BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hidup kita tidak akan lepas dari peran media massa, mulai dari bangun tidur sampai mau tidur lagi pikiran kita dipenuhi informasi dari media massa. Betapa media massa sedemikian hebat dan kuatnya dalam mempengaruhi manusia. Hidup manusia pun akan sangat bergantung pada media massa. Bahkan masyarakat yang terkenal religius pun tidak harus belajar kepada para pemuka keagamaan, mereka bisa belajar sendiri lewat media massa. Berbagai kebutuhan sehari-hari juga dipilihkan oleh media massa, media massa telah menjadi faktor penentu kehidupan manusia. Media massa dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti: kentongan, angklung, gamelan, dll. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. Dari sekian banyak definisi bisa dikatakan media massa bentuknya antara lain: media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film (Nurudin, 2013: 4-5). Tabloid mirip dengan surat kabar popular (umum) dan berisikan pokokpokok berita yang sangat penting, artikel pendek, dan ilustrasi. Diterbitkan mingguan, dwimingguan, bulanan, atau setiap dua bulan sekali (Soemirat 2004: 23). Tabloid merupakan salah satu bentuk dari media cetak. Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan fungsinya Ilmu Komunikasi, sebagai media penyampaian informasi. Maka media cetak terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya (http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id). 1
2 Di perguruan tinggi (USU) terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang mengelola bidang penerbitan dan pers di tingkat (USU), Seperti yang kita ketahui yaitu Pers Mahasiswa SUARA USU. Berdasarkan informasi yang peneliti kutip di website resmi SUARA USU (www.suarausu.co pada tanggal 03/12/2016 pukul 19.04 WIB), dikatakan bahwa Pers Mahasiswa SUARA USU merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di (USU). SUARA USU berdiri pada 1 Juli 1995 dan sampai saat ini merupakan satu-satunya UKM yang mengelola bidang penerbitan dan pers di tingkat USU. Sebagai salah satu UKM, SUARA USU mendapatkan subsidi dana dari universitas. Pers Mahasiswa SUARA USU memiliki tiga unit bagian, yaitu Redaksi, Perusahaan, Penelitian dan Pengembangan. Masing-masing bagian tersebut bekerja sama untuk meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan. SUARA USU mempunyai tiga jenis produk, antara lain: tabloid (Tabloid Mahasiswa SUARA USU), majalah (Majalah Mahasiswa SUARA USU) dan media online (www.suarausu.co). Pada periode kepengurusan 2004 SUARA USU pernah menerbitkan buletin (buletin KAMU). Tapi dengan pertimbangan pengurus dan kesepakatan bersama pada periode 2005 buletin KAMU ditiadakan. Dengan demikian Buletin KAMU hanya terbit sampai edisi IV. Tabloid Mahasiswa SUARA USU saat ini memiliki oplah 1000 eksemplar yang dijual kepada mahasiswa USU dan masyarakat umum seharga Rp 3000. Majalah Mahasiswa SUARA USU hingga sekarang sudah terbit sebanyak 5 kali dengan oplah 1000 eksemplar dan juga dijual pada mahasiswa USU dan masyarakat umum seharga Rp 10.000. Sedangkan untuk produk online sudah ada sejak tahun 2008 dan berisi berita straight news dan feature. Sampai sekarang pengunjung online stabil di atas 3000 pengunjung perharinya. Selain dijual untuk kepentingan komersil, Tabloid dan Majalah Mahasiswa SUARA USU dibagikan secara gratis kepada berbagai Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) di seluruh Indonesia, dan kepada instansi pemerintahan terkait. Sebagai satu-satunya media internal kampus, SUARA USU memiliki kedekatan dengan lingkungan kampus juga sudah menghasilkan alumni-alumni yang sebagian besar bergelut di bidang jurnalist.
