BAB I PENDAHULUAN. penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DENGAN CITRA PERUSAHAAN (Kasus Program Temu Mitra Lingkungan 2010 PT Djarum)

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun Stakeholders perusahaan Djarum, PT. Djarum melakukan beberapa strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM CSR PT DJARUM (KASUS PROGRAM TML 2010 PT DJARUM)

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social. suatu strategi pencapaian citra perusahaan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah Publik Eksternal,

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DI KABUPATEN KUDUS

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB VI CITRA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus acuan bertindak bagi para staf atau professional Public Relations (PR)

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bersifat jangka panjang. Untuk itu dibutuhkan proses komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang signifikan terutama di Kota Solo. Banyaknya perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada satupun manusia yang tidak berkomunikasi dalam setiap harinya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. 1

BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya menjaga image dan reputasi perusahaan dimata masyarakat.

BAB 4. Hasil Penelitian Analisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan rasa kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sosial yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Franklin Jefkins (2004) menyebutkan Public Relations sebagai semua

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul. Penyelenggaraan,tanggungjawab,sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak memberikan kontribusi positif kepada aspek sosial dan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada zaman sekarang tentunya banyak perusahaan yang berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT. Balai Pustaka (Persero)

I. PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir ini masyarakat semakin peduli dengan lingkungan

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

NOMOR 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Membahas tentang reputasi tidak akan terlepas dari citra (image), karena citra

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusinya terhadap komunitas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan dan tekhnologi saat ini berdampak pada semakin maju

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

A. PENGERTIAN STAKEHOLDERS

BAB I PENDAHULUAN. ini juga untuk menarik pihak konsumen untuk membeli produk mereka dan

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) BPD KALTIM. Samarinda, 2 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era sekarang ini, berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk menjadi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Public Relations atau yang biasa disingkat PR merupakan salah satu aspek penting di setiap perusahaan, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. PR muncul karena adanya tuntutan kebutuhan dari perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Kebanyakan perusahaan, kini mengakui peranan PR cukup menonjol dalam kegiatan-kegiatan perusahaan. Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja, namun juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Upaya perusahaan dalam meningkatkan peran mereka dalam pembangunan kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan membutuhkan sinergi multipihak yang solid dan baik. Sinergi yang diharapkan adalah adanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan komunitas atau masyarakat. Hubungan ini merupakan tanggung jawab bersama secara sosial antar stakeholders. Perusahaan dalam usahanya beradaptasi dengan komunitas lokal akan berusaha memahami kepentingan lokal yang ada dalam rangka membina hubungan kerjasama yang baik antar stakeholders. Usaha membuka jalinan hubungan kerjasama dengan stakeholder lokal pada dasarnya merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Tanudjaja (2006) mengatakan bahwa CSR dapat diartikan sebagai komitmen industri untuk mempertanggungjawabkan dampak operasi dalam dimensi sosial,

2 ekonomi dan lingkungan, serta menjaga agar dampak tersebut menyumbang manfaat kepada masyarakat dan lingkunganya. Penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan CSR bagi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007. Undang-Undang ini berlaku sejak tanggal 16 Agustus 2007. Dalam Pasal 74 ayat (1) disebutkan bahwa Perseroan Terbatas (PT) yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau berkaitan dengan sumberdaya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Penjelasan dari Pasal 74 ayat (1) dijelaskan bahwa kewajiban CSR ini bertujuan untuk menciptakan hubungan perseroan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. Konsep CSR telah melahirkan tantangan baru bagi PR. Melalui program ini, PR dapat mengimplementasikan program CSR untuk mencapai tujuan perusahaan yang sejalan dengan tujuan PR. Tujuan PR adalah membentuk goodwill, toleransi (tolerance), saling kerjasama (mutual understanding) dan saling menghargai (mutual appreciation), serta memperoleh opini publik yang favorable, image yang tepat berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis, baik hubungan ke dalam atau internal relations maupun hubungan keluar atau external relations (Ruslan, 2001). Jadi, program CSR dapat membangun citra perusahaan yang positif. Citra perusahaan merupakan cara pandang berbagai pihak, baik internal maupun eksternal terhadap perusahaan. Citra perusahaan dibentuk dengan cara mengidentifikasikan keinginan masyarakat tentang citra perusahaan. Berbagai perusahaan berusaha membentuk citra terhadap publiknya. Salah satu perusahaan tersebut adalah PT Djarum. PT Djarum adalah sebuah perusahaan

