Sistem Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan Berlangsung. Sefri Hardiansyah

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN OLAHRAGA DAN KESINAMBUNGAN ENERGI

BAHAN AJAR BIOKIMIA Sistem energi untuk olahraga. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or FIK UNY

Sistem Energi. Kinerja manusia memerlukan energi. Energi tersebut berasal. dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari. Tujuan makan antara lain

A. Respirasi Selular/Aerobik

HASIL DAN PEMBAHASAN

DOSEN PENGAMPU : Dra.Hj.Kasrina,M.Si

RESPIRASI SELULAR. Cara Sel Memanen Energi

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

BIOLOGI JURNAL ANABOLISME DAN KATABOLISME MEILIA PUSPITA SARI (KIMIA I A)

PRINSIP PROGRAM OLAHRAGA UNTUK KESEHATAN

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

Kontraksi otot membutuhkan energi, dan otot disebut sebagai mesin. pengubah energi kimia menjadi kerja mekanis. sumber energi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METABOLISME ENERGI PADA SEL OTOT INTRODUKSI. dr. Imas Damayanti ILMU KEOLAHRAGAAN FPOK-UPI

4. Respirasi aerob menghasilkan produk berupa A. sukrosa B. glukosa C. CO D. oksigen

1. Glikolisis, yakni proses pemecahan molekul c6 atau glukosa menjadi senyawa bernama asam piruvat atau dikenal dengan rumus kimia C3.

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK. dr. Laurentia Mihardja, MS *

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

AFC B LICENCE COACHING COURSE

MANFAAT SENAM BAGI KESEHATAN

oksaloasetat katabolisme anabolisme asetil-koa aerobik

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

2.1.3 Terjadi dimana Terjadi salam mitokondria

KEAKURATAN LATIHAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAEROBIK. Sanusi Hasibuan, Dosen FIK Unimed

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEHIDUPAN SEL PELEPASAN ENERGI DALAM SEL

Penemunya adalah Dr. Hans Krebs; disebut juga sebagai siklus asam sitrat atau jalur asam trikarboksilik. Siklus yang merubah asetil-koa menjadi CO 2.

Metabolisme : Enzim & Respirasi

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

Metabolisme karbohidrat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prayogi Guntara, 2014 Pengaruh Recovery Aktif Dengan Recovery Pasif Terhadap Penurunan Kadar Asam Laktat

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 16 (2), Juli Desember 2017: 27-36

Bintoro Widodo-Pemberian Latihan Aerobik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada cabang-cabang olahraga.

Pertemuan III: Cara Kerja Sel dan Respirasi Seluler. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Respirasi seluler. Bahasan

SISTEM ENERGI DAN ZAT GIZI YANG DIPERLUKAN PADA OLAHRAGA AEROBIK DAN ANAEROBIK dr. Laurentia Mihardja, MS

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

LATIHAN FISIK DAN ASAM LAKTAT

PERUBAHAN FISIOLOGIS KARENA LATIHAN FISIK Efek latihan a. Perubahan biokhemis b. Sistem sirkulasi dan respirasi c. Komposisi badan, kadar kholesterol

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

METABOLISME HETEROTROF. Kelompok 8 : Mica Mirani ( ) Ulin Ni'mah Setiawati ( )

ADAPTASI CARDIORESPIRATORY SAAT LATIHAN AEROBIK DAN ANAEROBIK Nugroho Agung S.

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca)

TINJAUAN PUSTAKA Struktur Anatomi Otot Rangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Metabolisme Karbohidrat. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc Tim Pengajar Biokimia

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS METODE MELATIH FISIK PENCAKSILAT. No. Revisi : 00 Tgl. Mar 10 Hal 1 dari 3

BAB II LANDASAN TEORI

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

Perbandingan Pengaruh Latihan Daya Tahan Aerobik dengan Parameter Laktat dan Denyut Nadi

KAPASIATAS ANAEROBIK TIDAK PENTING UNTUK PEMAIN BOLAVOLI. Abstrak. Sb Pranatahadi

Tabel Perbedan Reaksi terang dan Reaksi gelap secara mendasar: Tempat membran tilakoid kloroplas stroma kloroplas

METABOLISME KARBOHIDRAT. Chairul Huda Al Husna

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

METABOLISME ENERGI. Metabolisme : segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup

