BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasi.penelitian korelasi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif, yang membandingkan peluang pengembangan karir laki-laki dan perempuan yang berstatus sebagai karyawan di Hotel Grand Zuri Duri. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah peluang pengembangan karir dan variabel terikat adalah jenis kelamin yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu perempuan dan laki-laki. C. Definisi Operasional 1. Peluang Pengembangan Karir Peluang pengembangan karir merupakan kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan yang memiliki potensi maksimal dan berhasil menunaikan pekerjaannya untuk menduduki karir yang diinginkan, dengan tujuan memberikan keuntungan pada perusahaan dan karyawan baik secara finansial ataupun psikologis. 26

27 2. Jenis Kelamin Istilah jenis kelamin dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu karakteristik biologis dan anatomis tubuh yang membedakan individu menjadi laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin diketahui dari blangko identitas responden. D. Populasi dan Sampel Peneltian 1. Populasi penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan karyawati yang bekerja di Hotel Grand Zuri Duri yang berjumlah 61 orang (42 orang laki-laki & 19 orang perempuan). 2. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok karyawan laki-laki dan kelompok karyawan perempuan yang bekerja di Hotel Grand Zuri Duri. Dikarenakan jumlah karyawan laki-laki ( 42 orang) di hotel Grand Zuri Duri lebih banyak daripada karyawan perempuan ( 19 orang), maka untuk menyamakannya jumlah sampel pada kelompok karyawan laki-laki hanya diambil sebanyak 21 orang sedangkan sampel kelompok karyawan perempuan

28 diambil keseluruhan yaitu 19 orang. Dengan demikian, total jumlah sampel untuk kedua kelompok dalam penelitian ini adalah 40 orang. 3. Teknik Sampling Di dalam penentuan sampel khususnya pada kelompok karyawan lakilaki digunakan teknik Uniqual selection probabilities (Sarwono, 2009). Sedangkan teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel pada kelompok karyawan perempuan yaitu menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus, yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi (< 30 orang) digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013). E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan cara cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2002). Pengumpulan data dapat dari instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penel itian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala peluang pengembangan karir. 1. Alat Ukur Alat ukur skala peluang pengembangan karir karyawan merupakan modifikasi dari Cucuani (2009) yang mengacu pada landasan teori Glueck (1986), Noe, dkk (1994), dan Handoko (1998). Skala pengembangan karir terdiri dari delapan aspek yaitu: aktivitas individu, konseling karir, pendidikan karir, penyediaan informasi, kesempatan untuk tumbuh, dukungan manajemen,

29 feed back, kelompok kerja kohesif. Konseling karir tidak disertakan dalam skala alat ukur dikarenakan hotel Grand Zuri Duri tidak menyediakan koseling karir berupa bimbingan juruan, tes bakat dan minat bagi karyawannya. Skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompokan sehingga dikhawatirkan peneliti akan kehilangan banyak data. Untuk penelitian ini penilaian berkisar dari 1 (satu) hingga 4 (empat). Pernyataan Favourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Sangat Sesuai (SS) = 4 2) Sesuai (S) = 3 3) Tidak Sesuai (TS) = 2 4) Sangat Tidak Sesuai (STS) = 1 Sedangkan untuk penilaian pernyataan Unfavourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Sangat Sesuai (SS) = 1 2) Sesuai (S) = 2 3) Tidak Sesuai (TS) = 3 4) Sangat Tidak Sesuai (STS) = 4 2. Uji Coba Alat Ukur Suatu skala dikatakan dapat digunakan apabila dinyatakan sahih (valid) dan reliabel (handal). Sebelum alat ukur ini digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, perlu dilakukan uji coba ( Try Out). Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan ( Validitas) dan konsistensi ( Reliabilitas), guna