3 rokok di Indonesia yang berpusat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum mempunyai tanggung jawab sosial yang tinggi karena PT Djarum telah melaksanakan CSR sejak tahun 1969. Bermula dari kepedulian kepada bidang olahraga terutama bidang bulu tangkis, PT Djarum mulai merambah kepeduliannya dibidang pelestarian lingkungan dengan melakukan kegiatan penghijauan. Kemudian merambah lagi ke bidang pendidikan. CSR PT Djarum dikenal dalam tiga Djarum Bakti yaitu Djarum Bakti Olahraga, Djarum Bakti Lingkungan dan Djarum Bakti Pendidikan. 1 Djarum Bakti Lingkungan telah melaksanakan banyak kegiatan, salah satunya adalah program Temu Mitra Lingkungan (TML). Berawal dari program Temu Anak Mitra Lingkungan (TAML) yang merupakan program pembinaan generasi penerus bangsa yaitu anak-anak Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang mulai ditanamkan kecintaannya terhadap lingkungan melalui penghijauan. Kegiatan yang diadakan meliputi pengenalan tanaman, pelatihan pembibitan, penanaman dan perawatan tanaman penghijauan. Kegiatan TAML ini kemudian berkembang menjadi program Temu Mitra Lingkungan (TML) yang melibatkan mahasiswa se-kabupaten Kudus sebagai perserta. Peserta diberikan kesempatan untuk belajar langsung dengan terjun ke lapangan langsung menanam tanaman untuk melestarikan lingkungan. Program TML telah berlangsung selama pada tahun 2006, 2007, 2008, 2009 dan 2010 di lokasi yang berbeda dalam Kawasan Gunung Muria, Kabupaten Kudus. 2 1 Hasil wawancara dengan Bapak MA selaku Public Affairs PT Djarum pada tanggal 21 Februari 2010. 2 Hasil wawancara dengan Bapak MTR selaku Ketua TML 2010 pada tanggal 23 Februari 2010.

4 PT Djarum merupakan satu dari tiga perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Data pada tahun 2007, produksi rokok PT Djarum mencapai + 39,457 milyar batang/tahun. 3 Namun, pada tahun 2008 muncul isu mengenai fatwa haram MUI terhadap rokok. Ada pihak yang menentang dan ada juga pihak yang mendukung. Salah satunya, fatwa ini didukung oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak yang berharap ditetapkannya fatwa haram bagi rokok yang dapat menekan angka perokok dikalangan anak. Pada bulan Juli 2008, diselenggarakan rapat koordinasi mengenai fatwa tersebut di Padang, Sumatra Barat. Namun, belum ada keputusan final dari MUI Pusat. 4 Hal ini menimbulkan kekhawatiran dalam Public Affairs PT Djarum terhadap citra perusahaan yang terbentuk dimasyarakat. Padahal disisi lain, PT Djarum juga telah memberikan sumbangsih bagi masyarakat melalui program CSR PT Djarum dalam bentuk Djarum Bakti. Berdasarkan uraian di atas, hubungan antara implementasi program CSR dengan citra perusahaan yaitu PT Djarum, merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Karena banyaknya program CSR PT Djarum maka penelitian ini lebih memfokuskan pada program TML 2010 sebagai suatu kasus. Program TML 2010 yang merupakan program penanaman tanaman penghijauan dan tanaman produktif di Dusun Ngeduk, Desa Soco, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus yang melibatkan mahasiswa se- Kabupaten Kudus 3 Company Profile PT Djarum, 2008. 4 www.kompas.com/news/read/data/2008.08.12.13085542. Diakses pada tanggal 2 Mei 2010.

5 1.2. Perumusan Masalah PT Djarum merupakan salah satu perusahaan yang telah mengimplementasikan CSR dalam menjalankan usahanya. Kegiatan CSR PT Djarum dilaksanakan di bawah Public Affairs yang berfungsi sebagai Public Relations PT Djarum. Kegiatan CSR PT Djarum meliputi Djarum Bakti Olahraga, Djarum Bakti Pendidikan dan Djarum Bakti Lingkungan. Berbagai program CSR telah dilaksanakan PT Djarum terutama oleh Djarum Bakti Lingkungan yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus. Salah satu program CSR yang dilaksanakan PT Djarum adalah program TML yang merupakan program penghijauan di Kawasan Gunung Muria, Kabupaten Kudus. Program ini melibatkan mahasiswa se-kabupaten Kudus. Perusahaan perlu mengetahui hubungan antara implementasi program CSR dengan citra perusahaan yang terbentuk. Hal ini penting dilakukan karena salah satu tujuan utama Public Affairs PT Djarum adalah pembentukan citra perusahaan yang positif. Program TML 2010 merupakan salah satu program yang diadakan PT Djarum sehingga perlu diketahui hubungan implemetasi program CSR terutama program TML 2010 terhadap citra perusahaan dikalangan peserta program agar perusahaan dapat melakukan perbaikan program jika citra perusahaan negatif. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan berkaitan dengan program CSR dan citra perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi program TML 2010 PT Djarum? 2. Bagaimana citra perusahaan yang terbentuk dikalangan peserta program TML 2010 PT Djarum?

6 3. Bagaimana hubungan antara implementasi program TML 2010 PT Djarum terhadap citra PT Djarum dikalangan peserta program? 1.3. Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah diatas, dapat diambil tujuan penelitian yaitu: 1. Mengidentifikasi implementasi program TML 2010 PT Djarum. 2. Mengetahui citra perusahaan yang terbentuk dikalangan peserta program TML 2010 PT Djarum. 3. Menganalisis hubungan antara implementasi program TML 2010 PT Djarum terhadap citra perusahaan dikalangan peserta program. 1.4. Manfaaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi berbagai pihak yang berminat maupun yang terkait dengan program CSR khususnya kepada: 1. Peneliti yang ingin mengkaji lebih jauh mengenai hubungan antara implementasi program CSR dengan citra perusahaan. 2. Kalangan akademisi, dapat menambah literatur dalam mengkaji program CSR. 3. Kalangan non-akademisi, pemerintah dan swasta dapat bermanfaat sebagai sebuah bahan pertimbangan dalam menerapkan program CSR yang dapat mempengaruhi citra perusahaan.