SISTEM ENERGI DAN LATIHAN FISIK

METABOLISME KARBOHIDRAT

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

Metabolisme Karbohidrat

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

STRUKTUR MITOCHONDRIA SERTA PROSES PEMBENTUKAN ATP INTRA- MITOCHONDRIAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH BIOKIMIA II DEKARBOKSILASI OKSIDATIF, SIKLUS ASAM SITRAT, DAN FOSFORILASI OKSIDATIF

Pengertian Mitokondria

Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Tabel Mengikhtisarkan reaksi glikolisis : 1. Glukosa Glukosa 6-fosfat. 2. Glukosa 6 Fosfat Fruktosa 6 fosfat

BAB II LANDASAN TEORI

POKOK BAHASAN IX IX. PENGGUNAAN ENERGI MEKANIK PADA TERNAK KERJA. Mengetahui proses metabolisme dan dinamika fisiologi pada ternak kerja

Pengaruh Natrium Bikarbonat Per Oral terhadap Penampilan-Sprint pada Tes Ergometer Sepeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kosmetik, pembuatan karet sintetis, hingga industri bahan bakar.

Respirasi Anaerob (Fermentasi Alkohol)

VIII. GLIKOLISIS Dr. Edy Meiyanto, MSi., Apt.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

BAB I PENDAHULUAN BAB II

METABOLISME MIKROORGANISME

kardiovaskuler, sistem respirasi, jaringan ikat dan komposisi tubuh, sistem reproduksi, ketahanan tubuh sampai kepada pengendalian stress dan

TEORI PEMBENTUKAN ATP, KAITANNYA DENGAN PERALIHAN ASAM-BASA. Laurencius Sihotang BAB I PENDAHULUAN

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

Antiremed Kelas 12 Biologi

fosfotriose isomerase, dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3- bisfosfogliserat melalui gliseraldehid 3-fosfat.

Fungsi utama Siklus Kreb 1. Menghasilkan karbondioksida terbanyak pada jaringan manusia.

Transkripsi:

Sistem Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan Berlangsung Sefri Hardiansyah Abstrak Tujuan latihan adalah meningkatkan kapasitas fungsional tubuh. Selanjutnya diantara berbagai tujuan latihan tersebut, yang terpenting adalah upaya meningkatkan kemampuan biomotorik secara keseluruhan, dan mereka yang mempunyai kemampuan biomotor lebih baik akan mempunyai peluang lebih besar dalam menunjang kemampuan fisiknya berprestasi. salah satu ciri latihan anaerobik adanya beban latihan dengan intensitas tinggi, sedangkan konsep dasar latihan dengan metabolisme anaerobik tersebut bekerja pada persentase V02 maks yang lebih tinggi, sedangkan metabolisme aerobik aktivitas yang berlangsung lama dengan intensitas relatif rendah dan merupakan istilah yang dipergunakan pada reaksi kimia dalam tubuh organisma, waktu melaksanakan latihan ada dua proses metabolisme yaitu anabolisme dan kata bolisme. Akibat latihan terjadi beberapa perubahan dalam tubuh yaitu antara lain perubahan kimia, akumulasi asam laktat, perubahan serabut otot, perubahan pada sistem kardiorespiratory. Kata Kunci: metabolisme, aerobik, anaerobik, latihan Pendahuluan Exercise/latihan adalah aktivitas yang dilakukan secara sistimatis dalam waktu yang lama yang ditingkatkan secara progresif, individual mengarah pada perubahan-perubahan fungsi fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan (Bompa, 1993). 242