30 mendapatkan instrumen yang benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Di dalam uji coba (try out) alat ukur ini, skala diberikan pada 75 orang karyawan laki-laki dan 13 orang karyawan perempuan Hotel Grand Zuri Pekanbaru. Skala peluang pengembangan karir yang diuji coba (try out) terdiri dari 50 aitem yang tersebar dalam 7 indikator. Berikut disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 3.1 Blue Print Skala Peluang Pengembangan Karir Sebelum uji coba/try out No Dimensi Indikator Nomor aitem F UF 1 Aktivitas individu 2 Pendidikan karir 3 Penyediaan informasi 4 Kesempatan untuk tumbuh 5 Dukungan manajemen 6 Feed back (umpan balik) 7 Kelompok kerja kohesif Perencanaan individu dalam menyusun dan menetapkan tujuan dalam pekerjaan Pemberian pendidikan berupa pelatihan, kursus, seminar Memberikan informasi mengenai peluang peningkatan karir Mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaan, pemberiaan beasiswa ataupun dispensasi untuk mengikuti kegiatan pendidikan diluar perusahaan serta kesempatan naik. dorongan dari perusahaan atau pihak atasan dalam pengembangan karir karyawan Pemberitahuan secara berkala mengenai prestasi kerja karyawan, program penempatan dan produksi Kelompok atau rekan kerja yang saling mendukung 25, 28, 50,11 4, 23, 1, 35 2, 20, 17, 38 12, 22, 29, 39 8, 14, 42 19, 48, 34 18, 41, 47,32 6, 43, 49,24 5, 15, 30, 46 27, 37, 44 Total 21, 31, 16 9, 36, 40 6 3, 10, 26, 33, 7 13 7, 45 Total 25 25 50 7 8 8 8 6

31 Keseluruhan data diuji coba setelah dinilai, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas dengan menggunakan program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows. 3. Validitas Dalam penelitian ini uji coba alat ukur yang digunakan menggunakan validitas isi, dimana validitas isi menurut Azwar (2009) merupakan hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Untuk mengetahui validitas isi dapat dilakukan dengan melihat apakah aitem-aitem dalam tes yang telah ditulis sesuai dengan blue print, artinya apakah aitem tersebut sesuai dengan batasan domain ukur yang telah ditetapkan dan sesuai ukuran dengan indikator perilaku yang diungkap. Setelah melakukan pengujian validitas isi kemudian memilih aitem yang memiliki daya beda aitem tertinggi. 4. Diskriminasi Aitem Untuk melihat daya beda atau daya diskriminasi aitem, hasil dari try out tersebut dianalisa dengan bantuan program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows.

32 Sebagai kriteria pemilihan aitem total biasanya digunakan batasan r 0.30. Tetapi apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria menjadi 0.25 (Azwar, 2009). Untuk itu peneliti menggunakan (r 0.25) agar aitem yang digunakan mencukupi sesuai yang diinginkan. Tabel 3.2 Blue Print Skala Peluang Pengembangan Karir Hasil Try Out Aitem Indikator Valid Gugur F UF F UF Aktivitas individu 50, 11 48, 34 25, 28 19 Pendidikan karir 23, 35 18, 41, 47,32 1, 4 Penyediaan informasi 20 43, 49,24 2, 17, 38 6 Kesempatan untuk tumbuh 22, 29, 39 5, 15, 30, 46 12 Dukungan manajemen 42 27, 37, 44 8, 14 Feed back (umpan balik) 21, 31 36, 40 16 9 Kelompok kerja kohesif 26, 33, 45 3, 10, 13 7 Jumlah 11 21 14 4 Hasil uji terhadap 50 aitem dari skala Peluang Pengembangan Karir menunjukkan terdapat 32 aitem yang valid dan 18 aitem yang gugur dengan koefisien korelasi berkisar 0.257 sampai dengan 0.768. Gambaran umum hasil try out dan aitem untuk penelitian dapat dilihat pada tabel 3.4

33 Tabel 3.3 Blue Print Skala Peluang Pengembangan Karir Penelitian Indikator No aitem Jumlah Favorable Unfavorable Aktivitas individu 50,11 48, 34 4 Pendidikan karir 23, 35 18, 41, 47,32 6 Penyediaan informasi 20 43, 49,24 4 Kesempatan untuk tumbuh 22, 29, 39 5, 15, 30, 46 7 Dukungan manajemen 42 27, 37, 44 4 Feed back (umpan balik) 21, 31 36, 40 4 Kelompok kerja kohesif 26, 33, 45 3 Jumlah 11 21 32 5. Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh skala ini dapat memberikan hasil yang ajeg (konstan) dalam suatu pengukuran (Azwar, 2009). Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil pengukuran suatu alat. Perhitungan reliabilitas dihitung dengan menggunakan bantuan komputasi program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 1 6.0 for Windows. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0,00 sampai 1,00. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin baik pula reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien reliabilitasnya mendekati angka nol, berarti semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2009). Berdasarkan hasil uji reliabilitas terhadap skala peluang pengembangan karir maka diperolah reliabilitas sebesar 0.918.

34 F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik parametrik dengan menggunakan teknik T-test (uji T) yang merupakan teknik statistik untuk membandingkan dua kelompok yang saling bebas atau tidak terikat satu sama lain, cirinya terdapat dua kelompok yang berbeda dan satu pengukuran yang sama (Agung, 2013). Analisis data menggunakan bantuan Program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 16.0 for Windows.