kesehatan masyarakat dan lain - lain. Selanjutnya komponen lingkungan yang ditinjau sebagai rona awal nantinya akan menjadi dasar dalam prakiraan dampak akibat pelaksanaan kegiatan pembangunan. Untuk memudahkan prakiraan dampak, perlu dibuat batas-batas wilayah yang terkena dampak untuk masing-masing komponen lingkungan. 3. Memaparkan Dampak-Dampak Yang Akan Terjadi Dampak-dampak yang akan muncul baik berupa limbah / pencemaran maupun bentuk lainnya mencakup a. Sumber dampak; b. Jenis dampak dan ukurannya; c. Sifat dan tolok ukur dampak. 4. Menyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan Uraian secara rinci mengenai upaya pengelolaan lingkungan yang harus dilaksanakan oleh pemrakarsa, baik pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, maupun pada tahap pasca konstruksi (operasional), antara lain penanganan dampak dan lembaga yang menangani dampak. Sistem pengelolaan lingkungan dapat disusun melalui instansi pelaksana pengelolaan, pendekatan pengelolaan, dan biaya pengelolaan, dengan memperhatikan faktor lingkungan yang terkena dampak, sumber dampak, dan tolok ukur dampak. 5. Menyusun Upaya Pemantauan Lingkungan Uraian secara rinci mengenai upaya pemantauan lingkungan yang harus dilaksanakan oleh pemrakarsa, khususnya yang berkaitan langsung dengan sifat kegiatan utamanya yang mencakup antara lain: Jenis dampak yang dipantau; Lokasi pemantauan; Waktu pemantauan;

Cara pemantauan. 6. Melakukan Pelaporan Uraian secara rinci mengenai mekanisme laporan dari pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan pada saat rencana usaha atau kegiatan yang dilaksanakan akan dilakukan sesuai peraturan yang ditentukan melalui Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Pemerintah. 7. Menyiapkan Pernyataan Pelaksanaan Pernyataan pemrakarsa untuk melaksanakan upaya pengelolaan lingkungan atas rencana usaha atau kegiatannya dilengkapi dengan tanda tangan pemrakarsa. VI. METODOLOGI Metodologi yang digunakan dalam rangka Penyusunan Dokumen UKL-UPL ini dapat dijelaskan dalam tahapan sebagai berikut: Tahap 1 : Pengumpulan Data Primer dan Sekunder Secara umum pengumpulan data primer dan data sekunder menggunakan metode yang lazim digunakan dalam dokumen UKL-UPL Pengembangan TPA Mojosari, baik secara langsung di lapangan (pengukuran lapangan) maupun tidak langsung. a. Data Primer Pengumpulan data primer tentang kualitas lingkungan yang ada di lokasi studi dilakukan di lapangan secara langsung. Parameter-parameter yang akan dianalisa adalah parameter Fisika, Kimia, dan Biologi dan sebaiknya didapatkan dari pengamatan maupun pengukuran secara langsung di lapangan sebagai data primer. Tempat pengamatan dan lokasi pengambilan sampel menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. Metode analisa laboratorium, parameter dan baku mutu yang digunakan harus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selain kualitas lingkungan untuk komponen fisik, kimia dan biologi perlu dilakukan juga pengumpulan data primer untuk komponen sosial, ekonomi dan budaya

dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisioner. Jumlah dan komposisi responden ditentukan berdasarkan kaidah dan ketentuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sehingga diperoleh hasil yang mewakili / representatif. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari lembaga-lembaga atau instansi yang terkait dan berwewenang. Data yang dimaksud, dapat juga diperoleh dari studi-studi dan penelitian terdahulu yang relevan dengan kegiatan. Untuk mengantisipasi terjadinya bencana atau hal-hal yang tidak diharapkan, maka dalam penyusunan dokumen ini harus dilakukan pengumpulan data mitigasi bencana / gempa. Data sekunder lain berupa peraturan perundangan yang berupa Pedoman, Kriteria dan Standar yang berlaku di Indonesia pada saat ini. Dalam penerapannya harus dipertimbangkan untung-rugi, kemudian sistem operasi dan pemeliharaan, tepat guna dan biaya konstruksi yang paling menguntungkan. Apabila diperlukan perubahan dari standar di atas harus dengan persetujuan direksi atau pemrakarsa. Tahap 2 : Koordinasi Dengan Instansi Terkait Dalam hal proses pengajuan UKL-UPL Pembangunan TPA Mojosari, maka pemrakarsa usaha dan atau kegiatan harus menyusun dokumen UKL-UPL. Pada dalam dokumen UKL-UPL tersebut berisikan informasi: a. Identitas pemrakarsa; b. Identitas penyusun; c. Rencana Usaha / Kegiatan; d. Dampak lingkungan yang akan terjadi; e. Program pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; f. Tanda tangan dan cap. Format penyusunan UKL-UPL TPA Mojosari berpedoman dengan Permen LH RI No.16 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup.

Pemrakarsa mengajukan dokumen UKL-UPL Pengembangan TPA Mojosari kepada Instansi yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan lingkungan hidup. VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan kegiatan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak mobilisasi atau diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) oleh Pengguna Jasa. VIII. PERSONIL Personil yang harus disediakan oleh pelaksana pekerjaan adalah sebagai berikut: IX. KELUARAN Keluaran dari Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pengembangan TPA Mojosari ini adalah Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup yang berisi Upaya Pengelolaaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL). X. LAPORAN Pelaksana pekerjaan harus membuat dan menyerahkan laporan produk pekerjaannya sebagai berikut: a. Draft Dokumen UKL-UPL Laporan harus berisikan seluruh data, analisis dan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang sistematikanya sesuai dengan Permen LH RI No.16 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup. Dokumen ini didiskusikan dengan Pemrakarsa / Pengguna Jasa. b. Dokumen UKL-UPL Laporan ini harus berisikan semua perbaikan dan penyempurnaan dari draft Dokumen UKL-UPL yang telah didiskusikan dengan Pemrakarsa / Pengguna Jasa.