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 2 Pada prinsipnya latihan harus menyesuaikan dengan tujuan dan merupakan stres biologis, agar mampu menghadapai berbagai tugas ataupun pekerjaan yang lebih berat. Diantara berbagai tujuan latihan dimaksud, yang terpenting yaitu bagaimana upaya meningkatkan kemampuan biomotorik sedinggga mampu untuk mendayagunakan segenap peranannya dalam menunjang penampilan fisik (physical performance) secara keseluruhan. Mereka yang mempunyai kemampuan biomoto lebih baik akan mempunyai peluang lebih besar dalam menunjang penampilan fisiknya. Secara rinci tujan latihan yang dilakukan dalam rangka penyesuaian fisiologis dapat dikemukakan sebagai berikut, (a) meningkatkan kondisi fisik secara umum maupun khusus,(b) menyempurnakan koordinasi gerakan, (c) peningkatan dan pengembangan strategi, teknik taktik dan mental, (d) peningkatan kepribadian dan kemauan, (e) mencegah terjadinya cidera, (f) kondisioning dengan sasaran utama meningkatkan ketahanan, power dan kelincahan (Harre 1982). Ditinjau dari sistem energi dominan yang digunakan dalam latihan, maka bentuk latihan yang berbeda akan memberikan efek faal tubuh yang berbeda pula. Hanya dua bentuk latihan fisik, yaitu latihan anaerobik dan aerobik (Janssen, 1989) membagi bentuk latihan fisik berdasarkan konsep metabolisme energi dan konsep kardiorespiratori. Latihan Anaerobik Latihan anaerobik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anaerobik atlet dengan meningkatkan kontraksi otot yang berat dalam menlakukan kegiatan. Salah satu ciri laihan ini adalah adanya beban latihan dengan intensitas tinggi sehingga otot yag bekerja tidak dapat menggunakan sistem energi aerobik dalam penyediaan energinya Konsep dasar latihan dengan metabolisme anaerobik adalah bekerja pada persentase VO2 maks yang lebih tinggi. Ini berarti karena pengaruh laihan laktat terbentuk pada beban kerja yang sesuai dengan persentase VO2 maks yang lebih tinggi. Dengan demikian latihan itusendiri meningkatkan VO2 maks (Janssen

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 3 1989). Energi disediakan dengan menggunakan ATP-PC dan glikolisis anaerobik. Latihan anaerobik murni hanya dapat dilakukan sampai 30 detik dan perubahan yang terjadi akibat latihan ini adalah hipertrofi otot skelet, meningkatkan cadangan glikogen dan meningkatkan ezym yang berperan dalam glikolisis anaerobik yaitu phospo fruktoniase (Astrand, 1986) Tenaga anaerobik ditentukan oleh kecepatan pembentukan ATP melalui sistem anaerobik dan merupakan kernampuan mengerahkan tenaga maksimal sampai batas maksimal toleransi tubuh terhadap asam laktat (Burke, 1980, Pate, 1984, Urhausen, 1993). Kapasitas anaerobik juga merupakan suatu penentu untuk kemampuan atlet dalam melakukan aktivitas yang berintensitas tinggi dan dilakukan terus menerus. Kenaikan anaerobik maksimal bagi anak-anak dan remaja berada antara usia 11 dan 19 tahun (Janssen, 1989). Kapasitas anaerobik tergantung pada sifat bawaan dan jenis pelatihan yang dilakukan. Salah satu cara mengetahui kapasitas ini adalah dengan melakukan tes pembebanan yaitu (a) tes beban konstan, (b) tes beban berlanjut (serial). Tes ini dibuktikan oleh (Hill) dari hasilnya terlihat bahwa ada hubungan pengeluaran kerja maksimal (maximal work output) dari lamanya melewati batas yang telah ditetapkan (Simon, 1995). Exercise/latihan dengan kapasitas anaerobik biasanya dimulai dengan intensitas 80 % dari kerja maksimal dengan frekuensi 3 s/d 5 kali/minggu (Astrand, 1986). Latihan ini mernegang prinsip memberikan beban maksimum dengan penggunaan waktu yang pendek dilakukan dengan berulang kali dan diselingi interval istirahat. Latihan Aerobik, Secara umum pengertian latihan aerobik adalah aktivitas yang berlangsung lama dengan intensitas relatif rendah. Latihan aerobik merupakan istilah yang dipergunakan atas dasar sistem energi utama (predominan energi sistem) yang dipakai oleh aktivitas fisik tertentu. Pada latihan aerobik sistem oksigen merupakan somber energi utama (Fox, 1988).

