KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Oleh Dra Nia Kania Winayanti, S.H.,M.H
PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA UU Keuangan Negara telah mengatur secara jelas hubungan kewenangan dalam pengelolaan keuangan negara. Presiden selaku Kepala Pemerintahan (Chief of Executive) berkedudukan sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara. Chief Executive Officer (CEO) sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara a. Dikuasakan kepada : 1. Menteri Keuangan 2. Menteri Teknis/Pimpinan Lembaga b. Diserahkan kepada : Gubernur/Bupati/Walikota ( UU No.17/2003 Psl 6 ayat 1 dan 2 ) Kekuasaan tersebut dibantu oleh : Menteri Keuangan sebagai Chief Financial Officer (CFO) Menteri/pimpinan lembaga : Chief Operational Officer (COO),
Pemisahan Kewenangan Menteri Teknis Menteri Keuangan PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN & PEMBEBANAN PERINTAH PEMBAYARAN PENGUJIAN PENCAIRAN DANA administratief beheer Comptabel beheer
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MENTERI KEUANGAN DAN MENTERI TEKNIS Menteri Keuangan sebagai pembantu Presiden dalam bidang keuangan pada hakekatnya adalah Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah R.I. Setiap menteri sebagai pembantu Presiden pada hakekatnya adalah Chief Operational Officer (COO) untuk bidang tugas kementerian yang dipimpinnya.
UU No. 17 tahun 2003 Presiden Men.Keu Men.Teknis Gub/Bpt/ Ka. Lbg W.kota KPPN KPA KPA SKPD
KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Pentingnya Pembagian kekuasaan pengelolaan keuangan ini untuk : 1. Ada kejelasan pembagian wewenang dan tanggung jawab 2. Terjadinga mekanisme Checks and balances 3. Sbg upaya peningkatan profesionalisme dlm penyelenggaraan pemerintahan Bank sentral : Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, menjaga, & mengatur kelancaran sistem pembayaran
Kekuasaan dimaksud : dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan; dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya; diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. tidak termasuk kewenangan dibidang moneter, yang meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang, yang diatur dengan undangundang Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara : 1. Digunakan untuk mencapai tujuan bernegara. 2. Setiap tahun disusun APBN dan APBD.
Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan fiskal, Menteri Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut : a) menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro; b) menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN; c) mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran; d) melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan; e) melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang; f) melaksanakan fungsi bendahara umum negara; g) menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN; h) melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal berdasarkan ketentuan undang-undang. ( UUNo. 17/2003 Bab II Psl 8 )
Menteri/pimpinan lembaga sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas sebagai berikut : menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya; menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya; melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan menyetorkannya ke Kas Negara; mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya; mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya; menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya; melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya berdasarkan ketentuan undang-undang.
Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah : dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD; dilaksanakan oleh kepala satuan kerja perangkat daerah selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah.
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) mempunyai tugas sbb : menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan APBD; menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; melaksanakan fungsi bendahara umum daerah; menyusun laporan keuangan yang merupakan per-tanggungjawaban pelaksanaan APBD.
Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaran/barang daerah mempunyai tugas sbb: menyusun anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya; menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; melaksanakan anggaran satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya; melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak; mengelola utang piutang daerah yang menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya; mengelola barang milik/kekayaan daerah yang menjadi tanggung jawab satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya; menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya.
Presiden Men.keu Men/k.l. Gub/bpt/w.k. KPA KPA KPA Pjbt/Panitia Pengadaan PPK PPSPM Bendahara kppn B.O. B.Penerima Pihak.III
PENGURUSAN KEUANGAN NEGARA Pengurusan terhadap keuangan negara terdiri atas pengurusan umum dan pengurusan khusus. Pengurusan umum, pejabat yang melaksanakan kewenangan pengurusan anggaran negara dapat diklasifikasi atas dua macam : Otorisator Ordonatur Otorisator adalah pejabat yang mempunyai wewenang untuk mengambil tindakan/keputusan yg dapat mengakibatkan uang negara keluar, sehingga menjadi berkurang atau bertambah karena pungutan dari masyarakat. Wewenang untuk mengambil keputusan yang dapat mengambil keputusan yang dapat mengakibatkan uang negara berkurang atau bertambah.
Otorisasi dpt diklasifikasikan menjadi 2 macam : Otorisasi umum : otorisasi yang berupa keputusan dan tindakan yang lazimnya berbentuk peraturan umum. Contohnya : Peraturan pensiun dan UU pajak. Otorisasi yg berbentuk surat keputusan Yg khususnya mengikat orang/pihak tertentu, Misalnya : surat keputusan pegawai negeri dan otorisasi untuk proyek. Pejabat yang berwenang menjalankan tindakan sebagai otorisator adalah : Presiden sebagaimana Pasal 4 ayat (1) UUD 1945 Semua menteri yang menguasai anggaran
ORDONATUR Ordonator adalah pejabat yang melakukan pengawasan terhadap otorisator agar otorisator tersebut dalam melaksanakan tidakan/keputusannya selalu demi kepentingan umum. Tugas utama ordonator adalah melaksanakan pengujian dan penelitian terhadap penerimaan maupun terhadap pengeluaran uang negara. Oleh karena itu ordonator dibedakan : Ordonator pengeluaran negara Yaitu pejabat yang dalam hal ini ditunjuk Menteri keuangan Negara dan sebagai pelaksana adalah Direktorat jenderal Anggaran, yang untuk daerah dilaksanakan oleh kantor perbendaharaan negara. Tugas Ordonator Pengeluaran Negara adalah : Ordonator penerimaan negara
Pendelegasian Kewenangan BUN Selaku Bendahara Umum Negara ( BUN ), pelaksanaan anggaran di daerah dikuasakan kepada : KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara ( Kuasa BUN ), sesuai dengan batas kewenangannya. ( UU No.1/2004 Psl.7 ayat 2 g Psl 8 ayat 1 )
Bandung, 30 Oktober 2017 Penulis, Dra. Hj. Nia Kania Winayanti, S.H.,M.H.