3 Tabloid SUARA USU sebagai media internal menyediakan berbagai macam konten-konten yang memberikan informasi menghibur dan menarik. Dimana konten-konten tersebut terdiri dari suara kita, laporan utama, opini, dialog, ragam, galeri foto, podjok sumut, laporan khusus, mozaik, potret budaya, riset, resensi, iklan, momentum, dan profil. Berdasarkan survey yang pernah dilakukan oleh SUARA USU pada bulan november 2016 terkait tentang produk SUARA USU yang paling diminati mahasiswa USU menunjukkan bahwa peminat media cetak sebesar 48% sedangkan media online sebesar 52%. Dari hasil survey tersebut terlihat bahwa media online lebih memiliki peminat yang lebih banyak dibandingkan dengan media cetak. Hal ini bisa saja disebabkan karena kemudahan dalam mengakses internet dan semakin murahnya biaya internet pada saat ini. Kemudian hasil survey yang dilakukan SUARA USU terkait tentang penyampaian informasi pada tabloid SUARA USU menunjukkan bahwa sebanyak 55% responden mengatakan baik, 2% responden mengatakan biasa saja, 43% responden mengatakan tidak baik. Sedangkan hasil survey terkait tentang penyampaian informasi pada situs online SUARA USU menunjukkan bahwa sebanyak 46% responden mengatakan baik, 53% responden mengatakan biasa saja, 1% responden mengatakan tidak baik. Dari hasil survey terkait tentang penyampaian informasi tabloid dan situs online SUARA USU, peneliti memberi kesimpulan bahwa tabloid suara usu lebih unggul dibandingkan media online dalam hal penyampaian informasi sehingga hal ini menarik untuk diteliti. Menurut Siregar (1996), sebagai bagian dari masyarakat akademis, mahasiswa mempunyai kewajiban membaca. Lingkungan pendidikan tinggi merupakan tempat yang strategis untuk mengembangkan kebiasaan membaca. Kegiatan membaca sudah seharusnya merupakan aktivitas rutin sehari-hari masyarakat ilmiah dan akademik, karena tugas-tugas mereka menuntut untuk terus melakukan aktivitas membaca tersebut. Kegiatan belajar, meneliti, menulis, seminar, dan diskusi menuntut mahasiswa untuk selalu membaca dan memperoleh pengetahuan dan informasi yang relevan dan mutakhir agar mutu hasil belajarnya terus meningkat. Selain itu, kegiatan membaca juga mempunyai fungsi sosial yaitu untuk memperoleh kualifikasi tertentu yang disebut dengan achievement
4 reading. Mahasiswa agar dapat lulus pendidikan dengan baik, harus mempelajari dan membaca sejumlah bahan bacaan terutama yang direkomendasikan oleh dosennya (Jurnal Psikologi UNDIP vol.8, 2010:125). Akan tetapi minat baca mahasiswa saat ini terlihat sangat minim. Menurut harian Kompas, terbitan 12 Juni 2009, minat mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu. Harian tersebut menyebutkan bahwa, banyaknya literatur dan penerbit buku tidak mempengaruhi minat membaca mahasiswa. Pada jaman dahulu, saat fasilitas masih terbatas para mahasiswa mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk membaca. Pembangunan perpustakaan dan pembelian referensi yang banyak nampaknya kurang menyentuh minat mahasiswa untuk membaca literatur yang berkaitan dengan mata kuliah yang diambil. Aktivitas membaca mahasiswa mengalami penurunan tersebut, kemungkinan dipengaruhi oleh teknologi informasi yang sudah sangat maju. Berbagai macam hiburan yang tidak mengikutsertakan media buku, menjadi lebih menarik, karena membaca membutuhkan perhatian khusus yang tidak dapat diselingi dengan aktivitas lain (Jurnal psikologi UNDIP vol.8, 2010:125). Kemudahan akses internet yang tersedia di berbagai tempat menjadi salah satu alasan mahasiswa. Selain itu biaya internet yang semakin murah bahkan gratis menjadi alasan memilih media baru yaitu internet. Internet dapat memberikan pilihan informasi bagi kebutuhan mahasiswa. Mahasiswa sebagai pembaca tidak harus membeli informasi yang tidak dibutuhkan. Internet memberi kesempatan bagi mahasiswa memilih informasi yang dibutuhkan. Padahal media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buku tetap memiliki informasi yang menarik dan aktual. Sehingga hal ini menarik untuk diteliti. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik karena berdasarkan pertimbangan sebagai mahasiswa yang mempelajari ilmu sosial, mahasiswa ilmu sosial selalu membutuhkan informasi berkaitan dengan kondisi sosial dan politik terutama di Universitas Sumatera Utara. Banyaknya gerakan-gerakan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang mengkaji soal sosial dan politik juga menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian di fakultas tersebut.
5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh konten media tabloid SUARA USU terhadap penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 1.2 Pembatasan Masalah Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah yang diteliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan hanya pada stambuk 2014 dan 2015 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut, Adakah pengaruh konten media tabloid SUARA USU terhadap penggunaan media dan pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh konten media tabloid SUARA USU terhadap penggunaan media mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2. Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh konten media tabloid SUARA USU terhadap pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 3. Untuk mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terpenuhi dengan membaca tabloid SUARA USU.
6 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dalam bidang ilmu komunikasi dan sumber referensi terhadap penelitian yang memiliki tema sama dikalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang uses and effect model dan uses and gratification theory, terutama tentang kepuasan dalam penggunaan media. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah sumbangan terhadap penelitian sosial dan masukan kepada pihak yang terkait berkenaan dengan penelitian ini.