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 4 Latihan aerobik merangsang kerja jantung, pembuluh darah dan pare. Jantung akan menj adi lebih kuat, memompakan darah lebih banyak dengan denyut jantung makin berkurang. Persediaan darah yang disalurkan keseluruh jaringan tubuh akan bertambah. Di samping itu volume darah secara keseluruhan akan meningkat. Sedangkan paru memperoses udara lebih banyak dengan usaha yang lebih kecil (Hazeldine, 1989). Bentuk latihan adalah dinamis yang melibatkan otot-otot besar dengan persediaan oksigen yang cukup. Latihan dilakukan dengan ritmis otot yang berkonsentrasi secara isotonis dengan menggunakan bahan bakar berupa glukosa darah, glikogen otot, glikogen hati dan lemak darah. Simpanan total glikogen di hati adalah sekitar 100 gram, cukup untuk menyediakan energi selama 20 menit dan glikogen otot dapat menyediakan energi selama 70 menit, sedangkan sisanya disediakan oleh lemak darah. Perubahan yang terjadi akibat latihan aerobik adalah bertambah besar dan banyaknya mitokondria otot skelet, meningkatkan enzym respirasi termasuk aktifasi, transport dan pemecahan asam lemak serta meningkatkan kapasitas metabolisme aerobik dengan meningkatkan oksidasi lemak dan penyediaan asam lemak sebagai somber energi (Astrand,1986). Metabolisme. Secara umum metabolisme diartikan sebagai pertukaran zat dalam tubuh melalui reaksi-reaksi kimia yang berjalan dengan cepat dan membutuhkan katalisator (yaitu bahan yang ikut serta mengkatalisator reaksi tertentu Secara kimia dimana saat awal dan akhir jumlah molekulnya tetap sama), bahan dimaksud berupa enzym (sejenis protein) yang mengkatalisis reaksi tertentu, hanya bekerja pada ph dan suhu tertentu secara optimal. Artinya metabolisme adalah perubahan kimia yang terjadi pada senyawa kimia lreaksi kimia) dalam tubuh organisma. Terdapat dua prows metabolisme yaitu (1) anabolisme (prows-prows sintesis/penyusunan) tujuan utamanya adalah menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan organisma dan (2) katabolisme (prows-prows degradasi/pemecahan), tujuan utamanya adalah menghasilkan energi (ATP). Pada prows katabolisme dihasilkan bahan sisa (limbah) yang perlu

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 5 dikeluarkan melalui pare (C02), ginjal (urea, seperti air seni). Dalam melakukan exercise/latihan prows yang paling penting adalah katabolisme. Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja. Ada dua bentuk energi yang digunakan dalam tubuh untuk melakukan aktivitas (exercise/latihan) yaitu energi mekanik dan energi kimia. Energi mekanik adalah energi kinetik ditambah potensial. Dikatakan mekanik karena energi tersebut berkaitan dengan gerak kinetik atau kerja berdasarkan posisi dan letak tubuh disebut energi potensial. Sedangkan energi kimia berasal dari makanan, yaitu energi yang dihasilkan dari hasil metabolisme dan digunakan otot untuk kerja mekanik (Fox.1993). Apabila suatu pekerjaan meningkat, energi yang dibutuhkan juga meningkat. Artinya energi yang diperlukan tergantung pada keadaan dan kebutuhan (Lamb, 1984). Energi digunakan dalam bentuk persenyawaan kimia (metabolisme) adenosin triposfat (ATP) yang ditimbun dalam otot. ATP tidak saja digunakan untuk kontraksi otot, tetapi juga digunakan untuk proses-proses lainnya seperti sintesa protein, transport aktif ion yang melewati membran dan aktivitas dari berbagai macam metabolisme lainya (Amstrong, 1979). Sebagian besar energi digunakan untuk kontraksi otot-otot yang perlu bergerak, mempertahankan hidup seperti mengalirkan darah, bernafas, pembuatan enzym dan lain-lainya (Soekarman, 1989). Sejumlah yang terbebaskan scat terpisahnya sebuah ikatan fosfat dari melekul induknya (ATP, ADP dan Pi) merupakan somber energi yang dapat digunakan oleh otot untuk melakukan aktivitas (Mc. Ardle, 1986). ATP paling banyak ditimbun dalam sel otot dibandingkan dengan jaringan lainya (Bowers, 1992). Secara metabolic penyediaan energi dalam tubuh dilakukan melalui proses anaerobik dan aerobik, terbagi menjadi tiga sistem yaitu (1) sistem ATP- PC/Phosphagen system, (2) sistem asam laktak/glikolisis anaerobik (Lactic Acid System). Kedua sistem di atas merupakan penyediaan energi melalui reaksi kimia tanpa menggunakan oksigen, dan (3) aerobik sistem, yaitu reaksi kimia

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 6 yang menggunakan oksigen dalam penyediaan energi (Soekarman, 1991). Sistem ATP-PC (Phosphagen system). Sistem ATP-PC disebut sebagai phosphagen system karena keduanya memiliki fosfat. Apabila PC pecan, maka keluar energi. Pemecahan tersebut tidak memerlukan oksigen. Hasil akhir dari suatu pemecahan PC adalah kreatin (C = creatin) dan fosfat inorganik (Pi). Energi ini dipergunakan untuk resintesa ATP. ATP dipecah waktu kontraksi otot berlangsung dan dibentuk kembali dari ADP + Pi oleh adanya energi yang berasal dari pemecahan simpanan PC (Cerreteli, 1992). Fox, 1993 mengambarkan hasil akhir pemecahan PC sebagai berikut PC Pi + C + Energi Energi + ADP + Pi ATP Fox, 1993 Phosphagen yang tersimpan dalam otot hanya sedikit (19-23 mmol/kg otot), sehingga hanya dapat digunakan untuk gerakan yang singkat dan berat selama 5-10 detik. Reaksi pemecahan ATP dan PC di dalam sel berlangsung sangat cepat. Sewaktu ATP digunakan PC segera dipecah dan membebaskan energi, sehingga resintesa ATP dapat terjadi lagi. Melalui latihan yang cepat dan berat jumlah sistem ATP-PC tersebut dapat ditingkatkan (Fox, 1993). Sistem phosphagen menggambarkan penyediaan sumber energi (ATP) yang paling cepat untuk dapat dipergunakan oleh otot. Ada beberapa alasan mengapa penyediaan ATP begitu cepat, sehingga otot dapat mempergunakanya dengan cepat yaitu (1) sistem phosphagen tidak tergantung pada rangkaian reaksi kimia yang panjang, (2) tidak tergantung pada transport oksigen ke otot yang sedang bekerja, dan (3) ATP dan PC ke duanya disimpan langsung pada tempat-tempat yang terkait dengan mekanisme kontraksi (Cerreteli,1992, Fox, 1993).

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 7 Glikolisis Anaerobik (Lactic Acid System). Sistem ini lebih rumit dibanding dengan sistern phosphagen. Prosesnya memerlukan 12 macam reaksi kimia berurutan, sehingga pembentukan energi lewat sistem ini berjalan lebih lambat. ATP-PC hanya 2 reaksi kima. Dengan demikian kontraksi otot yang sangat cepat menggunakan sistem ATP-PC. Sedangkan kontraksi otot cepat dapat disediakan dengan sistem glikolisis anaerobik/sistem asam laktat (Brook & Fahey, 1984, Fox, 1993). Glikolisis anaerobik melibatkan pemecahan tidak sempurna dari salah sate bahan makanan, yaitu karbohidrat dikonversi men jadi glukosa, disimpan di hati dan otot sebagai glikogen untuk digunakan ke- Pada sisi lain asam laktat merupakan sumber berharga energi kimia yang tertimbun dan tersimpan dalam tubuh selama berlangsungnya aktivitas fisik yang berat. Jika oksigen segera tersedia dan mencukupi, maka hidrogen yang terkait pada asam laktat akan diambil oleh NAD (Nikotinamida adenin dinukleotida) dan teroksidasi, sehingga asam laktat siap diubah kembali menjadi asam piruvat yang dapat digunakan untuk resintesa 3 mots ATP (Fox, 1993). Pada masa pemulihan asam piruvat akan diubah kembali menjadi glikogen di hati dan otot. Bilamana glikogen diperlukan, maka glikogen tersebut dapat diubah menjadi glukosa dan selanjutnya mengalami prows glikolisis untuk membentuk ATP (Brook & Fahey, 1984, Fox, 1993). Exercise/latihan yang memerlukan percepatan, pertama menggunakan sistem ATP-PC dan kemudian barn sistem asam laktat (Lactic Acid System). Asam laktat dapat diubah menjadi glukosa dalam hati. Glikolisis anaerobik dan phosphagen sistem merupakan faktor penting dalam exercise/latihan, karena dapat memberikan ATP dengan cepat. Untuk latihan yang memerlukan waktu 1-3 menit energi yang digunakan terutama dari glikolisis anaerobik (Soekarman, 1991). Hagan, 1992 mengemukakan ciri-ciri sistem glikolisis anaerobik dapat disimpulkan sebagai berikut (1) menyebabkan terbentuknya asam laktat yang dapat menyebabkan kelelahan, (2) tidak membutuhkan oksigen, (3) hanya menggunakan karbohidrat, dan (4) memberikan energi untuk resintesa beberapa molekul ATP saja.

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 8 Sistem Aerobik (Aerobik System). Adalah suatu sistem penyediaan ATP dalam otot yang berasal dari metabolisme aerobik. Sistem ini dapat digunakan bila oksigen dalam otot mencukupi dan kerja otot tidak berlangsung cepat. Sistem aerobik terjadi di dalam mitokondria. Bila oksigen mencukupi, maka asam piruvat yang terjadi karena pemecahan glikogen atau glukosa hanya sedikit yang berubah menjadi asam laktat. Artinya asam laktat tidak menumpuk serta kosentrasinya tidak meninggi. Penyediaan energi melalui sistem aerobik ini merupakan suatu prows rangkaian reaksi kimia yang panjang dan komplek. Dalam reaksi tersebut diperlukan beratus-ratus reaksi kimia dan enzym. Akibatnya sistem ini tidak dapat digunakan secara cepat seperti sistem anaerobik. Terjadinya rangkaian reaksi kimia yang paniansz dalam mitokondria disebabkan mitokondria mempunyai sistem membran yang khas disebut dengan krista (lipatan atau lekukan-lekukan ke dalam). Krista mengandung hampir semua enzym yang diperlukan untuk metabolisme secara aerobik (Bowers, 1992). Mekanisme pembentukan energi melalui sistem ini secara sederhana dapat dikemukakan sebagai berikut : dimulai dari pemecahan glikogen menjadi glukosa secara sempurna, prows ini menghasilkan sejumlah 39 molekul A TP, di samping itu juga menghasilkan CO2, Jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut (C6H12 O6)n + 6O2 (glikogen) 6CO2 + 6H20 + Energi) Energi + 39 ADP + 39 Pi 39 A TP (Fox, 1993) Sistem aerobik ini merupakan suatu sistem yang terdiri dari glikolisis aerobik, daur krebs dan sistem transpor elektreon (Fox, 1993). Secara sederhana

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 9 dapat diuraikan sebagai berikut Glikolisis Aerobik. Tahap reaksinya sama dengan glikolisis anaerobik, asam piruvat tidak masuk ke dalam mitokondria, melainkan membentuk asam laktat dalarn sitoplasma. Bila oksigen mencukupi sebagian asam piruvat akan masuk ke dalam mitokondria melalui sistem enzym yang kompleks dan mengalami serangkaian reaksi kimia dikenal dengan siklus krebs (Lamb, 1984, Fox, 1993). Asam piruvat sebagai hasil akhir glikolisis anaerobik diarahkan kejalur aerobik bila oksigen mencukupi. Asam laktat yang terbentuk melalui glikolisis anaerobik (yaitu sumber energi yang tersimpan) segera setelah oksigen mencukupi, maka hidrogen yang terikat pada asam laktat diambil oleh NAD dan dimasukan ke dalam sistem transpor elektron. Pada tahap ini terbentuk ATP, di samping terjadi dua perubahan kimia yang penting yaitu terbentuknya C02 dan oksidasi yang membebaskan elektron. Setelah C02 terlepas, asam piruvat sebagai hasil akhir glikolisis anaerobik masuk ke mitokondria untuk bersenyawa dengan coenzym A, sehingga terbentuk senyawa asetyl co-a. Selanjut-nya Asetyl co-a bersenyawa dengan asam oksalo-asetat membentuk asam sitrat yang kemudian masuk kedaur siklus asam trikarboksilat (krebs)(fox, 1993). Daur Krebs. Daur krebs (creb cycles) atau daur asam trikarboksilat terjadi dua perubahan kimia yaitu terbentuknya C02 dan terjadinya oksidasi/terbebasnya elektron-elektron ( Mc, Ardle, 1986). Fungsi utama siklus ini adalah menghasilkan elektron dan selanjutnya diikat oleh NAD dan FAD (flafin adenin dinukleotida). Setiap asetyl (ikatan) yang terjadi dalam metabolisme karbohidrat (glikolisis aerobik) menghasilkan ikatan dehidrogenesis dengan tiga NAD dan sate FAD, serta terbentuk pula GTP (Guoanosin Triphosphat) yang mengandung sejumlah energi sepadan dengan ATP. Sedangkan coenzym NADH2 dan FADH2 yang terdiri atas berbagai langkah dehidrogenesis akan masuk kerantai pernafasan atau sistem transport elektron. Adapun C02 yang terbentuk akan berdifusi ke darah, terbawa keparu dan selanjutnya dikeluarkan dari tubuh (Astrand,1986).

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 10 Sistem Transport Elektron. Sistem ini disebut juga sistem rantai elektron atau rantai pernafasan. Sistemini sangat remit, terdiri dari lipoprotein dengan berbagai macam sitokrom dan pembantu lainya. Rangkaian reaksi yang terjadi sangat kompleks dan dikenal sebagai fosforilisasi oksidasi (Mayes, 1985). Pengaliran elektron akan membebaskan energi guna fosforilasi ADP menjadi ATP pada tiga titik yang berbeda. Akhirnya mata rantai sistem ini setiap pasang elektron akan tergabung dengan dua proton (H) dan 02 membentuk molekul air (H20). NADH2 masuk ketitik pertama dan menghasilkan NAD dan 3 molekul ATP (M, Ardle, 1986). Sedangkan FADH2 akan masuk ketitik kedua menghasilkan FAD dan 2 molekul ATP. Pada metabolisme karbohidrat tahap ini terbentuk H2O yang dihasilkan dari persenyawaan H + terjadi dalam siklus krebs serta 02. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut 4H + + 4e - +02 2H2O Keterangan 4 Ion hidrogen (4 H + ) plus 4 elektron (4 e ) plus 1 mol oksigen (02) 2 mol air (2H20). (Fox, 1993). Sewaktu terjadi transportasi elektron dalam rantai pemafasan (respiratory chain) sejumlah energi dilepaskan. 3 mol ATP didapat dari hasil glikolisis dalam sitoplasma dan 36 molekul ATP didapat sebagai hasil oksidasi aerobik dalam mitokondria. Sehingga hasil akhir sistem aerobik secara keseluruhan 39 molekul ATP bila bahannya dari glikogen. Adaptasi Exercise/latihan dengan Metabolisme. Exercise/latihan yang dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip la tihan yang benar akan memberikan pengaruh dan adaptasi biologic terhadap tubuh.

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 11 Bila suatu latihan dilakukan sesuai dengan prinsip dasarnya, maka akan dapat meningkatkan kualitas fisik. Secara metabolic akan terjadi beberapa perubahan di dalam tubuh, antara lain (1) perubahan kimia, (2) penurunan akumulasi asam laktat, (3) perubahan serabut otot, (4) perubahan pada sistem kardiorespiratory dan lain sebagainya (Fox, 1993, Janssen,1989)). Perubahan Kimia. Sistem anaerobik mengakibatkan perubahan pada: (1) meningkatnya ATP- PC, aktivitas enzym-enzym ATP-ase, miokinase dan kreatin kinase (Thorstensson, 1976), (2) meningkatnya kapasitas glikolitik akibat aktivasi fosfofruktokinase (Costill,1994). Sementara pengaruh dari peningkatan sistem aerobik mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam sel otot adalah, (1) meningkatnya mioglobin sebagai zat pengikat oksigen (Brook & Fahey, 1984), (2) meningkatnya kemampuan oksidasi karbohidrat dalam menghasilkan ATP melalui aktivitas enzym-enzym daur krebs dan sistem transport elektron (Astrand, an lemak untuk resintesa ATP di otot meningkat dan terjadinya penurunan konsentrasi asam laktat otot dan darah (Brook & Fahey, 1984). PenurunanAkumulasi Asam Laktat. Penurunan akumulasi asam laktat berarti meningkatkan ambang batas anaerobik (ABA) terutama bagi latihan daya tahan (Janssen, 1989). Mekanisme menurunnya akumulasi asam laktat ini disebabkan karena asam laktat yang terbentuk dari akibat glikolisis anaerobik dengan cepat dioksidasi menjadi glukosa di dalam hati. Selanjutnya glukosa tersebut mengalami proses glikolisis, dan akhimya ATP terbentuk kembali (Fox, 1993). Pada orang terlatih ambang batas anaerobik sekitar 72 % V02 Maks, sedangkan pada orang yang tidak terlatih hanya berkisar 60 % V02 Maks (Davis, 1985). Perubahan lainnya (tidak dijelaskan dalam makalah into seperti

Khairuddin Metabolisme Aerobik dan Anaerobik Selama Latihan... 12 Perubahan pada serabut otot. Ada dua katagori serabut otot yaitu serabut otot lambat (slow twitch) dan serabut otot cepat (fast twitch) (Fox, 1993). Perubahan pada sistem kardiorespiratory. Perubahan denyut nadi. Peningkatan volume sekuncup (stroke volume) Peningkatan curah jantung. Perubahan ukuran jantung, dan sebagainya. Simpulan Dari uraian di atas dapat dismpulkan (1) exercise/ latihan adalah keikut sertaan dalam suatu kegiatan (aktivitas) dengan tujuan meningkatkan kapasitas fungsional tubuh, (2) diantara berbagai tujuan latihan, yang terpenting adalah upaya meningkatkan kemampuan biomotorik secara keseluruhan, (3) mereka yang mempunyai kemampuan biomotor lebih baik akan mempunyai peluang lebih besar dalam menunjang kemampuan fisiknya, (4) salah satu ciri latihan anaerobik adalah adanya beban latihan dengan intensitas tinggi, (5) konsep dasar latihan dengan metabolisme anaerobik adalah bekerja pada persentase V02 maks yang lebih tinggi, (6) pengertian latihan aerobik adalah aktivitas yang berlangsung lama dengan intensitas relatif rendah dan merupakan istilah yang dipergunakan atas pada senyawa kimia lreaksi kimia) dalam tubuh organisma, (8) terdapat dua proses metabolisme yaitu anabolisme (proses sintesis/penyusunan) tujuan utamanya menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan organisma dan katabolisme (proses pemecahan), tujuan utamanya adalah menghasilkan energi, (9) pada proses katabolisme dihasilkan bahan sisa (limbah) yang perlu dikeluarkan melalui paru dan ginjal, (10) latihan yang dilakukan akan memberikan pengaruh dan adaptasi biologis terhadap tubuh, (11) akaibat dari latihan yang dilakukan, secara metabolis akan terjadi beberapa perubahan di dalam tubuh, antara lain perubahan kimia, penurunan akumulasi asam laktat, perubahan serabut otot, perubahan pada sistem kardiorespiratory dan lain sebagainya.

Journal Techno Sport Science, Vol 1, No. 1 April 2017 13 Daftar Pustaka Amstrong, RB, 1979. Energy Liberation and Use in, Strauss RH ed, Sport Medicine and Physiology: Philadelphia, WB Saunders. Astrand, PO, Rodahl K, 1986. Texbook of Work Physiology: New York, MC Craw Hill Campany. Bompa, Tudor, 1994. Theory and Methodology of Training ( the key to Athletic Performance) third edition USA, Kendall/Hunt Publishing Campany. Bowers RW, and Fox EL, 1992. Sport Physiology, Tokyo Japan : WB, Saunders College Publishing. Brooks GA and Fahey TD, 1984. Exercise Physiology: Human Bioenergetics and Its Aplication, New York : John Willey & Sons. Burke EJ, 1980. Toward an Understanding of Human Performance, 2" d ed. New York Ithaca. Cerretelli. P, 1992. Energy Sources for Muscular Exercise. J. Sport, Med. Costill. DL, Wilmore JH, 1994. Training for Sport and Exercise The Physiologycal Basis of the Conditioning Proces, 3 rd. Dubuque IOWA : Wn C. Brown Publishing. Davis, JA, 1985. Anaerobic Threshold. Review of the concept and direction for Future Reasearch. Med Science Sport Exercise. Fox, EL, Bower, Foss, ML, 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Athletics. Philadelphia : W.B. Saunders Company.